SATRIA MAMBA HITAM EPS 4 goa mamba

nyi pandan sari setengah lari menuju kamar, dimana tempatnya Dewi kencana melahirkan bayinya.

''Ada apa nak seta''? tanya nyi pandan sari.

''Ini bu dukun yang membantu kencana melahirkann itu menghilang, tapi jendela masih tertutup'', ucap Kala seta.

''Aneh sekali, tapi Bayinya masih ada'', ucap Nyi pandan sari.

''Iya, sungguh aneh, ini diluar akal sehat, apa mungkin bayiku....'', kata kala seta tidak diteruskan.

''Apa mungkin gimana maksud nak seta''? tanya nyi pandan sari.

''Apa mungkin dukun beranak tadi jelma'an dari bangsa dedemit'', ucap Kala seta.

Di saa't itu pula Badrun masuk kekamarnya dewi kencana, karena mendengar perkapan istrinya dan Kala seta itu, yang sudah mulai curiga.

''Ada apa ini''? tanya Badrun.

''Begini Ayah, dukun beranak itu menghilang, padahal jendela masih terkunci, saya curiga, dari mana Barja dan kaspar menemukan dukun beranak itu'', ucap Kala seta.

''Ini bayimu ada seta'', teriak Badrun.

''Iya tapi saya tidak merasakan itu bayi Siliwata'', jawab Kala seta.

Selagi mereka ribut-ribut mempermasahkan bayi itu, Dewi kencana membuka matanya dari pinsannya.

''Kakang mana bayi kita''? tanya Dewi kencana pada Kala seta.

''Ini nyi Dewi bayinya'', jawab Kala seta.

''Ko dari tadi bayinya diam terus sih tidak bersuara'', kata nyai pandan sari.

''Iya Bu, padahal pas terlahir kedunia ini, terdengar suara bayi itu melengking keras'', ucap Kala seta.

''Coba kakang, bayinya gendong aku pingin lihat'', kata Dewi kencana.

Kala seta lalu mengambil bayi itu dan di gendongnya didepan dada, Kala seta terus memandangi bayi itu dan didekatkan pada itrinya.

Setelah lama Kala seta dan Dewi kencana memandangi bayi itu, sungguh terkejutnya Kala seta dan Dewi kencana, Bayi dari jelmaan ilmu sihirnya nenek Sulampe itu kini berubah, ternyata bayi itu hanyalah sebuah boneka dari tumpukan jerami yang menyerupai sebuah manusia karena ilmu sihir nenek sulampe yang bisa membutakan mata lahirnya manusia.

''Astaga jagad dewa batara, ini hanyalah sebuah boneka jerami, kurang ajar, anaku Siliwata mungkin dibawa kabur oleh dukun beranak itu'', ucap Kala seta.

''Tidaaaaaaakkk'', Dewi kencana histeris pas melihat yang digenndong suaminya itu ternyata sebuah boneka jerami.

''Bedebah saya harus tanyakan pada Barja dan Kaspar, dari mana dukun beranak itu.

Pas melihat kejadian itu, Badrun pura-pura tidak tau.

''Kurang ajar, itu pasti genderewo yang menjelma jadi dukun beranak itu'', ucap Badrun pura" panik.

''Saya akan cari genderewo itu, dan saya harus menanyakan semua ini pada Barja dan Kaspar'', ucap Kala seta.

Kala seta sangat geram sekali, karena buah hatinya yang selama ini didamba-dambakan hilang begitu saja.

Sodagar badrun melihat kemarahannya Kala seta hanya terdiam tidak berkata sedikitpun.

Sementara Barja dan Kaspar yang menuju kesebuah hutan dengan sangat buru-buru sekali sambil menggendong bayi, dan tangisan bayi tidak henti-henti disepanjang jalan menuju tempat dimana harus membuang bayi itu.

''Sial bayi ini tidak berhenti-henti menangis, bagaimana nih Kaspar'', ucap Barja.

''Tenang saja sih, disini jauh dari perkampungan dan tidak akan ada orang yang mendengar'', jawab Kaspar.

''Tapi suara tangisan Bayi ini sangat keras Kaspar'', kata Barja.

Kini Barja sudah tiba disebuah tebing dinding batu yang Dibawahnya. mengalir air yang sangat jernih.

''Sekarang kita sudah sangat jauh sekali dari perkampungan, biarpun saya seorang bajingan Kaspar, tapi melihat Bayi yang masih merah begini harus dibuang, saya tidak tega Kaspar'', ucap Barja terlihat sedih.

''Iya sayapun begitu, serasa pada anak kita sebdiri, sungguh kejam sekali juragan Badrun'', jawan Kaspar.

Barja lalu menaro Bayi siliwata itu di bawah dinding batu yang agak berlubang kecil kira-kira llebar lima puluh sentian.

''Nah disini kamu aman tidak akan kehujanan, maapkan paman ya, paman hanya menjalankan tugas dari kakemu.

Setelah bayi ditaro, bayi itu nangis sangat kencang sekali sambil meronta-ronta.

''Barja, baru kali ini saya mendengar tangisan bayi yang sangat keras'', ucap Kaspar.

''Iya benar, semoga aja ini bayi ada merawat, saya tidak tega, haahhh kaspar sini kamu'', ucap Barja kaya kaget.

''Ada apa''? tanya kaspar.

''Coba kamu perhatikan baik-baik, dijidat paling ats bayi ini, ada tanda tertulis aksara kuno, kamu bisa baca tidak'', ucap Barja.

''Ooh iya, siii lii waaaa taaa, Tertulis nama siliwata Barja'', ucap Kaspar.

''Kamu ternyata pintar kaspar'', ucap Barja.

''Kake saya pernah mengajarkan cara membaca aksara sunda wiwitan'', jaWab Kaspar.

Disa'at mereka lagi melihat keanehan dari bayi itu, mendadak angin kencang dan kilatan-kilatan cahaya halilintan mengurat di angksa.

Barja dan Kasparpun pergi meninggalkan Bayi itu.

Kini suara tangis bayi terdengar lagi sangat keras sekali sama Barja dan Kaspar.

Tangisan Bayi itu seperti sebuah amarah, yang suatu saat akan datang menuntut balas.

Barja dan Kaspar kini sudah jauh sekali meninggalkan hutan itu.

Sementara tangisan bayi siliwata sampai melenngking keras menecahkan kesunyian dihutan itu, jeritan Siliwata sampai terdengar ke goa mamba, goa dimana tempatnya siluman mamba berada, dengan ratunya yang bernama, Ratu mamba sari.

Dimalam itu Ratu mamba sari sampai terbangun dari semedinya karena tangisannya siliwata yang sangat keras, nyi Ratu langsung memerintahkan patihnya dan senopati, untuk menyelidiki arah suara itu.

''Paman mamba hijau, dan kau paman mamba merah, apa kalian mendengar jerit tangis dari seorang bayi''? tanya ratu mamba sari.

''Iya nyi ratu, kami pun mendengar suara itu, suara tangisan bayi itu sangatlah keras'', ucap patih mamba hijau.

''Sekarang kalian pergi kearah hutan itu, pirasat saya mengatakan bayi itu bakal menjadi satria yang tangguh dan tidak terkalahkan, karena waktu semediku ada wangsit, bahwa nanti bakal ada anak manusia yang pemberani dan berjiwa kesatria, yang akan menghancurkan kejahatan di muka bumi ini, ambil dan rawatlah dan didik dia sampai benar-benar menjadi pendekar tangguh yang tiada Banding'', ucap nyi Ratu mamba sari.

''Baik nyi Ratu segala titah nyi ratu akan hamba laksanakn'', ucap patih dan senopati itu.

Setelah patih dan senopati itu mendapat tugas dari Ratunya, merekapun segera berangkat untuk mencari arah suara tangisan siliwata itu.

Patih mamba hijau dan senopati mamba merah kini merubah wujudnya menjadi dua ekor ular mamba yang sangat besar sekali, kini kedua ular itu berlari dengan sangat kencangnya memburu pada tempat siliwata berada.

Setibanya dihutan didekat tebing batu, patih dan senopati itu merubah bentuknya menjadi manusia.

''Itu dia kakang patih, tangisan bayi itu, dibawah tebing batu'', ucap senopati mamba merah sambil menunjuk ke arah siliwata yang lagi meronta ronta.

''Ayo Rayi senopati, kita ambil bayi itu'', jawab patih mamba hijau.

Sesudah berada didekat bayi siliwata, kini Patih mamba hijau mengambil bayi itu.

''Wah bayi manusia yang sangat tampan, kaki dan tangannya, ini orang akan kuat pisiknya'', ucap patih mamba hijau.

''Iya benar kakang, anak manusia ini calon pendekar linuhung'', saut senopati mamba merah.

Setelah itu patih mamba hijau terus membawanya kegoa mamba, untuk menyerahkan bayi siliwata itu ke nyai ratu mamba sari.

Setibanya di alam mereka, patih mamba hijau dan senopati mamba merah sudah memasuki tempat dimana nyi Ratu mamba sari mepimpin rakayatnya dikerajaan goa mamba.

''Ea ea ea ea ea ea ea'', suara tangisan bayi siliwata.

''Ini nyi Ratu bayi anak manusia itu, dan rupanya bayi ini sudah memiliki nama sendiri'', kata patih mamba hijau sambil menyerahkan bayi siliwata pada ratu mamba sari.

Dan ratu mamba sari langsung menerima bayi itu, terus melihat aksara diatas jidatnya yang hampir tertutup rambutnya.

''Siliwata, nama yang cukup bagus, berarti ayah dari bayi ini bukan orang biasa, karena selagi masih didalam kandungan dia sudah bisa mengukir nama untuk bayi ini, dan sangat cerdas, tapi kenapa anak ini harus di buang.'' Ucap Nyi ratu mamba sari.

''Paman senopati.'' Panggil nyi ratu.

''Iya nyi ratu.'' Jawab senopati mamba merah.

''Sekarang coba kamu selidiki, siapa dan dari mana orang tua dari bayi ini, dan kenapa bayi yang tampan dan gagah ini harus dibuang.'' Ucap Ratu mamba sari.

''Baik nyi ratu, hamba akan segera berangkat.'' Jawab senopati mamba merah.

''Paman Bawa dua ponggawa untuk menemanimu dalam perjalanan.'' Ucap nyi Ratu mamba sari.

''Iya nyi ratu, hamba akan segera pergi..'' Ucap Senopati mamba merah.

Sehabis itu senopati Mamba merah pergi, mengemban tugas dari ratu Mamb sari, untuk menyelidiki bayi siliwata, yang dikawal oleh dua ponggawa.

Dimalam buta senopati dan kedua ponggawa pergi meninggal keraja'annya yaitu keraja'an goa mamba yang di rajai oleh seorang Ratu yaitu Ratu Mamba sari.

Setibanya disebuah perkampungan, senopati dan kedua ponggawa merubah wujudnya menjadi se ekor ular yang besar.

Mereka terus masuk kesebuah perkampungan, untuk mencari tau dari mana asal muasal bayi yang bernama siliwata itu.

''Tuan senopati coba kita dekati kerumunan orang kampung itu, kita dengarkan dari jauh dan pasanga indra pangrungu kita.'' Kata ponggawa yang sudah berwujud ular itu.

''Iya benar ponggawa.'' Kata senopati sambil terus maju mendekkati orang" yang lagi ramai berbincang-bincang.

''Waii, saya dengar kabar, katanya anaknya sodagar badrun yaitu Dewi kencana melahirkan tapi anaknya diculik oleh genderewo, dan ayahnya daribbayi itu, kakang Kala seta sangat marah sekali ketika buah hatinya diculik, dengan digantikan oleh boneka dari tumpukan jerami yang disihir persis menyerupai bayinya.'' Kata salah seorang yang bernama Rojak.'

''Iya sih ku juga mendengar kabar itu, katanya yang memanggil dukun beranak itu Barja dan Kaspar.'' Jawab sueb.

''Kalau menurut pandangan saya, ini adalah permainannya sodagar badrun, dia kan tidak suka pada kakang Kala seta karena ia hanya orang miskin.'' Jawab Gantar ikut nimrung.

''Ya kenapa cucunya yang dijadikan korban, kan dia tidak salah.'' Ucap Rojak.

Setelah senopati dan kedua ponggawa itu mendengarkan obrolan dari orang-orang itu, mereka langsung pergi ketempat sodagarnya Badrun, ingin memastikan apakah benar bayi Siliwata itu diculik.

''Tuan senopati, sekarang kita mau kemana?.'' Tanya salah satu ponggawa.

''Kita samperin rumah yang bernama sodagar badrun itu.'' Jawab Senopati.

Dimalam itu senopati mamba merah dan kedua ponggawanya, menuju kerumahnya sodagar badrun untuk mencari tau tentang kebenaran bayi Sili wata yang di buang itu.

Setibanya dirumah sodagar badrun lalu mereka menggunakan ilmu tidak tembus pandang mata lahir, terus menyelinap masuk melalui celah-celah kecil pada dinding papan kayu, yang kebetulan senopati memasuki kamarnya kala seta dan Dewi kencana.

''Lalu bagaimana kakang dengan anak kita Siliwata, lalu siapa yang sudah menjelma jadi dukun beranak itu, yang sudah berhasil membawa lari anak kita.'' Ucap Dewi kencana.

'''Entahlah nyai, ku juga tidak habis pikir, siapa yang sudah tega merebut kebahagia'an kita, maap nyai apa ini semua ada hubungannya dengan ayah Badrun.'' Ucap Kala seta berbisik.

''Masa iya kakang, ayahanda tega berbuat begitu pada cucunya sendiri.'' Jawab Dewi kencana

''Aku bukannya nuduh, karena ayah Badrun tidak menyukai aku berada disini.'' Ucap Kala seta.

''Seandainya iya begitu, ku tidak mau lagi tinggal disini kakang, kita pergi aja dari sini, percuma ku hidup serba ada juga kalau aku tidak bahagia, dan ku juga bisa merasakan kakang disini tidak betah karena sikapnya ayahanda pada kakang.'' Ucap Dewi kencana.

''Tidak, ku biasa aja nyai'', jawab Kala seta.

''Biarpun di mulut kakang bilang begitu, tapi aku bisa merasakan hatimu kakang.'' Jawab Dewi kencana.

''Nyai bisa merasakan dari mananya?.'' Tanya Kala seta.

''Terlihat dari badanmu kakang, kian hari kian kurus, pasti pikiran kakang yang kurang berkenan'', jawab Dewi kencana.

........

Sementara senopati yang sudah mendengar langsung, pembicara'an Dewi kencana dan Kala seta orang tuanya dari bayi Siliwata itu.

''Ternyata benar obrolan orang-orang tadi, bahwa bayi siliwata bukannya dibuang boleh orang tuanya, dan saya juga mencium hati busuk disini, apa mungkin yang bernama Badrun itu.'' Ucap Senopati berkata sendiri, yang tidak terlihat oleh kala seta dan Dewi kencana.

Senopati terus meninggalkan tempatnya Kala seta dan Dewi kencana, menuju kepada ponggawa yang lagi mengawasi badrun, yang lagi berada di tempat anak buahnya yaitu Barja dan Kaspar.

Sodagar badrun yang masih berada ditempatnya Barja dan Kaspar.

''Barja dan kau Kaspar, awas kalau kamu nanti keceplosan bilang, kalau Kala seta nanti bertanya, tentang dukun beranak itu. dan bilangin juga pada anak buahmu.'' Ucap Badrun.

''Ya tidak atuh Juragan, bagaimana kalau Kala seta mengancam kami.'' Ucap Barja.

''Emang kamu tidak mampu melawan Kala seta?.'' Tanya Badrun.

''Bukan begitu juragan, ilmu kanuragan Kala seta sekarang semakin hebat, Juragan juga tau sendiri, waktu kami bertarung didepan rumah juragan, kami semua dipecundangin oleh Kal seta.'' Kata Kaspar.

''Itu mah kalian aja yang lembek, harus kalah sama anak kemarin sore.'' Ucap Badrun.

''Ya kalau juragan tidak percaya, coba aja sama juragan jajal ilmu kanuragannya Kala seta.'' Kata Barja.

''Buat apa saya bayar kalian semua, kalau harus saya sendiri yang turun tangan.'' Ucap Badrun.

''Iya ma'ap Juragan, begitu maksud saya.'' Ucap Barja.

Sementara senopati bersama kedua ponggawa, yang lagi mendengarkan pembicara'an Badrun dan Barja, sambil menyelinap dibalik bilik-bilik gubuk itu.

''Berarti benar, bayi Siliwata yang dibuang kehutan itu, Barja dan kaspar karena suruhan Majikannya yaitu Badrun, Sungguh biadab sekali bangsa manusia, sesama bangsa manusia sendiri juga sudah begitu, sekarang kita laporkan segera pada nyai Ratu.'' Ucap senopati.

''Baik tuan senopati.'' Ucap kedua ponggawa itu.

Selepas itu Senopati mamaba merah dan kedua ponggawanya pergi dari hadapan Badrun, Barja dan Kaspar.

************

Lanjut eps 5

mohon dukungannya dengan.

. 👍 like

. Comentar

. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting

. ❤ favorit dan 💓 votenya.

Selamat membaca semoga bisa terhibur

TERIMA KASIH.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

lanjut

2022-06-04

1

Yukity

Yukity

sebentar Thor..
setiap baja judul, teringat film anak Jepang jaman dulu..🤔🤔👍🏼👍🏼😍

2022-01-03

1

Ryosa

Ryosa

aku datang bawa vote thor

2021-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 kabut asmara
2 SATRIA MAMBA HITAM Eps 2 Kabut hitam di tirta kencana
3 SATRIA MAMBA HITAM EPS 3 Lahirnya siliwata
4 SATRIA MAMBA HITAM EPS 4 goa mamba
5 SATRIA MAMBA HITAM EPS 5 Penggemblengan Siliwata
6 SATRIA MAMBA HITAM Eps 6 penggemblengan siliwata 2
7 SATRIA MAMBA HITAM EPS 7 Petualangan satria mamba hitam
8 SATRIA MAMBA HITAM EPS 8 HURU HARA DI KADAKA
9 SATRIA MAMBA HITAM EPS 9 The fall of the werewolves
10 SATRIA MAMBA HITAM EPS 10 PERTAPA SAKTI
11 SATRIA MAMBA HITAM EPS 11 Resi wanayasa
12 Satria Mamba Hitam Eps 12 Perjalanan ke Tirta kencana
13 SATRIA MAMBA HITAM EPS 13 Perjalanan ke tirta kencana 2
14 Satria mamba hitam Eps 14 Kebahagiaan kala seta dan dewi kencana
15 Satria mamba hitam Eps 15 Portal dunia lain
16 Satria mamba hitam Eps 16 Portal dunia lain 2
17 Satria mamba hitam eps 17 Pertarungan di rumah tua
18 Satria mamba hitam eps 18 Cinta dan darah kesatria
19 Satria mamb hitam eps 19 Pertarungan melawan raja iblis
20 Satria mamba hitam eps 20 Banjir darah di negri berlian perak
21 Satria mamba hitam eps 21 Bukit kera
22 Satria Mamba hitam Eps 22 Bukit kera 2
23 Satria Mamba Hitam. Eps 23 Api berkobar di bukit Kera.
24 Satria mamba hitam eps 24 Titisan Batara Indra.
25 Satria Mamba Hitam eps 25 Satria Tirta kencana.
26 Eps 26 Perebutan Harta karun.
27 Eps 27 Banjir darah di kaki gunung kencana.
28 Eps 28 Bulan Sabit
29 Eps 29 Pertarungan di Bukit Dadap
30 Eps 30 Pedang Mamba Kencana Hitam.
31 Eps 31 Bukit Hanjuang
32 Eps 32 Kembang Wijaya Kusuma
33 Eps 33 Mustika Naga Emas.
34 Eps 34 Utusan
35 Eps 35 Berpisah
36 Eps 36 Banjar Karoman
37 Eps 37 Menyusup
38 Eps 38 Cundang
39 Eps 39 Adipati Sura Dita.
40 Eps 40 Sambung Nyawa Emas
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Eps 1 kabut asmara
2
SATRIA MAMBA HITAM Eps 2 Kabut hitam di tirta kencana
3
SATRIA MAMBA HITAM EPS 3 Lahirnya siliwata
4
SATRIA MAMBA HITAM EPS 4 goa mamba
5
SATRIA MAMBA HITAM EPS 5 Penggemblengan Siliwata
6
SATRIA MAMBA HITAM Eps 6 penggemblengan siliwata 2
7
SATRIA MAMBA HITAM EPS 7 Petualangan satria mamba hitam
8
SATRIA MAMBA HITAM EPS 8 HURU HARA DI KADAKA
9
SATRIA MAMBA HITAM EPS 9 The fall of the werewolves
10
SATRIA MAMBA HITAM EPS 10 PERTAPA SAKTI
11
SATRIA MAMBA HITAM EPS 11 Resi wanayasa
12
Satria Mamba Hitam Eps 12 Perjalanan ke Tirta kencana
13
SATRIA MAMBA HITAM EPS 13 Perjalanan ke tirta kencana 2
14
Satria mamba hitam Eps 14 Kebahagiaan kala seta dan dewi kencana
15
Satria mamba hitam Eps 15 Portal dunia lain
16
Satria mamba hitam Eps 16 Portal dunia lain 2
17
Satria mamba hitam eps 17 Pertarungan di rumah tua
18
Satria mamba hitam eps 18 Cinta dan darah kesatria
19
Satria mamb hitam eps 19 Pertarungan melawan raja iblis
20
Satria mamba hitam eps 20 Banjir darah di negri berlian perak
21
Satria mamba hitam eps 21 Bukit kera
22
Satria Mamba hitam Eps 22 Bukit kera 2
23
Satria Mamba Hitam. Eps 23 Api berkobar di bukit Kera.
24
Satria mamba hitam eps 24 Titisan Batara Indra.
25
Satria Mamba Hitam eps 25 Satria Tirta kencana.
26
Eps 26 Perebutan Harta karun.
27
Eps 27 Banjir darah di kaki gunung kencana.
28
Eps 28 Bulan Sabit
29
Eps 29 Pertarungan di Bukit Dadap
30
Eps 30 Pedang Mamba Kencana Hitam.
31
Eps 31 Bukit Hanjuang
32
Eps 32 Kembang Wijaya Kusuma
33
Eps 33 Mustika Naga Emas.
34
Eps 34 Utusan
35
Eps 35 Berpisah
36
Eps 36 Banjar Karoman
37
Eps 37 Menyusup
38
Eps 38 Cundang
39
Eps 39 Adipati Sura Dita.
40
Eps 40 Sambung Nyawa Emas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!