Lexsa berlari menuju ruangan nya dengan nafas memburu niatnya ia hanya ingin menguping beberapa pembicaraan Sebastian dengan Mike sayangnya tindakannya malah membawa dirinya ke jurang dan sekarang masalahnya akan bertambah rumit ketika Leon sadar dari pingsan nya.
"Jika saja Mike tak menyadari keberadaan diriku aku pasti sudah mendapatkan banyak informasi "kesal Lexsa melempar benda benda yang ada di sekitarnya.
"Argh ..jika seperti ini terus kapan aku bisa menguasai seluruh kerajaan dan membalaskan dendam ku.!!"teriak Alexsa frustasi.
Tak ingin larut dalam masalah yang membuat kepalanya serasa ingin pecah Alexsa berjalan kesana kemari sambil memutar otaknya mencari suatu ide agar ia bisa bebas dari masalah yang ia hadapi sekarang ini
Sampai beberapa menit berlalu ia akhirnya menemukan suatu ide
"Morgan,ya aku harus pergi ke tempat Morgan dia pasti mau membantuku bebas dari masalah ini"
Tangan Alexsa langsung mengambil sebuah jubah hitam tersimpan di balik pakaian miliknya namun sebelum dirinya memakai jubah tersebut Alexsa menghampiri pintu ruangan miliknya membuka perlahan kemudian melihat sekelilingnya dari balik celah pintu yang ia buat.
"Bagus tak ada siapapun di sini,aku harus pergi jangan sampai waktuku terbuang percuma"perlahan Alexsa menutup pintu agar tak menimbulkan suara,
Setelah menutup pintu lexsa langsung memakai jubah miliknya sambil mengetuk lantai perlahan mencari sesuatu di bawah
"Harusnya ada di sini" kedua tanganya masih mencari cari sesuatu di bawah lantai sampai ia akhirnya menemukan sebuah lantai dengan suara nyaring di situ Alexsa membuka lantai marmer yang telah di buat seperti kotak dengan bagian dalamnya berlubang namun terdapat tombol kecil di tengahnya
Ketika Alexsa telah menekan tombol yang berada di bawah lantai, lemari miliknya langsung terbuka seperti pintu rahasia.
"Betapa bodohnya Leon tak tahu jika istana nya telah memiliki pengkhianat dan beruntungnya aku karna Morgan mau membuat lorong rahasia yang menebus ruangan ku dengan bagian luar jadi aku tak perlu bersusah payah menyelinap ke luar "girang Alexsa
Segera Alexsa masuk ke dalam lemari tersebut sebelum lemari itu menutup dengan sendiri
"Dasar wanita bodoh"guman seseorang dari balik pintu
Tanpa Lexsa sadari sedari awal ia telah di ikuti oleh seseorang namun gadis itu tak menyadarinya sama sekali bahkan ketika dia mencoba mengintip dari balik celah Alexsa masih belum menyadarinya juga dan beranggapan tak ada seseorang yang mengikutinya padahal sebenarnya rahasianya telah tertangkap basah oleh seseorang.
"Ini akan menjadi pertunjukan yang menarik"sosok tersebut tertawa kecil kemudian menghilang melalui asap yang ia buat sendiri
Setelah Alexsa berhasil keluar dari kerajaan velga melalui pintu rahasia ia segera memacu kudanya yang telah ia siapkan sedari dahulu jika sewaktu waktu kejadian mendesak terjadi padanya
Kuda tersebut melaju dengan cepat menerobos hutan lebat yang sudah lama tak pernah di kunjungi siapapun rumornya hutan itu berisikan mahluk kegelapan yang suka memakan jiwa-jiwa manusia akan tetapi Alexsa tak percaya dengan semua itu baginya hutan tersebut adalah rumah lamanya yang sudah lama hancur akibat tragedi berdarah sewaktu itu.
Butuh waktu dua jam untuk Alexsa menempuh perjalanan hingga sampai di kediaman Morgan
"Hey baby what made you come back to your old house, is everything all right or do you have something that will make my heart stop beating.? "
Alexsa tak membalas perkataan Morgan ia berjalan sambil menuntun berly kuda kesayanganya menuju sebuah pohon tak jauh dari mereka berada
"Ayolah setelah kau menjadi kekasih gelap Alois kau jadi melupakan aku "rengek Morgan memasang wajah cemberut
"Diamlah Morgan aku kemari karna perlu bantuan mu bukan membalas rayuan jelek mu.!"bentak Lexsa
Morgan menyeringai ia lantas berjalan mendekati alexsa yang masih kesal akibat sikap nya
"okay what can I do for this girl who I love.?" tanya Morgan mengelus puncak rambut Lexsa dengan lembut
Raut wajah alexsa semula cemberut kini beralih senang ia tersenyum akhirnya Morgan mau membantunya di saat genting seperti ini
"Aku punya informasi untukmu jika Leon sekarang dalam keadaan lemah akibat sesuatu aku tak tahu apa itu namun dari yang ku dengar Leon tanpa sengaja telah meminum darah gadis yang ia kutuk sehingga tubuhnya bereaksi berlebihan sampai ia tak sanggup menahan sakit tak hanya itu saja mata nya sekarang telah berganti simbol,ku dengar juga tragedi berdarah itu akan kembali terulang satu per satu kerajaan akan Leon hancurkan begitupun seisinya sekarang baru satu kerajaan yang telah hancur yaitu kerajaan Armageddon selanjutnya aku tak tahu siapa target selanjutnya"jelas Lexsa dengan tampang serius
Morgan menyimak dengan serius setiap penjelasan Lexsa ia tak ingin melewatkan satu informasi pun karna baginya informasi itu sangatlah penting untuknya dalam membuat rencana selanjutnya.
"Apakah kerajaan tetangga tahu akan masalah ini sebelum kita.?"
"Tidak,hanya aku dan kau namun sepertinya aku telah tertangkap basah oleh Mike black wicth licik itu jadi aku kemari untuk hal ini "lanjut Lexsa menyilangkan kedua tanganya
"Bagaimana bisa kau kemari jika kau sendiri berkata telah tertangkap basah oleh Mike bukankah seharusnya kau di seret oleh Sebastian masuk kedalam sell bawah tanah "
"Laki-laki ini ingin ku hajar kah berani-beraninya mengatakan hal seperti itu,apa dia berniat mendoakan aku masuk ke dalam sell.?!"batin lexsa
"Apa kau berniat mendoakan aku masuk neraka itu.?"menatap sinis
Morgan tersenyum memperlihatkan gigi taring nan runcing miliknya seolah-olah ia tak memiliki dosa dengan tampang seperti itu siapapun pasti akan langsung luluh apalagi Morgan adalah sosok lelaki yang tampan,dia juga begitu di segani oleh kaumnya namun sayangnya kaumnya telah tiada karna tragedi berdarah waktu itu hingga keluarga alexsa juga ikut terlibat menjadi korban keganasan Leon sekarang hanya tersisa dirinya dan juga Lexsa dari kaumnya yang telah lama menghilang dari muka bumi dan untuk itulah Lexsa berniat membalaskan dendamnya kepada Leon sementara itu Morgan bersembuyi sambil mengumpulkan jiwa jahat serta mahluk kegelapan untuk di jadikan pasukannya di balik hutan gelap yang dulu begitu indah sebagai rumah mereka berdua kini hanya kegelapan yang tersisa
"Aku tak berniat mendoakan gadis pujaan hatiku hanya saja bukankah yang ku katakan itu benar,bagaimana kau kemari jika kau sendiri berkata telah tertangkap basah oleh Mike? Setahu ku Mike bukankah sosok yang mudah melepaskan mangsa ia hanya akan patuh pada orang yang di percayai nya dan kudengar pula dari kabar angin wujud Mike bukanlah seorang kakek tua melainkan sosok yang menakutkan aku tak tahu apakah itu benar atau tidak namun lebih baik waspada kita tak tahu musuh macam apa yang sedang di hadapi"ucap Morgan memperingati
"Lalu bagaimana mengenai diriku yang telah tertangkap basah Mike bukankah itu akan menjadi penghalang ku lagipula Sebastian juga ada di sana akan sulit bagiku menghadapi dua orang sekaligus "
Sejenak Mike berfikir memutar otaknya sambil memasukan setiap informasi yang telah ia dapatkan
"Aku tahu, ketika Alois bangun bersikaplah seperti biasa ambil hatinya dan carikan seseorang sebagai pelampiasan amarahnya nya dan saat dia marah kau harus bisa membuatnya tunduk mematuhi semua perintahmu untuk soal Sebastian dan juga Mike mereka tak akan menjadi penghalang ku jika kau telah mengambil hati Alois biarpun aku tak menyukainya" di akhir kalimat Morgan melirihkan nada bicaranya
Lexsa begitu senang ia telah menemukan sebuah solusi untuknya lolos dari masalah yang di buat Sebastian dan juga Mike ia hanya perlu mencari korban pelampiasan amarah Leon saja.
"Tenanglah setelah kita menguasai kerajaan dan membalaskan dendam kita berdua bisa hidup damai kembali jadi jangan bersedi lagi,OK"ujar Lexsa lembut
Morga kembali tersenyum ia menganguk dengan semangat ia akan bersabar menunggu hari itu tiba dimana dia dan Lexsa akan hidup bersama tanpa sebuah dendam ataupun masalah.
"Baiklah aku akan kembali jika tidak seisi velga akan mencariku dan itu akan membuat curiga Mike ataupun Sebastian"
"Aku mengerti,berhati-hatilah "
Sebelum Lexsa berajak pergi ia memeluk tubuh Morgan dengan erat ia tahu hidup di dalam sarang musuh sangatlah berbahaya namun menerima kematian orang yang ia kasihi bukanlah prinsipnya
"thanks for everything, I love you Morgan " bisik Lexsa
Pipi Morgan memerah mendengar bisikan Lexsa begitu indah sampai ia lupa jika gadis itu telah melambaikan tanganya padanya dan berlalu pergi memacu kuda miliknya
"Sungguh beruntung nya aku"
________VERDOEMD_________
Di tempat lain Sebastian masih sibuk dengan urusanya ia telah mempercayai Mike untuk menjaga tuanya ada rasa sedikit tenang mengenai keselamatan tuanya namun di sisi lain ia di buat pusing oleh tingkah pengikutnya yang aneh-aneh mereka semua meminta apa yang mereka inginkan namun tak mau membayar hutang mereka kepada tuanya sungguh malang nasib tuanya memiliki pengikut begitu serakah dan pelit namun banyak mintanya tak tahu Budi
"Huh,Mengapa nasibku begitu sial harus mengerjakan semuanya sendirian"keluh sebastian mengacak acak rambutnya
"Tuan apakah kau bersedia memberikan kami harta lagi.?"tanya salah satu dari pengikut tuannya
"Harta.. harta.. dan harta kalian ini begitu serakah tapi tak mau mematuhi apa kata tuanmu.!"teriak Sebastian karna begitu kesal
Semuanya saling berpandangan membuat Sebastian mengerutkan dahi tak mengerti
"Mengapa kalian saling berpadangan bukankah yang ku katakan itu benar.?"
Semuanya menunduk sambil menganguk namun salah satu dari mereka memberikan suara
"Tuan bukankah kau sudah tau manusia itu serakah mengapa malah di perbicarakan apa tidak salah kau berbicara mengenai manusia iblis pun lebih serakah dari manusia"
Semuanya mulai berbisik-bisik sana kesini membicarakan Sebastian sampai Sebastian sendiri tak tahan dengan perilaku pengikut tuanya
"Diam kalian semua,lebih baik pergilah cari seseorang sebagai bayaran atas keinginan kalian karna tuan menginginkannya sekarang dan hari ini pula harus terkumpul 1000 jiwa jika kalian tak sanggup maka serahkan diri kalian sebagai gantinya untuk membayar semua kebaikan tuan pada kalian"
Setelah mengatakan hal itu Sebastian menyeringai senang akan ada pertujukan dan juga jerit kesakitan yang membuat telinganya seperti mendengar lagu surga setelah sekian lama tak ia dengar,
Semua orang berjubah hitam tersebut menganguk memberi hormat kepada Sebastian sebelum mereka pergi mencari mangsa.
Sebastian memijit keningnya perlahan ada banyak hal yang harus ia urus namun belum satupun urusanya terselesaikan
"Aku tahu kau di situ mengapa bersembuyi.?"ujar Sebastian masih memijit keningnya sedari tadi ia tahu jika Mike membututi nya dan juga menonton dirinya dari jauh.
Mike turun dari pohon ia tertawa keras melihat Sebastian yang tampak kacau dengan beberapa helai rambut acak-acakan
"Kau tampak kacau sekali sebas"
Sebastian mendokak menatap Mike tak mengerti bukanya ia sudah sedari kacau setelah tuanya jatuh lemah
"Don't you know I've been screwed up all along, so stop saying useless things and tell me why you came here? "
Dari bibir Mike terukir sebuah senyuman manis ia tak pernah menujukan senyuman tersebut kepada siapapun kecuali kepada Sebastian dan untuk kesekian kalinya ia menunjukannya kembali sambil berjalan mendekati Sebastian
"Mau apa kau mendekatiku.?"Sebastian begitu gugup dengan kelakuan aneh Mike akhir-akhir ini pria itu malah seperti memberi kesan yang tak biasa sebagai seorang sahabat melainkan seperti sepasang kekasih
"Menghampirimu apalagi.?"balas Mike enteng,saat Mike berjalan mendekati Sebastian kulit keriputnya mulai menghilang perlahan tergantikan dengan kulit mulus dan wajah tampan dengan ramput panjang hingga melebihi punggung.
"Berhenti di sana.!!"bentak Sebastian dia benar-benar bingung harus berbuat apa pikiranya seolah buntu tak mampu lagi berfikir apalagi saat tubuh kekar Mike telah menggapai tubuhnya untuk di peluk dengan erat.
"A-apa yang kau lakukan Mike? Apa kau sudah tidak waras dengan memelukku,akhir-akhir ini kau terlihat aneh padaku bahkan lebih memperhatikan diriku ketimbang perintah tuan"
"Kau wangi"
Ingin sekali Sebastian menedang atau memukul laki-laki di depanya namun apa dayanya tubuhnya di kekang oleh tubuh Mike jadi ia tak bisa berbuat apapun tapi bukan Sebastian namanya jika dia tak kehabisan akal diam-diam dari belakang tubuhnya Sebastian mengeluarkan sebuah bola api hitam yang siap ia gunakan untuk menyerang Mike.
"Hehe.. rasakan ini"batin Sebastian
"mau menyerangku heh"bisik Mike
SKAKMAT.!!!
Sebastian langsung memadamkan api hitam di tangannya ia telah tertangkap basah oleh Mike jadi ia mengurungkan niatnya untuk menyerang Mike bagaimanapun juga Mike adalah black wicth dan dia adalah sosok yang di sayangnya tak mungkin ia menyerangnya.
"Aku tahu kau tak akan menyerangku sebas,bukankah begitu.?"
"Ya kau benar" kedua tangan sebastian terangkat membalas pelukan Mike sambil menunduk menghirup dalam dalam aroma khas yang telah lama ia rindukan.
Di malam itu mereka berdua saling menyalurkan kehangatan yang telah lama mereka rindukan begitu banyak pekerjaan sehingga keduanya jarang menemukan kesempatan seperti ini setelah urusan ini selesai Sebastian berniat akan menemui tuanya untuk berterimakasih karna kejadian tuanya lah akhirnya ia bisa merasakan lagi semua ini
"Aku berhutang Budi pada tuan karna kejadian yang menimpanya kita bisa bersama kembali seperti ini"ujar Sebastian mengeratkan pelukannya
Tunggu .!!
Membicarakan mengenai tuanya yang sedang lemah bukankah tadi dia meminta Mike menjaganya lalu kenapa Mike ada di hadapanya bagaimana dengan keadaan tuanya
"Mike kau di sini lalu bagaimana dengan tuan.?"tanya Sebastian ragu ragu
"Aku meninggalkanya di sana dengan pelindung yang kubuat"jawab Mike enteng.
"What the hell,apa yang kau lakukan Mike bagaimana jika tuan bangun dan dia terkurung di sana .!!"teriak sebastian panik
Sebastian memejamkan matanya mengatur deru nafasnya agar kembali teratur sambil terus mengoceh tidak jelas
"Oke tenangkan dirimu sebas kau adalah seorang half tak mungkin karna hal kecil ini bisa membuatmu terkena serangan panik"
"Sebas wajahmu merah apa kau sakit.?"salah satu tangan Mike memegang kening Sebastian
"Aku panik bukan sakit mike.!!"
"Sudahlah lagipula tuanku tahu mengenai kita berdua dia memang dingin tapi dia juga tak akan mengganggu urusan orang lain asalkan kinerja kita baik" dengan nada halus Mike mencoba menenangkan Sebastian yang tengah dilanda panik
"Hanya ada satu iblis yang panik ketika mengetahui tuannya mendapat masalah kecil yaitu kau sebas"batin Mike
"Baiklah kalau begitu bisakah kau lepaskan aku pelukanmu itu membuatku sulit bernafas"pinta Sebastian
"Tidak.!"tolak Mike tegas
"Huh seterahmu saja wicth"
Sebastian mengalihkan pandangannya ia kesal karna Mike begitu posesive padanya bahkan ia tak mau melepaskan pelukannya ataupun sekadar melonggarkan pelukan, di saat mereka berdua tengah berduaan di bawah rembulan cahaya bulan dekat danau
Seseorang dengan jubah hitamnya menunduk hormat kemudian ia memanggil Sebastian hingga Mike dan Sebastian menoleh ke samping tepat di mana sosok berjubah tersebut berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments