Malam harinya, saat Rava dan Siska tengah menonton TV dengan tenangnya, tiba tiba bel apartemen dibunyikan oleh seseorang dari luar, saat Siska ingin membukakan pintu, ia dilarang oleh Rava.
"Duduk." Ucap Rava langsung berdiri menuju kearah pintu dan membukakannya. Siska yang tadi sudah berdiri langsung duduk kembali.
"Wehee heee, kita dateng nih." Ucap Roni saat Rava sudah membukakannya, Roni datang bersama dengan Aqila sang pacar.
"Masuk." Suruh Rava langsung kembali masuk.
"Emang gitu ya Rava orangnya?" Tanya Aqila yang baru tahu Rava adalah orang yang dingin.
"Nggak, aslinya mah baik." Jawab Roni langsung masuk mengikuti Rava.
"Siska." Sapa Aqila. Siska langsung menoleh dan ia langsung tersenyum mendapati Aqila datang.
"Kamu udah dateng." Senang Siska.
"Seneng banget kayaknya." Ucap Rava.
"Ehe, iya, kan pertama kalinya aku didatengin temen malam malam, biasanya dipesantren nggak dibolehin kalau udah malam." Terang Siska jujur.
"Gitu, yaudah ngobrol aja."
"Duduk lu berdua." Suruh Rava pada Roni dan Aqila yang masih berdiri, Roni dan Aqila langsung duduk berhadapan dengan Siska dan Rava.
Aqila, Siska, Roni dan Rava mengobrol tidak jelas, membicarakan semua pengalaman mereka masing masing, juga menceritakan persahabatan satu sama lain.
Sampai diaman Aqila ingat bahwa Siska belum menjelaskan bagaimana ia menikah dnegan Rava, sampai ia tidak diundang.
"Oh iya, Sis lu belum cerita gimana lu nikah sama Rava." Ucap Aqila mengingatnya.
"Iya, padahal kalian berdua nggak pernah ngobrol sama sekali, papasan juga pada diem diem bae, eh tau tahu udah nikah aja." Imbuh Roni.
"Panjang ceritanya." Ucap Rava.
"Ya ceritain lah, mau sepanjang apapun nih, kalo menarik pasti gw dengerin." Balas Roni.
Sebenarnya Rava ingin menceritakannya, namun ia agak sedikit takut jika Siska mempunyai trauma pada kejadian malam itu.
Rava bertanya pada Siska untuk memastikan bahwa ia baik baik saja jika ia menceritakan nya.
"Nggak papa diceritain?" Tanya Rava.
"Emm, nggak papa." Jawab Siska.
"Jadi waktu itu, gw nolongin cewe yang mau dikerjain sama preman, waktu gw deketin ternyata itu Siska, terus gw anterin ke pesantren, eh pas sampe kita langsung dinikahin, tanpa gw bisa jelasin sesuatu." Ucap Rava.
"Kok bisa gitu sih, nggak masuk akal tahu nggak, masa orang nolongin malah diauruh nikahin." Ucap Aqila.
"Ya sebenernya bisa ditolak, tapi dikomporin sama satu santriwati." Tutur Rava.
"Wati?" Tanya Aqila pada Siska.
"Iya." Jawab Siska mengangguk.
"Emang ya tuh anak, nggak ada kapok kapoknya mau nyingkirin elu dari pesantren, emang nggak ngotak, coba aja kalo dia diposisi lu malam itu, pasti udah tamat tuh masa depan." Ucap Aqila yang terlihat emosi.
Karena Aqila paham betul bagaimana Wati ingin membuat Siska keluar dari pesantren, karena keirian dari Wati itu sendiri.
"Udah nggak papa, lagian udah nggak papa juga, aku juga terima kok." Ucap Siska.
"Iya, lu terima, tapi dia juga harus terima balesannya dong." Ucap Aqila.
"Nggak perlu, biar Tuhan yang bales aja." Ucap Siska yang dapat membuat kagum Rava. Rava merasa beruntung memiliki Siska, karna Siska memang wanita yang sangat baik.
"Lah orang tua lu?" Tanya Roni pasa Rava.
"Belum tahu." Jawab Rava.
"Saran gw, mending lu kasih tahu secepatnya, dari pada dia tahu dari orang lain." Ucap Roni.
"Gw juga tahu, makannya ini gw nunggu waktu yang tepat, secara nyokap bokap gw sibuk." Ucap Rava.
"Emang mak bapak lu sibuk ngapain?" Tanya Aqila yang sama sekali belum tahu siapa Rava sebenarnya, begitu juga dengan Ronk yang belum tahu seluk beluk keluarga Rava.
"Ngantor." Jawab Rava singkat.
"Terus lu mau rahasiain ini dari anak anak kampus?" Tanya Roni.
"Hmmm." Dehem Rava meng iya kan.
"Kenapa? toh sah sah aja, kan?"
"Lu nggak ngotak apa gimana dah, kalo sampe yang lain tahu otomatis nyokap bokap gw tahu, belum lagi adek gw." Ucap Rava.
"Iya juga, tapi lama lama juga ketahuan, apa lagi si Wati tahu." Ucap Aqila.
"Buat itu, nggak usah dipikir, yang penting lu berdua, mulut nggak boleh bocor." Ucap Rava menunjuk Aqila dan Roni.
"Janji." Kompak Roni dan Aqila.
"Yaudah kita balik aja, udah hampir kemaleman." Ucap Roni melihat jam yang melingkar ditangannya.
"Hmmm yaudah sono balik." Ucap Rava.
"Kita balik, langgeng lu berdua." Ucap Aqila.
"Makasih Qila, kalian juga langgeng, hati hati dijalan." Balas Siska tersenyum.
Roni dan Aqila langsung kembali ketumah masing masing, dengan Roni mengantarkan Aqila terlebih dahulu.
***************************************
Like
Komen
Vote
Tambahkan favorite 💜
AUTHOR SAYANG KALIAN💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Happyy
😘😘😘
2021-05-05
0
maya97
ngotak tu apaan ya thor 😅
2021-01-16
0
Iis Atikah
lanjuttt..semangat thor
2021-01-05
0