Setelah Roni dan Aqila kembali dari apartemen milik Rava, kini tinggallah Rava dan Siska berdua lagi, mereka berdua melanjutkan menonton televisi seperti tadi.
Rava yang mengingat sesuatu langsung mengambil laptopnya dan mulai memainkan jari jemarinya diatas keyboard. Siska yang melihat apa yang dilakukan Rava langsung bertanya.
"Sedang apa?" Tanya Siska.
"Hmm?" Tanya Rava yang tadi tidak mendengar pertanyaan Siska.
"Sedang apa? terlihat sibuk sekali."
"Ah, ini membantu mama dan papa ngurus berkas perusahaan." Jawab Rava.
"Bisa ku bantu?" Tawar Siska.
"Bisa?" Tanya Rava.
"Tentu saja, meski tidak seprofesional kamu." Jawab Siska mulai mendekat kearah Rava. Rava tersenyum dan mengalihkan laptopnya agar Siska dapat melihatnya dengan mudah. Sejenak Siska mengamati layar laptop Rava.
"Begini...." Ucap Siska menjelaskan dengan menunjuk layar laptop, Rava yang mengerti langsung melakukan arahan dari Siska dengan senang hati, selang beberapa saat, perkerjaan Rava sudah selesai dengan mulus.
Sembari Rava membereskan laptopnya, Siska langsung berdiri menuju kearah dapur untuk membuatkan sesuatu untuk suaminya.
Siska kembali keruang tengah dimana masih ada Rava yang duduk disofa dengan TV yang masih menyala juga ia yang sedang memainkan jari jemarinya diatas layar handphone nya.
"Ini." Ucap Siska yang kembali dengan membawa nampan berisi segelas susu juga beberapa potongan buah sebagai camilan malam.
"Terima kasih." Ucap Rava mengambil susunya.
"Pengertian sekali." Puji Rava setelah meminum susunya.
"Emm, tidak perlu memuji, aku kan sebagai istri, jadi harus melayani suaminya, lagian itu juga yang diajarkan oleh Kyai dan Ustadzah." Terang Siska.
"Emm begitu ya." Ucap Rava mengangguk angguk.
"Dan ya, aku ingin kau tidak memperlakukan ku sebagai suami yang harus kau puja puja." Ucap Rava.
"Lalu? bukan kah memang harus begitu." Bingung Siska.
"Aku ingin kau memperlakukan ku sebagai temanmu, dengan begitu, kita akan menjadi lebih dekat." Tutur Rava.
"Lagian, aku juga tidak pernah memintamu untuk melakukannya, bersikap sebagai teman lebih nyaman bagiku." Lanjut Rava.
"Baiklah, aku akan menjadi teman yang baik." Ucap Siska tersenyum, dalam hatinya sangatlah tersentuh dengan apa yang diucapkan Rava, yang berbeda dari suami suami pada umumnya.
"Iya, teman hidup sampai mati." Ucap Rava tersenyum.
Ia langsung mengambil potongan buah dengan garpu dan menyuapkannya kemulut Siska.
"Aaaa." Ucap Rava menyuapi Siska.
Siska yang diperlakukan manis, lamgsung saja menganut, membuka mulutnya memakan suapan buah dari Rava.
"Kau tak ingin menyuapiku?" Tanya Rava.
"Ah baiklah." Ucap Siska yang langsung menagmbil potongan buah dan menyuapkannya pada Rava.
"Bagini rasanya.." Ucap Rava yang mulutnya dipenuhi dengan buah, sehingga ucapannya terdengar tidak jelas.
"Telan dulu baru bicara." Ucap Siska mengingatkan Rava, Rava langsung mengangguk, mengunyah dan menelan buahnya.
"Begini rasanya berpacaran setelah menikah." Ucap Rava melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda.
Siska yang mendengar langsung dibuat malu.
"Bisa saja." Malu Siska.
"Iya loh, aku marasakan bahwa ini memang berbeda rasanya, lebih nyaman dan tidak ada yang akan mengomentari." Ucap Rava.
"Memangnya dulu kau pernah berpacaran?" Tanya Siska sedikit ragu, namun ia tetap menanyakannya.
"Tidak pernah." Jawab Rava.
"Sama sekali?" Tanya Siska.
"Iya istriku sayang, aku sama sekali tidak pernah berpacaran dengan wanita manapun, baru kali ini saja, itupun langsung berpacaran dengan istriku." Jujur Rava berterus terang, ia sama sekali tidak ingin menyembunyikan apapaun dengan Siska.
Siska yang mendengar kejujuran Rava langsung tersenyum dan bersyukur, ia mempunyai suami yang sangat baik.
"Kau, bagaimana?" Tanya Rava.
"Sama." Jawab Siska juga jujur.
"Baiklah, kita sama sama baru pertama kali." Ucap Rava.
"Sekarang sudah malam, masuk kamar dan tidurlah." Suruh Rava.
"Baiklah." Jawab Siska. Siska langsung memberskan gelas dan piring, membawanya kedapur dan langsung pergi kekamarnya.
Rava dan Siska belum tidur satu kamar, karna Rava juga takut kalau Siska merasa tidak nyaman, jadi ia memutuskan kalau dirinya akan tidur disofa sampai Siska merasa nyaman dan melupakan sedikit traumanya.
***************************************
Like
Komen
Vote
Tambahkan favorite 💜
AUTHOR SAYANG KALIAN💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Happyy
👍👍
2021-05-05
0
VIDAYA
gini yah kalo orang baik jodohnya baik pula
2021-04-25
0
Prince SuhoLee ❤
otomatis pernikahan nya masih secara siri kan ya, kan belum terdaftar secara hukum, masih ijab kobul doang
2021-01-26
3