Patih Mamba hijau dan Senopati Mamba merah, berdiri dari tempat duduknya, untuk memenuhi perminta'annya Ratu Mamba sari, guna mengambil pakaian khas para petinggi dan satria keraja'an Goa mamba, yang akan diberikan pada Siliwata, seorang anak manusia dari pasangan Kala seta dan Dewi kencana.
Kini kedua benteng goa Mamba sudah berada lagi ditempat dengan menyerahkan pakaian pada nyi Ratu Mamba sari.
Setelah pakaian diserahkan, patih dan senopati itu telah duduk kembali ditempat semula.
''Siliwata sekarang ganti pakaianmu.'' Ucap Nyi Ratu Mamba sari.
''Baik bunda Ratu, segala titah Bunda Ratu akan segera hamba laksanakan.'' Ucap Siliwata sambil berjalan merangkak untuk menerima hadiah dari nyi Ratu Mamba sari.
''Kamu pergi ke ruang bersalin dan copot pakaianmu itu.'' Ucap Nyi Ratu mamba sari.
Setelah pakain dterima, Siliwata lalu beranjak dari hadapan nyi ratu mamba sari, menuju ruang bersalin yang di antar oleh tiga dayang-dayang cantik.
Selepas ganti pakaiannya, Siliwata lalu balik lagi kehadapan nyi Ratu mamba sari, Disaat Siliwata lagi berjalan menuju ruang dimana para petinggi keraja'an berkumpul, semua mata tertuju pada Siliwata dengan pandangan yang seperti takjub dan penuh pujian.
''Woooowww, gagah benar ananda Siliwata.'' Ucap Patih Mamba hijau.
''Walah walaaah, Nak Siliwata sini.'' Panggil Nyi Ratu Mamba sari.
''Iya Bunda Ratu.'' Jawab Siliwata sambil membungkukan badannya pada Nyi Ratu.
''Kegagahanmu belum lengkap tanpa ikat kepala ini.'' Ucap Nyi Ratu Mamba sari.
Nyi Ratu Mamba sari langsung memasangkan ikat kepala pada Siliwata, dengan Rasa cintanya nyi Ratu Mamba sari pada Siliwata, seperti pada anaknya sendiri.
Setelah Ratu Mamba Sari memakaikan ikat dikepalanya Siliwata, ia terus memandang Siliwata, seperti ada rasa sedih dihatinya.
Ratu keraja'an Goa mamba itu terus berbicara kepada semua yang hadir dibalai room itu.
''Wahai semua rakyatku dan para petinggi yang masih setia kepadaku, dari mulai hari ini kita semua akan kehilangan Siliwata, satria tangguh digoa mamba.'' Ucap Nyi Ratu pada semua yang hadir.
Semua yang hadir jadi bertanya-tanya, ada apa dan kenapa dengan Siliwata harus pergi meninggalkan goa mamba, senopati lalu berbicara.
''Ma'ap kanjeng Ratu, ada apa kiranya dengan Siliwata, kenapa dia harus pergi meninggalkan kita semua?.'' Tanya Senopati mamba merah.
''Paman senopati dan paman patih beserta semua yang hadir disini, harus kalian ketahui, Siliwata adalah anak manusia, dia punya ayah dan ibu, yang sangat merindukan kehadirannya, Tidak mungkin Siliwata terus hidup di alam kita, Karena manusia punya batasan hidup, Karena sesuai dengan janjiku pada sang pencipta akan mengembalikannya diwaktu yang tepat, dan dihari inilah ku harus menepati janjiku, apa kalin sudah mengerti dengan perkata'anku.'' Ucap Nyi Ratu.
''Ampuun Nyi ratu.'' Ucap Salah satu ponggawa.
''Iya ada apa, kamu belum mengerti ponggawa sapi geni.'' Ucap Nyi ratu.
''Benar kanjeng Ratu, hamba belum paham dari maksudnya nyi ratu.'' Kata Ponggawa sapi geni.
''Ingat ponggawa Sapi geni, alam kita dan alam manusia sangatlah berbeda, Waktu Siliwata ku rawat hingga tumbuh besar, karena ku hanya ingin menolong anak manusia yang tertindas karena kekejaman bangsanya sendiri, dan Siliwata juga berhak dan harus mengabdi kepada orang tuanya, ku suruh paman patih dan paman senopati menggembleng Siliwata, supaya dia menjadi Satria linuhung yang bisa membasmi kejahatan dimuka bumi, karena bila bumi sudah dihuni oleh para penjahat dan orang-orang yang serakah, niscaya usia bumi tidak akan lama lagi akan hancur, apa Kalian sudah paham.'' Ucap Nyi Ratu mamba sari.
''Iya nyi Ratu hamba sudah mengerti sekarang.'' Jawab Ponggawa sapi geni.
Siliwata masih duduk bersila dihadapan Nyi Ratu mamba sari.
Sementara nyi Ratu Mamba sari, memberi petuah-petuah yang berguna dan bermanpa'at bagi Siliwata, untuk bekal didalam menjalani kehidupannya.
''Besok sebelum pajar memancarkan cahayanya dari timur, kamu sudah keluar dari goa mamba Siliwata, Tugas saya sudah selesai, Sesuai dengan janjiku, Sudah sa'atnya kamu pergi ke alam manusia, Temui orang tuamu, Ayahmu bernama Kala seta dan ibumu Dewi kencana, Ingat pesan bunda, tolonglah orang-orang yang membutuhkan pertonganmu, berjalanlah dijalan yang benar.'' Ucap Nyi ratu Mamba sari.
''Iya Bunda ratu, hamba akan ikuti segala titah Bunda, tapi boleh kan kalau sewaktu-waktu hamba kangen, apa masih boleh main kesini.'' Ucap Siliwata.
''Tentu saja boleh, Goa mamba selalu terbuka untukmu.'' Ucap Nyi Ratu Mamba sari, sambil memegang pundaknya Siliwata.
''Terima kasih Bunda Ratu, hamba sudah dirawat dan dibesarkan disini, apabila bunda ratu membutuhkan bantuan hamba, hamba selalu siap Bunda ratu.'' Ucap Siliwata.
''Paman patih dan paman Senopati, terima kasih ya, sudah membingbingku dalam belajar ilmu kanuragan, harus bagaimana aku membalas semua kebaikan paman berdua.'' Ucap Siliwata.
''Hehee, tidak usah membayar itu semua nak Siliwata, nanda cukup amalkan ilmu itu untuk menolong orang-orangmu yang membutuhkan pertolonganmu.'' Ucap Patih mamba hijau.
''Iya benar nanda, apa kata paman patih, nanda harus banyak menolong orang.'' Ucap Senopati Mamba merah.
''Segala titah Bunda ratu, dan Paman-Paman akan ku ingat selalu.'' Jawab Siliwata.
''Ya sudah sekarang, nanda istirahat buat besok untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh.'' Ucap Nyi Ratu Mamba sari.
Selepas itu semua yang hadir dibalai room semua pada bubar setelah Nyi Ratu Mamba menyuruh rakyat dan pengikutnya untuk meninggalkan tempat.
Siliwata dan patih Mamba hijau serta Senopati Mamba merahpun undur diri dari tempat itu, menuju ke kediamannya yang tidak jauh dari lokasi singgasana Nyi Ratu.
................
Keesokan harinya dimana Siliwata akan pergi meninggalkan kerajaan Goa Mamba, yaitu Kerajaan para mahluk goib(Jin Mamba).
Siliwata lagi bersiap-siap untuk melakukan perjalanannya, untuk mengembara dan menemui kedua orang tuanya.
Siliwata kini lagi menghadap Kanjeng Ratu Mamba Sari yang didampingi oleh patih Mamba hijau dan Senopati Mamba merah.
''Bunda ratu Nanda menghaturkan sembah.'' Ucap Siliwata sambil memberi hormat pada Kanjeng Ratu Mamba sari.
''Diterima Nanda Siliwata.'' Jawab Ratu Mamba sari.
''Tidak lupa pula ku dan senopati Mamba merah menghaturkan sembah Nyi Ratu.'' Ucap Patih Mamba hijau.
''Diterima paman patih dan Paman senopati.'' Jawab Ratu Mamba sari.
''Nanda mohon pamit Bunda Ratu, terima kasih banyak atas kerela'annya Bunda Ratu merawat dan membesarkan Nanda.'' Siliwata berkata.
''Sama-sama Nanda, sudah kewajiban kita sesama mahluk hidup, walaupun alammu dan alam disini sangatlah berbeda, kita harus saling tolong menolong, pergilah Nanda temuilah kedua orang taumu, bila Nanda menbutuhkan bantuan kami sebutlah namaku didalam hatimu, Bunda akan mendengar semua perminta'anmu, dan bila Nanda ingin menimba ilmu dialam manusia, temuilah pertama sakti di puncak bukit hanjuang, iya bernama resi wanayasa, bila bertemu sampaikanlah salam dari bunda.'' Begitulah tutur kata dari Ratu Mamba sari.
Setelah itu Siliwatapun pergi, diantar oleh kedua panglima keraja'an Goa mamba, didalam perjalanannya Siliwata banyak disapa oleh rakyat-rakyat Mamba, Kini Siliwata hidup didua alam, untuk hidup di alam manusia Siliwata harus bisa belajar beradaptasi dengan alam dan lingkungannya, karena dialam goib sangat jauh berbeda dengan alam manusia yang penuh dengan kekerasan, iri dan dengki.
Patih Mamba hijau dan Senopati Mamba merah kini telah tiba ditapal batas keraja'an Goa Mamba, dan pintu untuk keluar kealam Manusia.
''Kita sudah sampai dpintu untuk keluar kealam manusia nanda, Apabila Nanti Nanda mau masuka keGoa Mamba, disinilah pintu masuknya.'' Ucap Patih mamba hijau.
''Pesan Paman, alam manusia sangat jauh berbeda dengan alam goib Nanda, di alam manusia, banyak sekali kekerasan, iri dengki, dan cita-cita dan cinta anak manusia, Nanda harus bisa menjaga diri, ingat pesan Paman, janganlah kau bunuh ular atau binatang apapun selagi binatang itu tidak mengusik atau mencelakai Nanda.'' Ucap Senopati Mamba merah.
''Baik Paman, Aku akan selalu ingat itu.'' Jawab Siliwata.
''Dan Satu hal yang harus Nanda ketahui, ilmu sihir apapun tidak akan mempan/kena terhadap Nanda.'' Ucap Patih Mamba hijau.
''Terus kalau menolong orang yang kena sihir, apakah ku bisa membebaskannya paman?.'' Tanya Siliwata.
''Tentu saja Nanda bisa, hanya dengan menunjukan telunjuk Nanda pada orang yang terkena sihir, dengan ijin sang pencipta pasti bisa terbebas.'' Jawab Patih Mamba hijau.
Selepas itu patih Mamba hijau membuka pintu keluar yang menuju alam manusia.
Siliwata pun terus keluar dari alam goib menuju alam manusia, setelah Siliwata berada dialam manusia, nampak suatu perbeda'an, yang selama dari masih bayi hingga sudah dewasa, Siliwata hanya hidup dialam goib, begitu Siliwata menginjakan kakinya kebumi, nampak penuh keheranan pada wajah Siliwata.
''Sungguh indah alam ini, lebih enak dan segar udara yang tertiup.'' Siliwata berkata sendiri.
Sebelum Siliwata melangkahkan kakinya, lalu ia membalikan badannya dan menatap kearah pintu masuk yang menuju Goa Mamba, dengan tatapan matanya yang tajam, Siliwata menatap kearah pintu masuk ke alam goib itu, mungkin bagi orang yang awam tentang alam bawah sadar/dunia goib, tidak akan nampak terlihat dalam pandangan mata lahirnya.
Tapi Siliwata yang dibesarkan di dunia goib, bisa melihatnya dengan jelas.
Selepas itu Siliwata mulai melakukan perjalanannya, dengan tujuan utama yaitu untuk menemui kedua orang tuanya.
Didalam perjalanannya, Siliwata tak lepas dari sapa'an dan teguran dari bangsa-bangsa lelembut, dengan penuh keheranan Siliwatapun bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
''Kenapa ya, mahluk-mahluk lelembut pada sapa saya, padahal ku tidak kenal dengan mereka semua.'' Berkata Kala seta didalam hatinya.
Disa'at Siliwata lagi keheranan, tiba-tiba dikagetkan dengan bayangan hitam dengan Suara menggema, menghalangi perjalanannya Siliwata.
''Haiii satria Mamba hitam, mau kemanakah kamu?.'' Tanya sosok bayangan hitam tinggi besar.
''Wahaii sahabatku, ku mau menjelajah di alam manusia, untuk menumpas kebatilan dan keangkara muraka'an itulah tekadku, dan tujuan utamaku mau berbakti pada kedua orang tuaku.'' Ucap Siliwata.
''Bagus, Satria.'' Jawab Sosok tinggi besar itu.
''Kenapa anda mengenali saya, kita kan belum pernah ketemu, dan kenapa disepanjang saya berjalan banyak yang menyapa dan tegur saya?.'' Tanya Siliwata.
''Ya tentu saja mereka mengenali kamu wahai Mamba hitam, karena kamu kan memakai pakaian kebesaran Goa mamba.'' Jawab yang tinggi besar itu.
''Ooh begitu.'' Ucap Siliwata sambil manggut-manggut.
''Ya sudah satria mamba, semoga selamat didalam menempuh perjalanannya.'' Ucap Sosok tinggi besar itu.
''Terima kasih sahabatku.'' Jawab Siliwata.
Selepas Siliwata berbicara dengan raja jin, ia terus melakukan perjalanannya.
Kini Siliwata sudah mau keluar dari hutan itu, Siliwata berjalan menaiki bukit yang ditumbuhi oleh rumput-rumput yang hijau.
Siliwata terus menelusuri perbukitan yang mungkin cukup melelahkan, rasa laparpun sudah menyerang isi perut Siliwata.
Rasa lapar Siliwata kini terobati, ketika Siliwata mendengar gemericik air dari bawah bukit, Lalu ia bergerak turun kebawah bukit untuk mengobati lapar dengan air yang mengalir jernih dari pegunungan.
Setibanya ditempat air yang mengalir dengan jernihnya dan bening sekali.
Siliwata mengambil air itu dengan kedua telapak tangan, setelah air didapat terus ditempelkan kemulut, dan begitulah berulang-ulang sampai rasa lapar Siliwata hilang.
''segeerrr, rasa laparku sekarang sudah terobati.'' Ucap Siliwata berkata sendiri.
Setelah Siliwata meminum air itu, tanpa sadar Siliwata meludah kebawah rumput-rumput yang hijau, begitu ludah Siliwata menempel dirumput itu, namapak rumput itu seperti gosong dan berasap, Siliwata baru menyadarinya.
''Jagat dewa batara, ku lupa bahwa semua ludahku beracun, ampuni saya sang semesta sudah membunuh rumput yang tidak berdosa ini.'' Ucap Siliwata
''Terus bagaimana nanti kalau ku lupa meludah keair yang mengalir, pasti akan berdampak pada orang yang meminum air itu, Bagaimana ini.'' Ucap Siliwata didalam hati, Sambil memegang kepalanya kebingungan.
Disa'at Siliwata seperti kebingungan begitu, mendadak angin kencang menerpa, bersama'an dengan itu munculah seorang putri bermahkota dengan pakaian serba putih berdiri didepan Siliwata sambil memegang tongkat, yang diujungnya berukir bintang wana kuning ke'emasan.
''Bangunlah anak muda, kebersihan dan ketulusan hatimu sampai kedengaran kenegri awan.'' Ucap Sang Putri.
Siliwata kaget dengan kedatangan seorang putri, ia pun langsung mengangkat kepalanya keatas, dengan penuh rasa takjub siliwata terus memperhatikan sang putri itu.
''Maap anda ini siapa, dan apa itu negri awan?.'' Tanya Siliwata.
''Saya putri dari kayangan, negri awan adalah tempatnya para putri yang berjiwa bersih.'' Jawab Sang Putri.
''Terus apa maksudnya, sang putri menemui hamba.'' Ucap Siliwata.
''Saya kesini karena, mendengar ketulusan dan kebersihan hatimu, anak muda.'' Ucap Sang Putri.
''Maksud sang putri?.'' Tanya Siliwata.
''kebaikan tekadmu, yang membuat saya turun kebumi menemui kamu, masalah yang lagi kamu hadapi sekarang, tenanglah jangan takut, kelebihanmu itu adalah anugrah dari sang pencipta, Ludahmu tidak akan menyakiti siapapun selagi niatmu baik, dan ludahmu akan mematikan tat kala kamu lagi keada'an marah, itupun mungkin karena terpaksa.'' Ucap Sang Putri menjelaskan pada Siliwata.
''Tapi tadi saya sudah membunuh rumput itu, jadi gosong karena saya, sang Putri.'' Ucap Siliwata.
''Mungkin itu adalah petunjuk dari semesta, untuk mengantarkan suara hatimu kenegri awan.'' ucap Sang Putri.
''Mungkin juga, Terima kasih sang putri, sudah memberi penerangan pada hamba.'' Ucap Siliwata.
''Sama-sama anak muda, sekarang kamu pergilah keselatan, tolonglah orang-orang kampung kadaka, dan sadarkanlah orang-orang lagi gelap hatinya, setelah itu kamu temui kedua orang tuamu, dan saya pergi dulu. Ucap Sang putri sambil melesat pergi kenegri awan.
Siliwata hanya memandang kepergiannya sang Putri, setelah itu Siliwata melanjutkan lagi perjalanannya, menuju selatan..
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Bersambung. Eps 8
Terus ikuti petualangannya Siliwata.
Jangan lupa, like, comentar dan Sarannya, dan vote nya juga, 10 anda kasih vote, saya akan balas lebih.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
mantap
2022-06-04
1
ARSY ALFAZZA
👍🏻👍🏻👍🏻
2021-10-27
1
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
50 😄
2021-10-04
1