Hari berganti hari dan rutinitas selama satu minggu selalu sama. Mulai bangun tidur sampai tidur lagi hampir semua kegiatannya seperti berulang, tapi itulah realita kehidupan yang kita alami. Kalau kita tidak berubah, mana tau kehidupan masa yang akan datang seperti apa.
Takdir setiap insan memang sudah digariskan, tapi kita punya hak untuk memperbaiki dari masa ke masa. Seperti itu pula cinta, kadang kita tidak tau masa depan kita dengan siapa? tapi Tuhan mempunyai cara yang indah untuk menunjukkannya.
Hari ini adalah tepat usia lima bulan Nisa dan kawan-kawan satu angkatannya telah menjalani masa magang dengan baik. Tepat hari ini pula Nisa mendapatkan kabar dari keluarganya kalau ternyata Nisa diterima sebagai mahasiswa di salah satu Universitas di kota J. Sebuah Universitas yang sedari dulu sangat Nisa impikan untuk memasukinya.
Hari itu pula ia akan memberitahukan pada atasannya untuk berita ini. Ia akan meminta ijin atau lebih tepatnya untuk pulang ke kota J, untuk mengikuti daftar ulang masuk Universitas tersebut.
Disaat yang bersamaan Ari teman satu angkatan magang Nisa juga mau mengundurkan diri, karena ia tidak terlalu betah kerja diperusahaan itu. Tak sengaja mereka berdua datang bersamaan ke ruangan Supervisor mereka.
"Loh, kak Ari mau masuk juga?" sapa Nisa saat tau ada Ari yang juga mau masuk ke ruangan Supervisor mereka.
"Eh Nisa, iya ni ada perlu sama Ibu Supervisor, kalo kamu?"
"Lo samaan dong, ya udah masuk bareng aja yuk," ajak Nisa.
"Ok."
Setelah Nisa mengetuk pintu, mereka berdua dipersilahkan masuk. Ternyata di ruangan itu sudah ada Bapak Kepala Bagian atau sering dipanggil Pak Kabag divisi Nisa dan Ari.
Karena mendengar ada orang yang ingin masuk, Pak Kabag pun menoleh ke arah mereka.
"Loh ada apa ni, kok kompak bener kalian berdua?"
"Iya pak, a-anu ... mau- ....," jawab mereka serempak meski sedikit terbata.
Setelah dipersilahkan, kedua orang itupun duduk bersebelahan dengan Pak Kabag, dan didepan mereka sudah ada Ibu Supervisor mereka.
Akhirnya setelah dipersilahkan untuk mengutarakan apa maksud mereka kesitu. Ari pun memberanikan diri untuk memulai mengutarakan maksud dan tujuannya, kemudian disusul oleh Nisa.
Setelah mendengar penjelasan mereka berdua, terdengar hembusan nafas yang agak berat dari kedua atasan Nisa dan Ari. Tapi pada ahirnya atasan mereka pun memberikan jawaban atas unek-unek mereka.
Sebenarnya kalo dilihat dari perkembangan produktifitas dan kreatifitas, Nisa dan Ari merupakan anak magang terbaik dari lainnya. Jadi memberi keputusan untuk mereka berdua merupakan hal yang lumayan sulit.
Tapi bagaimanapun mereka juga harus memberikan jawaban secepatnya. Ahirnya kedua atasan Nisa meminta waktu untuk berdiskusi, dan nanti sebelum waktu pulang akan diberikan jawabannya.
Ahirnya Nisa dan Ari pamit undur diri, dan segera melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat tertunda tadi. Setelah Nisa dan Ari keluar, kedua atasan mereka itupun segera berdiskusi. Dua puluh menit kemudian mereka sudah menemukan jawaban.
Sudah diputuskan Nisa akan diberi ijin untuk cuti dan Ari diberikan waktu satu bulan untuk mencoba kembali bekerja, kalau lebih dari itu Ari tidak kuat dan menyerah maka perusahaan tidak akan memaksanya.
Spesial untuk Nisa, setelah urusan perkuliahan selesai dan menunggu hasil selanjutnya, Nisa masih diperbolehkan kembali ke perusahaan.
Padahal dalam surat perjanjian kerja ada pasal yang berbunyi, "Jika pekerja yang bersangkutan sudah selesai masa magang selama 6 bulan dan hasil nilai magang bagus, maka perusahaan juga bisa memberikan bonus tambahan untuk karyawan bersangkutan. Sudah pasti yang bersangkutan akan naik jabatan menjadi karyawan tetap."
Kira-kira seperti itulah bunyi surat perjanjian magang. Tapi karena saat masuk mereka kurang teliti, makanya Nisa dan Ari tidak menyadari akan ha itu.
Sore hari pun tiba, setelah pekerjaan Nisa dan Ari selesai, atasan mereka memanggil mereka satu persatu dan memberikan jawaban atas permintaan mereka tadi siang. Setelah tiga puluh menit diskusi, ahirnya mereka pun menerima hasilnya dengan lapang dada.
Karena sudah waktunya pulang, mereka pun segera pulang menuju kost masing-masing.
Nisa menuju kostnya dengan jalan kaki, begitu pula dengan Ari, karena tujuan mereka satu arah mereka pun pulang bareng.
"Huhhh, ternyata gak segampang yang kita pikirin ya, kerja ama perusahaan yang gede rumit bener kalau mau mengundurkan diri," ucap Ari membuka obrolan dengan Nisa di tengah perjalanan menuju kost.
"Iya kak, padahal niat awal cuma buat ngisi waktu sambil nunggu surat keputusan dari kampus lo, eh jadi kek terjebak gini," timpal Nisa.
"Iya juga ya, kalo aku si, sebenarnya cuma cari pengalaman kerja aja."
"Oh ya, kapan kamu mulai cuti Nis?"
"Minggu depan kak, cuman seminggu kok!"
"Pulang sendiri atau diantar Yogi?"
"Pulang sendiri dong atau kalau enggak nanti biar Nisa minta jemput mas aku aja."
"Emmm kenapa gak Yogi aja, dia kan TTM kamu, teman tapi mesra, wkwkwkkwwk ...." canda Ari.
"Hilih, siapa juga yang TTM-an, aku ma Yogi cuma temen doang kak, cuma temen biasa aja."
"Masa sih, gak percaya aku."
"Gak percaya ya udah."
Karena mereka sudah sampai kost, obrolan mereka pun berenti.
"Daa ... daa ... Nisa ... aku masuk dulu," pamit Ari yang sudah didepan kamarnya.
"Ok kak, siap."
Ahirnya Nisa pun melajukan langkahnya menuju kamarnya yang hanya berjarak beberapa kamar saja dari kamar Ari.
Ceklek
Pintu kamar Nisa pun terbuka. Nisa yang sudah begitu lelah segera menghamburkan dirinya diatas kasur empuknya. Tak lupa ia meraih ponsel-nya dan memberi tahu Zein kalo ia sudah pulang kerja.
Tring ...
Tring ...
Tring ...
Ponsel Zein yang diletakkan di laci meja kerjanya berbunyi, ia pun meraih ponselnya dan membuka notif yang masuk, tak lupa ia tersenyum saat tau Nisa yang mengirim pesan padanya.
"Hai sayang udah pulang ya?"
"Alhamdulillah udah kak, oh ya minggu depan Nisa dapat cuti buat daftar ulang di kampus lo kak."
"Really, jadi Nisa ketrima di kampus itu?" tanyanya antusias.
"Belum pasti si kak, soalnya harus daftar ulang ama ujian lagi, minta doanya aja kak."
"Semoga keterima ya, aamiin ..."
"Owh ya, ngobrolnya lanjut nanti malam aja ya, ini masih ada beberapa berkas yang harus diselesaikan terlebih dulu ni."
"Oh ya kak, maaf kalo Nisa ganggu 🙏😥 ."
"Engga papa, lagian ini cuma kebetulan lembur aja, ok Nisa, see you 😘😘😘 "
Dan Nisa pun membalasnya dengan 3 emoticon cium (😘😘😘)
Saat ini Nisa sudah memutuskan untuk lebih fokus belajar lagi, karena kuliah memang keinginan Nisa sedari dulu. Tetapi jika mungkin nanti ia benar-benar di terima, Nisa akan kuliah sambil kerja part-time di kota J.
Karena mungkin selama ia kuliah, tidak akan mungkin mendapat beasiswa terus menerus, jadi ia harus mencari uang sendiri. Meski ujiannya nanti hanya membuat sketsa, tapi sudah lama Nisa tak berlatih memakai pensilnya, maka dari itu ia memutuskan untuk kembali berlatih membuat sketsa.
Hari sudah sore, dan tubuhnya sudah lengket, ia memutuskan untuk mandi dan segera keluar untuk mencari makan, mumpung masih sore masih bisa ia lakukan sendiri untuk membeli makanan.
~ Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
CebReT SeMeDi
bca nnti
2021-10-19
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
kayak judul... lagu.. harus memilih
2021-10-04
0
lineg boboo
memilih like buat kamu thor💕🤗
2021-08-10
5