Jam kampus Rava kini sudah selesai, namun ia langsung memutuskan untuk menunggu Siska dikantin terlebih dahulu, sebelum ia kekantin, ia tak lupa untuk mengirimkan pesan pada Siska bahwa dirinya berada dikantin bersama dengan Roni pastinya.
'Sayang, aku sekarang berada dikantin bersama Roni, datanglah bersama Aqila' Begitulah pesan yang ia kirimkan pada Siska.
"Ayok, Rav." Ajak Roni.
"Hmmm." Dehem Rava langsung berjalan bersama Roni kekantin.
Dikantin, Rava dan Roni duduk ditempat biasa, mereka berdua menunggu Aqila dan Siska keluar dari kelas mereka. Sambil menunggu Roni mengajak Rava untuk mengobrol.
"Rav, gimana lu sama dia?" Tanya Roni, ia tidak berani menyebutkan nama Siska didepan umum, karna ia juga tahu bahwa Rava tidak ingin kalau sampai rahasianya terbongkar.
"Baik." Jawab Rava.
"Bukan itu maksud gw, gw tahu kalo lu berdua baik." Ucap Roni yang tidak puas akan jawaban dari Rava.
"Terus?" Tanya Rava menaikkan satu alisnya menatap Roni dengan serius.
"Maksud gw itu, gimana orang tua lu udah tahu?" Tutur Roni.
"Oh iya, gw belum ngasih tahu mereka, kapan ya, kalau sekarang nggak tepat deh kayaknya." Batin Rava yang sebenarnya merasa takut dan ragu untuk mengatakan yang sejujurnya pada orang tuanya.
"Belum." Jawab Rava.
"Kok belum lu kasih tahu, gw saranin lu secepetnya kasih tau mereka, nanti kalau mereka tahu lebih dulu dari orang lain, malah lu sendiri yang repot." Saran Roni sangat bijak.
"Juga sebelum dia hamil, nanti kalau dia udah hamil duluan, lu dikira.... lu tahu lah."
Lanjutnya dengan nada suara yang sengaja dipelankan, karna Roni tahu itu adalah salah satu hal yang sensitif untuk dibicarakan, apa lagi sekarang mereka berada dikantin, tentunya banyak mahasiswa yang berlalu lalang.
"Lu nggak usah kasih tahu gw juga tahu kali, tapi gw nyari waktu yang tepat dulu buat ngomong." Ucap Rava.
"Lagian gw belum ngapa ngapain." Lanjut Rava lagi.
"Lah, masih segelan berarti." Ucap Roni.
"Segelan segelan, lu kira apaan." Kesal Roni.
"Ya maap, kenapa nggak lu ambil aja, itu juga kan hak lu kali." Ucap Roni.
"Nanti." Ucap Rava meneguk minumannya.
Tak lama muncullah Siska dan Aqila yang baru datang.
Mereka berdua langsung duduk dibangku belakang Rava dan Roni.
"Bentar Rav." Ucap Roni langsung menarik kursinya mendekat pada Aqila.
"Beip." Panggil Roni.
"Iya, kenapa? pulang? sekarang? nanti dulu ah, baru juga duduk." Ucap Aqila yang belum mendengar alasan Roni mendekat.
"Ish, apaan sih, orang aku mau ngomong kalau nanti malam aku mau ngajak kamu keluar." Ucap Roni.
"Kemana?" Tanya Aqila.
"Nonton." Jawab Roni.
"Waaaaah, beneran? ok nanti malem kita nonton, film terbaru pokoknya." Ucap Aqila senang.
"Ok." Ucap Roni langsung menarik bangkunya kembali keasalnya.
"Sis, lu ikut aja gimana, sekalian keluar malam ama dia." Ucap Aqila.
"Engga aah, aku nggak baisa keluar malam malam, lagian nggak aman juga." Ucap Siska menolak halus.
"Apanya yang enggak aman, kan ada dia yang jagain elu." Ucap Aqila.
"Lain kali aja ya, aku mau baca novelku dulu, tanggung soalnya kurang dikit tamat." Ucap Siska.
"Yaudah deh, lain kali." Ucap Aqila mengerti, karena Siska memang sangat suka membaca novel, apalagi bergenre romantis.
Rava yang sedari tadi diam, ternyata menyimak obrolan sang istri bersama sang sahabat.
Ia langsung mengeluarkan handphone nya dari saku dan mengetikkan pesan untuk Siska.
'Pulang sekarang, kamu jalan dulu agak jauhan dari gerbang, nanti aku tungguin disana.' Bunyi pesan dari Rava yang ditujukan oleh Siska.
"Gw balik duluan." Pamit Rava pada Roni, ia langsung berdiri dan pergi meninggalkan kantin.
"Lah cepet amat, mau kemana lu?" Tanya Roni yang tidak dijawab oleh Rava, karna Rava sudah berjalan menjauh.
Handphone Siska yang berbunyi, menunjukkan notifikasi pesan, langsung membuka dan membaca pesan tersebut.
"Qila, aku pulang dulu ya." Pamit Siska.
"Kok cepet?" Tanya Aqila.
"Ditunggu soalnya." Jawab Siska yang langsung dimengerti oleh Aqila. Aqila langsung mengangguk meng iya kan.
Setelah Siska pergi, Aqila langsung berlaih duduk bersama Roni.
"Mau pulang nggak?" Tanya Aqila.
"Pulang? ayok." Jawab Roni, ia langsung menggandeng Aqila pergi dari kantin.
Sementara diposisi lain, ada seorang mahasiswi yang sedari tadi memperhatikan kearah mereka berempat dengan tatapan sinis, siapa lagi kalau bukan Wati.
***************************************
Like
Komen
Vote
Tambahkan favorite 💜
AUTHOR SAYANG KALIAN💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Happyy
😊😊
2021-05-05
0
chinoet
si wati diam2 menghanyutkan.. 😠😠
2021-01-31
2
Berlian Bakkarang
makax jd org jgn srrik rugi sendiri
2021-01-17
2