Virus & Rindu Ayam Gepuk

Ini salah satu musim winter terindah yang kupunya. Aku dan Allan telah sepakat memberikan kesempatan pada hubungan tingkat lanjut. Setelah tahun baru bersama, kami semakin sering berjumpa. Terkadang aku menghabiskan waktu di apartemennya atau dia yang datang ke apartemenku. Dia juga membantu menata barang-barang di apartement yang kusewa setelah pindah dari rumah Alin.

Sedih sekaligus bahagia dengan kondisi ini. Sedih berpisah dengan keluarga Estonia kesayanganku, namun juga bahagia karena untuk pertama kalinya aku menyewa apartemen sendiri di luar negeri. Walaupun gajiku tidak banyak sebagai staf biasa, namun telah memampukan aku menyewa tempat tinggal sendiri.

Ini apartemen yang indah di Pirita. Salah satu kawasan pinggiran kota Tallinn yang berbatasan dengan hutan, sungai dan laut sekaligus. Aku merasa begitu beruntung mendapatkan apartemen ini, di tempat yang tergolong sepi dari riuhnya kota dan juga dihadiahi dengan pemandangan indah.

Beberapa ratus meter dari apartemenku ada TV Tower, itu tower tertinggi di Estonia. Biasanya orang-orang datang kesini di waktu weekend. Menghabiskan waktu dengan keluarga atau pacar sambil duduk di cafe puncak tower.

Di antara semua keindahan yang sedang kunikmati ini, sesuatu telah terjadi di dunia, yaitu isu virus mematikan mulai berhembus dari China. Aku belum paham betul rincinya, sampai mentorku menelpon beberapa kali dan mengecek keadaanku.

"Kamu udah baca berita? Lihat berita dari China terkait virus yang mematikan. Ratusan orang setiap hari terkena virus dan sudah banyak yang meninggal. Di Estonia gimana kondisinya?" tanyanya saat menelpon.

"Tidak ada kasus di Estonia tentang adanya virus ini," jelasku. Dari nada bicaranya, aku tahu dia khawatir. Namun, bahkan di Indonesia sekalipun belum ada orang yang terkena virus ini.

"Hati-hati, jauhi keramaian, kita tidak pernah tahu siapa saja yang sudah terkena virus itu" nasehatnya.

"Iya, tapi disini semua orang masih biasa saja. Semua kegiatan, hiburan, tempat makan masih berfungsi seperti biasa. Kerumunan di mana-mana, terutama di restauran dan bar" jelasku.

"Pokoknya hati-hati" pesannya lagi.

Aku memang sudah membaca berita tentang virus baru yang disebut-sebut dengan nama Corona ini. Virus yang juga dianggap berasal dari binatang Kelelawar atau sejenisnya, belum diketahui dengan pasti karena tim ahli masih menelitinya saat ini. Virus ini ditemukan di Wuhan, China. WHO mengkonfirmasi kasus pertama virus ini 8 Desember 2019 sebagai kasus pertama. Di Wuhan mulai merebak pada 16 Desember 2019. Seberapa berbahayakah virus ini, tidak ada yang tahu.

"Iya aku akan hati-hati. Eh by the way, aku punya pacar baru, lelaki Estonia" aku bermaksud pamer padanya.

"Oh bagus itu, coba saja dulu, kalau cocok lanjutin". Pesannya sangat to the point.

Padahal aku masih ingin tanya, apakah lelaki ini yang dimaksud sesuatu yang baru menungguku di Estonia. Tapi ya sudahlah, apa pentingnya menanyakan ini sekarang, saat aku sendiri belum sepenuhnya yakin kalau Allan memang jodohku. Mungkin seperti katanya, coba saja dulu. Aku hanya mengajari diriku untuk mulai percaya dan memberikan ruang untuk Allan yang kemungkinan besar memang jodohku.

Aku sudah membereskan semua barang-barang, sekarang menikmati secangkir lemon tea, berdiri dan memandangi rintik salju dari ruang tamuku. Aku sangat menyukai apartemen ini karena memiliki dinding-dinding kaca yang besar. Jendelanya juga besar yang dapat membuatku memilih menikmati beberapa sudut. Apakah sudut yang menyuguhi area parkir yang juga mengarah ke pepohonan atau sudut yang lurus memandang ke arah TV Tower.

Aku memang sengaja tidak ke kantor hari ini, karena butuh membereskan segala sesuatunya. Selain jadwal menelpon dengan mentorku, masih ada jadwal lainnya yaitu video call dengan kesayangan gepukku.

Di tengah cuaca dingin minus, berita tentang virus, Ayam Gepuk hadir memenuhi hatiku. Terbayang sambal gepuk yang mengalir di atas Ayam goreng yang berminyak. Sambal yang ditaburi Kacang Mete, pedas cabe menggugah selera. Bersama nasi putih panas asap mengepul. Ditemani tempe, tahu dan juga kol Crispy. Aku menelan air ludah berkali-kali. Beruntunglah mereka itu yang tinggal di Jakarta, saban hari menikmati Ayam Gepuk yang dipuja. Aku di Estonia, inilah hal sulit lainnya. Meski penuh bahagia, rindu pada Gepuk tetap tak tergantikan dengan menu ayam manapun di dunia ini.

Kupandangi layar HPku lagi. Masih 5 menit lagi sesuai janji telephone kami. Aku sudah tak sabar mendengar update dari tim Gepukku. Rindu pada mereka mengingat semua kegilaan kita di Jakarta. Olahraga hampir tiap hari, namun makan satu baskom yang kemudian selalu menyadari betapa tak seimbangnya semua usaha ini. Apalagi kalau sudah digoda Gepuk, tengah malam pun tak lagi jadi pertimbangan. Goyahnya iman saat Gepuk bersanding dengan nasi panas. Lalu seringnya terbersit sedikit penyesalan kalau besok olahraga harus lebih banyak. Namun besoknya, diulang lagi. Oh layar HP menyala.

"Hello gadis gepuk! Hey Hey Hey" Mauli membuka percakapan diikuti yang lain saling sahut-sahutan. Sulit mendengar yang mana dulu, begitulah kalau sudah kumpul, semua bicara.

"Yeay! akhirnya kita ngobrol berempat bareng semuanya....yeay". Mauli teriak untuk ke sekian kali. Memang semangat gadis yang satu ini luar biasa.

"Buset...macam nelan TOA nih suara" seperti biasa, Vavan nyeletuk pedas macam sambal gepuk.

"Ye kan minggu lalu baru vidcall kita" sahutku. Mauli memang suka berlebihan kalau bicara, macam tidak bertemu beberapa purnama saja.

"Pasti lo lagi kangen Gepuk kan?" Vavan sengaja memancing.

"Ah tau aja" jawabku yang kembali menelan air ludah.

"Ada Gepuk cabang baru tahu, kemarin gue coba" lanjutnya lagi. Seolah berita pembukaan cabang gepuk jauh lebih penting dari menanyakan kabarku.

"Oh ya, enakan mana sama langganan kita?" aku pun tergoda bertanya.

"Enakan langganan kita lah. Gak tertandingi itu mah. Kemarin kesana, cuma pengen coba yang baru aja" Vavan begitu yakin dengan jawabannya.

"Best memang tempat langganan kita itu. Duh aku merasa air liurku keluar nih" kataku lagi.

"Buru pulang makanya!" Livi ikut menimpali.

"Eh kalian di Jakarta baik-baik aja kan? Aku baru dapat telpon dari mentorku, ngomongin isu virus tadi" tanyaku memastikan keadaan.

"Aman sih sejauh ini. Karena belum ada kasus yang ditemukan. Tapi China ngeri banget ya. Beberapa negara lain juga tinggi, Korea Selatan, Iran...sama ada beberapa negara lagi tadi kubaca". Livi yang biasanya memang paling update selalu cepat dalam memberikan informasi.

Livi hobinya berselancar di berbagai social media dan juga membaca banyak research, dia salah satu yang paling kritis di antara kami. Posisi kedua diduduki Vavan. Mereka berdua cocok kalau sudah diskusi berita, hal-hal ilmiah dan berbagai data rumit yang kadang sulit ku mengerti. Livi lulusan Ilmu Matematika Universitas Indonesia sementara Vavan jebolan Teknik Kimia Institute Teknologi Bandung (ITB). Jadi jelas seperti apa latar belakang yang menguatkan karakter mereka berdua ini.

"Vashla, cerita lagi soal yayangmu yang baru dong?" Mauli sepertinya lebih tertarik urusan percintaan daripada bahas virus.

"Dia baik kan anaknya? Respect sama lo gak? Bisa dipercaya? Ada nunjukin kepribadian yang aneh-aneh gak? Tinggalin ya kalau perlakuannya buruk". Vavan langsung menodong banyak pertanyaan.

"Iya, hati-hati ya, kalau aneh-aneh tinggalin aja. You deserve a good guy who can makes you happy. Jangan menderita hanya karena kamu merasa butuh seseorang," sambung Livi.

Ah betapa rindu dengan dukungan mereka ini. Serasa berada di Jakarta, meski singkat dalam suasana hiruk pikuk video call kami ini. Berbagai update kehidupan dan obrolan tidak penting menghiasi kebersamaan kami.

Episodes
1 Bab 1 Ketika Estonia Memanggilku
2 Bab 2 Selamat Tinggal Ayam Gepuk
3 Bab 3 Aku Di Antara Vavan & Luky
4 Bab 4 Permohonan Di Langit Istanbul
5 Bab 5 Hello Winter! Aku Kembali
6 Keluarga Estoniaku
7 Telliskivi Area
8 Natal & Permohonan Jodoh
9 Tahun Baru, Mungkinkah Pacar Baru?
10 Ketika Allan Datang
11 Virus & Rindu Ayam Gepuk
12 Kedatangan Luky
13 Estonesia Family
14 Tentang Law of Attraction
15 Luky is Here
16 Badai Corona & Permainan Durak
17 E-Democracy Class
18 Rasa Cemburu Allan
19 Waktunya Karauke Dangdut
20 Hari Valentine Di Tallinn
21 Saat Raguku Muncul
22 Allan Atau Luky
23 Corona & Rasis yang Terjadi
24 Bukan Cinta Atau Seks
25 3 Jenis Cinta
26 Kadar Cinta
27 Tentang Surat Di Pesawat
28 Allan untuk Terakhir Kalinya
29 Kemarahan Luky
30 Mari Sembuhkan Luka yang Menganga
31 Palo Santo & Dream Catcher
32 Winter Penyembuhan
33 Panggilan Keluarga
34 Corona, Agama dan Cinta
35 Ganti Kenangan Mantan
36 Berdamai Dengan Kenangan K
37 Berdamai Dengan Kenangan Allan
38 Gereja Di Tallinn dan Helsinki
39 Farewell Sementara
40 Leaving on the Jet Plan
41 Baju Silky Cashmere Di Bandara
42 Istanbul & Rindu yang Memanggil
43 Corona & Batalnya Penerbangan
44 Lelaki Aljazair
45 Emosi Di Bandara Istanbul
46 Reuni Geng Gepuk
47 Menyambut Lockdown
48 Tangis & Jebakan Corona
49 Cinta Di Antara Lockdown
50 Love is not Tourism
51 Mawar Merah Di Lobby
52 Saat Sutra Buddhis dan Ayat Quran Beriringan
53 Gelombang Pertengkaran
54 Ketika Mantannya Kembali
55 Benarkah Hatiku Pada Vavan
56 Genk Gepuk yang Tercerai
57 I Just Need You Know
58 Kembali Pada Cinta
59 Love is Essential
60 Lamaran Dari Jerman
61 Tunangan Di Antara Jakarta & Jerman
62 Sweetheart Visa
63 Kukejar Cintaku Ke Turki
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 Ketika Estonia Memanggilku
2
Bab 2 Selamat Tinggal Ayam Gepuk
3
Bab 3 Aku Di Antara Vavan & Luky
4
Bab 4 Permohonan Di Langit Istanbul
5
Bab 5 Hello Winter! Aku Kembali
6
Keluarga Estoniaku
7
Telliskivi Area
8
Natal & Permohonan Jodoh
9
Tahun Baru, Mungkinkah Pacar Baru?
10
Ketika Allan Datang
11
Virus & Rindu Ayam Gepuk
12
Kedatangan Luky
13
Estonesia Family
14
Tentang Law of Attraction
15
Luky is Here
16
Badai Corona & Permainan Durak
17
E-Democracy Class
18
Rasa Cemburu Allan
19
Waktunya Karauke Dangdut
20
Hari Valentine Di Tallinn
21
Saat Raguku Muncul
22
Allan Atau Luky
23
Corona & Rasis yang Terjadi
24
Bukan Cinta Atau Seks
25
3 Jenis Cinta
26
Kadar Cinta
27
Tentang Surat Di Pesawat
28
Allan untuk Terakhir Kalinya
29
Kemarahan Luky
30
Mari Sembuhkan Luka yang Menganga
31
Palo Santo & Dream Catcher
32
Winter Penyembuhan
33
Panggilan Keluarga
34
Corona, Agama dan Cinta
35
Ganti Kenangan Mantan
36
Berdamai Dengan Kenangan K
37
Berdamai Dengan Kenangan Allan
38
Gereja Di Tallinn dan Helsinki
39
Farewell Sementara
40
Leaving on the Jet Plan
41
Baju Silky Cashmere Di Bandara
42
Istanbul & Rindu yang Memanggil
43
Corona & Batalnya Penerbangan
44
Lelaki Aljazair
45
Emosi Di Bandara Istanbul
46
Reuni Geng Gepuk
47
Menyambut Lockdown
48
Tangis & Jebakan Corona
49
Cinta Di Antara Lockdown
50
Love is not Tourism
51
Mawar Merah Di Lobby
52
Saat Sutra Buddhis dan Ayat Quran Beriringan
53
Gelombang Pertengkaran
54
Ketika Mantannya Kembali
55
Benarkah Hatiku Pada Vavan
56
Genk Gepuk yang Tercerai
57
I Just Need You Know
58
Kembali Pada Cinta
59
Love is Essential
60
Lamaran Dari Jerman
61
Tunangan Di Antara Jakarta & Jerman
62
Sweetheart Visa
63
Kukejar Cintaku Ke Turki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!