Disuatu tempat, Kayla duduk dibangku yang berada tepat di pinggiran taman.
Kayla tahu bahwa mungkin saat ini Gibran sudah menikah dengan Kakaknya, dia tak merasa menyesal sudah mengambil keputusan besar ini.
Kayla menghela nafasnya, sesekali ia melempar kerikil yang dipegangnya ke tengah danau buatan yang ada di taman itu.
"Harus kemana aku sekarang?" gumam Kayla sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tidak baik seorang gadis melamun sendirian di tempat sepi, kesambet baru tahu rasa."
Suara seorang lelaki itu sontak membuat Kayla memutarkan badannya, ia mengernyitkan dahinya. Tanpa ragu lelaki itu langsung duduk disamping Kayla.
"Apa yang kau lakukan disini sendirian, Nona?" sebuah senyuman terpancar di bibirnya.
"Tidak ada, hanya memenangkan diri saja."
jawab Kayla tanpa menoleh lelaki yang ada disampingnya itu.
"Oh, menangkan diri. Boleh aku tebak, kalau sekarang kau sedang ada masalah?" ujar lelaki itu.
"Umm, Aku..."
"Aku, Randu." Lelaki itu menjulurkan tangannya berniat mengajak Kayla berkenalan.
"Aku, Kayla." jawab Kayla sembari membalas jabatan tangannya.
"Kayla, nama yang bagus." imbuh lelaki itu sembari mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, Nona Kayla." lanjutnya.
Kayla mengernyi, "Jangan panggil aku Nona, aku merasa geli mendengarnya."
"Baiklah, Kayla."
"Aku mau menjawab bagaimana, kau tadi langsung memotong pembicaraanku," seru Kayla.
"Ah iya, aku lupa." Randu terkekeh sembari mengusap tengkuknya.
"Hahaha, tidak apa."
Kayla tertawa melihat tingkah lelaki yang ada disampingnya
"Bersedihlah, hanya untuk semenit!"
Kayla mengerutkan dahinya, ia mencoba mencerna kata-kata yang diucapkan oleh Randu.
"Ayahku, dulu sering bilang begitu!" seru Randu.
Kayla membulatkan mulutnya tanpa suara.
"Jadi, kenapa kau ada disini?" tanya Randu pada Kayla.
"Sebenarnya aku sedang mencari tempat tinggal, rumah yang disewakan mungkin."
Kayla menjawab dengan suara yang miris.
Randu mengangguk tanda mengerti dengan maksud Kayla.
"Kalau kau tidak keberatan, aku bisa membantumu mencari rumah sewaan."
"Benarkah? Tapi, kita kan baru kenalan."
"Aku tidak akan berbuat macam-macam." Randu meyakinkan Kayla untuk menerima tawarannya.
"Baiklah, Terima kasih sebelumnya."
"Sama-sama, Kayla." Randu tersenyum tulus.
Kini mereka berjalan beriringan, Randu mengajak Kayla menuju mobilnya.
Kayla memang tipikal gadis yang tidak sulit berinteraksi dengan orang baru, jadi ia tak merasa keberatan dengan tawaran yang diberikan Randu.
***
Kini Kayla dan Randu sudah berada didalam mobil, dan langsung melajukan kendaraannya.
"Kayla, kau berhutang penjelasan padaku."
Randu memecahkan keheningan antara dirinya dengan Kayla.
"He? Penjelasan apa?" tanya Kayla.
"Sedang apa kau di taman sendirian tadi?"
"Oh itu, nanti deh ceritanya, Ran."
"Loh, kenapa?" tanya Randu penasaran.
"Ceritanya panjang." Kayla menjawab dengan singkat.
"Yasudah kalau tidak mau memberitahu masalahmu, aku mengerti." Randu tak berniat melanjutkan pertanyaannya, dan fokus mengemudi.
***
Kini mereka sudah berada di depan sebuah rumah, Randu mengajak Kayla untuk ikut turun menemui pemilik rumah.
Dipagar rumah terpajang sebuah tulisan yang menyatakan bahwa rumah tersebut memang akan disewakan.
Tok tok tok.
"Iya, ada keperluan apa yah Mas, Mba?" tanya seorang Ibu yang keluar dari rumah sebelahnya.
"Apa benar, rumah ini akan disewakan, Bu?" tanya Randu dengan sopan.
"Iya Mas, rumah saya akan disewakan," jawab Ibu itu sembari tersenyum ramah.
"Alhamdulillah, teman saya ingin menyewa rumah ini, Bu."
"Oh boleh Mas, mau di tempati kapan rumah nya?" tanya Ibu itu antusias.
"Hari ini, Bu." jawab Kayla dengan cepat.
"Bisa Mba, tapi harus ada uang muka terlebih dahulu," ujar Ibu itu.
"Berapa, Bu ?" tanya Kayla.
"Tujuh ratus ribu rupiah, Mba."
Kayla mengangguk, dan segera merogoh dompet yang ada di dalam tasnya.
"Ini uangnya, Bu."
Belum sempat Kayla mengambil uang di dalam dompetnya, Randu sudah memberikan uang sebagai tanda jadi pada si pemilik rumah terlebih dulu.
"Terima kasih Mas. Silahkan masuk, dan ini kunci nya, semoga betah yah," ucap Ibu itu.
Pemilik rumah itu pun pamit dan meninggalkan mereka berdua.
"Randu, kenapa kau membayarnya?"
Kayla merasa tidak enak hati karena Randu menolong nya untuk kedua kalinya.
"Tidak kenapa-kenapa." Randu menjawab asal.
"Tapi aku tidak mau berhutang padamu, Ran," ucap Kayla.
Randu sejenak terdiam, sepertinya ia tengah berpikir sesuatu.
"Sebagai gantinya, bagaimana kalau tukar dengan nomor ponselmu!" Randu memberi penawaran.
Kayla mengangguk, dan kini mereka saling bertukar nomor, sejenak mereka juga berbincang-bincang ringan.
"Aku harus pergi sekarang, kau tidak apa-apa sendiri di rumah?" tanya Randu.
"Tenang saja, aku akan baik-baik saja," seru Kayla.
"Aku pegang kata-katamu." Randu menatap Kayla sejenak.
"Kata-kata apa?" tanya Kayla dengan gugup.
"Bahwa kau akan baik-baik saja," imbuh Randu.
Randu mengacak acak rambut Kayla, dan berjalan menuju mobil nya.
Kayla hanya mematung dengan apa yang dilakukan Randu padanya, ia merasa nyaman dengan sikap lelaki yang baru saja dikenalnya.
Kini mobil Randu semakin jauh dan tak terlihat dari pandangan Kayla, ia bergegas masuk karena ia ingin sekali segera merebahkan tubuhnya yang sudah pegal.
"Ah, aku lupa tidak mengucapkan terima kasih padanya." Kayla sejenak berpikir.
"Nanti saja aku hubungi dia, sekarang aku ingin mandi tubuhku sudah lengket sekali," ucapnya sembari berjalan menuju kamar mandi.
***
**Bersambung
Seneng banget aku tuh kalau up nya cepat lolos, makin semangat nih buat lanjutin ceritanya.
😍😍😍😍
Ayo dukung terus novel ku yah readers 😘😘😘🤩🤩🤩🤩
See you tomorrow 🤗🤗🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Emi Emiemi
apa s dangdut kka nya kirei yah😁🤔
2023-06-30
0
pecinta duren💜💜💜
sok pahlawan km Kayla..smua yg km lkukan smkin memperburuk keadaan kirei..jijik Dy SM km..km kira dgn menyuruh Gibran menikah dgn kierei..smua beres..km.kira kirei ga bs dpt suami..hrz GT dpt suami sedekah dr mu..sok pahlawan
2022-11-24
0
Elly Az
semoga si pohon randu ini jodohnya Kayla😂😂😂😂😂
2021-06-07
0