18. Hanya Mimpi

Gibran tertidur dengan wajah tenangnya, ia sesekali mengubah posisinya. Sama halnya dengan Kirei, ia sangat menikmati tidurnya.

****

Wajah tenang Gibran seketika berubah menjadi gusar, keringat bercucuran membasahi wajahnya.

"Kayla, kamu kemana saja?" Gibran melihat wanita yang dirindukannya kini berada di hadapannya.

"Aku ada di dekatmu Gib, kau tidak usah mengkhawatirkan ku."

"Bagaimana aku tidak mengkhawatirkanmu Kay, kau pergi tepat di hari pernikahan kita," Gibran sedikit meninggikan suaranya.

"Ini keputusan yang sudah aku pikirkan matang-matang Gib, aku harap kau bisa menerimanya."

"Tidak, aku tidak mencintai Kirei, aku hanya mencintaimu Kay!" Gibran memeluk Kayla sangat erat.

"Aku juga mencintaimu Gibran, sangat mencintaimu."

Kayla melepaskan pelukannya ia menatap lekat Gibran, tubuhnya mulai menjauh dari Gibran, semakin jauh bahkan bayangannya mulai menghilang.

"KAYLA!"

***

Gibran terbangun dari tidur, nafasnya terengah-engah, keringat semakin membanjiri dadanya.

"Hanya mimpi."

Gibran mengusap kasar wajahnya, memijit pelan keningnya.

Di sisi lain, Kirei yang mendengar teriakan Gibran hanya diam terpaku, matanya terbuka tapi Kirei tak merubah posisinya.

"Gibran sangat mencintai Kayla, sampai terbawa mimpi seperti itu."

Kirei menghela nafasnya pelan, ia merasa menjadi wanita kejam memisahkan dua orang yang saling mencintai.

"Kau dimana Kay? tolong kembalilah ! bahkan kau sampai memblokir nomorku," batin Kirei.

****

Pagi-pagi sekali Kirei sudah berkutat didapur, ia berniat untuk membuat sarapan.

Aroma yang berasal dari nasi goreng itu menyeruak ke setiap penjuru ruangan, bahkan sampai memenuhi rongga penciuman Gibran yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Wangi sekali."

Gibran bangkit dari tidurnya, ia menyeret kakinya menuju asal bau itu.

"Oh, kau sudah bangun?" tanya Kirei saat melihat Gibran berdiri di depan pintu dapur.

"Hem."

"Kau mau mencoba masakan ku?" tanya Kirei sambil menata nasi goreng di atas meja.

"Iya."

"Baiklah, duduk disini!" pinta Kirei sembari menarik kursi yang akan di duduki oleh Gibran.

Gibran berjalan menuju kursi yang ditunjukan oleh Kirei, dengan sikap dinginnya.

"Aku ambilkan yah," Kirei hendak mengambilkan nasi, namun tangannya segera ditepis oleh Gibran.

"Aku bisa sendiri, kau tidak usah melayaniku!" Gibran mengambil nasi goreng dan meletakan di piringnya.

"Aku istrimu!" sahut Kirei, kini nadanya sedikit naik sampai membuat Gibran menatap tajam padanya.

"Hanya istri pengganti, dan setelah Kayla kembali kau bisa kembali pada kehidupan asalmu. Dan satu hal lagi mungkin ini kabar baik untukmu, selama kau berstatus menjadi istriku, aku akan memberikanmu nafkah berupa uang bulanan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harimu." tutur Gibran dengan nada yang sangat tidak ramah.

"Kalau saja kau mau berteman denganku, mungkin kita bisa mencari Kayla bersama-sama," sahut Kirei.

"Apa? Berteman? Dan apa kau bilang tadi, kau akan mencari Kayla? Bahkan kau orang yang paling diuntungkan dalam situasi ini!" Gibran mendekatkan tubuhnya pada Kirei, ia berbicara sembari menunjuk wajah Kirei.

"Kenapa kau sangat membenciku? Apa salahku padamu?" Kirei mulai terisak.

Gibran menatap mata Kirei yang mulai basah, ia mengikuti arah jatuh air mata Kirei.

"Kenapa dia menangis?" Gibran memalingkan wajahnya, lalu mengusapnya dengan kasar.

"Apa aku sangat tidak diharapkan oleh siapapun? Apa aku tidak pantas mendapatkan kasih sayang dari orang disekitarku? Aku tidak pernah bermaksud melukai atau merebut kebahagiaan siapapun, aku hanya ingin hidup tenang, aku tidak ingin berada di situasi seperti ini, hikss."

Gibran hanya mematung melihat Kirei yang sudah berderai air mata, ia merasa tidak enak hati sudah berkata kasar pada Kirei.

Kirei melihat ke arah washtuffle, ia melihat sebuah pisau disana dan segera mengambilnya.

"Ini! Bunuh saja aku sekalian!" Kirei menyodorkan pisau itu pada Gibran.

"Apa-apaan kau ini?" Gibran terkejut dengan apa yang Kirei lakukan.

"Ambil! akan lebih baik kalau aku tidak pernah ada di dunia ini! Aku tidak pernah diinginkan oleh siapapun, bahkan orang tuaku sekalipun."

Kirei mengarahkan pisau itu pada pergelangan tangannya, dan sreeettttttt.

Tes.

Darah segar mengalir di pergelangan tangan Kirei, Gibran dengan sigap menahan tubuh Kirei yang sudah kehilangan kesadarannya.

"Kirei!" teriak Gibran.

Gibran terus menepuk-nepuk pipi istrinya, ia juga menutup luka Kirei dengan tangannya.

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

🇮🇩Imelda🇰🇷

🇮🇩Imelda🇰🇷

kirei bodoh

2022-10-04

0

Isrotin Setia

Isrotin Setia

semangat untuk hidup yang lebih baik kirei💪💪💪💪

2022-02-19

0

Ayudhiapink

Ayudhiapink

bunuh diri y kurang Hot

2021-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. luka lama
3 3. Keputusan
4 4. Menyetujui
5 5. Kenyamanan
6 6. Permintaan
7 7. Ancaman
8 8. H -1
9 9. Apa Maksudmu
10 10. Mimpi Buruk
11 11. Prolog (Kenyataan)
12 12. Teman Baru Kayla
13 13. Maruk
14 14. Melunak
15 15. Bertemu Randu Lagi
16 16. Kerinduan
17 17. Hampir Saja
18 18. Hanya Mimpi
19 19. Khawatir
20 20. Titik Terang
21 21. Berdebat Lagi
22 22. Saling Membuka
23 23. Curiga
24 24. Apa mereka saling mengenal?
25 25. Jangan Panggil dia Rein !
26 26. Getaran
27 27. Merindukannya
28 28. Aku bukan balita
29 29. Apa aku tidak pantas?
30 30. Aku Akan Menggantikanmu
31 31. Caper
32 32. Rencana
33 33. Merasa Nyaman
34 34.Adil bukan?
35 35. Apa benar dia?
36 36. Menemukanmu
37 37. Selamat Tinggal
38 38. Maaf Rein..
39 39. Kembalikan Dia Padaku!
40 40. Tidak Akan
41 41. Dilema
42 42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43 43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44 44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45 45. Bertahanlah
46 46. Tidak mungkin
47 47. Kenyataan
48 48.Apa ini hukuman?
49 49. Beristirahatlah
50 50. Apa ini mimpi?
51 51.Bangkit dari kubur?
52 52. Apa dia?
53 53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54 54. Ganti wajahmu !
55 55. Ambigu
56 56. Titik terang
57 57. Mimpi
58 58. Liontin
59 59. Orang yang sangat buruk
60 60. Kau Gila!
61 61. Pergi tanpa izin
62 62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63 63. Tidak denganku
64 64. Tak Ada Pilihan
65 65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66 66. Rencana Rosie
67 67. Syarat
68 68. Tidak Akan Membiarkan
69 69. Aku Tidak Akan Kalah
70 70. Aku Ikuti Permainanmu
71 71. Let's start this game (part 1)
72 72. Calon Suami
73 73. Apakah Ini Cemburu?
74 74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75 75. Let's Start This Game ( part 2 )
76 76. Tidak Sebodoh Itu
77 77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78 78. Sikap Manis Rosie
79 79. Hujan
80 80. Kesalahan Yang Sama
81 81. Berubah
82 82. Milik Berdua
83 83. Haru Biru
84 84. SPESIAL EPISODE
85 85. Author Berbicara
86 MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87 Seperti Tak Asing
88 Si Culun Jono
89 Firasat
90 Ketakutan Rosie
91 Kean Dan Rosie
92 Telepon Dari Kean
93 Mata-mata
94 Selembar Kertas
95 Hari Pertama Bekerja
96 Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97 Awan Gelap
98 Hari Baru
99 Debaran Jantung
100 Tawaran Kean
101 Semangat Kembali Roboh
102 Bantuan Dari Kean
103 Calon Istri Kean
104 Perasaan Kean
105 Sisi Lain Kean
106 Hari Penuh Kejutan
107 Memberi Waktu
108 Salah Paham
109 Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110 Dia
111 Kesempurnaan Cinta
112 Pesan Penutup
113 Open PO Novel Derita Istri Pengganti
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. luka lama
3
3. Keputusan
4
4. Menyetujui
5
5. Kenyamanan
6
6. Permintaan
7
7. Ancaman
8
8. H -1
9
9. Apa Maksudmu
10
10. Mimpi Buruk
11
11. Prolog (Kenyataan)
12
12. Teman Baru Kayla
13
13. Maruk
14
14. Melunak
15
15. Bertemu Randu Lagi
16
16. Kerinduan
17
17. Hampir Saja
18
18. Hanya Mimpi
19
19. Khawatir
20
20. Titik Terang
21
21. Berdebat Lagi
22
22. Saling Membuka
23
23. Curiga
24
24. Apa mereka saling mengenal?
25
25. Jangan Panggil dia Rein !
26
26. Getaran
27
27. Merindukannya
28
28. Aku bukan balita
29
29. Apa aku tidak pantas?
30
30. Aku Akan Menggantikanmu
31
31. Caper
32
32. Rencana
33
33. Merasa Nyaman
34
34.Adil bukan?
35
35. Apa benar dia?
36
36. Menemukanmu
37
37. Selamat Tinggal
38
38. Maaf Rein..
39
39. Kembalikan Dia Padaku!
40
40. Tidak Akan
41
41. Dilema
42
42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43
43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44
44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45
45. Bertahanlah
46
46. Tidak mungkin
47
47. Kenyataan
48
48.Apa ini hukuman?
49
49. Beristirahatlah
50
50. Apa ini mimpi?
51
51.Bangkit dari kubur?
52
52. Apa dia?
53
53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54
54. Ganti wajahmu !
55
55. Ambigu
56
56. Titik terang
57
57. Mimpi
58
58. Liontin
59
59. Orang yang sangat buruk
60
60. Kau Gila!
61
61. Pergi tanpa izin
62
62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63
63. Tidak denganku
64
64. Tak Ada Pilihan
65
65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66
66. Rencana Rosie
67
67. Syarat
68
68. Tidak Akan Membiarkan
69
69. Aku Tidak Akan Kalah
70
70. Aku Ikuti Permainanmu
71
71. Let's start this game (part 1)
72
72. Calon Suami
73
73. Apakah Ini Cemburu?
74
74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75
75. Let's Start This Game ( part 2 )
76
76. Tidak Sebodoh Itu
77
77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78
78. Sikap Manis Rosie
79
79. Hujan
80
80. Kesalahan Yang Sama
81
81. Berubah
82
82. Milik Berdua
83
83. Haru Biru
84
84. SPESIAL EPISODE
85
85. Author Berbicara
86
MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87
Seperti Tak Asing
88
Si Culun Jono
89
Firasat
90
Ketakutan Rosie
91
Kean Dan Rosie
92
Telepon Dari Kean
93
Mata-mata
94
Selembar Kertas
95
Hari Pertama Bekerja
96
Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97
Awan Gelap
98
Hari Baru
99
Debaran Jantung
100
Tawaran Kean
101
Semangat Kembali Roboh
102
Bantuan Dari Kean
103
Calon Istri Kean
104
Perasaan Kean
105
Sisi Lain Kean
106
Hari Penuh Kejutan
107
Memberi Waktu
108
Salah Paham
109
Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110
Dia
111
Kesempurnaan Cinta
112
Pesan Penutup
113
Open PO Novel Derita Istri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!