Sampai didepan kampus, Siska turun dari taxi, dengan Rava yang melewatinya seperti orang yang tidak mengenal. Rava memarkirkan mobilnya berjajar dengan mobil mahasiswa lain.
"Siska!" Panggil seseorang dari belakang Siska. Siska yang mendengar ada seseorang yang memanggil namanya langsung saja menoleh kesumber suara.
Terlihat Aqila yang melambaikan tangannya padanya.
"Qila." Ucap Siska tersenyum, ia langsung mendekat kearah Aqila.
"Pagi." Sapa Siska.
"Pagi, lah lu kok sendirian?" Tanya Aqila.
"Oh engga sendiri kok, sama dia, tapi kamu tahu kan ya." Jawab Siska.
"Oh iya, maaf dah lupa, padahal semalem bari dijelasin, hehe."
"Roni nggak bareng sama kamu?" Tanya Siska yang juga tidak melihat Roni bersama dengan Aqila sang pacar.
"Oh, tadi ada, cuman udah masuk kekelas." Jawab Aqila.
"Yaudah, kita kekelas aja, habis ini dosen kayaknya masuk, lagian si Wati juga kayaknya udah dikelas." Lanjutnya.
"Iya, ayo." Ucap Siska langsung berjalan bersama Aqila menuju kelas mereka.
(Memang Wati satu kampus, satu fakultas dan bahkan satu kelas dengan Siska dan Aqila, namun demikian, Wati tidak pernah menegur atau menyapa Siska, namun Siska hanya menanggapinya dengan santai.)
Sampai dikelas Aqila dan Siska langsung duduk dibangku masing masing, dengan bangku mereka yang bersebelahan.
"Pagi semua." Sapa Aqila sebelum duduk, sementara Siska menyapa dengan senyuman yang ia pakai sehari hari
"Pagi." Sapa balik mahasiswa dikelas.
"Apaan caper." Cibir Wati.
Aqila yang mendengar merasa tersinggung dan emosi, ia hendak menyap nyap Wati dengan kata kata kasarnya, namun sebelum itu terjadi Siska sudah mencegahnya terlebih dahulu.
"Husst, sudah biarkan saja, jangan diambil hati." Ucap Siska menarik tangan Aqila agar duduk dibangkunya.
"Kesel banget gw, apa maunya coba, gw nyapa baik baik napa dia sewot amat, ngata ngatain caper segala, siapa juga yang caper, kalo nggak mau nyapa baik yaudah diem aja kan bisa, sewot amat jadi orang." Ucap Aqila meracau dengan nada dan suara yang sesikit dibuat tinggi agar Wati dapat mendengarnya.
"Hussst, jangan gitu ih nggak baik." Ucap Siska mengingatkan Aqila.
"Ish iya iya, gw cantik gw diem." Ucap Aqila.
Sedangkan Wati yang mendengar dan melihat interaksi Aqila dan Siska sebenar merasa iri, namun ia merasa gengsi dan tetap mementingkan harga dirinya, ia tidak mau terlihat masih suka dengan Siska. Memang sebelum Wati dan Siska masuk kuliah, mereka adalah sahabat yang baik, namun setelah Wati mengetahui bahwa Siska masuk kekampus dengan beasiswa penuh, ia merasa iri dan dengki.
Semenjak itu, Siska tidak memiliki teman, namun Aqila dengan baik hati mendekati Siska terlebih dahulu, dan mulai mengajak berkenalan, dan sampai sekarang mereka telah menjadi sahabat baik.
Sementara diposisi Rava, ia berjalan dengan santainya dikoridor kampus, padahal dosen sudah akan otw masuk kedalam kelasnya.
"Nqh tuh dosen mau masuk tuh keknya." Ucap Rava berjalan beriringan dengan sang dosen yang baru saja muncul dari lorong, ia langsung mempercepat langkahnya agar bisa mengimbangi langkah sang dosen.
"Pak." Ucap Rava yang berhasil mengimbangi sang dosen.
"Loh kamu Rava, kok baru berangkat?" Tanya sang Dosen.
"Oh saya Pak, emang saya kalau berangkat ya jam segini terus." Jawab Rava.
"Enggak ah, orang Bapak paham betul sama kamu, baisanya kamu berangkatnya agak pagian." Ucap Dosen yang paham tentang Rava.
"Eh Bapak bias aja, saya ada urusan jadi mepet." Balas Rava menyebutkan alasannya.
"Yasudah, mari masuk, untung kamu nggak siang siang amat, bisa Bapak absen nanti." Ucap Dosen.
"Iyeh Pak." Jawab Rava langsung masuk bersama sang Dosen kedalam kelas.
*Maapkan Author yang jarang update ini*ㅠㅠㅠ
***************************************
Like
Komen
Vote
Tambahkan favorite 💜
AUTHOR SAYANG KALIAN💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Butreeda
anak pesantren kok g d acara ibadah sholatnya
2021-05-22
0
Happyy
💖💖
2021-05-05
0
chinoet
ia dimaafkan author.. jangan sekali2 lagi yah..😁😁😁😁🙏🙏🙏
2021-01-31
1