Bab 5 Hello Winter! Aku Kembali

Aku mulai mencium wangi salju. Udara segar Estonia yang seringnya basah selama winter. Salju memenuhi berbagai sudut jalan, putih menggunung.

Aku sudah dapat melihatnya bahkan saat pesawat belum mendarat. Tak sabar ingin berada di luar bandara. Menghirup udara segar sebanyak yang kumau.

Berbaris di antara turis, di depan loket imigrasi menunggu antrian. Mengantri di kondisi ini, seringnya menjadi hal yang membosankan untukku. Tak dapat memainkan handphone tentunya. Mengobrol dengan turis lainnya juga terkadang bukan jalan yang tepat.

Beberapa wajah terlihat begitu lelah. Mungkin sama sepertiku, mereka datang dari jauh untuk mengadu nasib di negara Baltic ini, atau mungkin sekedar berlibur.

Aku mencoba mengedarkan pandangan dan tak melihat pasangan tua yang tadi mengobrol di pesawat denganku. Mungkin mereka sudah lebih dulu keluar dan selesai dengan proses imigrasi saat aku ke toilet tadi.

Aku memang terbiasa ke toilet setiap turun dari pesawat, karena tak pernah tahu dengan pasti kondisi mengantri ini. Kadang bisa saja cepat, bisa juga lama. Tergantung antrian, dan ada masalah atau tidak. Jika sedang ada turis yang bermasalah maka seringnya memakan waktu yang lama.

Berbicara tentang liburan di musim winter dan memilih negara seperti Estonia, hanya untuk mereka yang luar biasa mencintai salju. Dingin di negara ini tak tanggung-tanggung, bisa turun ke level minus 17. Jika sedang parah bisa sampai minus 25.

Jika sudah mencapai minus 20 ke atas biasanya sekolah diliburkan. Mereka tidak ingin anak-anak berada dalam cuaca yang begitu ekstrim dan itu memang berbahaya.

Ada orang- orang mati dalam cuaca ekstrim di negara ini. Bahkan beberapa mati bunuh diri, misal minum alkohol terlalu banyak dan kemudian mati di antara salju karena terjatuh atau tak sadarkan diri saat jantung berhenti dan tak lagi berfungsi.

Angka bunuh diri di negara ini memang cukup tinggi dan meningkat di musim dingin. Bisa juga mati karena kecelakaan dalam salju dan sebagainya. Estonia, Lithuania, Rusia masuk beberapa rangking tinggi di tahun 2019 untuk angka bunuh diri.

Terlepas dari itu semua, Estonia adalah negara yang indah. Liburan saat winter di negara ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Ada banyak tempat untuk bermain Ski, bermain di hutan dan danau, serta menikmati kota magic Tallinn dengan Christmas marketnya yang indah. Bisa juga dengan mengunjungi desa viking dan berbagai event selama winter yang mencuri perhatian para turis.

"Apa tujuanmu datang ke Estonia?" tanya petugas imigrasi.

Aku menjelaskan seperti biasa dan menyodorkan beberapa dokumen yang diminta.

"Tunggu di sini, kami harus mengecek semua dokumenmu" lalu petugas itu menghilang dari bilik loketnya.

Aku tidak tahu ia akan ke ruangan yang mana dan akan butuh menverifikasi dokumen yang mana saja. Yang jelas aku sudah menulis semua nomor yang dapat dihubungi di sana. Mulai dari nomor bosku sampai nomor temanku yang akan menampungku sementara waktu.

"Jangan khawatir, tulis saja nomorku. Aku yang akan menjawab berbagai pertanyaan jika mereka menelpon nanti" pesan Alin, teman dekatku yang akan menjadi host familyku.

Aku tidak khawatir sebenarnya karena ini bukan yang pertama. Jauh lebih mudah karena mereka dapat melihat track record kedatanganku ke negara ini. Sudah beberapa kali terbang ke sini, seharusnya bisa lolos dengan mudahnya. Namun entah kenapa butuh waktu yang lumayan lama.

Estonia memang sangat hati-hati dalam menerima orang asing di negaranya. Karena mereka hanya memiliki sedikit orang, jadi berjuang sedemikian rupa melindungi negara kecilnya.

Mereka juga salah satu negara yang cyber securitynya juga tinggi. Sedemikian kuatnya memproteksi negara terutama dalam keamanan dunia maya. Jadi aku memahami semua proses yang begitu ketat dan rapi ini.

Petugas kembali dan memberitahukanku bahwa mereka tak membolehkanku masuk ke negaranya, dengan bahasa lain, aku ditolak dan harus kembali ke Indonesia.

Aku syok dan seakan ingin pingsan, bagaimana bisa. Ini benar-benar diluar dugaanku. Aku memiliki semua dokumen yang dibutuhkan, bagaimana bisa aku tidak diterima di Estonia.

Pikiranku melayang pada semua resiko yang sudah kuambil dengan datang kesini. Aku keluar dari pekerjaan demi pekerjaan baruku di Estonia ini. Bagaimana aku hidup jika kembali dalam keadaan seperti ini.

Aku punya tanggungan ibuku dan adik-adikku. Kembali bukan jalan, tidak, aku tidak bisa kembali dalam keadaan seperti ini. Bagaimana aku akan menjelaskan pada semua orang bahwa aku telah gagal bahkan sebelum aku memulai perjuanganku disini.

"Please tell me what is the reason? I have all documents you need" Aku menangis di depan petugas ini dan berharap ia luluh.

"Tidak, kamu terlihat mencurigakan dan dokumenmu tidak lengkap. Kami sudah pernah punya masalah dengan orang Asia yang datang untuk bekerja disini. Kamu seperti mereka".

"Tidak, aku datang dengan mengikuti semua syarat yang kalian berikan. Aku tidak illegal di sini. Please let me in". Aku benar-benar menangis kencang dan semua orang yang tersisa di barisan imigrasi berbisik-bisik.

"Security!" Perempuan ini memanggil security, tidak Tuhan, apa yang akan terjadi padaku.

"No, no, please....please. Listen to me, please!". Aku berontak di antara dua tangan security yang menyeretku dari loket.

"Hello, you good? Hello...." Perempuan petugas itu mengetuk-mengetuk kaca loket dan menyadarkan aku dari lamunanku.

"Oh hello, sorry" Aku masih linglung karena baru saja masuk dalam lamunanku dan lupa di mana aku berada.

"Kamu bisa masuk. Thank you". Perempuan yang bertugas memeriksa semua dokumenku ini membubuhkan stempel di pasportku dan mempersilahkanku keluar dari area custom.

Aku tersenyum lega padanya. Aku pasti gila membayangkan adegan penolakan yang mungkin akan kuterima. Namun, syukurlah semua berjalan dengan baik.

"Aitah!" kataku. Itu ucapan terima kasih dalam Bahasa Estonia. Aku menyunggingkan senyumku padanya.

Estonia memiliki bahasa yang indah menurutku. Penduduk negara ini sekitar 1.3 juta jiwa dan mereka memiliki bahasa mereka sendiri yang disebut dengan Eesti Keel.

Aku sangat menyukai bahasa mereka. Terdengar begitu indah dan lembut. Aku ingin belajar bahasa ini nantinya. Disamping Bahasa Eesti, mereka juga mayoritas berbicara dalam Bahasa Rusia.

Dulunya mereka dijajah oleh Rusia, dan penduduk kedua terbesar di sini juga orang Rusia. Karena bahasa utamanya bukan Bahasa Inggris, segala petunjuk seperti produk-produk kebanyakan ditulis dalam Bahasa Estonia atau huruf Cyrillic.

Kugeret koperku ke ruang tunggu terminal. Tak sabar bertemu Alin. Dia pasti menunggu sejak tadi. Perempuan asli Estonia yang bukan hanya teman biasa bagiku, namun juga keluarga.

Ia adalah perempuan yang kuanggap kakak, yang berasal dari negara jauh ini. Aku akan tinggal bersamanya selama bulan pertama dan pindah ke apartemenku di bulan berikutnya. Bahagia memilikinya di sini, jadi aku tak sendiri mengurus berbagai perjuangan awal ini.

Alin sudah menikah dan memiliki anak lelaki yang begitu tampan. Meski baru berusia 8 tahun, anaknya sangat cerdas untuk seusianya. Hanno, lelaki yang dinikahinya adalah teman dekatnya dulu.

Sepanjang pernikahan yang berusia lebih dari 13 tahun, aku memang tidak menyaksikan banyak, meski lewat cerita, mereka telah menjadi pasangan yang kufavoritkan.

"Hey! Alin!" aku menghambur ke pelukannya.

"Hello my dear, how was your flight?" ia menyambut pelukanku dengan senyuman hangatnya. Aku rindu pelukan ini.

"Was great. I enjoy it. You come alone?"

"Iya, dua lelaki itu menunggu kita di rumah. Mereka bertugas menyiapkan makan malam, aku yang menjemputmu," jelasnya.

"Oh! Eesti food. Gak sabar pengen sampai di rumah segera".

Kami berjalan keluar menuju tempat parkir mobil Alin. Menggeret koperku di antara salju adalah latihan otot yang luar biasa. Terlebih karena area parkir berjarak sekitar beberapa ratus meter dari ruang kedatangan.

"Oh, kamu pasti suka dengan kamarmu yang sekarang. Kami mengganti warnanya. Tebak warna apa?".

"Kuning & hijau?".

"Kuning dan sebagian dengan warna favoritmu, merah. Hope you like it". Alin terlihat begitu semangat, karena dia tahu betul aku menyukai warna merah.

"Oh wow, sure, I like it".

Bahagia kembali ke tanah ini. Meski sudah beberapa kali datang dan tinggal di sini, aku selalu menyimpan rinduku dengan baik. Estonia telah menjadi rumahku yang kedua.

Alin memutarkan lagu favorit kami berdua. Fly me to the moon dan kami mulai bernyanyi sepanjang jalan. Seolah semua kenangan di jalan ini kembali terulang.

Aku ingat, tak peduli kondisi hati kami sesedih apapun, kami selalu mendengarkan lagu ini dan menggoyangkan badan kami. Dia akan mengambil tanganku dan kemudian mengajakku berdansa. Lalu kami berdua akan sama-sama tertawa lagi. Begitu banyak kenangan antara kami dan lagu ini. Fly me to the moon and let me play among the star.

Terpopuler

Comments

Hania Putri Bangsa

Hania Putri Bangsa

kk otor, maaf nanya. apakah ini memang real cerita pribadi atau imajinasi saja?
soal nya pas aku baca bab demi bab, feel nya itu dapet banget.

2021-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ketika Estonia Memanggilku
2 Bab 2 Selamat Tinggal Ayam Gepuk
3 Bab 3 Aku Di Antara Vavan & Luky
4 Bab 4 Permohonan Di Langit Istanbul
5 Bab 5 Hello Winter! Aku Kembali
6 Keluarga Estoniaku
7 Telliskivi Area
8 Natal & Permohonan Jodoh
9 Tahun Baru, Mungkinkah Pacar Baru?
10 Ketika Allan Datang
11 Virus & Rindu Ayam Gepuk
12 Kedatangan Luky
13 Estonesia Family
14 Tentang Law of Attraction
15 Luky is Here
16 Badai Corona & Permainan Durak
17 E-Democracy Class
18 Rasa Cemburu Allan
19 Waktunya Karauke Dangdut
20 Hari Valentine Di Tallinn
21 Saat Raguku Muncul
22 Allan Atau Luky
23 Corona & Rasis yang Terjadi
24 Bukan Cinta Atau Seks
25 3 Jenis Cinta
26 Kadar Cinta
27 Tentang Surat Di Pesawat
28 Allan untuk Terakhir Kalinya
29 Kemarahan Luky
30 Mari Sembuhkan Luka yang Menganga
31 Palo Santo & Dream Catcher
32 Winter Penyembuhan
33 Panggilan Keluarga
34 Corona, Agama dan Cinta
35 Ganti Kenangan Mantan
36 Berdamai Dengan Kenangan K
37 Berdamai Dengan Kenangan Allan
38 Gereja Di Tallinn dan Helsinki
39 Farewell Sementara
40 Leaving on the Jet Plan
41 Baju Silky Cashmere Di Bandara
42 Istanbul & Rindu yang Memanggil
43 Corona & Batalnya Penerbangan
44 Lelaki Aljazair
45 Emosi Di Bandara Istanbul
46 Reuni Geng Gepuk
47 Menyambut Lockdown
48 Tangis & Jebakan Corona
49 Cinta Di Antara Lockdown
50 Love is not Tourism
51 Mawar Merah Di Lobby
52 Saat Sutra Buddhis dan Ayat Quran Beriringan
53 Gelombang Pertengkaran
54 Ketika Mantannya Kembali
55 Benarkah Hatiku Pada Vavan
56 Genk Gepuk yang Tercerai
57 I Just Need You Know
58 Kembali Pada Cinta
59 Love is Essential
60 Lamaran Dari Jerman
61 Tunangan Di Antara Jakarta & Jerman
62 Sweetheart Visa
63 Kukejar Cintaku Ke Turki
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 Ketika Estonia Memanggilku
2
Bab 2 Selamat Tinggal Ayam Gepuk
3
Bab 3 Aku Di Antara Vavan & Luky
4
Bab 4 Permohonan Di Langit Istanbul
5
Bab 5 Hello Winter! Aku Kembali
6
Keluarga Estoniaku
7
Telliskivi Area
8
Natal & Permohonan Jodoh
9
Tahun Baru, Mungkinkah Pacar Baru?
10
Ketika Allan Datang
11
Virus & Rindu Ayam Gepuk
12
Kedatangan Luky
13
Estonesia Family
14
Tentang Law of Attraction
15
Luky is Here
16
Badai Corona & Permainan Durak
17
E-Democracy Class
18
Rasa Cemburu Allan
19
Waktunya Karauke Dangdut
20
Hari Valentine Di Tallinn
21
Saat Raguku Muncul
22
Allan Atau Luky
23
Corona & Rasis yang Terjadi
24
Bukan Cinta Atau Seks
25
3 Jenis Cinta
26
Kadar Cinta
27
Tentang Surat Di Pesawat
28
Allan untuk Terakhir Kalinya
29
Kemarahan Luky
30
Mari Sembuhkan Luka yang Menganga
31
Palo Santo & Dream Catcher
32
Winter Penyembuhan
33
Panggilan Keluarga
34
Corona, Agama dan Cinta
35
Ganti Kenangan Mantan
36
Berdamai Dengan Kenangan K
37
Berdamai Dengan Kenangan Allan
38
Gereja Di Tallinn dan Helsinki
39
Farewell Sementara
40
Leaving on the Jet Plan
41
Baju Silky Cashmere Di Bandara
42
Istanbul & Rindu yang Memanggil
43
Corona & Batalnya Penerbangan
44
Lelaki Aljazair
45
Emosi Di Bandara Istanbul
46
Reuni Geng Gepuk
47
Menyambut Lockdown
48
Tangis & Jebakan Corona
49
Cinta Di Antara Lockdown
50
Love is not Tourism
51
Mawar Merah Di Lobby
52
Saat Sutra Buddhis dan Ayat Quran Beriringan
53
Gelombang Pertengkaran
54
Ketika Mantannya Kembali
55
Benarkah Hatiku Pada Vavan
56
Genk Gepuk yang Tercerai
57
I Just Need You Know
58
Kembali Pada Cinta
59
Love is Essential
60
Lamaran Dari Jerman
61
Tunangan Di Antara Jakarta & Jerman
62
Sweetheart Visa
63
Kukejar Cintaku Ke Turki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!