Di depan mataku hanya tersisa abu dari kobaran api yang perlahan mulai padam Beginilah akhir dari semua nya semua penduduk loxford telah mati akibat lelaki aneh itu, Armageddon juga sudah kehilangan pemimpin mereka jadi aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya karna setelah kehancuran loxford lelaki hanya tertawa dan tertawa.
Sekarang aku harus kemana..?
Pertanyaan tersebut masih saja meneror diriku sepanjang perjalananku
"Bukankah kau sudah tahu harus kemana kenapa bertanya.?"
Ah benar,seharusnya aku tahu kemana aku harus pergi setelah ini tapi...
"Aku bahkan tak punya rumah,saudara, ataupun seseorang di sampingku lalu mengapa bertanya kemana aku harus pergi.?"
Lelaki itu terdiam dia masih berdiri di depanku dengan raut datar dan dingin tak peduli berapa banyak ketakutan ku terkumpul di dalam pikiranku namun kenyataanya ucapannya adalah kebenaran.
"Ikutlah denganku"
Jantungku serasa berhenti mendengar perkataanya apakah dia akan membawaku pulang.?
"Apakah kau serius dengan ucapan mu,kau bahkan mampu melakukan hal gila ini pada mereka apalagi denganku hal itu sangatlah mudah bagimu bukan " mataku memandang sinis lelaki di depanku Ada rasa khawatir di pikiranku mengingat lelaki ini begitu kejam dan juga terlihat sedikit aneh
"Seharusnya kau tak menyetujuinya"
Aku mendengar gumananya dia berkata jika aku seharusnya tak perlu menyetujui ajakan nya tapi bukankah dia yang mengajak ku lalu mengapa malah berkata sebaliknya ada apa dengan lelaki di depanku ini.?
Tak ingin membuat diriku bergelut dengan pikiranku sendiri lebih baik aku memastikannya terlebih dahulu
"Apa kau mengatakan sesuatu.?"
"Tidak, jadi apakah kau mau ikut denganku.?"
Tangan kanannya mengulur di depanku sambil tersenyum tulus aku tak pernah melihat senyum indah ini begitu indah sampai aku lupa bahwasanya tanganku tanpa sengaja menerima uluran darinya
Leon diam-diam tersenyum mengetahui bahwasanya perempuan titik kelemahan saudaranya mudah sekali diperdaya padahal dia adalah gadis terkutuk dengan kekuatan mengerikan
"Kau benar benar polos mudah sekali aku memperdaya gadis seperti mu"
"apa yang terjadi denganku.?!"batinku
Dalam hatinya si verdoemd hanya bisa bungkam dengan kelakuanya sendiri seharusnya dia tak menerima uluran itu seharusnya dia tak terperdaya dengan senyum menawan bagaikan malaikat namun ia melakukan hal ini karna sebuah tujuan mencari tahu siapa dirinya sebenarnya.
Jikapun waktu dapat terulang kembali harapan satu satunya gadis tersebut adalah melindungi mereka yang telah gugur demi dirinya dan memulai kehidupan dari titik awal menghindari semua kejadian yang mungkin pernah terjadi di kehidupanya
_________*verdoemd*__________
Di lain tempat Leon tertawa puas memperdaya gadis yang telah membuat saudaranya begitu lemah sampai sampai ia mencoba kembali merebut tubuh yang tengah ia kuasai sekarang.
"Lihatlah aku akan membuat gadis itu menderita Leon sampai dia lupa bahwasanya dialah pembunuh sebenarnya "
Regan tertawa mendengar penuturan Leon jiwa gelap miliknya lalu ia sejenak terdiam,dalam kegelapan terdalam di tubuhnya ia berujar sambil menyeringai
"Kau begitu percaya diri mengatakan hal seperti itu padahal kau sendiri tahu dia adalah belahan dari kita ,sejak awal jiwanya bresornasi dengan mata kita dan kau juga tahu di dalam tubuhnya terdapat jiwa haus darah jadi kau ingin mengatakan kembali kau telah menjatuhkannya? apakah wanita ular itu telah membuat pikiranmu sedikit miring heh,atau kau terlalu senang sampai membohongi diri sendiri ayolah bangun dari khayalan bodohmu karna yang kau lakukan hanya membuang waktu-
"DIAM..!!"
BUKK....
Nafas Leon memburu tangan kanannya memukul dinding di sampingnya sampai cairan merah pekat keluar deras.
"Sialan mataku.!"Leon menutup kedua matanya seraya memegang salah satu mata yang ada simbol petagonya
Mata bagian miliknya terasa begitu sakit apalagi di bagian mata yang memiliki simbol petagon ia melihat banyak kilasan pandagan mengenai gadis tersebut dari gadis itu tersiksa sampai jiwa haus darahnya keluar membunuh tanpa ampun sampai dia sendiri tak tahu dirinyalah yang melakukan semua itu
"Mengapa gambaran menjijikan ini terlihat olehku bukankah aku sudah mencoba menyegel resornarsi mataku dan hanya aku saja yang bisa mengendalikannya.?!"guman Leon
"Alois apa kau baik baik saja.?"
Dari balik pintu lexsa keluar menampakan raut wajah khawatir miliknya
"Tidak apa-apa hanya luka kecil"ujarnya mencoba kembali berdiri namun tubuhnya tiba tiba merosot lemah.
"Kau bohong padaku sudah jelas kau sendiri kesakitan masih mencoba membohongiku huh"
Alexsa Martha dia adalah gadis yang telah lama Leon cintai dan sayangi baginya Lexsa adalah sosok gadis yang sempurna ketimbang gadis yang telah di tentukan oleh takdirnya sendiri yaitu si terkutuk
"Maafkan aku sayang aku hanya tak ingin membuatmu khawatir dengan kejadian ini jadi mari lupakan hal itu dan katakan padaku hal apa yang membuatmu datang padaku hmm.?"
Lexsa berlari memeluk tubuh Leon dengan wajah mengerucut
"Kau tahu aku benci jika kau membawa gadis liar kemari apakah kau lupa dengan hal itu.?"
Leon terkekeh kecil membalas pelukan alexsa ia juga tak lupa mengelus puncak rambut gadis itu dengan lembut.
"Dia adalah kelemahan ku jadi aku harus menghancurkannya dan juga mengapa kau harus begitu memikirkannya padahal aku begitu mencintaimu ketimbang gadis buta itu"jawab Leon dengan nada malas di akhir kalimatnya
"Buta,tapi aku melihatnya berjalan dengan baik bagaimana bisa kau menyimpulkan dia buta.?"
"Ah begitu polosnya kau ini"Leon mencubit salah satu pipi alexsa dengan gemas sehingga membuat empunya mengasuh sakit.
"Jangan cubit pipiku katakan yang sebenarnya bagaimana bisa gadis liar itu kau bilang buta padahal aku melihatnya dengan baik dia tak buta.?"
Leon terdiam berjalan menuju perapian tak jauh darinya salah satu dari tanganya memangku dagunya berfikir sejenak sebelum menjelaskan sesuatu pada lexsa
"Sebenarnya dia tak buta hanya saja salah satu mata nya memiliki simbol seperti diriku dan karna mata itulah dia menjadi seperti itu mungkin karna tubuhnya yang lemah tak mampu mengimbangi kutukan yang di berikan "jelas Leon membalikan badan
"Kutukan apa maksudmu Leon.?"lexsa melangkah mudur terkejut
"Ya aku pernah membuat kesalahan dengan membunuh istri pimpinan kaum wicth yang buta,lelaki itu mengutuk diriku jika aku akan di takdirkan dengan gadis buta serta memiliki simbol petagon di salah satu matanya sebagai bukti jika aku terikat denganya atau bisa di bilang aku berkontrak denganya dan parahnya lagi si tua bangka itu malah berkata aku sendirilah yang akan mengutuk tempat di mana takdirku berada"
Lexsa tak bisa mempercayai apa yang barusan ia dengar dia pikir simbol di mata Leon adalah tanda lahir nya namun di waktu ini dugaannya salah
"Bagaimana semua ini jadi begini,aku hanya menginginkan dia mati dan kekuasaannya akan jatuh padaku tapi sepertinya ini akan sulih di tambah lagi dengan satu hama di kediaman akan sangat sulit bagiku melakukan tidakan "batin lexsa
"Sudahlah lupakan itu semua aku akan tetap mencintaimu bagaimana keadaanya "dengan lembut alexsa membelai rahang Kokoh milik Leon tanpa ragu sedikitpun,begitupun dengan Leon ia bahkan tak tahu jika dirinya hanyalah alat bagi lexsa untuk mencapai tujuan utamanya.
"Terimakasih aku juga mencintaimu bersabarlah pertama-tama aku akan menghadirkan gadis itu terlebih dahulu kemudian ke-6 kerajaan akan aku kuasai dan tak ada lagi kerajaan yang berkuasa di bawah pimpinan ku"tegas Leon
"Benarkah lalu bagaimana perkembangannya.?"
"Satu kerajaan telah aku hancurkan, Armageddon tak akan lagi ada karna pemimpin serta penduduknya telah hancur hanya tersisa beberapa orang ku biarkan hidup sebagai bukti kekejamanku ini "
Dahi Lexsa mengerut Leon langsung tahu jika wanita ittu tengan berseteru dengan pikiranya
"Apa yang kau debatkan dengan otak mungil mu itu hmm.?"
"Tidak hanya saja kau berkata membiarkan beberapa penduduk desa loxfor meminta bantuan bukankah itu akan menyulitkan mu semua kerajaan akan tahu jika kau pembunuh di balik hancurnya kerajaan Armageddon.?"
"Ya ampun kau ini,aku memang mengatakan hal itu tapi sebelum aku melakukan hal ini aku sudah memikirkannya matang matang dan hal ini memang sudah ku perkirakan penduduk itu pasti akan meminta bantuan kerajaan tetangga tapi apakah kerajaan lain akan membantunya?mengingat bagaimana sifat king Arthur pada pimpinan kerajaan lain bahkan hampir semua pimpinan tahu jika selama ini king Arthur menyembah kita hanya untuk kepuasan dirinya"
Lexsa tertawa puas di dalam hatinya tujuanya akan sampai dia hanya perlu menunggu dan melakukan sesuatu agar jalan nya lebih mudah.
"Terkutuk lah kau Leon.!"upat Regan
"Sebagai Lucifer kita sudah di takdirkan sebagai seorang terkutuk mau bagaimana lagi.?"sahut Leon
Regan tak membalas perkataan Leon ia lebih memilih diam di sudut kegelapan di dalam pikiranya membiarkan Leon melakukan sesuatu dengan wanita itu sampai waktunya tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments