14. Melunak

Setelah menyelesaikan kegiatan di kampus, Kirei berniat untuk segera kembali ke Apartemen milik suaminya. Saat hendak berjalan menuju gerbang, Kirei melihat Gibran yang tengah mengeluarkan mobilnya dari parkiran.

"Gibran? Aku bisa pulang bersamanya." Pikir Kirei.

Namun, saat jarak Kirei mulai mendekat, mobil itu melaju begitu saja.

"Sialan! Dasar Suami tidak berperasaan." Kaki Kirei menghentak ke tanah, dia mendengus kesal melihat perlakuan Gibran.

Di dalam mobil Gibran melirik kearah belakang melalui kaca spion, ia tahu Kirei hendak berjalan mendekatinya.

"Cihh, Kau pikir aku mau pulang bersamamu?"

Gibran memang sengaja melakukan hal itu pada Kirei, dia tidak ingin ada sedikitpun celah untuk Kirei agar bisa mendekatinya.

****

Gibran sudah sampai di apartemen miliknya, dia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Saat Gibran hendak membuka bajunya, tiba-tiba seseorang mendorong pintu kamar mandi hingga terbuka lebar.

"Ahhhhh," spontan Kirei berteriak sambil menutup mata dengan kedua tangannya, ia segera berbalik dan pergi menuju tempat tidur.

Sama halnya dengan Gibran, ia terkejut saat seseorang membuka pintu kamar mandinya, Ia bahkan tak sempat menutupi tubuhnya yang sudah polos tanpa sehelai benangpun.

"Kau! Kau tidak punya sopan santun. Sudah tahu ada orang di dalam kenapa kau masuk?" Gibran berjalan menghampiri Kirei dan langsung mencengkeram lengan Kirei dengan kuat, mata elangnya seakan sudah siap untuk menerkam mangsanya.

"Maaf, maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau ada di dalam." Kirei menelan salivanya dengan kasar, tubuhnya kini mulai gemetar.

"Halah, alasan. Kau sengaja kan ingin menggodaku?"

Gibran menghempaskan tubuh Istrinya hingga tersungkur diranjang, ia menatap tajam kearah Kirei.

Tubuh Gibran kini berada diatas Kirei, tapi masih ada jarak diantara mereka.

"Jangan pikir aku akan tergoda padamu, ingat jangan sekali-kali kau mencoba mendekatiku!"

Kirei menatap lekat telunjuk Gibran yang tepat berada didepan matanya, dia benar-benar merasa ketakutan.

Gibran sejenak menatap wajah Kirei yang hanya berjarak sepuluh sentimeter dari wajahnya, ia melihat jelas raut wajah Kirei yang ketakutan atas ulahnya.

"Cantik."

Seketika Gibran berdiri, ia menggelengkan kepalanya, Kenapa tiba-tiba batinnya memuji wajah cantik istrinya.

Gibran melangkah menuju kamar mandi, ia menutup pintu dan segera menguncinya.

"Ah, aku takut sekali." Kirei mengusap dadanya, ia memejamkan mata dan berusaha mengatur nafasnya lagi.

"Kayla! kau benar-benar memasukanku ke dalam kandang singa!"

Kirei mengacak-acak rambutnya frustasi, ia menghela nafas beratnya.

Kirei meringkuk di atas ranjang, dan tanpa sadar kini ia sudah tertidur.

Ceklek.

Terdengar suara pintu terbuka, Gibran sudah selesai dengan kegiatan mandinya.

Gibran melangkah menuju lemari pakaian, namun langkahnya terhenti saat melihat Kirei yang tengah tidur.

Gibran berjalan mendekati Kirei, Ia sejenak menatap wajah istrinya.

"Maaf jika aku membuatmu takut, tapi itu caraku untuk menjaga jarak denganmu," ucap batin Gibran. Ia memijit keningnya, dan mencoba mengingat kembali isi surat yang ditulis oleh Kayla.

"Kalaupun memang kau tidak pernah bermaksud mencelakai Kayla, aku tetap belum bisa menerimamu sebagai istriku."

Gibran segera berbalik dan mengambil baju dan memakainya.

Kirei menggeliat dan mencoba membuka matanya, sekilas ia melihat Gibran yang tengah duduk di sofa, sambil memainkan ponsel.

"Kau sudah bangun?" tanya Gibran tanpa melihat Kirei

"Tidurmu seperti orang mati." Gibran merubah posisinya menjadi terlentang.

Kirei tidak menanggapi perkataan Gibran, ia lelah jika harus terus bertengkar dan memilih untuk pergi ke kamar mandi.

***

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Kirei yang sudah membersihkan tubuhnya terduduk di tepi ranjang.

"Aku lapar."

Kirei mengelus perutnya, ia berdiri dan berjalan menuju dapur. Setelah berada didapur, Kirei membuka lemari pendingin dan melihat ada beberapa butir telur, roti tawar juga sayuran.

"Aku akan membuat sandwich saja."

Kirei mengambil dua lembar roti, dan satu buah telur. Dengan lihai Kirei mulai menyalakan kompor untuk menggoreng telur.

"Apa, dia sudah makan?"

Kirei berpikir sejenak, ia kembali mengambil telur dan dua lembar roti lagi untuk Gibran.

"Urusan dia akan memakannya atau tidak, aku tidak peduli." Kirei mulai menggoreng telur itu hingga matang, dan menaruhnya di atas roti yang sudah di berikan mayonaise juga saus sambal.

"Selesai."

Kirei menyiapkan dua buah sandwich, satu untuknya dan satu untuk Gibran.

Kirei segera duduk dimeja makan, ia dengan lahap menyantap makanannya.

Setelah perutnya terasa kenyang Kirei berniat untuk segera tidur, sebelumnya Kirei menulis note yang di selipkan dibawah piring.

*Note: aku tadi lapar, jadi aku membuat sandwich. Ini aku sisihkan satu untukmu.

Aku baik kan? tidak usah berterimakasih !

~kirei*

Setelah menuliskan note, Kirei berjalan menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya.

Gibran menggeliat, ia terbangun dari tidurnya karena merasa cacing di dalam perutnya sudah berdemo meminta haknya.

Ia berjalan menuju dapur, matanya tertuju pada sebuah piring yang berada di meja makan.

Gibran menyipitkan matanya, ia mengambil kertas yang ada didepannya dan menyunggingkan senyum setelah membaca isi pesan yang dibuat Kirei.

Tanpa ragu, Gibran menyantap makanan yang dibuat oleh istrinya.

Setelah menghabiskan makanan nya, Gibran segera kembali melanjutkan tidurnya, sekilas ia melihat kearah Kirei tapi tak berniat mendekatinya.

Gibran membaringkan kembali tubuhnya, ia menatap langit-langit apartemen.

"Kayla, kamu dimana?"

Gumam Gibran sambil menutup matanya.

****

Pagi ini Kayla sudah siap dengan pakaian hitam putihnya. Kayla berniat untuk pergi mencari pekerjaan, karena sekarang dia harus bisa hidup mandiri.

Tak lupa Kayla membawa surat lamaran pekerjaan, karena Kayla belum lulus kuliah, jadi dia hanya menggunakan Ijazah SMA.

Kayla berjalan menyusuri trotoar, sesekali ia melihat setiap toko yang dilewatinya, mungkin ada yang sedang membutuhkan tenaga kerja.

Kayla memutuskan untuk berjalan kaki, karena ia juga harus menghemat uang. Setelah berjalan kirang lebih tiga puluh menit, langkahnya kini terhenti disebuah resto siap saji, ia melihat ada sebuah kertas yang menempel di kaca pintu yang menyatakan bahwa resto itu sedang membutuhkan karyawan baru. Tanpa berpikir panjang Kayla segera masuk kedalam dan berniat menemui pemilik Resto itu.

"Permisi, maaf saya mau bertanya apa benar Restoran ini sedang membutuhkan karyawan baru?" Tanya Kayla pada salah satu karyawan

"Oh iya benar, Nona. Apa, Nona berniat untuk melamar pekerjaan disini?" tanya salah satu pegawai restor itu.

"Iya kak, aku ingin melamar pekerjaan." Kayla menjawab penuh semangat

"Baiklah, Nona. Ikuti saya." Pegawai itu berjalan mendahului Kayla.

Karyawan itu berhenti didepan pintu yang terdapat tulisan Manager.

Tok tok tok.

"Masuk!" suara sahutan seseorang didalam ruangan.

"Permisi, Pak.da yang ingin melamar pekerjaan."

"Bawa dia kemari!"

"Nona, ayo masuk !" Karyawan itu menyuruh Kayla masuk ke dalam ruangan yang mungkin itu adalah Manager Resto ini.

Kayla mulai berjalan mendekati meja kerja, terlihat seorang pria yang tengah duduk dengan posisi membelakangi Kayla.

"Selamat pagi Pak," ucap Kayla.

Kursi itu berputar ke sumber suara, Pria itu mengangkat wajahnya.

Seketika mata mereka bertemu "Kamu?"...

*****

**Bersambung

Maaf baru up lagi readers , aku lagi kekurangan ide nih 😣

Tapi aku janji, akan berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkan novel ini.

Terimakasih untuk dukungan kalian semua, Terimakasih untuk kritik dan sarannya itu sangat penting untuk membuat author lebih semangat menulis.

Aku sayang kaliann 😍**😍😍😍😍🤩🤩🤩🤩

Terpopuler

Comments

Emi Emiemi

Emi Emiemi

dangdut rangdu apa kmu sudah berbuah😅🤭 maaf ya Thor canda dikit🙏

2023-06-30

0

Emmisa Lamichhane

Emmisa Lamichhane

si randu😁 thorrrr....seperti gak ada nama lain saja thorrrrr

2021-08-11

1

Elly Az

Elly Az

si pohon kapuk alias randu😂😂😂
next thor

2021-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. luka lama
3 3. Keputusan
4 4. Menyetujui
5 5. Kenyamanan
6 6. Permintaan
7 7. Ancaman
8 8. H -1
9 9. Apa Maksudmu
10 10. Mimpi Buruk
11 11. Prolog (Kenyataan)
12 12. Teman Baru Kayla
13 13. Maruk
14 14. Melunak
15 15. Bertemu Randu Lagi
16 16. Kerinduan
17 17. Hampir Saja
18 18. Hanya Mimpi
19 19. Khawatir
20 20. Titik Terang
21 21. Berdebat Lagi
22 22. Saling Membuka
23 23. Curiga
24 24. Apa mereka saling mengenal?
25 25. Jangan Panggil dia Rein !
26 26. Getaran
27 27. Merindukannya
28 28. Aku bukan balita
29 29. Apa aku tidak pantas?
30 30. Aku Akan Menggantikanmu
31 31. Caper
32 32. Rencana
33 33. Merasa Nyaman
34 34.Adil bukan?
35 35. Apa benar dia?
36 36. Menemukanmu
37 37. Selamat Tinggal
38 38. Maaf Rein..
39 39. Kembalikan Dia Padaku!
40 40. Tidak Akan
41 41. Dilema
42 42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43 43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44 44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45 45. Bertahanlah
46 46. Tidak mungkin
47 47. Kenyataan
48 48.Apa ini hukuman?
49 49. Beristirahatlah
50 50. Apa ini mimpi?
51 51.Bangkit dari kubur?
52 52. Apa dia?
53 53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54 54. Ganti wajahmu !
55 55. Ambigu
56 56. Titik terang
57 57. Mimpi
58 58. Liontin
59 59. Orang yang sangat buruk
60 60. Kau Gila!
61 61. Pergi tanpa izin
62 62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63 63. Tidak denganku
64 64. Tak Ada Pilihan
65 65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66 66. Rencana Rosie
67 67. Syarat
68 68. Tidak Akan Membiarkan
69 69. Aku Tidak Akan Kalah
70 70. Aku Ikuti Permainanmu
71 71. Let's start this game (part 1)
72 72. Calon Suami
73 73. Apakah Ini Cemburu?
74 74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75 75. Let's Start This Game ( part 2 )
76 76. Tidak Sebodoh Itu
77 77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78 78. Sikap Manis Rosie
79 79. Hujan
80 80. Kesalahan Yang Sama
81 81. Berubah
82 82. Milik Berdua
83 83. Haru Biru
84 84. SPESIAL EPISODE
85 85. Author Berbicara
86 MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87 Seperti Tak Asing
88 Si Culun Jono
89 Firasat
90 Ketakutan Rosie
91 Kean Dan Rosie
92 Telepon Dari Kean
93 Mata-mata
94 Selembar Kertas
95 Hari Pertama Bekerja
96 Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97 Awan Gelap
98 Hari Baru
99 Debaran Jantung
100 Tawaran Kean
101 Semangat Kembali Roboh
102 Bantuan Dari Kean
103 Calon Istri Kean
104 Perasaan Kean
105 Sisi Lain Kean
106 Hari Penuh Kejutan
107 Memberi Waktu
108 Salah Paham
109 Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110 Dia
111 Kesempurnaan Cinta
112 Pesan Penutup
113 Open PO Novel Derita Istri Pengganti
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. luka lama
3
3. Keputusan
4
4. Menyetujui
5
5. Kenyamanan
6
6. Permintaan
7
7. Ancaman
8
8. H -1
9
9. Apa Maksudmu
10
10. Mimpi Buruk
11
11. Prolog (Kenyataan)
12
12. Teman Baru Kayla
13
13. Maruk
14
14. Melunak
15
15. Bertemu Randu Lagi
16
16. Kerinduan
17
17. Hampir Saja
18
18. Hanya Mimpi
19
19. Khawatir
20
20. Titik Terang
21
21. Berdebat Lagi
22
22. Saling Membuka
23
23. Curiga
24
24. Apa mereka saling mengenal?
25
25. Jangan Panggil dia Rein !
26
26. Getaran
27
27. Merindukannya
28
28. Aku bukan balita
29
29. Apa aku tidak pantas?
30
30. Aku Akan Menggantikanmu
31
31. Caper
32
32. Rencana
33
33. Merasa Nyaman
34
34.Adil bukan?
35
35. Apa benar dia?
36
36. Menemukanmu
37
37. Selamat Tinggal
38
38. Maaf Rein..
39
39. Kembalikan Dia Padaku!
40
40. Tidak Akan
41
41. Dilema
42
42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43
43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44
44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45
45. Bertahanlah
46
46. Tidak mungkin
47
47. Kenyataan
48
48.Apa ini hukuman?
49
49. Beristirahatlah
50
50. Apa ini mimpi?
51
51.Bangkit dari kubur?
52
52. Apa dia?
53
53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54
54. Ganti wajahmu !
55
55. Ambigu
56
56. Titik terang
57
57. Mimpi
58
58. Liontin
59
59. Orang yang sangat buruk
60
60. Kau Gila!
61
61. Pergi tanpa izin
62
62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63
63. Tidak denganku
64
64. Tak Ada Pilihan
65
65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66
66. Rencana Rosie
67
67. Syarat
68
68. Tidak Akan Membiarkan
69
69. Aku Tidak Akan Kalah
70
70. Aku Ikuti Permainanmu
71
71. Let's start this game (part 1)
72
72. Calon Suami
73
73. Apakah Ini Cemburu?
74
74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75
75. Let's Start This Game ( part 2 )
76
76. Tidak Sebodoh Itu
77
77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78
78. Sikap Manis Rosie
79
79. Hujan
80
80. Kesalahan Yang Sama
81
81. Berubah
82
82. Milik Berdua
83
83. Haru Biru
84
84. SPESIAL EPISODE
85
85. Author Berbicara
86
MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87
Seperti Tak Asing
88
Si Culun Jono
89
Firasat
90
Ketakutan Rosie
91
Kean Dan Rosie
92
Telepon Dari Kean
93
Mata-mata
94
Selembar Kertas
95
Hari Pertama Bekerja
96
Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97
Awan Gelap
98
Hari Baru
99
Debaran Jantung
100
Tawaran Kean
101
Semangat Kembali Roboh
102
Bantuan Dari Kean
103
Calon Istri Kean
104
Perasaan Kean
105
Sisi Lain Kean
106
Hari Penuh Kejutan
107
Memberi Waktu
108
Salah Paham
109
Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110
Dia
111
Kesempurnaan Cinta
112
Pesan Penutup
113
Open PO Novel Derita Istri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!