Vengeance

Setelah berpamitan dengan tuanya Regan,Sebastian langsung menuju di mana Mike berada.seperti biasanya dia berada di halaman kerajaan membantu para prajurit untuk berlatih sebenarnya ini adalah pekerjaan yang seharusnya Sebastian lakukan namun di karenakan dia memiliki urusan dengan tuanya maka Mike dengan sukarela menggantikan posisinya untuk sementara waktu sambil melihat seberapa jauh prajurit Velga berkembang.

"Apa aku telah banyak merepotkan mu.?"

Mike menoleh ke belakang ia mendapati Sebastian sedang berjalan menghampirinya dengan wajah berseri dahi Mike saling bertautan melihat raut wajah Sebastian tiba-tiba berseri-seri di depannya seolah-olah dia begitu senang karna suatu hal.

"Ada apa kenapa kau melihatku seperti itu.?"heran Sebastian ketika dia sudah ada di depan Mike.

"Tidak,hanya saja aku heran kenapa kau begitu senang hari ini sampai wajahmu berseri-seri" balas mike

Sesaat Sebastian tertawa kecil ia menepuk bahu Mike pelan namun belum sempat ia mengatakan sesuatu kepada lawan bicaranya jari telunjuknya bergerak ke arah seseorang agar mendekat ke padanya,Mike sendiri hanya melihat apa yang akan di lakukan kekasihnya kepada seseorang yang telah ia tunjuk

"Nexus untuk hari aku minta kau yang akan mengajari mereka berlatih pedang sembari mengantikan Mike sementara waktu"

Lelaki bernama Nexus mengangguk ia juga tak lupa memberi hormat kepada ke dua orang yang ada di depannya,di rasa semua tugas nya telah usai Sebastian menarik lengan Mike jauh dari tempat itu ia ingin menuntut penjelasan mengenai hari itu sementara itu Nexus diam menatap tubuh dua orang tersebut menghilang di hadapannya setelahnya melanjutkan tugas yang telah di berikan oleh Sebastian.

"Jika kau merindukanku kau bisa mengatakan nya tak perlu menarik lenganku linzie "

Sebastian berhenti menarik lengan Mike keduanya berada tak jauh dari ruangan mike mata emas Sebastian menatap lekat tubuh kekasihnya begitu intens

"Bisakah kau tidak memanggil ku dengan nama itu.!"bentak Sebastian

"Kenapa bukankah di sini tidak ada orang kecuali kita berdua lagipula nama itu adalah nama manis ku untukmu linzie ku manis" kedua tangan Mike mencubit pipi Sebastian sampai empunya memekik kesakitan.

"Sudah.!jangan tarik pipi ku itu sakit, aku kemari karna ingin meminta penjelasan mu soal perkataan mu waktu itu saat kita bersama Verdoemd"

Mike berhenti mencubit pipi Sebastian namun bukan berarti dia berhenti melakukan tindakan lain malah sebaliknya setelah mencubit pipi Sebastian tangan kananya beralih mengelus surai Sebastian sambil tersenyum.

"Aku juga ingin tahu mengapa tiba-tiba kau datang dengan raut berseri-seri.?"

Sebastian menepuk pelan dahinya ia lupa mengatakan hal itu kepada Mike jika tuanya yang satunya telah kembali namun di sisi lain ia khawatir jika hal yang Mike takutkan terjadi dengan cepat sebelum persiapan.

"Aku lupa mengatakan hal ini kepadamu jika tuan Regan telah kembali dia juga mengatakan padaku jika akhir-akhir ini tuan Leon sering mengambil alih tubuhnya bahkan dia sendiri sulit mengendalikannya,hal yang membuatku senang adalah tuan Regan telah kembali namun di sisi lain tuan Leon tidak bisa di abaikan ia sering mengambil banyak nyawa tidak hanya itu saja beberapa utusan kerajaan tetangga juga datang menemuimu meminta untuk bertemu langsung dengan tuan"jelas Sebastian serius

Mike sendiri telah lama menyadari sikap tuanya secara diam-diam hampir tiap malam ia keluar mengawasi tuanya dari jauh seperti dugaannya tuanya hampir menuju fase sempurna

"Sesuai dugaanku tuan sekarang berada di fase hampir menuju sempurna seperti bocah laki-laki itu dia juga hampir menujukan sifatnya yang sebenarnya,selama ini diam-diam aku keluar malam-malam untuk mengawasi kelakuan tuan.ku kira dia keluar mencari udara atau sekadar melihat situasi di luar namun perkiraanku salah dia malah pergi ke luar mencari makanan agar bisa memuaskan nafsu gelap nya "

"Memangnya ada apa dengan bocah itu bukankah kau ingin mengatakanya padaku Mike.?"

Mike menganguk pria itu mengeluarkan sebuah gulungan memberikannya kepada Sebastian untuk di lihat,Sebastian sendiri tidak mengerti mengapa Mike malah memberikan dirinya sebuah gulungan bukan penjelasan.

"Sebenarnya apa yang ingin Mike jelaskan padaku.?"batin Sebastian.

Saat tanganya telah membuka gulungan tersebut manik emas tersebut terbelakak melihat isi gulanya tersebut,ia di buat kaku hanya karna melihat lukisan wajah seseorang di dalamnya.

"Bukankah dia..."

"Ya bocah itu adalah dia,aku sendiri baru mengetahuinya tidak lama ini setelah peristiwa wanita itu mengamuk karna verdoemd tanpa sengaja menamparnya padahal dia sendiri yang lebih dulu melakukanya"

Pikiran Sebastian berputar mencerna setiap hal yang baru saja ia dapatkan,ia sendiri juga tak menduga jika lukisan sosok itu adalah bocah yang sudah menyelamatkanya.hanya ada satu pertanyaan di benaknya bagaimana bisa sosok lukisan tersebut adalah bocah itu bukankah dia sudah mati karna menyelamatkan tuanya.?

"Bagaimana bisa dia hidup di antara kita bukankah kita sendiri melihatnya mati di depan kita.?"

"Entahlah,dugaanku hanya satu yaitu rekarnasi mungkin dia kembali berengkarnasi,tidak hanya itu saat kita melihat pertengkaran antara bocah itu dengan wanita ular tanpa sengaja mataku melihat senyum aneh tercetak di bibirnya "sahut Mike

"Jadi itu yang membuatmu resah"

Sebastian menghelang nafas kasar masalah yang sedang ia hadapi harus di selesaikan secepat mungkin tapi satu masalah saja belum selesai apalagi dengan masalah yang baru itu membuatnya makin muak.

"Aku merasa kita bagaikan kucing dan tikus saling mengejar dan menangkap di sini kita kucingnya sementara tikusnya adalah masalah kita sendiri, seadainya aku tahu apa yang ingin tuan lakukan dengan membawa verdoemd kemari serta mengabaikan semua masalah yang ada.?"

Mereka berdua hanya tahu jika tuannya membawa verdoemd untuk membuatnya menderita namun di lihat keadaanya tuan mereka tidak melakukan apa yang ia katakan malahan sebaliknya membiarkan bocah tersebut melakukan sesuatu sesukanya

"Untuk sementara ini lupakan hal itu dahulu aku akan mencari tahu lebih dalam maksud di balik semua sikap tuan namun yang pasti perang tersebut tiidak akan mungkin di hindari"

Sebastian menganguk dalam hatinya ia sedikit merasa kesal di karenakan begitu banyak hal yang akan terjadi bahkan alurnya juga tidak jelas, tiba-tiba verdoem datang di bawa oleh tuanya lalu banyak nyawa di ambil oleh tuanya padahal mereka sudah memberikan 1000 jiwa sebagai makanan nya agar tidak lepas kendali.tak hanya itu saja sekarang dirinya dan Sebastian diam-diam harus menyiapkan pasukan demi menjaga kemungkinan yang terjadi,di lain sisi Mike sendiri telah memerintahkan beberapa bawahan kepercayaannya untuk menggali informasi lebih banyak namun itu semua belum cukup.

"Ini akan menyulitkan kami berdua kedepanya, tuan dan verdoemd apa yang akan terjadi jika keduanya bersatu.?"

Berbeda dengan Mike dalam pikiranya terselubung begitu banyak pertanyaan sudah banyak cara ia lakukan namun hasilnya selalu tak memuaskan ya ia bahkan tengah memikirkan apa yang sedang verdoemd lakukan hari ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Di lain tempat Verdoemd tengah meraba-raba pakaian yang baru saja pelayan berikan padanya,ia merasa pakaian yang ia pakai bisa di bilang buruk ketimbang pakaian miliknya bahan nya begitu tipis dan sedikit terbuka.

"Apakah wanita itu ingin menelanjangi ku huh, atau dia tak punya uang sampai memberikan pakaian pelayan seperti ini.?" Gerutu verdoemd membatin.

Sebelum dirinya keluar untuk menemui majikan barunya veroemd tak lupa memakai penutup matanya seperti biasanya.

"Hari ini aku harus berkerja dengan benar jika tidak masalah ku akan bertambah"

Begitu semangatnya bocah laki-laki tersebut keyakinannya juga tidak luntur seperti semangatnya namun ia lupa satu hal bahwasanya setelah mimpi kemarin sosok dalam tubuhnya sudah mulai muncul membisikan kata-kata di pikiranya,biasanya suara itu hanya berlasung beberapa menit saja namun verdoemd sediri terkejut jika sosok yang ada di mimpinya malah membisikan kata-kata lebih dari satu atau dua menit.

"Hahaha...begitu semangatnya dirimu sampai kau terjebak dalam kebodohan mu.!"tawa seseorang dalam pikiranya.

"Siapa itu.?!"teriak veroemd mencari sumber suara

"Aku di sini dalam pikiran mu"sahutnya.

Verdoemd membelakakan mata tak percaya jika suara dalam mimpinya berbicara denganya melalui pikiran,ia kira mimpi hari itu hanyalah sekedar implementasi dari semua pertanyaan yang selama ini ia cari.

"Bagaimana bisa kau berbicara di pikiranku nona.?"

"Nona apa yang kau maksud bodoh! Aku ini laki-laki sama seperti mu,bagaimana bisa aku memiliki sisi sebodoh ini"keluhnya

Verdoemd diam ia baru tahu jika 'dia' bukanlah seorang wanita melainkan seorang laki-laki.

"Apa yang sedang kau pikirkan cepat hampiri wanita itu atau kau akan mendapat masalah.!"bentak sosok dalam pikiranya

Mendengar suara bentakan buru-buru verdoemd mwngambil tongkat bantunya namun saat sedang mengambilnya tanpa sengaja kakinya tersandung sebuah kursi tak jauh darinya

"Ya ampun aku lupa matamu di tutup karna pria posesive itu,jika begini tak ada pilihan lain selain menggunakan mataku"ujarnya

Dahi verdoemd mengerit ia tak paham dengan alur pembicaraan sosok di pikiranya,menggunakan mata laki-laki itu bagaimana bisa? Laki-laki yang sedang berbicara dengannya ada di dalam tubuhnya pikiranya bagaimana dia akan melakukan hal itu.

"Biarkan aku yang mengurus semua ini kau hanya perlu diam"

Verdoemd mengangguk ia diam tak melakukan apapun sesuai perkataan sosok yang ada di tubuhnya,sejenak ia tak merasakan apapun namun setelah beberapa detik barulah verdoemd merasakan sesuatu dalam tubuhnya jiwanya serasa seperti terhisap ke suatu tempat.

"Bagus sekarang akan ku buat semuanya menjadi lebih mudah,akan ku balas setiap tetes darah ku yang telah mereka ambil dariku.!"

Kini bukan verdoemd lagi dalam tubuh itu melainkan jiwa lain dari sang pemilik tubuh,dia datang untuk membalaskan semua yang ia rasakan di kehidupan sebelumnya namun sebelum itu hal pertama yang ia lakukan adalah menghampiri wanita ular tersebut kemudian mencari tahu keadaan sekitar.

"Baiklah Lexsa apa yang akan kau lakukan padaku sekarang.? Waktumu merayu kekasih ku telah usai kini giliran ku bermain" senyum iblis tercetak di bibirnya.

Segera verdoemd menghampiri leksa di ruanganya,ralat bukan verdoemd melainkan sosok lain dari veroemd lah yang akan menghampiri wanita itu

Dia berjalan dengan santai menuju dimana lexsa berada matanya masih tertutup kain namun ia mampu melihat apa yang ada di hadapanya

Begitu indah sampai berguman pelan.

"Ah tidak ada yang berubah teryata velga masih sama seperti dahulu"

Sebelum kakinya sampai di ruangan Lexsa maniknya menangkap dua sejoli sedang bermesraan tak jauh darinya,hatinya begitu panas melihat kedekatan dua sejoli tersebut ingin rasanya jari-jari miliknya mencakar wanita tersebut.

"Lexsa kau ingin cepat mati kah.!"geramnya

Verdoemd sendiri ingin menghampiri dua sejoli tersebut menghantam musuh yang ia benci namun belum sempat dirinya mewujudkan khayalan nya telinganya menangkap suara dua orang pria sedang berbicara

"Mike dan Sebastian ada di sini,untuk apa.?"batin verdoemd

Tak ingin seseorang mengekspos jati dirinya sebisa mungkin sosok tersebut bertingkah layaknya verdoemd si bodoh nan lembut.

"Kau sedang apa di sini.?" Tiba-tiba Sebastian bertanya setelah dirinya berada di dekat verdoemd

Verdoemd sendiri menolehkan kepala ia tak terkejut jika di sampingnya ada Sebastian,bukanya menjawab bocah laki-laki itu menujukan jarinya ke arah Alois sebagai bentuk jawaban

Mike mengerti ia mengangguk pelan setelah pandanganya mengikuti kemana arah telujuk bocah itu mengarah.

"Jika kau masih terus di sini wanita itu akan menghukumu sepanjang waktu"ujar Sebastian memperingati

"Bukankah itu keinginannya"balas vedoemd dingin

Mike dan Sebastian menegang padangan mereka saling beradu sepanjang yang mereka tahu bocah di depanya adalah sosok yang pendiam dan juga penakut bagaimana bisa secara tiba-tiba berbeda dari sebelumnya.

"Aura ini.."batin Mike

Sejurus kemudian Mike berpura-pura tidak mengetahui apapun mengangap sosok bocah di depanya adalah verdoemd seperti biasanya begitupun dengan Sebastian

"Kalau begitu kami akan kesana dahulu apa kau ingin ikut sekaligus ku bantu kau berjalan.?"tawar Sebastian

Verdoemd menggeleng pelan sambil berujar"aku akan menyusul kalian di belakang"

Keduanya menganguk berjalan mendahului verdoemd sementara bocah itu berada di belakang kedua pria barusan

Manik Lexsa melirik ke samping setelah ia tahu seseorang datang mengacaukan kesenangannya ia berdecak kesal

Sebastian tidak mempedulikan exspresi wanita itu ia memilih untuk mengutarakan tujuannya ketimbang meladeni wanita licik

"Tuan kami datang karna ada suatu hal penting yang harus kita bicarakan"

"Katakan"

Verdoemd dari belakang tubuh Mike dan Sebastian melihat dengan geram sedari tadi ia menahan amarahnya sampai-sampai kedua tangannya mengepal melukai kulit akibat kuku-kukunya

"Aku bersumpah akan mencakar wajahmu sampai rusak"batin veroemd

Kembali ke Sebastian dia melirik ke samping seolah ingin mengatakan "hal begitu penting tidak boleh sampai di ketahui orang luar" namun rasanya ia tak perlu mengatakan hal tersebut karna ia yakin tuannya akan memahami maksudnya entah itu tuan Regan ataupun tuan yang satunya.

"Katakan saja di sini aku yakin kau mengerti apa yang ku maksud"ujar Leon dingin

"Prajurit kita telah menangkap seorang penyusup,dia di perintahkan oleh seseorang namun penyusup tersebut tidak mau memberitahui siapa tuannya"

Leon tertawa lalu ia menyeringai senang ia akan bermain main sebentar dengan penyusup tersebut

"Memangnya untuk apa penyusup tersebut kemari.?bukankah velga begitu di takuti oleh kerajaan lain"

Mungkin jika di pikir-pikir apa yang di katakan Lexsa ada benarnya hanya orang yang ingin mati saja yang mau di perintah masuk ke dalam liang kuburnya

"Interogasi dia lebih lanjut aku akan kesana "Sebastian mengangguk ia melangkah pergi meninggalkan semuanya,dalam benaknya ia bertanya bagaimana bisa di waktu sesingkat ini tuannya Leon mengambil alih tubuh dari tuan Regan.

Kini giliran Mike mengutarakan niatnya namun sebelum itu Lexsa diam-diam telah merencanakan sesuatu untuk verdoemd jadi ia memanggil bocah laki-laki itu untuk mendekat ke arahnya

"Aku lupa jika ada bocah yang sudah menamparku,bukankah dia harus melayani tuannya.?mengapa diam seperti patung cepat kemari dan layani aku.!" Dalam hati Lexsa begitu senang ia akan slalu menindas bocah laki-lakiitu sampai ia puas

Mau tak mau verdoemd melangkah menuju Lexsa dengan berat hati ia membukukan badannya sambil melirik ke arah Leon

"Tuangkan aku minuman,oiya jangan lupakan Leon dia juga harus di layani dengan benar.!" Tegas Lexsa

Verdoemd tersenyum sinis sebuah ide briliant melintas di kepalanya ia ingin membuat wanita itu makin kesal karnanya sampai dia sendiri berteriak tak tahan

"Untuk apa aku melayani mu"decak verdoemd

Sesuai perintah Lexsa verdoemd sendiri mengambil sebuah teko tak jauh darinya,saat Lexsa ingin meminta air lewat aba-abanya dengan sengaja ia menuangkan air tersebut tidak sesuai wadahnya sehingga air dalam teko tersebut mengenai pakaian Lexsa.

"Kau.!!"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!