Behind the cell

Sel yang ku tempati berada di bagian pojok terdalam dari lorong ini seperti yang Sam katakan padaku,setelah mengantarkan ku kedalam jeruji Sam segera berlalu meninggalkanku katanya ia memiliki banyak pekerjaan dan hal itu tak bisa di kerjakan oleh orang lain.Ku usap usap lantai yang menjadi tempatku merebahkan tubuh terasa lembab dan juga kotor tak ada lagi suara teriakan kesakitan di sepanjang lorong seperti saat aku untuk pertama kalinya.

Telingaku menangkap suara tangisan anak kecil berjenis laki-laki di sampingku, sebelumnya aku tak mendengar ada anak kecil menangis hanya suara orang dewasa yang meronta ingin di bebaskan

Kenapa ada anak kecil di sini.? setahuku hukum di Armageddon melarang penahanan anak kecil dan menggantikannya dengan uang atau upeti sebagai gantinya

"Aish mengapa aku memikirkan nya si tua bangka itu juga tak adil padaku apalagi pada anak kecil"pikirku

Anak di sampingku itu masih menangis terisak-isak memanggil nama ibunya karna merasa iba perlahan aku mendekatinya berharap keberadaan ku akan mengurangi rasa sedihnya.

"Hey sayang kenapa kau menangis Hem..?"tanyaku lembut seraya mengusap surai kusut anak itu

Wajah anak itu mendongak ke atas menatap seseorang di depannya ia berhenti terisak kala tangan lembut itu menyentuh kepala nya masih dengan mata sembab anak laki-laki itu mulai membuka suara membalas pertanyaan yang di berikan sosok di depannya

"A-aku tidak tau saat aku bermain seseorang menutup mataku lalu setelahnya aku ada di sini"jelasnya

Tunggu dulu anak ini sedang bermain lalu seseorang menangkapnya dan membawanya di sini,jadi selama ini anak yang hilang di desa Loxford di culik oleh raja mereka sendiri

"Apa ada anak kecil seumuran mu di sini ..?"kembali aku bertanya berharap bahwa jawaban yang ia berikan tak mengecewakan ku

"Tidak "lirihnya

pernyataan nya memang kurang memuaskan tapi itu cukup menjadi bukti bahwa king Arthur bermain di belakang rakyatnya dengan menculik anak kecil lalu berperilaku tidak adil,tapi untuk apa king menculik anak-anak.?

"Tapi setiap sebulan sekali akan ada anak kecil yang di bawa kemari setelah seminggu mereka akan di bawa entah kemana setelahnya aku tak pernah melihatnya kembali"lanjut anak tersebut

Semua terasa membingungkan anak-anak di Loxford hilang di culik oleh king mereka lalu mereka di bawa ke tempat entah berantah setelahnya tak ada kabar seperti hilang di telan bumi,Sebenarnya apa yang sedang di rencanakan si tua bangka itu terhadap rakyatnya sendiri.

Beruntungnya aku bertemu anak ini jika tidak aku tak akan tahu informasi sepenting ini akan tetapi apa tidak apa-apa bila harus melibatkan anak sekecil dia,untuk sementara ini lebih baik aku memikirkan anak di dekatku ini terlebih dahulu setelahnya aku akan mencari tahu apa yang terjadi dengan anak-anak di Loxford.

"Siapa namamu ..?"

"Noel,Noel Michael"

Aku tersenyum mengelus kembali surai kusut Noel anak sekecil ini harus menerima ketidakadilan dari pemimpin mereka sungguh kejam

"Tenanglah kakak di sini kau tak perlu takut lagi OK"

Dia mengangguk sambil tertawa kecil aku senang jika usahaku berhasil sekarang aku hanya perlu menunggu Tristan kemari membawa makanan.

"Apa kau lapar..?"

"Ya sangat,kami hanya di beri makanan tiga hari dua kali"jelas Noel

Malang sekali Noel penjaga di sini memberikan makan seenak mereka tanpa peduli jika nyawa tahanan bisa saja melayang

"Suatu saat mereka akan merasakan karmanya"desis ku

Aku terkejut tiba-tiba saja Noel sedikit menjauhkan badannya dari ku ingin sekali aku melihat wajah bocah itu tapi sayangnya aku tak bisa,aku hanya bisa melihat kilasan sesaat itupun tanpa diluar kendaliku.

"Kenapa mata kakak di tutup.?"pertanyaan Noel membuatku buyar seketika dari pikiranku

"Aku tak ingin ada yang melihat mataku ini mereka memanggilku si verdoemd" lirihku

"Maafkan aku,ku kira kau memiliki bekas luka di mata "jujurnya

Aku tertawa mendengar balasannya jika benar itu adalah bekas luka maka aku tak perlu menutupnya dengan kain dan membiarkan saja orang lain melihatnya .

"Kau ini sangat lucu juga yah Noel"

Aku mencubit pipi tembam-nya hingga empunya memekik kesakitan

"Kakak aku ini bukan kucing jangan kau cubit pipiku ini sakit tau.!"teriaknya memegang kedua pipinya

Krett..

Kami berdua berhenti berbicara setelah terdengar suara gembok jeruji terbuka bersamaan dengan pintu sel

"Apakah itu Tristan..?"tanyaku membatin

"Siapa dia ka..?"

Noel terlihat ketakutan tubuhnya mulai merapat ke dalam pelukanku

"Tristan itukah kau..?"

"ya ini aku..."sahut seseorang dari luar jeruji

Ah benar itu suara Tristan teryata ini waktu makan untuk para tahanan, di tangan kanannya terdapat dua nampan berisikan makanan lezat dan juga buah buahan.Tristan mulai masuk ke dalam jeruji sambil memberikan kedua nampan tersebut

"aku kemari karna sam memintaku membawakan makanan untukmu cepat makanlah sebelum dingin "

Dengan cepat tangan Noel mengambil buah tak jauh dariku dia kembali merapat ke dalam tubuhku setelah mengambil buah

"Bocah kau-

"Tristan biarkan saja"ucapku mencoba menengahi

Tristan hanya bisa menghelang nafas pasrah lalu memberikan buah tersebut pada Noel

"Dimana Sam dia bilang dia memiliki tugas berat apa itu.?"tanyaku membuka pembicaraan

"Entahlah aku juga tak tau itu,dia slalu menyendiri dan jarang bercerita mengenai kegiatannya setelah kehilangan sosok yang selama ini ia sayangi"jelas Tristan memandang bulan lewat jendela berjeruji tak jauh dari tempatnya duduk

"Dia juga memberikan ini pada ku dan mengatakan hal yang sama seperti yang kau katakan, memangnya siapa yang begitu ia sayangi.?"

Tristan mengalihkan pandanganya menatap tak percaya dengan kalung yang ku pakai

"Kalung itu-

"Ada cerita apa mengenai kalung ini.?" Aku tak sabar mendengar penjelasan Tristan sedari tadi anak itu slalu saja memotong kalimatnya

"Kalung ini milik adiknya Sam namanya Aurel lestom,sayangnya adiknya telah tiada karna sebuah tragedi hingga membuatnya menjadi seperti ini"jelasnya

"Lalu dimana orang tua mereka ..?"tanyaku kembali

"Orang tua Sam di bunuh ketika tengah menyelamatkan adiknya dari tragedi itu,sementara itu Sam di adopsi oleh seorang pedagang yang memiliki kelakuan buruk padanya bisa di bilang orang tua angkat Sam itu suka mabuk dan lainya"

Setelah mendengar hal itu aku merasa sedikit iba dengan Sam hidupnya Malang sekali harus hidup sebatang kara diantara kedua orang tua angkat buruknya.

"Baiklah aku tak bisa lama lama di sini "pamit Tristan

Aku mengangguk mencari-cari nampan untuk di kembalikan pada Tristan sayangnya aku kesulitan sehingga Noel lah yang memberikannya pada Tristan dengan tangan gemetar.

Suara gembok kembali terdengar Tristan telah pergi setelah ia mengunci kembali gemboknya.

"Baiklah Noel kau sudah selesai makannya bukan ayo lekas tidur kau butuh istirahat bukan.?"

"Tapi bagaimana dengan kakak aku tanpa sengaja menghabiskan seluruh buahnya.?"

"Tak apa ada makan lagi di sini nanti aku akan memakannya sekarang tidurlah"perintahku memaksa tubuh mungil itu tidur di pangkuanku

________________*verdoemd*_________________

Dingin kenapa tempat tahanan ini jadi sedingin es padahal tadi tidak dingin hanya lembab dan kotor

"Kau sudah bangun.?"tanya seseorang laki laki dari jauh

Aku memalingkan kepala mencari dimana sumber suara itu berada

"Aku di sini"ucapnya

Uh ini menyebalkan harus mencari dimana orang itu padahal dia tau aku ini buta tak bisa melihat

"Jangan main-main denganku,kau tau aku ini bukan.?!"teriakku menggema

Nah begitu yang seharusnya ku lakukan sedari dulu memaki seseorang yang mempermainkan diriku

"Aku tak mempermainkan mu,kau sendiri yang mempermainkan dirimu"ujar lelaki itu membuat ku amarahku naik

Dalam hati aku merutuki lelaki tersebut yang entah dari mana dan siapa namanya

"Ada apa dengan laki laki ini,dia tak waras kah..?untuk apa aku mempermainkan diriku sendiri"

Tanpa di sadari lelaki di depannya tersenyum sinis memperlihatkan kedua matanya yang tajam, purple dan violet kedua warna itu terlihat indah apa bila di pandang namun cukup mematikan jika lama di lihat

"Aku tau yang kau bicarakan dalam hatimu"tawa nya

Aku bergidik ngeri mendengar laki- laki tak jauh dariku ini tertawa dia tertawa seperti psikopat gila

"Berhenti memikirkan ku yang tidak tidak.!"teriaknya padaku

Tap tap...

Aku panik seketika mendengar suara langkah kaki menghampiriku dengan cepat aku mudur menjaga jarak dengan orang yang tak ku kenal ini

"Sialan di mana ini..?!"umpat ku

Tubuhku terus mudur dan mundur sampai ujung kepala tempat tidur,tak ada lagi yang ku bisa lakukan kecuali berteriak meminta tolong berharap ada seseorang datang menolongku

"Berhenti berteriak tak akan ada yang menolong mu di sini akulah penguasanya"

Darahku terasa seakan berhenti mendengar ucapnya bulir-bulir keringat bercucuran membasahi pelipis ku akibat rasa takut

"Apa ini..?!'

Sekelebat penglihatan kembali terjadi padaku,di depanku terdapat sosok lelaki dengan jubah hitam namun sedikit berbeda dengan milik manusia tak hanya itu saja kedua kepalanya memiliki tanduk yang kokoh di tambah wajah rupawan dengan gigi taring miliknya,Ada hal yang membuatku terkejut salah satu bola matanya terdapat pola Pentagon seperti milik ...

"Tidak mungkin..!"

Katakanlah padaku jika ini hanyalah mimpi atau halusinasi ku karna laki- laki yang ku takuti ada di depanku sekarang

"Apa yang tidak mungkin? bukankah kemarin kau sudah mendengar darinya kita terikat kau dan aku"

"Siapa kau..?!"

Bukanya menjawab lelaki itu malah menyetuh wajahku dengan jarinya

"Aku ingin sekali melihat manik indah mu"

Ya tuhan apalagi yang akan terjadi kenapa aku harus bertemu laki-laki brengsek ini lagi

"Tidak jangan.!"teriakku menolak

Tubuhku bergetar merasakan tangan besar itu mulai membuka penutup mataku,air mataku sedari tadi sudah keluar karna takut

"Aku ingin melihatnya.."

Aku masih diam tak menuruti keinginannya hingga terdengar suara Geraman

"Apa yang kau Akhh....

Punggung ku terasa sakit sekali dia melempar ku hingga membentur tembok

"Kau.!!aku sudah bersabar sedari tadi dan kau hanya menangis dan menangis arghhh sialnya diriku..!"teriaknya frustasi

Kepalaku semakin tertunduk laki-laki ini benar benar sedang dalam mode amarah

"Buka matamu biar aku melihatnya..!"teriaknya menjepit kedua pipiku tepat di depan wajahku

Tubuh bergetar akhirnya aku mulai membuka mataku,pertama aku bingung mengapa aku bisa melihat diriku sendiri yang kacau seperti ...

"Apa ini.?" batinku masih syok dengan yang ku lihat

"Benar apa itu.?biar ku beritahu sedikit padamu mengapa kau bisa melihat dirimu sendiri sementara di depan mu itu seorang laki-laki,itu karna mata milikmu terhubung dengan mataku kau bisa melihat melalu mataku dan aku yang selama ini memberikan kilasan penglihatan untukmu apa sekarang kau paham?!"

Dunia serasa berputar di kepalaku apa yang barusan ku dengar darinya sangat mustahil tapi inilah yang ku dengar dari mulutnya

"Bagaimana bisa,lalu kenapa kau masih dalam keadaan sehat sementara mereka yang melihat mataku menjadi gila.?"

Dia menyeringai padaku membuatku bergidik ngeri tapi dengan cepat aku membuang pandanganku dari arahnya

"Ah gradasi antara purple dan violet di tambah simbol cukup membuatku kesan untukku"ujarnya

Hei..!!itu bukan jawaban yang ku inginkan dari pertanyaan ku.

"Jawab pertanyaan ku.!"

Lelaki itu kembali mendekatiku tingginya melebihi tinggi badanku meremas kedua bahuku dengan wajah datar

"Kau tau sendiri jawabanya kenapa bertanya padaku bukankah mereka memanggilmu si verdoemd"

Tentu saja aku paham sekarang ucapan nenek itu,apakah dia yang nenek itu bicarakan tapi itu tak mungkin di lihat dari segi manapun dia sangat mengerikan

"Jangan katakan aku mengerikan manusia..!"

Tiba tiba saja laki-laki ini mengamuk padaku ia kembali membanting tubuhku ke sembarang arah hingga membentur dinding untuk kedua kalinya,Darah mulai keluar dari mulutku beruntungnya aku masih dalam keadaan sadat,saat ku lihat kembali mataku membulat terkejut pola itu..

Pola itu persisi dengan milik orang yang ada di tahanan itu dia yang memborgol ku dan juga mengejar ku

"Sial Kenapa jadi begini"

Tanganku mulai memegang dinding sebagai penyangga untuk berdiri dengan tenaga tersisa aku melangkah mencoba menjauh dari tempat terkutuk ini

"Kau tak akan bisa lari lagi haha..."tawanya menggema

"psychopath gila"desis ku

"Manusia tak tau di untung.!"

Aku berteriak keras saat tubuh besarnya menangkap ku,sebelum kesabaran ku hilang terakhir yang ku lihat adalah pola di matanya tak lagi seperti tadi melainkan di sisi sebaliknya.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Tristan.,

2021-05-31

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!