13. Maruk

Pagi sekali Kirei sudah bangun dari tidur nya ia melihat sekeliling ruangan, tapi ia tak menemukan objek yang dicari.

"Dia tidak pulang?" batinnya.

Kirei berjalan menuju kamar mandi, ia berencana akan pergi ke kampus untuk menanyakan kelanjutan tugasnya.

Setelah membersihkan diri, Kirei segera bersiap siap.

Seperti biasanya, Kirei tampak cantik dengan polesan make up tipis juga rambutnya yang sengaja ia uraikan, tak lupa ia mengambil ponselnya di atas nakas dan segera berlalu meninggalkan apartemen suami nya.

Kirei berjalan menuju lift, ia memijit tombol menuju lantai dasar.

setelah sampai di lobby hotel, Kirei bergegas keluar dan mencari kendaraan umum.

****

Setelah taksi yang ditumpangi oleh Kirei berhenti didepan gerbang kampus, Kirei segera turun dan tal lupa ia memberikan beberapa lembar uang kepada supir taksi tersebut.

Rasa perih yang berasal dari perutnya membuat kaki jenjang Kirei mengajaknya berjalan menuju kantin.

"Aku lapar sekali, sarapan roti dan susu saja dikantin, itu pasti bisa mengganjal perut ku," gumamnya.

"Rein..."

Suara teriakan seseorang yang sangat tidak asing di telinga Kirei, membuatnya langsung menghentikan langkahnya.

"Kau sudah ke kampus saja, kenapa tidak ambil cuti?" tanya Novi sambil mengatur nafasnya, karena ia sedikit berlari saat menghampiri Kirei tadi.

"Nov, kau lupa? Aku menikah tanpa di duga."

Kirei berbalik dan melanjutkan langkahnya.

"Iya yah, aku lupa. Maaf kau kan pengantin pengganti," tutur Novi sambil menyamakan langkah kaki nya dengan sahabatnya itu.

Kirei mendengus kesal dengan pernyataan sahabatnya itu, mereka berjalan beriringan.

Saat hendak masuk ke kantin, tak sengaja Kirei menabrak seseorang yang ada didepannya.

"Astaga,"

Kirei melebarkan matanya saat ia melihat sebuah ponsel jatuh tepat di hadapannya, seketika Kirei memungut ponsel itu dan segera berdiri.

"Maaf, Pak. Maaf saya tidak sengaja." Kirei menundukkan badannya, Novi hanya diam membisu karena ia juga terkejut.

"Tidak apa-apa, Nona." Sebuah tangan kekar meraih ponsel yang sedari tadi Kirei pegang, Kirei terkesiap ia lalu mengangkat wajahnya melihat pria yang kini ada didepan matanya.

"Maaf Pak, teman saya benar-benar tidak sengaja, jangan menuntutnya untuk mengganti ponsel mahal bapak, yah. Karena dia pasti tidak memiliki uang untuk mengganti ponsel itu." Novi mencoba memelas agar pria itu mau memaafkan sahabatnya.

"Hahahaha, santai saja! Kalian terlihat tegang sekali." Pria itu lalu menatap lekat kepada Kirei, mata mereka bertemu.

"Cantik, manis." Batinnya.

"Bapak, tidak marah?" Kirei memberanikan diri untuk bertanya, walaupun dengan nada yang terdengar gugup.

Pria itu hanya menggelengkan kepalanya, ia masih terpaku pada wajah cantik Kirei.

"Syukurlah..." Kirei melirik kearah Novi, kini mereka saling melebarkan senyum satu sama lain.

"Kalau begitu, kami permisi, Pak. Sekali lagi, maaf atas kecerobohan saya." Kirei kembali membungkukkan tubuhnya.

"Tunggu! Aku memang tidak marah. Tapi sebagai gantinya, aku boleh meminta nomor ponselmu?" tanya pria itu pada Kirei.

"Lain kali saja yah, Pak. Itu pun kalau kita bertemu lagi." Kirei dengan di ikuti oleh Novi meninggalkan pria yang masih mematung ditempatnya.

"Menarik. Aku pastikan, kita akan bertemu lagi." Pria itu bergumam dan segera berlalu.

****

Ceklek.

Seseorang membuka pintu ruangan Gibran, tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

"Apa kabar, Bro?" sapa pria itu yang langsung merangkul bahu Gibran tanpa segan.

"Al, kenapa kau lama sekali sih?" Gibran melepaskan tangan Al yang berada dibahunya.

"Sabar dong! sahabatmu ini bukan jin, yang saat kau minta untuk datang akan langsung ada di depan matamu." Al segera mendaratkan tubuhnya di sofa.

"Terserah kau saja." Gibran ikut duduk di samping sahabatnya.

AL, pria berparas tampan dengan kulit putih dan mata sedikit sipitnya itu adalah sahabat baik Gibran, mereka sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia sudah Gibran anggap seperti saudara nya, bahkan Al sangat paham dengan sikap Gibran yang selalu dingin terhadap orang yang baru ia kenal apalagi seorang itu adalah wanita.

"Kelihatannya kau sangat suntuk, sampai lingkaran hitam di matamu terlihat sangat jelas," ujar Al sembari memperhatikan wajah Gibran.

"Kau tidak tidur semalaman?" lanjut Al yang terus memperhatikan sahabat nya itu.

"Tepatnya, aku tidak pulang dan memilih tidur di sini." Gibran mengusap kasar wajahnya, terlihat jelas ekspresi suram dari wajah tampannya.

"Ceritakan saja apa masalahmu!" Al menepuk bahu Gibran.

"Aku batal menikah dengan pacarku," tutur Gibran dengan nada kecewa.

"Apa? Kau batal menikah, kenapa? Apa yang terjadi? Apa pacarmu berselingkuh?"

Al terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Gibran.

"Tidak, mana mungkin dia seperti itu, dia wanita baik."

Gibran tersinggung dengan ucapan yang terlontar dari mulut sahabatnya.

"Aku tidak jadi menikah dengannya, tapi aku menikah dengan Kakaknya!" seru Gibran.

Al hanya diam mendengar penuturan Gibran, ia seakan sedang menonton sebuah drama.

"Kau Maruk sekali."

Al tertawa, tetapi ia juga masih terlihat syok dengan apa yang terjadi pada Gibran.

"Apanya yang maruk? Aku di paksa menikah dengan Kakaknya, karena saat ijab qabul akan di mulai, pacarku pergi dari rumah."

"Wah, drama serial yang epik." Al bertepuk tangan sembari menggelengkan kepalanya.

"Sialan! Bukannya menghiburku, kau malah mentertawakanku." Gibran mengumpat kesal.

"Ah, baiklah maafkan aku, Gib." Al menahan senyum.

"Ckkk," Gibran hanya berdecak kesal melihat tingkah sahabat nya itu.

"Lalu, bagaimana dengan istri mu? Apa dia cantik?" tanya Al antusias.

"Tidak ada yang lebih cantik dari pacarku!" seru Gibran.

"Hah, dasar! Kau memang bucin," ujar Al.

"Aku memberikannya persyaratan selama menjadi istriku," sahut Gibran, sontak membuat Al mengernyit.

"Persyaratan apa maksudmu?"

Gibran menjelaskan semua syarat yang dibuatnya untuk Kirei.

Al hanya diam menanggapi setiap perkataan Gibran.

"Kau jahat sekali, Gib!" ucap Al yang mendengar bahwa Gibran akan menceraikan istrinya setelah menemukan Kayla lagi.

"Aku sangat mencintai pacarku Al, aku hanya ingin dia yang menjadi istriku," sahut Gibran tegas.

Tidak ada yang bisa Al lakukan banyak untuk saat ini, dia hanya mendoakan yang terbaik untuk sahabat nya itu.

Al hanya berusaha menjadi pendengar yang baik untuk Gibran saat ini.

"Lalu, kau kapan akan menikah?" Pertanyaan gibran yang membuat Al menyunggingkan senyumnya.

"Aku tadi bertemu malaikat kecil yang manis, di kantin kampusmu." Al tersenyum mengingat wajah cantik Kirei.

"Mana ada malaikat cantik disini? Kau selalu memuji wanita terlalu berlebihan, Al." Gibran beranjak berpindah tempat duduk.

"Ada, dan aku akan membawanya kehadapan mu!" jawab Al penuh keyakinan.

"Baiklah, aku tunggu."

Gibran dan Al masih melanjutkan perbincangan nya, mereka juga sesekali tertawa bersama.

***

Di kantin, Kirei dan Novi tengah mengisi perut nya dengan sebungkus roti juga susu.

"Rein, bagaimana dengan suamimu?" tanya Novi yang membuat Kirei menghentikan aktivitas nya.

"Dia, mengajukan beberapa persyaratan."

jawab Kirei.

Novi mengernyit, "persyaratan apa?"

Kirei menceritakan semuanya pada Novi, terlihat Novi melebarkan matanya mendengar setiap poin yang ada dalam persyaratan itu.

"Sabar Rein, kau pasti melewati semua ini." Novi mengelus lembut bahu Kirei.

Kini dua wanita itu saling berpelukan, dan mereka kembali melanjutkan aktivitas sarapannya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Thor.. Nikon dulu kirei dkt sm al.. Biar cemburu Mati tu Gibran.
Aku suka.. kalau Gibran path Hati sm kirei.. kalau kirei lebih dekat sm al.

2022-07-27

0

Fi Fin

Fi Fin

thor persatukan Kei sama Al ya

2021-12-01

0

Roywagino P

Roywagino P

perasaan kirei hobbi nabrak orang mulu

2021-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. luka lama
3 3. Keputusan
4 4. Menyetujui
5 5. Kenyamanan
6 6. Permintaan
7 7. Ancaman
8 8. H -1
9 9. Apa Maksudmu
10 10. Mimpi Buruk
11 11. Prolog (Kenyataan)
12 12. Teman Baru Kayla
13 13. Maruk
14 14. Melunak
15 15. Bertemu Randu Lagi
16 16. Kerinduan
17 17. Hampir Saja
18 18. Hanya Mimpi
19 19. Khawatir
20 20. Titik Terang
21 21. Berdebat Lagi
22 22. Saling Membuka
23 23. Curiga
24 24. Apa mereka saling mengenal?
25 25. Jangan Panggil dia Rein !
26 26. Getaran
27 27. Merindukannya
28 28. Aku bukan balita
29 29. Apa aku tidak pantas?
30 30. Aku Akan Menggantikanmu
31 31. Caper
32 32. Rencana
33 33. Merasa Nyaman
34 34.Adil bukan?
35 35. Apa benar dia?
36 36. Menemukanmu
37 37. Selamat Tinggal
38 38. Maaf Rein..
39 39. Kembalikan Dia Padaku!
40 40. Tidak Akan
41 41. Dilema
42 42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43 43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44 44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45 45. Bertahanlah
46 46. Tidak mungkin
47 47. Kenyataan
48 48.Apa ini hukuman?
49 49. Beristirahatlah
50 50. Apa ini mimpi?
51 51.Bangkit dari kubur?
52 52. Apa dia?
53 53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54 54. Ganti wajahmu !
55 55. Ambigu
56 56. Titik terang
57 57. Mimpi
58 58. Liontin
59 59. Orang yang sangat buruk
60 60. Kau Gila!
61 61. Pergi tanpa izin
62 62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63 63. Tidak denganku
64 64. Tak Ada Pilihan
65 65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66 66. Rencana Rosie
67 67. Syarat
68 68. Tidak Akan Membiarkan
69 69. Aku Tidak Akan Kalah
70 70. Aku Ikuti Permainanmu
71 71. Let's start this game (part 1)
72 72. Calon Suami
73 73. Apakah Ini Cemburu?
74 74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75 75. Let's Start This Game ( part 2 )
76 76. Tidak Sebodoh Itu
77 77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78 78. Sikap Manis Rosie
79 79. Hujan
80 80. Kesalahan Yang Sama
81 81. Berubah
82 82. Milik Berdua
83 83. Haru Biru
84 84. SPESIAL EPISODE
85 85. Author Berbicara
86 MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87 Seperti Tak Asing
88 Si Culun Jono
89 Firasat
90 Ketakutan Rosie
91 Kean Dan Rosie
92 Telepon Dari Kean
93 Mata-mata
94 Selembar Kertas
95 Hari Pertama Bekerja
96 Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97 Awan Gelap
98 Hari Baru
99 Debaran Jantung
100 Tawaran Kean
101 Semangat Kembali Roboh
102 Bantuan Dari Kean
103 Calon Istri Kean
104 Perasaan Kean
105 Sisi Lain Kean
106 Hari Penuh Kejutan
107 Memberi Waktu
108 Salah Paham
109 Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110 Dia
111 Kesempurnaan Cinta
112 Pesan Penutup
113 Open PO Novel Derita Istri Pengganti
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. luka lama
3
3. Keputusan
4
4. Menyetujui
5
5. Kenyamanan
6
6. Permintaan
7
7. Ancaman
8
8. H -1
9
9. Apa Maksudmu
10
10. Mimpi Buruk
11
11. Prolog (Kenyataan)
12
12. Teman Baru Kayla
13
13. Maruk
14
14. Melunak
15
15. Bertemu Randu Lagi
16
16. Kerinduan
17
17. Hampir Saja
18
18. Hanya Mimpi
19
19. Khawatir
20
20. Titik Terang
21
21. Berdebat Lagi
22
22. Saling Membuka
23
23. Curiga
24
24. Apa mereka saling mengenal?
25
25. Jangan Panggil dia Rein !
26
26. Getaran
27
27. Merindukannya
28
28. Aku bukan balita
29
29. Apa aku tidak pantas?
30
30. Aku Akan Menggantikanmu
31
31. Caper
32
32. Rencana
33
33. Merasa Nyaman
34
34.Adil bukan?
35
35. Apa benar dia?
36
36. Menemukanmu
37
37. Selamat Tinggal
38
38. Maaf Rein..
39
39. Kembalikan Dia Padaku!
40
40. Tidak Akan
41
41. Dilema
42
42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43
43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44
44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45
45. Bertahanlah
46
46. Tidak mungkin
47
47. Kenyataan
48
48.Apa ini hukuman?
49
49. Beristirahatlah
50
50. Apa ini mimpi?
51
51.Bangkit dari kubur?
52
52. Apa dia?
53
53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54
54. Ganti wajahmu !
55
55. Ambigu
56
56. Titik terang
57
57. Mimpi
58
58. Liontin
59
59. Orang yang sangat buruk
60
60. Kau Gila!
61
61. Pergi tanpa izin
62
62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63
63. Tidak denganku
64
64. Tak Ada Pilihan
65
65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66
66. Rencana Rosie
67
67. Syarat
68
68. Tidak Akan Membiarkan
69
69. Aku Tidak Akan Kalah
70
70. Aku Ikuti Permainanmu
71
71. Let's start this game (part 1)
72
72. Calon Suami
73
73. Apakah Ini Cemburu?
74
74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75
75. Let's Start This Game ( part 2 )
76
76. Tidak Sebodoh Itu
77
77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78
78. Sikap Manis Rosie
79
79. Hujan
80
80. Kesalahan Yang Sama
81
81. Berubah
82
82. Milik Berdua
83
83. Haru Biru
84
84. SPESIAL EPISODE
85
85. Author Berbicara
86
MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87
Seperti Tak Asing
88
Si Culun Jono
89
Firasat
90
Ketakutan Rosie
91
Kean Dan Rosie
92
Telepon Dari Kean
93
Mata-mata
94
Selembar Kertas
95
Hari Pertama Bekerja
96
Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97
Awan Gelap
98
Hari Baru
99
Debaran Jantung
100
Tawaran Kean
101
Semangat Kembali Roboh
102
Bantuan Dari Kean
103
Calon Istri Kean
104
Perasaan Kean
105
Sisi Lain Kean
106
Hari Penuh Kejutan
107
Memberi Waktu
108
Salah Paham
109
Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110
Dia
111
Kesempurnaan Cinta
112
Pesan Penutup
113
Open PO Novel Derita Istri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!