Episode 19 { Kenyataan pahit yang harus dilalui oleh bocah berumur enam tahun }

Disaat mereka sedang jalan-jalan mengelilingi luar istana itu, Zen bertanya kepada tuan yang agung itu, "Jika benar tempat ini adalah dimensi lain, apa aku bisa kembali ke bumi untuk menemui ibu dan ayahku? Dan aku juga ingin menceritakan semua kejadian yang aku alami disini."

"Iya, kau bisa kok pergi ke bumi kembali. Dengan cara membuka portal penembus ruang dan waktu, kau hanya harus bilang, "portal penembus ruang dan waktu, terbuka!" Hanya kau yang bisa menggunakan portal itu, karena tidak ada manusia yang bisa menggunakan portal itu selain kau. Karena kau adalah keturunan dari kaisar Lord." Sahut tuan yang agung itu.

"Benarkah?" Ucap Zen.

"Iya, Zen. Sekarang kita akan melihat-lihat isi istana ini." Ucap tuan yang agung itu dengan menggenggam tangannya Zen.

Kemudian mereka pun melihat-lihat isi istana itu. Saat Zen berada diruangan tempat foto-foto Kaisar Lord dan foto-foto Kaisar sesudah Lord termasuk foto Kaisar Note juga ada disana. Dari foto Kaisar Note saat kecil sampai dewasa.

"Wah, ada foto anak kecil. Apa ini foto kaisar Note saat kecil?" Tanya Zen yang penasaran.

"Iya, itu foto kakekmu saat kecil." Sahutnya.

"Difoto ini, dia sangat imut karena tersenyum. Tapi kenapa Fotonya saat kecilnya ada dua? Padahal foto kaisar lainkan hanya satu saja saat masih kecil, kenapa foto kaisar Note ada dua. Fotonya yang satu itu lebih tampan, bahkan tatapannya yang dingin itu sangat keren. Kaisar Note sangat hebat, bisa memiliki dua sifat yang bertolak belakang." Ucap Zen yang sedang mengagumi keindahan foto itu.

"Ya, dia memang hebat. Sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu yang ketiga, dimana ayah dan ibumu? Ah, bagaimana cara agar aku bisa menceritakan keadaannya padamu? Aku mengerti, sekarang kita pergi keluar istana ini terlebih dahulu." Ucap tuan yang agung itu dengan memegang tangan Zen dan membawanya ke luar istana.

"Untuk apa kita keluar?" Tanya Zen.

"Kau lihat saja." Sahut tuan agung yang kemudian menggambar lingkaran di tanah, lalu dia meniupnya dan sesuatu pun terjadi....

"A-apa yang barusan ku lihat ini? Didalam lingkaran itu kan tadinya tidak ada apapun! Kenapa sekarang aku bisa melihat yang orang-orang lakukan di kekaisaranku." Ucap Zen yang sedang kebingungan.

"Lihat lingkaran itu baik-baik! Lingkaran ini adalah alat yang bisa melihat sesuatu hal yang terjadi ditempat yang berbeda. Kau bisa mendengar, apa yang dikatakan orang-orang itu disana. Sekarang perhatikan dan dengarkan baik-baik." Sahut tuan agung.

Lalu Zen menganggukkan kepalanya dan memperhatikan lingkaran itu.

"Aku tidak menyangka hal ini bisa terjadi, satu keluarga kekaisaran tewas di tempat karena ledakan mengerikan tadi malam." Ucap salah seorang bangsawan yang menghadiri pemakaman.

"Iya, aku juga sulit mempercayai hal ini. Kejadian ini tepat di hari ulang tahun pangeran Zen yang ke enam. Sekarang siapa yang akan menjadi kaisar? Kaisar Zeiland kan sudah tiada bersama istrinya tadi malam dan Zen juga tiada. Bahkan kematian yang mengerikan adalah kematian pangeran Zen." Sahut temannya yang juga berstatus bangsawan.

"Memangnya kematian Zen bagaimana?" Tanya orang yang memulai pembicaraan tadi.

"Katanya sih, yang kudengar dari Duke Hans Calisto, seluruh tubuh Zen hangus terbakar, bahkan tulang-tulangnya juga hangus terbakar. Mengerikan kan." jawabnya.

Zen yang mendengar semua yang mereka bicarakan itu langsung marah, dan dia berkata, "aku masih hidup, dan orang tuaku juga masih hidup. Kejadian itu hanyalah mimpi, benarkan roh aneh!"

"Yang dikatakan mereka itu hampir semuanya benar kecuali tentang kau yang tewas. Orang tuamu telah tiada, dan kejadian itu bukan mimpi! Setelah kau menangis dan terus berteriak di dalam perisai pelindung itu, kau mengaktifkan kekuatan diamond yang ada pada dirimu. Dan pada saat itu juga, akhirnya aku bisa terlihat lagi dan bisa menyentuh sesuatu yang ada di bumi ini. Aku pun langsung pergi ke tempatmu, saat aku ingin menemui, kau telah pingsan didalam bola pelindung yang transparan itu. Pelindung itu hampir hancur dan aku melihat dua orang didepan mu yang terbakar api itu memakai Mahkota raja dan satunya lagi memakai mahkota ratu. Daging dan kulit mereka sudah melepuh karena terbakar. Dan karena pelindungmu itu hampir hancur, aku langsung membawamu pergi dari sana. Lalu aku meletakkanmu di kamar kaisar Note, dan esok harinya kau pun terbangun dari pingsanmu itu." sahut tuan agung itu.

"K-kau pasti ha-hanya bercanda kan!, ayah dan ibuku tidak mungkin tiada! Itu semua hanya mimpi! Itu bukanlah kenyataan. Atau jangan-jangan aku masih didalam mimpi dan sedang tertidur." Ucap Zen dengan wajah yang pucat.

"Aku tidak bercanda Zen, itu semua bukanlah mimpi. Aku tau kau pasti syok dengan kejadian ini, tapi ini adalah kenyataan pahit yang harus kau jalani." Ucap tuan agung itu dengan mengusapkan kepalanya Zen.

"Nggak, itu semua bohong! Ayah dan ibuku masih hidup! Mereka masih hidup. Itu semua hanya mimpi! itu hanyalah mimpi buruk, hiks... hiks...hiks.

Kau tau, hiks... hiks... bangunkan aku sekarang juga dari mimpi buruk ini. Ku mohon, ku mohon kepadamu, bangunkan aku sekarang juga." Ucapnya dengan air mata yang terus mengalir meskipun dia sudah mengusapnya puluhan kali.

"Aku tau ini adalah hal yang berat untuk mu, tapi ini benar-benar bukanlah mimpi. Inilah kenyataan Zen, kau harus menerimanya dengan lapang dada." Ucap tuan agung itu untuk membuat Zen tabah dengan jalan hidup yang harus dia jalani.

"Ini tidak mungkin... ayah dan ibuku masih hidup... mereka masih hidup." Ucapnya Zen yang kemudian duduk di tanah itu dan diapun melipat kedua kakinya dan kepalanya pun menunduk, dia terus menangis dan menangis tanpa henti. Sampai hampir tiga jam, dia masih tidak bergeming dari tempatnya.

"Zen ini sudah hampir malam, dan suhu disini juga semakin dingin. Ayo ikut aku masuk ke dalam untuk menghangatkan badanmu." Ucap tuan agung itu dengan menyentuh pundaknya Zen.

"Kau tau... aku masih ingin disini. Kau bisa pergi dari sini, dan jangan hiraukan aku." Sahut Zen.

"Baiklah, Zen. Jika kau sudah kedinginan, masuklah ke dalam." Ucap tuan agung itu lagi.

"Tidak perlu, aku tidak ingin menghangatkan tubuhku." Sahut Zen.

Kemudian tuan agung itu pergi ke istana, dan malam pun akhirnya tiba. Dia kembali ketempat Zen untuk memastikan kalau Zen baik-baik saja.

"Zen, ayo masuk ke dalam bersama ku. Kau sudah cukup lama berada di sini, Zen, ayo ikut aku. Ini sudah malam, Zen, Zen...." Ucapnya yang kemudian kaget saat melihat Zen sudah tertidur dalam posisi itu. Dia pun mengangkat Zen untuk mengantarkannya ke kasur di kamar Kaisar Note.

Lalu tuan agung itu bergumam, sambil menatap Zen yang sedang tertidur di kasur itu. " Aku tau ini pasti menyakitkan baginya, aku juga mengerti rasanya seperti apa kehilangan seseorang yang sangat disayangi. Tapi bagi anak kecil sepertinya itu sangat sulit, meskipun dia jenius, itu tetap tidak bisa merubah kalau dia hanyalah anak kecil. Anak kecil yang sudah direbut kebahagiaannya." Setelah mengatakan itu, dia pun meneteskan air matanya setelah mengatakan itu semua, kemudian dia pergi meninggalkan kamar itu.

^^^Bersambung....^^^

Episodes
1 Prolog
2 episode 1{ Kehebohan yang dibuat oleh bocah berumur satu tahun }
3 episode 2 { Jalan-jalan ke taman yang hangus terbakar dan tamu tak diundang }
4 Episode 3 { Kepanikan semua orang setelah mendengar suara ledakan }
5 Episode 4 { Pertengkaran antara kaisar dan raja yang disebabkan oleh Zen }
6 Episode 5 { Ulang tahun kedua Zen }
7 Episode 6 { Hadiah ulang tahun Zen }
8 Episode 7 { Menentukan pilihan, antara sekolah atau tidak }
9 Episode 8 { Persiapan hari pertama sekolah }
10 Episode 9{ Hari pertama sekolah bagi bocah berumur tiga tahun }
11 Episode 10 { Jawaban dari pertanyaan menjebak dan kekesalan Kaisar Zeiland }
12 Episode 11 { Kenakalan yang berujung apes }
13 Episode 12 { Kemunculan kekuatan baru }
14 Episode 13 { Kata-kata terlarang yang membuat nyawa bisa melayang }
15 Episode 14 { Keinginan bocah untuk loncat ke kelas akhir }
16 Episode 15 { Pendingin ruangan tanpa memerlukan kristal mana}
17 Episode 16 { Hadiah ulang tahun yang tidak akan pernah dilupakan }
18 Episode 17 { Pertemuan dengan roh yang penuh misteri }
19 Episode 18 { Cerita pertemuan Kaisar Note dengan Putri Lecia }
20 Episode 19 { Kenyataan pahit yang harus dilalui oleh bocah berumur enam tahun }
21 Episode 20 { Semangat yang membara untuk balas dendam }
22 Episode 21 { Percakapan tuan agung dengan seseorang di dalam bola kristal }
23 Episode 22 { Latihan pertama Zen }
24 Episode 23 { Terpesona karena otot perutnya bocah yang masih berumur enam tahun}
25 Episode 24 { Cerita asal-usul dari sebuah kutukan}
26 Episode 25 { Latihan tahap kedua Zen }
27 Episode 26 { Julukan Kaisar Diamond }
28 Episode 27 { Jalan-jalan mengelilingi kota }
29 Episode 28 { Perpisahan Zen dengan rakyat kota dan orang-orang disekitarnya }
30 Episode 29 { Pertemuan pertama dengan Putri Irene Evelina William Frencesco }
31 Episode 30 { Perkenalan Zen dengan Putri Irene Evelina William Frencesco }
32 Episode 31{ Alasan Zen terlihat bodoh saat berada di kekaisaran Diamond }
33 Episode 32 { Duel dengan Kaito }
34 Episode 33 { Amukan Zen yang hampir membuat Kaito tewas ditempat }
35 Episode 34 { bunuh diri? }
36 Episode 35 { Mata-mata }
37 Episode 36 { Memperlihatkan wajah aslinya }
38 Episode 37 { Duel dengan Pangeran Incelote }
39 Episode 38 { Penyesalan yang tidak berguna }
40 Episode 39 { Pembagian Tim }
41 Episode 40 { Zen hanya sampah dimata kebanyakan orang }
42 Episode 41 { Makan-makan }
43 Episode 42 { Di kejar anjing }
44 Episode 43 { Keanehan di Dangeon yang belum pernah terjadi }
45 Episode 44 { Pertarungan dengan monster }
46 Episode 45 { Hampir tiada }
47 Episode 46 { Di jenguk }
48 Episode 47 { Janji }
49 Episode 48 { Mengukur level kekuatan }
50 Episode 49 { Pertarungan Melawan Murid Yang Lemah Seperti Hama }
51 Episode 50 { Roti basi }
52 Episode 51 { Zen berubah menjadi anak kecil karena kalung Demoid }
53 Episode 52 { Perebutan hak mengasuh }
54 Episode 53 { Menjadi seorang bayi itu ternyata membosankan }
55 Episode 54 { Penculikan berujung maut }
56 Episode 55 { Kehancuran keluarga viscount}
57 Episode 56 { Rahasia Zen tentang jadi dirinya terbongkar }
58 Episode 57 { Pertunjukan yang menguras tenaga }
59 Episode 58 { Menyelesaikan misi }
60 Episode 59 { Menyelesaikan misi part dua }
61 Episode 60 { Hutan Terlarang }
62 Episode 61 { Kata-kata yang bikin kesabaran habis }
63 Episode 62 { Penjelasan }
64 Episode 63 { Masih cerita kehidupan Zen yang terdahulu }
65 Episode 64 { Kekerasan dan kebengisan Zen }
66 Episode 65 { Kembali ke cerita perkelahian Zen dengan Hilda }
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Prolog
2
episode 1{ Kehebohan yang dibuat oleh bocah berumur satu tahun }
3
episode 2 { Jalan-jalan ke taman yang hangus terbakar dan tamu tak diundang }
4
Episode 3 { Kepanikan semua orang setelah mendengar suara ledakan }
5
Episode 4 { Pertengkaran antara kaisar dan raja yang disebabkan oleh Zen }
6
Episode 5 { Ulang tahun kedua Zen }
7
Episode 6 { Hadiah ulang tahun Zen }
8
Episode 7 { Menentukan pilihan, antara sekolah atau tidak }
9
Episode 8 { Persiapan hari pertama sekolah }
10
Episode 9{ Hari pertama sekolah bagi bocah berumur tiga tahun }
11
Episode 10 { Jawaban dari pertanyaan menjebak dan kekesalan Kaisar Zeiland }
12
Episode 11 { Kenakalan yang berujung apes }
13
Episode 12 { Kemunculan kekuatan baru }
14
Episode 13 { Kata-kata terlarang yang membuat nyawa bisa melayang }
15
Episode 14 { Keinginan bocah untuk loncat ke kelas akhir }
16
Episode 15 { Pendingin ruangan tanpa memerlukan kristal mana}
17
Episode 16 { Hadiah ulang tahun yang tidak akan pernah dilupakan }
18
Episode 17 { Pertemuan dengan roh yang penuh misteri }
19
Episode 18 { Cerita pertemuan Kaisar Note dengan Putri Lecia }
20
Episode 19 { Kenyataan pahit yang harus dilalui oleh bocah berumur enam tahun }
21
Episode 20 { Semangat yang membara untuk balas dendam }
22
Episode 21 { Percakapan tuan agung dengan seseorang di dalam bola kristal }
23
Episode 22 { Latihan pertama Zen }
24
Episode 23 { Terpesona karena otot perutnya bocah yang masih berumur enam tahun}
25
Episode 24 { Cerita asal-usul dari sebuah kutukan}
26
Episode 25 { Latihan tahap kedua Zen }
27
Episode 26 { Julukan Kaisar Diamond }
28
Episode 27 { Jalan-jalan mengelilingi kota }
29
Episode 28 { Perpisahan Zen dengan rakyat kota dan orang-orang disekitarnya }
30
Episode 29 { Pertemuan pertama dengan Putri Irene Evelina William Frencesco }
31
Episode 30 { Perkenalan Zen dengan Putri Irene Evelina William Frencesco }
32
Episode 31{ Alasan Zen terlihat bodoh saat berada di kekaisaran Diamond }
33
Episode 32 { Duel dengan Kaito }
34
Episode 33 { Amukan Zen yang hampir membuat Kaito tewas ditempat }
35
Episode 34 { bunuh diri? }
36
Episode 35 { Mata-mata }
37
Episode 36 { Memperlihatkan wajah aslinya }
38
Episode 37 { Duel dengan Pangeran Incelote }
39
Episode 38 { Penyesalan yang tidak berguna }
40
Episode 39 { Pembagian Tim }
41
Episode 40 { Zen hanya sampah dimata kebanyakan orang }
42
Episode 41 { Makan-makan }
43
Episode 42 { Di kejar anjing }
44
Episode 43 { Keanehan di Dangeon yang belum pernah terjadi }
45
Episode 44 { Pertarungan dengan monster }
46
Episode 45 { Hampir tiada }
47
Episode 46 { Di jenguk }
48
Episode 47 { Janji }
49
Episode 48 { Mengukur level kekuatan }
50
Episode 49 { Pertarungan Melawan Murid Yang Lemah Seperti Hama }
51
Episode 50 { Roti basi }
52
Episode 51 { Zen berubah menjadi anak kecil karena kalung Demoid }
53
Episode 52 { Perebutan hak mengasuh }
54
Episode 53 { Menjadi seorang bayi itu ternyata membosankan }
55
Episode 54 { Penculikan berujung maut }
56
Episode 55 { Kehancuran keluarga viscount}
57
Episode 56 { Rahasia Zen tentang jadi dirinya terbongkar }
58
Episode 57 { Pertunjukan yang menguras tenaga }
59
Episode 58 { Menyelesaikan misi }
60
Episode 59 { Menyelesaikan misi part dua }
61
Episode 60 { Hutan Terlarang }
62
Episode 61 { Kata-kata yang bikin kesabaran habis }
63
Episode 62 { Penjelasan }
64
Episode 63 { Masih cerita kehidupan Zen yang terdahulu }
65
Episode 64 { Kekerasan dan kebengisan Zen }
66
Episode 65 { Kembali ke cerita perkelahian Zen dengan Hilda }

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!