"kalian...!"
Skakmat.!!, tak butuh waktu lama si tua bangka itu akhirnya mengetahui apa yang sedang kami lakukan.
"Cepat tangkap mereka.!"teriak arthur
Seluruh anggota di ruangan tersebut berlari menuju kami sambil mengibaskan pedang dari balik jubah mereka
"Cepatlah ..!"
Sam mulai mendesak diriku agar mempercepat gerak tanganku membuka borgol tapi ini sulit
Aku ini buta.!
"Bisakah kau diam aku sedang berusaha bodoh"kesal ku
Entah apa yang akan terjadi tapi yang pasti keadaan ini sungguh membuatku gila,tanganku mulai bergemetar mencoba mempercepat gerakannya begitupun dengan jantungku yang tak kalah cepatnya
"Ya tuhan mengapa aku berada di posisi ini seharusnya aku yang di tangkap bukan malah sebaliknya membiarkan orang buta sepertiku menolong nya"batinku menggerutu
"Awas..!"tanpa ku sadari dari belakang tubuhku seseorang hendak menusukan pedang beruntungnya Sam cekatan dalam hal ini.sebekum pedangnya hampir menusukku ia lebih dahulu menarik kepalaku kebawah agar menunduk lalu dengan lincahnya kedua kakinya menendang laki-laki di belakang ku
"Good"pujiku
"Of course lady"menggulung senyum
Belum sampai di situ saja mereka juga menyerang ku dari arah samping lagi-lagi Sam mampu mengalahkan semuanya sebelum kepalaku di penggal
Klek..
Akhirnya borgol itu berhasil di buka Sam segera mengambil pedang yang tergeletak di tanah,Mata Arthur membulat melihat semua bawahan nya telah tergeletak tak berdaya.
"Kau..."geramnya
Sam menatap benci laki-laki tua yang selama ini ia hormati adalah sosok penjahat di balik hancurnya keluarga hangatnya
"Kau sudah menghancurkan keluargaku,menculik anak-anak di desa lalu berpura pura menjadi raja bijak tapi Sekarang itu tak akan terjadi lagi aku akan membunuh orang busuk seperti mu.!"
Bukanya takut Arthur malah tertawa keras membuat diriku mengerutkan dahi
"Kau sangat bodoh Sam seperti anjing setia pada tuanya seperti itulah kau mudah diperdaya"
Rahang Sam mengeras begitupun dengan kedua tangannya mengepal kuat mendengar ucapan Arthur,amarahnya makin menaik .
"Bunuh"
Di saat diriku masih diam mendengar ocehan laki-laki tua itu Suara bisikan itu kembali terdengar di telingaku suara seorang perempuan yang tak ku kenali
"Kakak tolong aku" suara rintihan Noel kembali mengingat kan ku pada bocah itu,karna terlalu banyak memikirkan si tua bangka itu aku lupa dengan apa tujuanku.
"Noel"
Aku berlari tak tahu arah rasa takut ku akan kehilangannya membuat diriku tak mampu lagi berpikir jernih
"Noel kau dimana .?"teriakku
"Aku di sini Kakak hiks-hiks tolong aku"Suara tangisan Noel semakin mengeras
Arthur melangkah menuju dimana Noel berada dia memejamkan mata sejenak lalu membaca sebuah kalimat hingga dari simbol mengeluarkan cahaya , tangannya terangkat melepaskan sarung belati bersiap menghunuskan ke dada bocah malang tersebut
"Apa yang kau lakukan.!"teriak sam
Melotot tak percaya
Arthur menyeringai ke arah Sam seolah ingin menujukan bahwa dirinya lah yang berkuasa di sini
Mendengar teriakan Sam kepalaku menoleh ke belakang berteriak meminta jawaban atas pertanyaannya
"Apa yang akan di lakukan si br*ngsek itu pada Noel Sam.?!"
Bukannya menjawab Sam diam mengeratkan rahangnya ia tak habis pikir dengan manusia di depanya mengorbankan anak kecil tanpa dosa
Sam langsung menerjang tubuh Arthur menghunuskan pedangnya
Sayangnya ia terlambat sebelum Sam berhasil menghunuskan senjatanya Arthur telah lebih dahulu menusuk belatinya tepat di jantung Noel hingga darah keluar merembas kebawah
"Kakak.!!"
Deg..
Bau amis menyebar ke seluruh ruangan hingga sampai ke hidungku,tubuhku melemas ambruk ke bawah menangis sejadi jadinya
Terlambat ...
"Tidak Noel hiks hiks"isak ku
Tubuhku bergetar mengingat teriakan terakhir dari Noel sebelum raja sialan itu membunuhnya.
Sam menyentuh perutnya memandang kosong cairan merah keluar dari luka tersebut.
"Terkutuk lah kau.!! "ujar Sam lemah
Tubuh lelaki itu mudur tak karuan sampai jatuh tepat di depan verdoemd.
"Maafkan aku nona aku gagal"lirih Sam
Mendengar suara lirih Sam cepat-cepat tanganku menghapus air mata yang keluar membasahi kain penutup ku,perlahan tubuhku merangkak maju menuju tubuh Sam yang terbujur lemah
Tanganku tanpa sengaja menyetuh bagian perutnya terasa lengket dan juga berbau amis
"Sam kau terluka"kataku sedikit bergemetaran
"Aku adalah panglima rasa sakit seperti ini tak akan membuatku lemah"kekeh ya
Di saat seperti ini dia malah tertawa kecil padahal maut bisa saja mengambil nyawanya!
Kedua tanganku di dekap oleh Sam ia mulai mengucapkan kalimat dengan nada lirih serta nafasnya yang berat
"Nona maafkan aku karna gagal menolong nya"
Tanganku memegang kedua tanganya menunduk ke bawah sambil berbisik pelan
"Kau tak salah apapun di sini.!!"
"Jaga kalung ini dan dirimu nona, hiduplah dengan bahagia"setelah mengatakan hal itu tak terdengar lagi deru nafas beratnya
"Sam.."panggilku lembut
"Sam katakan sesuatu jangan tinggalkan aku sendirian"kembali aku memanggilnya berharap lelaki itu hanya bercanda padaku
"Sam..!!"
Hancur sudah kebahagian kecil yang baru ku dapatkan baru satu hari aku merasakan apa itu kehangatan, cinta semua itu kini tlah tiada dengan cepat
"Apa ini tuhan kenapa kau merebut mereka dariku.?"
"Kenapa...?!"teriakku seperti orang tak waras
Arthur kembali tertawa keras menertawai keadaan menjijikan ku ini lemah dan tak berguna.
"Karna kau memang pantas hidup seperti itu verdoemd"ledek Arthur
Pikiran dan batinku saling beradu mencoba mendominasi tubuhku melakukan sesuatu yang seharusnya ku lakukan sedari awal
"Kau melihatnya bukan.?"
Laki-laki aneh itu bagaimana dia ada di sini.?
"Tuan.!!"girang Arthur kala laki-laki misterius tersebut datang menemui kami
"Bunuh" kembali suara itu mengisi pikiranku
"Kenapa diam ..?"kembali laki-laki itu bertanya padaku
Arthur berjalan kemudian menunduk memohon tepat di depan laki-laki misterius tersebut
"Tuan aku sudah memberimu pengorbanan bisakah kau memberiku imbalan.?"
"Bunuh "
"Kakak..!"
"Jaga dirimu nona hiduplah dengan bahagia"
Suara itu mulai merasuki pikiranku bisikan teriakan Noel dan juga ucapan Sam semuanya menjadi satu membuatku frustasi
"Tidakkk.!"tanganku menarik rambutku keras suara mereka masih terdengar di telingaku
"Tolong hentikan aku mohon"aku menangis memohon entah pada siapa ini sangat menyiksa ku
"Tuan"kembali Arthur memanggil laki-laki di depanya.
"Kau akan mendapat kan apa yang kau minta "jawab nya
Arthur menganguk senang ia tak sabar dengan keinginan yang akan di berikan tuannya itu
Laki-laki itu melangkah menuju sosok lemah tak berdaya di depanya dia menunduk kebawah sambil membisikan sesuatu
"Lihatlah apa yang dia perbuat padamu verdoemd"bisik laki-laki itu tepat di telingaku
Seuntas kejadian tadi terlihat oleh ku dimana Sam menerjang tubuh Arthur dari belakang namun sayangnya Sam gagal karena Arthur terlebih dahulu menghunuskan belatinya lalu tubuh Sam goyah akibat luka di perutnya
Luka itu seharusnya tak ada melihat bagaimana Sam menerjang tubuh Arthur dari belakang sementara Arthur tengah menghunuskan belatinya
"Ini tak mungkin "
Kembali aku di hadapkan kenyataan di luar pemikiran suara perempuan di kepalaku masih bersuara membuat pikiranku makin kacau
"Ingat apa yang ku katakan sebelumnya apa yang di lakukan manusia untuk iblis demi mendapatkan apa yang mereka mau.?"
"Pengorbanan"jawabku
Jadi tujuan utama si brengsek ini melakukan ritual bodoh ini demi mendapatkan kekuatan
"Kau benar"laki-laki di sampingku menjawab seolah tahu apa yang ada di pikiranku.
"Aku ingin membunuhnya " kataku
"AKU INGIN MEMBUNUHNYA..!!"
Entah bagaimna mataku bisa melihat walaupun masih di baluti oleh kain semua begitu jelas di mataku mayat sam dan Noel tergeletak di sana darah segar mereka juga masih ada memberi warna pada lantai kotor ini
"Bunuh-bunuh" suara itu terus mengema makin keras di telingaku
"Lakukan lah"bisik laki-laki itu
Arthur memandang remeh diriku dia tak takut sedikitpun malah tertawa merendahkan,tak apa bagiku itu hanya sementara setelahnya ia akan ku kirim ke neraka.
Tangan kananku entah bagaimana bergerak sendiri tanpa ku kontrol mencekik lelaki di depanku hingga ia memekik kesakitan
"Apa yang kau lakukan buta.!"
"Membunuhmu"mulutku pun tak dapat lagi ku kontrol seperti tanganku kata kata itu keluar dengan sendirinya
"Ada apa dengan tubuhku.?"batinku
Cekikan ku makin keras membuat si empunya hampir kehabisan nafas akan tetapi aku tak akan membiarkannya mati dengan mudah setelah dia melakukan hal keji ini padaku
"Tuan tolong aku.."tangannya mencoba mengapai lelaki di belakangku aku menoleh ke belakang menatap lelaki itu tengah tersenyum
Ingin rasanya aku tertawa melihat ekspresi menyedihkannya itu memohon pada seseorang yang ia puja padahal laki-laki itu hanya mempermainkan nya seperti hewan peliharaannya
"Memohonkan sekuat mungkin dia tak akan menolongmu"
"Apa maksudmu.?"si tua ini tak paham juga dengan ucapanku mau tak mau aku harus memperlihatkan nya membiarkan dirinya mendapat sebuah penghormatan sebelum menemui ajalnya.
"Biar ku tujukan pada mu manusia yang tak tau di untung apa itu yang kau sering ucapkan padaku dengan sebutan Verdoemd"
Tangan kiri ku mulai membuka penutup mataku memperlihatkan kedua bola mata indah ku dengan salah satu nya memiliki simbol,
dari belakang Laki laki itu juga memperlihatkan sebuah simbol bersamaan dengan terbukanya penutup mata
"Karna aku dan dia terikat..!!"
"Arhhhhh.!!"Arthur berteriak histeris kala melihat kedua mataku tubuhnya mengering bagaikan mumi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
anggita
like.,
2021-05-31
0