Aku merasa hari ini adalah hari keberuntunganku betapa tidak! memang bukan hal yang mudah melihat mereka yang ada di sisi ku harus pergi satu persatu namun menangisi mereka juga bukan hal yang baik, Tristan,Sam dan Noel menginginkan diriku hidup damai tanpa sebuah masalah jadi aku harus bisa menerima keadaan ku saat ini biarpun hati dan pikiranku saling beradu argumen.
Mengenai laki laki aneh itu aku tak melihatnya sedari tadi entah kemana dia tapi yang pasti aku bersyukur laki-laki itu mau menolongku di saat aku sendiri tak memiliki siapapun biarpun terkesan aneh,kejam dan juga sedikit gila beruntungnya dia masih memiliki sifat baik di hati nuraninya.
"Kemana laki-laki aneh itu pergi.?"gumanku sambil melihat seisi ruangan maupun luar ruangan di situ tak ada siapapun kecuali diriku
Dengan mata berbinar dan semangat membara segera kakiku melangkah menuju sebuah dinding yang tak jauh dari tempatku berada
di dinding tersebut terdapat sebuah ukiran indah perjalanan sosok yang tak ku ketahui tengah bersama dengan seorang gadis berambut panjang tak sampai di situ saja ukiran tersebut seperti memberitahu penglihatannya cerita mengenai sosok di dalam ukiran.
"Ukiran penuh cerita"lirihku
Saat jariku menyetuh sebuah ukiran sosok lelaki tiba tiba kepalaku terasa pusing kilasan kejadian di dalam ukiran berputar bagaikan kaset
Laki laki itu berambut panjang,berkulit pucat dengan manik berwarna blue namun anehnya aku melihat jika salah satu dari matanya memiliki simbol bukankah seharusnya yang memiliki simbol itu hanya aku dan juga sosok yang telah mengutukku tapi siapa dia jika bukan laki-laki aneh itu? wajah mereka berdua juga tak ada miripnya sama sekali.
"Semakin membingungkan,apa yang sebenarnya tak ku ketahui mengenai diriku laki-laki ini dan juga simbol di mataku siapa sebenarnya dia?"batinku
"Sedang apa kau di sini.?"
Sebuah suara mengejutkan diriku menyadarkan ku akan lamunan dengan segera mataku beralih menuju sumber suara di sana berdiri laki-laki aneh itu sambil menyilangkan kedua tanganya menatap intens diriku seolah aku adalah penjahat yang baru saja tertangkap basah.
"Kau-
"Apa yang kau lakukan di sini.?"
Laki-laki ini benar-benar dingin sekali padahal aku belum selesai berbicara tapi dia malah seakan menutut jawaban atas pertanyaanya
"Aku hanya melihat-lihat tempat ini dan tanpa sengaja mataku menemukan ukiran dinding di sini jadi aku kemari untuk melihatnya"jelasku sedikit gugup
Dia tak menjawab atau berkata apapun malah membalikan badan meninggalkan diriku dengan kebingungan akan sikapnya itu
"Hei kau mau kemana.?!"teriakku memanggilnya dari belakang
kaki ku langsung berlari mengikuti langkah laki-laki di depanku
"Huh Terkadang orang ini bersikap seperti orang aneh tapi di lain waktu malah bersikap dingin ada apa dengan laki-laki di depanku ini.?"gerutuku
"Kau bicara apa soal diriku?"
Sejenak dia berhenti begitupun diriku wajah datanya menoleh ke belakang menatap diriku dengan raut yang sama membuat bulu kudu ku merinding seketika
"Oh astaga bagaimana ini,apa di mendengarkan keluhan ku tadi.?"
"Ti-tidak,aku hanya ingin bertanya siapa namamu.?"ujarku sedikit takut
"Regan"balasnya
Jadi laki-laki ini namanya Regan, tunggu! Regan...
Aku baru ingat hanya ada satu nama yang bernama Regan dan tak ada lagi nama itu di manapun bahkan ketujuh kerajaan kecuali hanya satu kerajaan yaitu kerajaan velga, ku dengar kerajaan velga sekarang di pimpin oleh putra mahkota yang tak lain adalah Alois Regan Lucifer.
"Tidak,apa yang telah ku lakukan.!"batinku menusuk kebawah
Alois hanya bisa mengakat sebelah alisnya melihat gadis di sampingnya menunduk dengan tubuh bergemetaran
"Ada apa dengan mu.?"
Dia bertanya padaku mengenai keadaanku apakah kepalanya terbentur sampai dia sendiri tak ingat karna dirinya aku slalu di kucilkan mereka mengangap ku aib karna kutukan itu.!
"Kau si iblis itu.!"teriakku marah
"Apa maksudmu aku memang iblis apa yang salah dengan itu.?"sahutnya santai
Rahangku mengeras begitupun dengan kedua tanganku yang ikut mengepal kuat
"Memang tak ada yang salah dengan dirimu tapi otakmu itu yang bermasalah karnamu aku jadi bahan olokan,karnamu aku di kucilkan,karna mu pula semua orang membenciku sebenarnya kesalahan apa yang telah ku perbuat padamu? Katakan jangan hanya diam seperti patung!"
Hening....
Kepalaku mendokak merasa tak ada jawaban dari orang itu saat aku melihatnya mataku membulat orang ini tiba tiba malah memegang kapalanya sendiri seperti sedang kesakitan
"Hey kau kenapa apa ada yang sakit.?!"tanyaku sedikit panik
Semua amarahku menghilang melihat keadaanya begitu mengkhawatirkan berteriak kesakitan sambil memaki-maki entah pada siapa
Ya tuhan dia ini kenapa sih tiba tiba malah kesakitan dan juga berteriak memaki-maki seseorang padahal aku tak berbuat apapun.
"Hey katakan sesuatu kau ini kenapa sih seperti orang gila saja"kesalku menahan tubuhnya agar tak menyakiti dirinya dengan membenturkan kepalanya
Beberapa menit kemudian dia kembali tenang sambil menghapus darah yang keluar dari keningnya seperti tak terjadi apapun.
"Apa yang kau lakukan itu darah bukan untuk di jilat.!"teriakku menegurnya tapi diabaikan malah sekarang aku yang merasa dalam bahaya aura orang ini seperti saat di desa loxford sangat mengerikan.
Perlahan kakinya melangkah mendekatiku mau tak mau aku mudur mencoba menjaga jarak dengan tubuhnya
"Ada apa denganmu tuan Regan kenapa kau mendekatiku.?"
BRUK...
Jantungku serasa hampir berhenti kala tangan kanan Regan memukul keras dinding hingga remuk
"Namaku Leon bukan Regan camkan itu!"desisnya
Tubuhku serasa melemah seperti agar-agar mendengar suara tenang namun menakutkan milik lelaki di depanku
"Ba-baiklah aku minta maaf tuan,bisakah kau menjauh dari tubuhku"pintaku dengan nada lirih entah dia mendengarkan ya atau tidak
Tubuh nya perlahan menjauh dariku namun sebelum itu jarinya menyetuh lenganku yang berdarah akibat menahan nya agar tak menyakiti dirinya
Lagi dan lagi dia menjilat jari penuh darah miliku kemudian aku melihat matanya seperti berelasi begitupun dengan tubuhnya
Pikiranku penuh dengan hal buruk yang akan terjadi padaku selanjutnya melihat reaksinya setelah menjilat jari penuh darah milikku
"Habislah aku"batinku
1..
2..
Kakiku bersiap-siap mengatisipasi jika hal buruk yang ada di pikiranku benar-benar akan terjadi nantinya
"Eh..
Kupikir dia akan memakan ku hari ini karna dia adalah iblis dan pastinya makanannya adalah jiwa dan baru saja aku melihat tubuhnya sepertinya ingin kelaparan tapi sebaliknya dia malah tak Memakanmu malah berjalan dengan tergesa-gesah meninggalkanku
Sepeninggal dirinya tubuhku langsung meluruh kebawah karna tak sanggup lagi menopang dia itu apa sampai sampai aku sendiri tak bisa mengerti ataupun menebak sifatnya
"Terimakasih tuhan hari ini aku berutung jika tidak entah apa yang terjadi"
_________________
____________
Leon berjalan dengan cepat pikiranya begitu kacau setelah dirinya tanpa sengaja merasakan darah milik gadis itu,jiwa dan tubuhnya serasa menyiksanya untuk menutut dirinya terus merasakan darah gadis tersebut.
Ia tak peduli dengan beberapa orang di sekitarnya menunduk memberi hormat kepadanya tak terkecuali dengan Lexsa gadis itu begitu heran melihat kekasihnya berjalan terburu buru tanpa memandang dirinya sedikit pun
"Ada apa dengan Leon kenapa terburu buru sekali jalanya.?"guman Lexsa memandang lekat punggu laki-laki tersebut
Tepat di ruangan pribadinya Leon segera menutup pintu namun tiba tiba saja pintunya di tahan oleh Lexsa
"Leon aku melihatmu berjalan tergesah-gesah,kau juga tak menyapaku saat di jalan apakah ada seseorang yang membuat mu marah.?"
Lexsa memincingkan matanya menatap intens wajah Leon ia merasa ada sesuatu hal yang tak ia ketahui dan hari ini ia ingin mengetahuinya
"Tunggu,mata itu.!"
Mata alexsa membulat melihat pemandangan langka di depanya
mata milik Leon berbeda simbolnya malah bertambah rumit ketimbang dengan yang sebelumnya
Leon melangkah mundur sambil memegang mata nya rasa sakit itu masih ada dan tak berkurang melainkan makin bertambah sakit
"Mataku sakit sekali arghhh.!!"
Lexsa buru-buru masuk kedalam menutup pintu rapat rapat lalu berjalan menghampiri Leon
"Ada apa dengan matamu,siapa yang berbuat jahat padamu Leon.!!"
bukanya menjawab Leon malah berteriak kesakitan tanpa sadar ia mendorong alexsa sampai terjungkal membentur dinding
"Sial, laki-laki ini mengamuk hingga melukaiku" batin alexsa sambil memegang keningnya yang mengeluarkan darah
Tak mau mengalah dengan keadaan alexsa kembali berdiri biarpun kepalanya sedikit pusing ia kembali menghampiri Leon dengan tubuh sempoyongan
"Leon sadarlah .!!"teriak alexsa menggunjang-gunjangkan tubuh leon
"Kepalaku sakit sekali"ringis alexsa
Brakk.!!!
Mata alexsa menoleh ke depan ia bersorak gembira dalam hati melihat beberapa bawahan serta sosok tangan kanan leon berdiri di sana
"Akhirnya kalian dat-
"Apa yang terjadi.?!"teriak salah satu dari mereka
"Aku tak tahu mengapa Leon bisa seperti ini, tadi dia berjalan tergesah-gesah oleh karna itu aku kemari untuk menayakan hal tersebut tetapi entah bagaimana aku melihat mata Leon menjadi aneh "jelas alexsa
"Mata"ulang nya
"Ya,matanya memiliki simbol yang berbeda dari sebelumnya dia juga berteriak kesakitan sampai aku melihat matanya mengeluarkan darah sebenarnya apa yang terjadi denganya Sebastian.?"
Sebastian hanya diam menunduk sambil mencoba menompang tubuh tuanya agar berdiri dia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tuanya tapi untuk hal ini ia tak ingin kabar burung mengenai tuanya menyebar dengan cepat jika tidak kerajaan velda mudah di masuki musuh.
"Putri untuk hal ini biarkan aku yang akan mengurusnya anda tak perlu khawatir lagi, tuan akan sembuh dalam beberapa waktu."
Sebenarnya bukan itu yang ingin alexsa dengar dari Sebastian ia ingin mengetahui sebab mengapa Leon menjadi seperti ini
"Aku ingin tahu apa yang terjadi denganya sebasti-
Sebastian berhenti berjalan ia mengangkat tanganya sehingga alexsa berhenti berkata pandangan Sebastian beralih menuju gadis tersebut dengan tatapan tak suka
"Kau memang seorang putri nona tapi ingatlah derajatmu di sini bagaimanapun juga kau hanya tamu dan tamu tak perlu tahu masalah tuan rumah jadi bersikaplah seperti tamu dan seorang putri"
Setelah mengatakan hal tersebut Sebastian kembali berjalan meninggalkan Lexsa yang mengepalkan kedua tanganya
"Sebastian tunggu pembalasanku.!"geram Lexsa
Akhirnya Sebastian bisa menghelang nafas lega setelah membawa tuanya ke tempat Mike seorang black witch yang telah lama mengabdi untuk tuanya dalam hal pengobatan maupun penasehat taktik perang dan banyak hal yang bisa di andalkan dari pria tua tersebut
"Apakah kau bisa memeriksanya dia tadi berteriak kesakitan dan juga simbol di matanya bukan lagi seperti yang ia miliki sebelumnya"jelas Sebastian bernada dingin
Mike menyeringai ia sudah tau hal ini akan terjadi dan sebelum hal itu ia telah menyiapkan sesuatu untuk tuanya.
"Ya tentu tuanku,dia pasti meminum darah gadis terkutuk itu sehingga simbol di matanya telah terganti dengan simbol yang lain"
Sebastian tak terkejut sedikitpun mendengar penjelasan Mike ia tahu betul jika si tua bangka itu telah memprediksinya sebelum kejadian ini
"Jadi bisa kau katakan secara to the point ketimbang membuat teka-teki"jengah Sebastian
"Hahaha...tuanku apakah kau begitu lelah sampai tak ingin bermain teka-teki dengan ku .?"ledek Mike
Sebastian tak menggubris ocehan Mike ia lebih memilih duduk di sofa sambil memejamkan mata sejenak menghilangkan penat akibat ulah tuannya
"Ya aku lelah sekali tuanku memintaku untuk mengurus kerajaan ini selagi dia tengah mengurus urusanya tetapi aku telah memaksanya untuk ikut sayangnya dia tak menggubris ku"ucap Sebastian
Selagi meracik ramuan Mike mendengarkan semua celotehan Sebastian bisa di bilang Sebastian dengan dirinya telah begitu akrab dan menjadi teman dekat hanya Sebastian sajalah yang tau wujud aslinya di balik wajah tua keriput yang ia gunakan sebagai sarana penyamaran.
"Tuanku akan bangun tak lama lagi akan tetapi tubuhnya tak sekuat sebelumnya itu karna dia telah meminum darah si terkutuk dan mereka berdua juga terikat satu sama lain jadi aku takut suatu hari peristiwa berdarah itu akan kembali terulang"ujar Mike santai
"Peristiwa berdarah"
Seketika Sebastian membuka kedua matanya wajahnya kini tampak serius setelah mendengar hal itu,peristiwa berdarah dimana Leon jiwa gelap milik Regan mengamuk hampir membunuh seluruh kaum dari ke-6 kerajaan karna suatu hal yang tak di ketahui.
"Aku melihatnya dia seperti monster haus darah dan jiwa aku takut jika tuanku tak mampu menahan nya maka seluruh clan akan musnah"
Mike mengakat alisnya saat dirinya tengah selesai membuat ramuan untuk di berikan pada Leon dia tertawa kecil kemudian berhenti menampakan raut wajah datarnya
"Bukankah kau sudah mendengar jika kerajaan Armageddon telah hancur mengapa kau belum menyadarinya juga.?"
Sejenak Sebastian merenungkan perkataan Mike ia mulai sadar akan sikap tuannya yang suka berubah ubah sifatnya dan juga semua kejadian yang telah di perbuat tuanya adalah langkah awal dari peristiwa berdarah tersebut akan bermula.
"Apa-apakah dia akan kembali.?!"teriak Sebastian ketakutan
"Kau benar,dia akan kembali tak lama lagi"ujar Mike
Tubuh Sebastian bergetar mengingat peristiwa berdarah tersebut yang ia takut takutkan akan terjadi kembali,sosok yang dapat membuat seluruh penghuni hancur lebur
"Mike lakukan sesuatu buat si terkutuk tak lagi keluar.!!!"teriak Sebastian memegang erat bahu laki-laki tersebut
"Kau tak bisa menjegahnya begitupun diriku Sebastian,aku hanya bisa memperlambat kemunculannya untuk sisanya itu di luar kendaliku"
Mike kembali berjalan menuju ranjang Leon membiarkan temanya menunduk kebawah dengan tubuh bergemetar ketakutan ia lalu menuangkan cairan yang telah di raciknya untuk di minum Leon
"Cepat atau lambat musuh akan tahu kabar tuanku yang seperti ini dan tentunya pertahanan kerajaan akan mudah di hancurkan,penyusup begitu banyak sampai mereka berani menguping pembicaraan antara aku dengan tangan kanan tuan"
Sebuah nama terlintas di benak Sebastian yaitu Lexsa gadis itu pasti tengah menguping pembicaraan dirinya.
"Wanita sialan"desis Sebastian
Mike memandang ke atas tepat di mana atap ruanganya terdapat sebuah kaca transparan sehingga langit akan terlihat
"Lupakan itu,kau bisa urus itu nanti namun sekarang lebih baik kau kumpulkan 1000 jiwa untuk tuanku agar dia tak mucul di waktu yang singkat sebelum kita menemukan cara menenangkan nya menyegelnya hanya akan membuat tubuh tuanku melemah karna sebagian kekuatanya juga akan ikut tersegel bersamaan tersegenya dia "
"Mau bodoh atau bagaimana mengumpulkan 1000 jiwa bukan lah hal yang mudah"protes sebastian
"Kau ini kan tangan kanannya kekuasaanmu hampir sama dengan tuanku jadi gunakan kekuasaanmu,suruh pengikut tuan untuk memberikan pengorbanan jika mereka tak sanggup ambil saja jiwanya sebagai gantinya jika itu masih kurang ikut sertakan tahanan di bawah tanah serta para pengkhianat lalu kau bisa memulai nya dengan kekuatan kegelapan dari bulan cincin dan ingat buat lingkaran dimana tiap tiap sudut harus di sertakan simbol lalu biarkan mereka berada di dalam nya dan letakan bola ini di tengah- tengah lingkaran jiwa akan masuk kedalam bola biru ini hingga warnanya menjadi hitam pekat"jelas Mike sambil memberikan bola biru tersebut ke pada sebastian
Sebastian mengangguk lalu menerima bola tersebut ia menoleh sebentar dimana tuanya tengah terlelap karna efek ramuan yang di berikan Mike
"Aku titip dia padamu sementara waktu dan jangan biarkan wanita sialan itu masuk kemari"bisik Sebastian
Mike tersenyum membalas bisikan Sebastian mungkin jika ada orang di samping Sebastian bersamaan dengan Sebastian orang terbit mengira senyuman itu hanyalah senyuman biasa tapi bagi Sebastian senyuman itu bukanlah senyum biasa yang biasa di berikan manusia untuk sesamanya,karna senyuman itu menandakan jika Mike berada di ambang haus darah dan ia siap untuk menyantap jiwa yang ingin mengganggunya.
"Terimakasih aku akan kembali setelah urusanku selesai"
Tanpa mendengarkan balasan Mike Sebastian langsung menghilang di telan asap hitam yang menyelimuti dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
anggita
chapternya panjang"., 👏👌
2021-05-31
0