SATRIA MAMBA HITAM EPS 3 Lahirnya siliwata

Seminggu sehabis acara pernikahan.

Dewi kencana dan kala seta sangat berbahagia karena pada akhirnya cintanya itu bisa bersatu, meskipun orang tuanya karena terpaksa menikahkannya, karena untuk menutupi malu dari warga kampung tirta kencana.

Dewi kencana dan kala seta lagi bermesra-mersra'an, kala seta terus mengelus-ngelus perutnya Dewi kencana yang semakin membesar, terkadang kuping kala seta ditempelkan pada perutnya Dewi kencana, seperti ingin mendengar suara jabang bayi yang lagi berada didalam kandungan.

''Sebelum kamu terlahir anaku, kau ku beri nama: Siliwata.'' Ucap Kala seta.

Wah nama yang bagus kakang, itu kan nama kalau bayi kita laki-laki, terus kalau bayi kita terlahir perempuan namanya siapa?.'' Tanya Dewi kencana.

''Kalau bayi kita perempuan, ku kasih nama: Anjar wati.'' Ucap kala seta.

''Wah kakang sangat pintar memberi nama, ku suka namanya bagus-bagus kakang.'' Kata Dewi kencana.

Disaat mereka lagi ngobrol asik berdua di kamar, nyi Pandan sari memanggil-manggil Dewi kencana.

''Nak makan dulu sekalian sama suamimu.'' Ucap nyi pandan sari.

''Baik Bu, kakang ayo kita makan dulu.'' Ucap Dewi kencana.

''Kamu aja dulu nyi, ku belum lapar, lagian ku tidak enak sama ayahmu, kalau melihatku seperti melihat kotoran yang menjijikan.'' Jawab Kala seta.

''Tidak usah dihiraukan kakang, sekarang lihat saja aku istrimu, setidaknya temenin aku makan ya, demi jabang bayi

ini.'' Kata Dewi kencana.

''Biaklah kalau begitu.'' Jawab Kala seta.

Ahirnya Kala seta menuruti apa kata istrinya Dewi kencana.

Setelah tiba disebuah meja makan, Mereka berdua duduk dikursi yang terbuat dari rotan, Dewi kencana lalu mengambil Nasi dan di tuangkan kedalam tempat nasi yang terbuat dari tanah liat yang bentuknya menyerupai batu cobek dijaman itu, karena dijaman itu peralatan" masih banyak menggunakan bahan" alami.

''Kamu gak makan nak seta.'' Sapa nyi pandan sari.

''Tidak buk saya masih kenyang.'' Jawab Kala seta.

''Makanlah nak seta, jangan sungkan-sungkan, anggap saja ini rumahmu sendiri.''

Tiba-tiba Badrun datang, dengan roman tidak suka melihat Kala seta.

''Enak saja, biarpun kamu sudah memperistri anak saya, bukan berarti kamu berhak dirumah ini.'' Bentak Badrun.

''Ya jangan begitu atuh pak, biar bagaimanapun Kala seta sudah menjadi bagian dari keluarga kita.'' Tegas nyi pandan sari.

''Tidak buk, sekali tidak ya tidak.'' Jawab Badrun sambil melangkah pergi keluar rumah.

Nyi pandan sari sampai menggeleng-gelengkan kepala, atas sikap suaminya itu.

''Sabar ya nak seta, atas perlakuan bapak terhadapmu.'' Ucap nyi pandan sari memberi semangat.

''Iya buk, tidak apa-apa, karena ku sudah kebal dicaci dan di maki, dan aku juga menyadari ku cuma orang tidak punya, yang mungkin merepotkan keluarga disini.'' Jawab Kala seta.

''Iiih kakang jangan bilang begitu, napsu makanku jadi berkurang kakang.'' Ucap Dewi kencana.

''Apa yang dibilang kencana itu benar nak seta, Ibu dan kencana tidak pernah membeda-bedakan manusia didalam pangkat dan derajat, semua sama dihadapn sang pencipta.'' Kata nyi pandan sari.

''Aku bilang apa adanya tentang keluargaku.'' Ucap Kala seta.

..........

Sementara Badrun, langsung pergi menemui antek-anteknya dibelakang rumah.

''Barja, Kaspar.'' Teriak Badrun.

''Iya Juragan'', jawab Barja sambil cepat-cepat menemui Badrun yang disusul olek Kaspar.

''Sini kalian.'' Ucap Badrun.

''Iya ada apa? juragan?.'' Tanya Barja dan Kaspar.

''Begini, sebentar lagi, kencana pasti melahirkan bayinya, kalau bayinya sudah keluar dengan selamat, ambil bayi itu dan buang biar jadi mangsanya binatnang buas.'' Ucap Badrun sambil berbisik.

''Tapi juragan, bagaiman caranya, pastinya ditungguin sama non dewi.'' Ucap Barja.

''Goblog, tolol, masih belum pintar juga kamu, cara berpikirmu masih aja lempeeng, ya pake otak atuuh.'' Bentak Badrun.

''Sial sibadrun, kalau saya tidak butuh, sudah ku robek tuh mulutnya.'' Kata Barja berkata dalam hati.

''Mengerti tidak maksud saya?.'' Tanya Badrun.

''Mengerti juragan.'' Jawab Barja.

''Apa emang?.'' Tanya Badrun.

''Ya itu, yang juragan omongin.'' Jwab Barja.

''Ya sudah, sekarang cepat kamu bersihin kandang kuda terus kudanya di elapin sampe bersih pake air hangat.'' Perintah Badrun pada Barja dan Kaspar.

''Baik juragan, ayo kaspar kita kerja lagi.'' Ucap Barja.

Barja dan Kaspar terus kemabali lagi melakukan pekerja'annya seperti biasa.

.........

Kini hari sudah mulai senja, langit memerah disebelah barat, dilapisi dengan awan putih tebal.

Di hari selasa kliwon, bulan kabisat di Tahun Saka, diakala Bulan sedang purnama penuh, Dewi kencana sudah terasa mules-mules pada kandungannya, mungkin Dewi kencana mau melahirkan jabang bayinya.

Dewi kencana kini terbaring ditempat tidur sambil merasakan mules diperutnya.

''Kakang perutku mules.'' Ucap Dewi kencana.

''Kamu tenang nyi, itu tandanya sijabang bayi sudah waktunya lahir kedunia, sebentar ya panggil ibu dulu.'' Kata Kala seta.

Kala seta terus keluar dari dari tempatnya Dewi kencana lagi berbaring, dan memburu pintu kamar ibunya.

Tok tok tokk.

''Bu bu ibu, nyi Dewi sudah mules-mukes, mungkin mau melahirkan.'' Ucap Kala seta.

Nyi pandan sari terus keluar dan membuka pintu kamarnya.

''Ada apa nak seta?.'' Tanya nyi pandan sari.

''Itu buk, nyi Dewi sudah mules-mules.'' Jawab Kala seta.

''Oooh, baru mules-mules nak seta, ya sudah sekarang panggil nyai paraji, di kampung sebelah.'' Kata nyi pandan sari.

''Baik buk.'' Jwab Kala seta.

Disaat Kala seta mau pergi untuk memanggil dukun beranak, tiba-tiba Badrun keluar dengan nada enak didengar.

''Nak seta, biar kamu disini, menemani istrimu, biar yang memanggil dukun beranak Barja dan Kaspar saja.'' Ucap Badrun.

''lah tumben pak Badrun bernada lemah lembut begitu, tidak seperti biasanya, ada apa ya dibalik semua itu.'' Berkata Kala seta di dalam hati.

''Iya baik pak.'' Jwab Kala seta.

Badrun pun terus keluar, dengan tujuan mau suruh Barja dan Kaspar untuk memanggil nyai paraji alias dukun beranak.

Sesampainya dtempat Barja dan kaspar beserta anak buahnya tinggal, Badrun pun memanggilnya.

''Tok tok tok.

''Barja, Kaspar.'' Panggil Badrun.

''Iya juragan, ada apa?.'' Tanya Barja sambil membuka pintu.

''Sekarang Kamu dan kau Kaspar, pergi kerumahnya nyai sulampe dukun beranak itu, panggil kesini, karena kencana sebentar lagi mau melahirkan, ingat apa yang telah kita bicarakan, nih upah untuk kalin, dan ini upah untuk nyai sulampe.'' Ucap Badrun.

''Nyai sulampe kan tinggalnya dibukit dadap, itu jauh sekali juragan.'' Ucap Kaspar.

''Ternyata kalian itu masih aja bodoh, kalau panggil nyai paraji yang dikampung sebelah, nanti bisa ketauan, Si kala seta pasti akan bertanya-tanya, pokonya atur serapi mungkin, supaya tidak ketauan.'' Ucap Badrun sambil bisik-bisik.

''Baik juragan.'' Jwab Barja.

''Agar lebih cepat diperjalanannya, Kalian bawa kuda, tapi jalannya harus pakai jalan memotong, supaya tidak ada yang tau kalian keluar dari tirta kencana.'' Ucap Badrun.

''Baik juragan.'' Jawab Kaspar.

Barja dan kaspar ahirnya pergi dari tirta kencana dengan tujuan nenek sulampe yang berada cukup jauh dari tirta kencana.

Setibanya dibukit kristal merah, nampak ada sebuah gubuk kecil dengan beratapkan jerami.

Disitulah nenek Sulampe tinggal, dia sengaja mengasingkan diri dari keramain.

Barja dan kasparpun turun dari kudanya, langsung menuju pintu depan gubuk itu.

Tok tok tok

''Sampuuuu rasuun.'' Ucap Barja.

''Rampessss, terdengar dari dalam menjawab dengan suara sangat menyeramkan bila yang baru mendengarnya.

Dan Penghuni gubuk pun keluar.

''Ada apa kisanak?.'' Tanya nenek Sulampe.

''Kami ada perlu nek.'' Jawab Kaspar,

''Ya sudah, ayo masuk.'' Kata Nene Sulampe.

Barja dan Kaspar lalu memasuki gubuk kecil dan apa adanya itu.

''Sekarang, apa perlu kalian pada nenek?.'' Tanya Nenek sulampe.

''Begini nek, anak majikan saya mau melahirkan, jadi saya disuruh majikan saya datang kesini.'' Ucap Barja.

''Siapa majikan kalian itu?.'' Tanya Nenek sulampe.

''Juragan Badrun.'' Jawab Barja.

''Oooh sibadrun, kan disitu juga ada nyai paraji, kenapa harus nenek.'' Ucap nenek sulampe.

''Begini ne ceritanya'.'' Ucap Barja sambil menceritakan, tentang hubungannya Dewi kencana sama Kala seta yang ditentang oleh Badrun, dan ahirnya mereka dinikahkan karena aib yang menimpa keluarga badrun, untuk menutupi rasa malunya sodagar Badrun, dimata warga tirta kencana.

''Naah begitu ne ceritanya.'' Ucap Barja

''Terus nene harus ngapain?.'' Tanya nenek sulampe.

''Begini.'' Kata Kaspar membisikan ke kupingnya nenek sulampe, apa yang ditugaskan oleh juragan Badrun tentang Bayinya Dewi kencana dan Kala seta, yang harus di buang.

''Nah begitu ne, apa yang ditugaskan majikan kami.'' Ucap Kaspar.

''Dasaar sibadrun, dari dulu masih saja kaya begitu tabeatnya, kapan sadarnya, juraganmu yang sinting itu, terus berapa mau bayar saya, karena ini sangat berisiko.'' Ucap nenek sulampe.

''Tenang ne, kalau masalh bayaran, juragan sudah siapkan, ya gak par.'' Ucap Barja.

''Betuull nek.'' Jwab Kaspar.

''Baiklah kalau begitu, mana bayarannya.'' Ucap nenek Sulampe.

Lalu Barja mengeluarkan kantong dari kain, dan dibikin tali diatasnya, ditatar sunda namanya kanyut kunang yang isi uang koin lima ratus kepeng.

''Nih ne, bayaran nene, awas jangan sampai gagal.'' Ucap Barja.

''Berani juga kau menggeretaku, apa kalian pingin ku jadikan tikus buat penunggu gubuk ini.'' Bentak nenek Sulampe sambil melotot dengan mata yang merah bersinar.

''Ampun nek jangn, ma'ap ku bercanda.'' Jawab Barja.

''Ya sudah sekarang kalian pulang duluan, nanti saya menyusul.'' Ucap nenek Sulampe.

''Nanti bagaimana kalau bayinya sudah keluar duluan, nenek bareng kami saja naik kuda.'' Ucap Kaspar.

''Nene punya kendara'an sendiri, ayo cepetan kamu pulang duluan, apa pingin ku jadikan tikus kalian semua.'' Ucap Nenek Sulampe.

''Ba baik nek.'' Jawab Barja dan Kaspar.

Nenek Sulampe lalu keluar dari gubuknya, yang di ikuti oleh Barja dan Kaspar.

Setelah itu nenek Sulampe mengeluarkan kendara'nnya upih sakti.

''Upih Sakti keluar.'' Kata Nenek Sulampe.

Lalu sebuah benda meluncur dari angkasa, sebuah upih meluncur kebawah dan mendarat didepan nenek Sulampe, lalu nenek Sulampe menaiki kendara'annya.

''Upih ayo jalan ke tirta kencana.'' Ucap Nenek sulampe.

Upih sakti terus terbang meluncur dengan cepatnya, Barja dan Kaspar tercengang, karena baru kali ini melihat kesaktiannya nenek Sulampe, sebuah pelapah pinang bisa terbang dengan cepatnya.

''Waah ternyata nenek Sulampe itu sangat sakti, pantesan dia tidak mau di ajak naik kuda.'' Ucap Barja.

''Iya benar, e'eeh Barja ayo kita kejar nene sulampe, dari tadi bengong aja.'' Bentak kaspar.

''Ooh iya, ayo kita kita jalan Kaspar.'' Ucap Barja.

Hea hea hea.

Barja dan kaspar memacu kudanya di kegelapan malam.

Kuda terus berlari dengan kencangnya mengejar upih Sakti yang sudah tidak terlihat dipandangan Barja dan Kaspar.

.........

Tidak lama kemudian Barja dan Kaspar sudah tiba di tirta kencana.

Dan kudapun langsung di masukin ke istal kuda.

Sementara Nenek Sulampe sudah berada didalam kamarnya Dewi kencana,

Sungguh senangnya sodagar badrun, ternyata nenek sulampe datang tepat waktu.

Kala seta, nyai pandan sari dan sodagar badrun disuruh menunggu diluar.

Dewi kencana masih berjuang, dengan sekuat tenaga demi sijabang bayi agar bisa secepatnya terlahir kedunia.

''Ayo tarik napas pelan-pelan, terus, ayo terus.'' Kata Nenek sulampe memberi semangat.

Setelah Dewi kencana mengumpulkan tenaga, kini jabang bayi sudah terasa mau keluar, dan ahirnya.

Ea ea ea ea ea.

Suara jeritan jabang bayi terdengar memecah kesunyian di malam hari, dan Dewi kencana langsung tidak sadarkan diri.

''Wah waah bayi yang cukup tampan, dan gagah.'' Ucap nenek sulampe.

Kala seta yang menunggu didepan pintu mendengar suara nenek Sulampe menyebutkan bayinya laki-laki tapi belum berani masuk karena belum dipersilahkan untuk masuk.

Sementara nenek Sulampe siap menjalankan tugasnya, sepertia apa yang dibisikan oleh kaspar waktu itu, karena demi uang nenek penyihir sakti itu, langsung membungkus bayi itu dengan kain yang sudah ia persiapkan, sementara diluar jendela sudah siap Barja dan kaspar untuk melaksanakan tugasnya dari sodagar badrun, si bayipun lalu dikeluarkan lewat jendela, Barja dan kaspar langsung menerima bayi yang masih merah itu, dan tidak mikir panjang lagi, Barja dan kaspar segera pergi meninggalkan tempat itu, dengan tujuan utama membuang bayi tersebut.

Sedangkan Nenek sulampe, sipenyihir sakti itu melakukan tugasnya, membikin bayi palsu yang sama persis dengan bayi siliwata, entah apa yang dijadikan bayi palsu itu oleh nenek sulampe, setelah itu sibayi pengganti ditaro dipinggirnya Dewi kencana dan nenek sulampe langsung menghilang tanpa pamitan dulu pada badrun, demi menghilangkan jejak dari Dewi kencana dan Kala seta.

Kala seta begitu mendengar tangisan bayi itu, wajahnya sangat ceria, karena kebahagia'annya sudah sempurna dengan lahirnya siliwata.

''Ooh satriaku sekarang kamu sudah terlahir kedunia, Siliwata anaku, rasanya ku tidak tahan pingin melihat wajahmu.'' Ucap kala seta didalam hatinya.

''Ko lama sekali dukun beranak itu tidak keluar-keluar, jangan-jangan, nak seta coba buka pintunya, ibu rasanya curiga pada dukun beranak itu.'' U1

cap nyi pandan sari.

''Ooh iya, baik buk.'' Ucap Kala seta sambil membuka pintu kamarnya.

''Haaah, Bu bu, dukun beranak itu menghilang.'' Teriak Kala seta.

Nyi pandan sari lalu setengah lari memburu kamar, tempat dimana Dewi kencana melahirkan.

*************

Lanjut eps 4

selamat membaca.

Dukung terus karayaku dengan.

. 👍like

. Comentar

. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting

. ❤ favorit dan 💓 votenya.

Terima kasih atas dukungannya.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

waduh... gawat

2022-06-04

1

Dewi Masitoh

Dewi Masitoh

♥️♥️♥️♥️♥️

2021-12-23

1

Yukity

Yukity

Maampir di sini sebentar Thor...
like😍

2021-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 kabut asmara
2 SATRIA MAMBA HITAM Eps 2 Kabut hitam di tirta kencana
3 SATRIA MAMBA HITAM EPS 3 Lahirnya siliwata
4 SATRIA MAMBA HITAM EPS 4 goa mamba
5 SATRIA MAMBA HITAM EPS 5 Penggemblengan Siliwata
6 SATRIA MAMBA HITAM Eps 6 penggemblengan siliwata 2
7 SATRIA MAMBA HITAM EPS 7 Petualangan satria mamba hitam
8 SATRIA MAMBA HITAM EPS 8 HURU HARA DI KADAKA
9 SATRIA MAMBA HITAM EPS 9 The fall of the werewolves
10 SATRIA MAMBA HITAM EPS 10 PERTAPA SAKTI
11 SATRIA MAMBA HITAM EPS 11 Resi wanayasa
12 Satria Mamba Hitam Eps 12 Perjalanan ke Tirta kencana
13 SATRIA MAMBA HITAM EPS 13 Perjalanan ke tirta kencana 2
14 Satria mamba hitam Eps 14 Kebahagiaan kala seta dan dewi kencana
15 Satria mamba hitam Eps 15 Portal dunia lain
16 Satria mamba hitam Eps 16 Portal dunia lain 2
17 Satria mamba hitam eps 17 Pertarungan di rumah tua
18 Satria mamba hitam eps 18 Cinta dan darah kesatria
19 Satria mamb hitam eps 19 Pertarungan melawan raja iblis
20 Satria mamba hitam eps 20 Banjir darah di negri berlian perak
21 Satria mamba hitam eps 21 Bukit kera
22 Satria Mamba hitam Eps 22 Bukit kera 2
23 Satria Mamba Hitam. Eps 23 Api berkobar di bukit Kera.
24 Satria mamba hitam eps 24 Titisan Batara Indra.
25 Satria Mamba Hitam eps 25 Satria Tirta kencana.
26 Eps 26 Perebutan Harta karun.
27 Eps 27 Banjir darah di kaki gunung kencana.
28 Eps 28 Bulan Sabit
29 Eps 29 Pertarungan di Bukit Dadap
30 Eps 30 Pedang Mamba Kencana Hitam.
31 Eps 31 Bukit Hanjuang
32 Eps 32 Kembang Wijaya Kusuma
33 Eps 33 Mustika Naga Emas.
34 Eps 34 Utusan
35 Eps 35 Berpisah
36 Eps 36 Banjar Karoman
37 Eps 37 Menyusup
38 Eps 38 Cundang
39 Eps 39 Adipati Sura Dita.
40 Eps 40 Sambung Nyawa Emas
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Eps 1 kabut asmara
2
SATRIA MAMBA HITAM Eps 2 Kabut hitam di tirta kencana
3
SATRIA MAMBA HITAM EPS 3 Lahirnya siliwata
4
SATRIA MAMBA HITAM EPS 4 goa mamba
5
SATRIA MAMBA HITAM EPS 5 Penggemblengan Siliwata
6
SATRIA MAMBA HITAM Eps 6 penggemblengan siliwata 2
7
SATRIA MAMBA HITAM EPS 7 Petualangan satria mamba hitam
8
SATRIA MAMBA HITAM EPS 8 HURU HARA DI KADAKA
9
SATRIA MAMBA HITAM EPS 9 The fall of the werewolves
10
SATRIA MAMBA HITAM EPS 10 PERTAPA SAKTI
11
SATRIA MAMBA HITAM EPS 11 Resi wanayasa
12
Satria Mamba Hitam Eps 12 Perjalanan ke Tirta kencana
13
SATRIA MAMBA HITAM EPS 13 Perjalanan ke tirta kencana 2
14
Satria mamba hitam Eps 14 Kebahagiaan kala seta dan dewi kencana
15
Satria mamba hitam Eps 15 Portal dunia lain
16
Satria mamba hitam Eps 16 Portal dunia lain 2
17
Satria mamba hitam eps 17 Pertarungan di rumah tua
18
Satria mamba hitam eps 18 Cinta dan darah kesatria
19
Satria mamb hitam eps 19 Pertarungan melawan raja iblis
20
Satria mamba hitam eps 20 Banjir darah di negri berlian perak
21
Satria mamba hitam eps 21 Bukit kera
22
Satria Mamba hitam Eps 22 Bukit kera 2
23
Satria Mamba Hitam. Eps 23 Api berkobar di bukit Kera.
24
Satria mamba hitam eps 24 Titisan Batara Indra.
25
Satria Mamba Hitam eps 25 Satria Tirta kencana.
26
Eps 26 Perebutan Harta karun.
27
Eps 27 Banjir darah di kaki gunung kencana.
28
Eps 28 Bulan Sabit
29
Eps 29 Pertarungan di Bukit Dadap
30
Eps 30 Pedang Mamba Kencana Hitam.
31
Eps 31 Bukit Hanjuang
32
Eps 32 Kembang Wijaya Kusuma
33
Eps 33 Mustika Naga Emas.
34
Eps 34 Utusan
35
Eps 35 Berpisah
36
Eps 36 Banjar Karoman
37
Eps 37 Menyusup
38
Eps 38 Cundang
39
Eps 39 Adipati Sura Dita.
40
Eps 40 Sambung Nyawa Emas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!