Pagi itu di Gedung X tempat dimana Nisa dan kawan-kawannya bekerja.
"Semangat pagi," sapa Ibu Assman pagi ini.
Assman adalah sebutan untuk Asisten Manager di tempat Nisa bekerja.
"Pagi.... " jawab seluruh karyawan yang hadir.
Entah ada acara apa sehingga seluruh karyawan divisi Nisa berkumpul di ruangan design. Nisa yang masih awam hanya bisa mendengarkan apa yang ingin Ibu Assman utarakan.
Tiga puluh menit sudah Ibu Assman membacakan apa yang menjadi maksud dan tujuan pertemuan pagi ini. Ternyata yang dibahas pagi itu adalah sebuah rencana tahunan untuk memperingati ulang tahun perusahaan tersebut.
Setiap tahun di perusahaan Nisa memang akan diadakan acara serupa. Bahkan tak tanggung-tanggung ada doorprize yang siap dibagikan ke seluruh karyawan.
Hadiah utama adalah lima sepeda motor Scoopy, sepuluh televisi 21inch, lima belas kulkas, dan masih banyak ratusan hadiah hiburan.
Hampir seluruh karyawan diberi kupon undian secara cuma-cuma, dan pada puncak acara nanti, semua kupon akan diundi secara acak untuk menentukan siapa yang akan membawa pulang hadiahnya.
Oh ya, semua karyawan yang jumlahnya hampir ribuan itu akan berkumpul di sebuah gedung pertemuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Masing-masing karyawan boleh mengajak pacar, atau keluarga saat menghadiri pesta tersebut. Karena bukan cuma acara undian, tetapi berbagai atraksi spektakuller pun akan digelar disana nantinya.
Yang pasti para karyawan akan dijamu dengan berbagai hidangan yang memanjakan lidah dan pertunjukkan yang fantastis. Membayangkannya aja uda bikin bahagia, apalagi sampai ikutan acaranya.
He ... He ... He ... Nisa sedikit cekikikan hanya dengan membayangkannya saja.
Untungnya kegiatan meeting pagi sudah selesai tiga puluh menit yang lalu. Sekarang semua karyawan sudah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
"Nis, nanti kita berangkat bareng ya," pinta Yogi yang mampir di meja Nisa.
"Em ... entahlah Gi! gue ga tau nanti bisa datang apa engga, gue kan paling anti huru-hara, he ... he ...."
"Apaan si lo, kan ini ulang tahun perusahaan, masa lo gak hadir sih! ya kali bisa lihat cogan-cogan lewat, kan mayan lo bisa cuci mata."
"Ah, emang lo geblek ya, masa cowok cari cogan si, ya cari cewek manis gitu loh!"
"La kan elu yang cari cogan, la gue kan masi setia ama Riri pacar gue, lagian gue disini kan cuma jadi pengawal elu aja."
"Ha ... ha ... sejak kapan gue butuh pengawal Gi, gue uda besar kali, ya kali gue masih anak-anak yang butuh pengawal kesana kemari."
"Lagian ya kakak gue cuman nitip pesen buat mengawasi gue, tapi gak pake ngawal juga kalikkkk."
"Ya terserah elu deh Nis, yang penting gue selalu siap nganter elu kemana aja, oke."
Ditengah perdebatan mereka, tiba-tiba Pak SPV lewat dan merangkul pundak Yogi, "Ehemmmm ...."
Nisa dan Yogi kompak noleh, "Eh bapak ...."
"Kalo ngobrol nanti aja ya jam istirahat, lagian kerjaan lagi banyak nih."
"Siap pak!" jawab Nisa dan Yogi kompak.
Ahirnya pagi itu mereka kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing.
...~~~...
...☘Di tempat Fadhil....
"Dil, nanti jangan lupa mobil yang hitam itu lo chek bagian pintu mobilnya ya, kemarin pelanggannya complain kalo pintu sebelah kiri yang belakang gak bisa dibuka secara manual, lo chek sapa tau ada kabel yang korslet," pinta atasan Fadhil.
"Siap pak!"
Begitulah pekerjaan Fadhil sehari-hari. Tidak ada canda tawa atau hembusan angin sejuk dari AC, yang ada hanyalah hembusan angin alami yang selalu setia menemani kegiatan Fadhil sehari-hari.
Tapi Fadhil sudah terbiasa dengan itu, ia lebih memilih bekerja dengan penuh peluh disekujur tubuhnya dan tentunya bekerja secara halal.
Waktu dhuhur tiba, waktunya beristirahat dan makan siang. Fadhil bergegas menuju loker dan mengganti kemeja kerja dengan busana muslim untuk ibadah , tapi sebelumnya ia akan mandi atau membersihkan diri sebelumnya. Baru setelah itu ia akan makan siang.
Sebenarnya tempat bekerja Fadhil masih merupakan anak salah satu cabang Perusahaan tempat Nisa bekerja. Yang namanya orang kaya mah bebas mau bikin usaha dibidang apa aja, yang penting usahanya berkembang dan maju. Kalo modal mah gak usah ditanyakan lagi, uang mereka udah lebih-lebih dari cukup.
Mau liburan ya sesuka hati mereka, mau chek in kesehatan aja langsung berangkat ke Singapura. Mau liburan ya tinggal berangkat ke Hongkong atau Jepang. Orang kaya mah bebas...
...☘Back to Nisa...
Jam makan siang pun tiba. Nisa dan para karyawan staff sudah turun ke lantai satu dan menuju ke kantin staff untuk makan siang.
Di perusahaan memang terbagi tiga kantin yaitu kantin asman (asisten manager), kantin staff, dan kantin produksi.
Karena tidak mungkin kantinnya menjadi satu, karena perusahaan tempat Nisa bekerja merupakan perusahaan yang sangat besar.
Menu kantin pun sudah ada jadwal rutin, jadi para staff tinggal makan saja, misal mau jajan, juga ada dua meja penjual makanan camilan disana.
Terkadang ada yang jual mie instan siap saji, karena kadang ada menu makanan yang engga sesuai di lidah karyawan, jadi ya daripada ga makan ya beli mie instan aja ... wkwkwkwkkwk.
Berbeda lagi dengan kantin produksi, yang banyak sekali penjual yang menjual aneka masakan dan menu pendamping nasi. Jangan ditanya tentang rasanya, rasanya sungguh enak dan tak kalah dengan penjual yang mangkal di depan asrama Fadhil dan kost Yogi. Bahkan ada ruangan khusus buat merokok di lantai tiga.
Jadi memang area perusahaan gak memperbolehkan karyawan merokok, kalo mau merokok harus ke lantai tiga kantin produksi, atau ijin keluar pabrik buat nongkrong atau ngopi sambil merokok di depan perusahaan.
Jadi diusahakan area perusahaan steril. Tapi yang namanya bau rokok akan pasti menempel di baju, kecuali disamarkan dengan mandi atau semprot parfum atau mulut ya disamarin pake permen.
Ya begitulah kondisi lingkungan kerja Nisa.
Sepulang dari kantin, Yogi kembali menghampiri meja Nisa kembali. Ia mau membahas rencana minggu depan yang mau mudik bareng Nisa.
"Nis, lo uda siap kan, minggu depan kita jadi mudik lo."
"Iya Gi, gue masih ingat kok, lo santai aja."
"Emang lu ga kangen ama pacar elu?"
"Ha ... ha ... pacar gue masih sibuk ama kerjaanya, lagian kerjaan di Jakarta belum usai Gi."
"Wah sibuk banget pacar kamu, untung aja pacar gue masih kuliah, jadi setidaknya kita masih bisa ketemuan dan melepas rindu," godanya.
"Hu um, gak apa-apa lagian aku ama pacarku selalu ngobrol bersama kok, bahkan hampir setiap malam kita ngobrol kok, tapi kalo dibilang rindu ya jelas aku rindu juga si, habisnya kangen dimanjain, he ... he ...."
"Tu kan apa gue bilang, sayangnya pacar elu tu emang gila kerja, eh mungkin bersiap buat ngelamar kamu kali Nis."
"Aishhh, apaan si Gi, becanda lo gak lucu, lagian aku baru aja lulus dan masih dibawah umur kali, jadi ya gak mungkin lah, lagian aku masih mau ngejar karir, belum mau mikir yang berat-berat."
"Ya uda kalo gitu, lu nikmatin aja deh LDR-an elu, gue mau balik ke meja gue, masih laper taukk."
Yogi pun segera berlalu menuju meja kerjanya. Dan begitu pula Nisa, langsung ngemil jajanan yang ia beli dari kantin tadi seraya main game online di PC, maklum biar bosen atau setidaknya bisa me-refresh sedikit otaknya biar kembali terisi ide-ide baru yg lebih briliant dan lebih fresh.
...~ Bersambung ~...
.
.
.
...DITUNGGU LIKE, KOMEN, FAVORIT DAN GIFT NYA YA KAKAK ... MAKASIH BANYAK 🙏🙏...
...SEMOGA ALLAH MELIPATGANDAKAN REZEKI KALIAN.. AAMIIN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Syhr Syhr
like like
2021-12-18
0
CebReT SeMeDi
like lgi
2021-10-19
0
𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖🤔
aku baru baca 3 part nnti lnjut lgi
2021-10-13
0