6. Permintaan

Kirei tampak sedang menyenderkan punggungnya di sudut ranjang, begitu banyak hal yang menyakitkan menimpa kehidupannya.

Entah dosa apa yang diperbuat Kirei, sampai dia mengalami semua hal menyedihkan ini .

"Apa ini hukuman untukku? Atau ini ujian untukku?" Kirei hanya bisa meratapi nasibnya.

Malam itu sudah hampir masuk waktu subuh, tapi mata nya tetap terjaga.

Kirei merasa kerongkongannya kering, dan ia beranjak keluar kamar untuk mengambil air minum.

Ia berjalan menuju dapur, langkahnya terhenti ketika melihat pintu kamar Kayla yang sedikit terbuka. Ia mengintip Kayla yang dilihatnya sedang menuliskan sesuatu.

"Mungkin dia sedang menulis buku diary," pikir Kirei.

Kirei tak melanjutkan aksinya itu, dan melangkah pada tujuan awalnya. Setelah di rasa kerongkongannya tak kekeringan lagi, ia bergegas kembali ke kamar nya. Sekarang pintu kamar Kayla sudah tertutup, ia hanya melirik sekilas tanpa berniat mencari tahu apa yang dilakukan adiknya tadi.

"Sebentar lagi aku wisuda, Apa sebaiknya aku mulai mencari pekerjaan yah?" tampaknya Kirei memang sudah memikirkan hal ini dengan matang, Ayahnya sempat menawarkan ia untuk ikut mengurus bisnis kuliner yang dimilikinya, tetapi Kirei ingin bekerja karena hasil usahanya sendiri bukan karena campur tangan Ayahnya .

****

Toktoktok.

"Kakak, apa kau sudah bangun?"

Karena dirasa pintu kamar kakaknya tak di kunci, Kayla langsung masuk mengedarkan pandanganya dan mencari keberadaan kakaknya.

Suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi, menandakan memang kirei tengah ada didalam.

"Mungkin kakak sedang mandi," pikir Kayla.

Ia duduk di tepi ranjang milik Kirei, menopang tubuhnya dengan tangan yang menekan tempat tidur dan mengayunkan kedua kakinya.

Ceklekk

"Kay, sedang apa kau disini?" Kirei berjalan menuju cermin dan menyisir rambutnya, memoleskan riasan tipis di wajahnya, ia tampak begitu cantik.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin bertemu dengan kakak saja, soalnya seharian kemarin kakak tidak ada di rumah," sahut Kayla.

"Hem."

"Kakak, kemari duduk di sampingku!" pinta Kayla sambil menepuk nepuk ranjang.

Kirei melangkah mendekati Kayla dan duduk di sebelahnya.

"Ada apa?"

"Kakak, aku ingin bertanya," Kayla menahan nafasnya sejenak lalu melanjutkan perkataannya.

"Apa kakak menyayangiku?" tanya Kayla.

Kirei yang heran mengapa adiknya bertanya seperti itu, hanya menggangguk tanpa melihat ke arah Kayla.

Kayla menggenggam tangan Kirei, menyenderkan kepalanya dibahu sang kakak.

Kayla merasakan apa yang kakaknya rasa. Kesedihan, ketakutan, bahkan mungkin kakaknya kesepian. Namun, semua rasa itu disembunyikan oleh kakaknya.

"Kalau kakak menyayangiku, apa kakak akan melakukan semua apa yang aku mau?" tanha Kayla mengangkat kepalanya kini ia berhadapan dengan Kirei.

"Apapun! Apapun yang kau mau, aku akan berusaha mengabulkannya, asal itu bisa membuatmu bahagia." Mata Kirei berkaca kaca. Ia memang sangat menyayangi adikknya, bahkan ia rela memberikan kebahagiaanya pada Kayla.

Kayla tersenyum haru, ia memeluk kakaknya erat. Ia bersyukur memiliki kakak yang sangat menyayanginya.

"Baiklah, Kak. terima kasih." Kayla masih memeluk kakaknya, mengusap punggung yang bergetar karena ia tau dibelakangnya Kirei tengah menangis.

Kirei melepaskan pelukannya, ia menatap lekat adiknya.

"Apa yang kau mau, hmm?"

"Aku ingin kakak bahagia." pinta Kayla.

"Aku sudah bahagia, Kay." jawab Kirei seadanya.

"Tidak! Kakak berbohong." tulas Kayla.

"Aku ingin kakak berjuang, untuk mendapatkan kebahagiaan itu." Kayla menekan bahu Kirei.

Kayla terdiam sejenak, ia menghela nafas dan membuangnya perlahan.

"Kakak, jika nanti aku pergi, aku ingin menitipkan semua yang kumiliki, pada kakak." pinta Kayla penuh keyakinan.

"Makasudmu?" Kirei mengernyitkan dahinya, "kau mau pergi kemana?"

"Jangan macam-macam Kay, beberapa hari lagi kau akan menikah." Imbuh Kirei.

"Kakak tenang saja, aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh, dan pernikahan itu juga tetap akan berlangsung, bahkan harus berlangsung. Setelah pernikahan itu selesai, semua yang aku miliki aku titipkan pada kakak."

Kayla melebarkan senyumnya ia memeluk lagi kakaknya.

"Berjanjilah, untuk selalu bahagia Kak." Kayla mengeratkan pelukannya ia sekuat tenaga menahan airmatanya agar tidak terjatuh.

Kirei hanya diam menanggapi perkataan adikknya. Perasaannya tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu yang besar pada adikknya.

Memang akan terjadi hal besar pada adikknya, Kayla kan akan segera menikah dan itu adahal kebahagiaan terbesar untuk Kirei dan orang tuanya, pikirnya.

*****

"Selamat pagi, Pak" sapa para mahasiswi pada sosok yang menjadi pusat perhatian semua orang, mereka memandang dengan takjub akan ciptaan Tuhan yang sangat sempurna itu.

"Pagi," jawabnya dingin.

"Selamat pagi, Pak. Gibran."para mahasiswa pun turut menyapanya.

Gibran berjalan menuju ruangannya, sebenarnya tidak ada hal yang mengharuskan ia selalu pergi ke kampus. Hanya, tidak ada kegiatan lain selain ini yang bisa sedikit menyibukkannya.

Ia hanya mengecek kinerja para dosen, kegiatan untuk wisuda dan data-data para calon mahasiswa dan mahasiswi baru.

"Kenapa tiga hari kedapan serasa lama sekali, aku sudah tidak sabar ingin segera menikah dengan Kayla." gumam Gibran di sela-sela kesibukannya.

Drrtt ddrtt drrt.

Dering ponsel Gibran terdengar sangat nyaring, ia segera menggeser ikon berwarna hijau.

"Halo, sayang?"

"Halo, Gibran. Bisa kita bertemu hari ini?"

"Baiklah, dimana?"

"Seperti biasa."

"Ok sayang, aku janji tidak akan membiarkanmu menunggu lama, I love you."

Gibran mengakhiri telponnya, dan melanjutkan kembali pekerjaannya agar segera selesai.

****

Kayla tengah duduk sambil memainkan ponselnya, sesekali ia mengedarkan pandangannya kesekitar.

Ia terkejut saat dirasa ada tangan yang melingkar di dadanya.

Kayla mengangkat kepalanya, dan tersenyum setelah tahu siapa yang memeluknya.

"Sayang, kau mengagetkanku saja".

Gibran duduk disebelah Kayla, ia masih setia menatap wajah manis Kayla, senyumannya seakan sudah menjadi candu untuknya.

"Kenapa kau sangat menggemaskan?" tangan Gibran mencubit pipi wanitanya dengan kedua tangannya.

"Apa sih, kau selalu saja membuatku malu."

Kayla memalingkan mukanya,wajahnya bersemu merah.

"Gibran, tiga hari lagi kita akan menikah." ucap Kayla.

Gibran mengganggukan kepalanya dan tetap memandang wanitanya.

"Apa kau sudah siap?" tanya Kayla.

Gibran tersenyum, dia menyenderkan punggungnya pada bangku.

"Aku sangat siap." jawab Gibran sambil mengerlingkan matanya pada Kayla.

"Baguslah, setelah pernikahan itu terjadi, semua yang aku miliki akan menjadi milikmu juga."

"Ekhemm,'' Gibran mengangguk tanda mengerti.

"Aku mau kau berjanji, untuk menjaga dan menyayangi apa yang aku miliki itu, karena setelah kau menikah, apa yang aku miliki itu akan aku serahkan padamu." papar Kayla.

"Sebenarnya apa yang ingin kau serahkan padaku itu, sepertinya sangat berharga untukmu?" tanya Gibran.

"Kau benar, ini sangat berharga sekali untukku, dan aku mau kau yang menjaganya, kau berjanji?" pinta Kayla.

Sejenak Gibran terdiam dengan permintaan wanitanya ini, akhir-akhir ini Kayla sedikit berbeda mungkin sedikit misterius. Tapi tak lama Gibran menganggukan kepalanya, "aku berjanji padamu."

**Bersambung...

Haaaaayyyyyy sayang sayangnya aku.... ,😍😍😍😍

Bagaimana penasaran dengan kelanjutan ceritanya???

Tetap setia yah nungguin episode selanjutnyaa..

Oh iya maaf kalau ceritanya agak norak atau ada yang ga nyambung, harap di maklum yaahh Author masih tahap belajar nihh

Tapi Authorr bakalan terus berusaha sebaik mungkinn untuj membuat kalian puass dengan novel ini ..

Tetap dukung aku yah readers..dan jangan lupa vote nya 🤩🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗🤗**

Terpopuler

Comments

Aco Riski

Aco Riski

oke,makin kesini makin bagus dan menyentuh hati.

2022-08-10

0

Ramlah Rato

Ramlah Rato

hmmm caramu ini key hanya akan menambah kebencian ibumu kepada kirey....

2021-12-04

1

Salsabilla Rizky Octavianie

Salsabilla Rizky Octavianie

apa Kayla meninggal pas mau akad

2021-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemuan
2 2. luka lama
3 3. Keputusan
4 4. Menyetujui
5 5. Kenyamanan
6 6. Permintaan
7 7. Ancaman
8 8. H -1
9 9. Apa Maksudmu
10 10. Mimpi Buruk
11 11. Prolog (Kenyataan)
12 12. Teman Baru Kayla
13 13. Maruk
14 14. Melunak
15 15. Bertemu Randu Lagi
16 16. Kerinduan
17 17. Hampir Saja
18 18. Hanya Mimpi
19 19. Khawatir
20 20. Titik Terang
21 21. Berdebat Lagi
22 22. Saling Membuka
23 23. Curiga
24 24. Apa mereka saling mengenal?
25 25. Jangan Panggil dia Rein !
26 26. Getaran
27 27. Merindukannya
28 28. Aku bukan balita
29 29. Apa aku tidak pantas?
30 30. Aku Akan Menggantikanmu
31 31. Caper
32 32. Rencana
33 33. Merasa Nyaman
34 34.Adil bukan?
35 35. Apa benar dia?
36 36. Menemukanmu
37 37. Selamat Tinggal
38 38. Maaf Rein..
39 39. Kembalikan Dia Padaku!
40 40. Tidak Akan
41 41. Dilema
42 42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43 43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44 44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45 45. Bertahanlah
46 46. Tidak mungkin
47 47. Kenyataan
48 48.Apa ini hukuman?
49 49. Beristirahatlah
50 50. Apa ini mimpi?
51 51.Bangkit dari kubur?
52 52. Apa dia?
53 53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54 54. Ganti wajahmu !
55 55. Ambigu
56 56. Titik terang
57 57. Mimpi
58 58. Liontin
59 59. Orang yang sangat buruk
60 60. Kau Gila!
61 61. Pergi tanpa izin
62 62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63 63. Tidak denganku
64 64. Tak Ada Pilihan
65 65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66 66. Rencana Rosie
67 67. Syarat
68 68. Tidak Akan Membiarkan
69 69. Aku Tidak Akan Kalah
70 70. Aku Ikuti Permainanmu
71 71. Let's start this game (part 1)
72 72. Calon Suami
73 73. Apakah Ini Cemburu?
74 74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75 75. Let's Start This Game ( part 2 )
76 76. Tidak Sebodoh Itu
77 77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78 78. Sikap Manis Rosie
79 79. Hujan
80 80. Kesalahan Yang Sama
81 81. Berubah
82 82. Milik Berdua
83 83. Haru Biru
84 84. SPESIAL EPISODE
85 85. Author Berbicara
86 MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87 Seperti Tak Asing
88 Si Culun Jono
89 Firasat
90 Ketakutan Rosie
91 Kean Dan Rosie
92 Telepon Dari Kean
93 Mata-mata
94 Selembar Kertas
95 Hari Pertama Bekerja
96 Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97 Awan Gelap
98 Hari Baru
99 Debaran Jantung
100 Tawaran Kean
101 Semangat Kembali Roboh
102 Bantuan Dari Kean
103 Calon Istri Kean
104 Perasaan Kean
105 Sisi Lain Kean
106 Hari Penuh Kejutan
107 Memberi Waktu
108 Salah Paham
109 Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110 Dia
111 Kesempurnaan Cinta
112 Pesan Penutup
113 Open PO Novel Derita Istri Pengganti
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Pertemuan
2
2. luka lama
3
3. Keputusan
4
4. Menyetujui
5
5. Kenyamanan
6
6. Permintaan
7
7. Ancaman
8
8. H -1
9
9. Apa Maksudmu
10
10. Mimpi Buruk
11
11. Prolog (Kenyataan)
12
12. Teman Baru Kayla
13
13. Maruk
14
14. Melunak
15
15. Bertemu Randu Lagi
16
16. Kerinduan
17
17. Hampir Saja
18
18. Hanya Mimpi
19
19. Khawatir
20
20. Titik Terang
21
21. Berdebat Lagi
22
22. Saling Membuka
23
23. Curiga
24
24. Apa mereka saling mengenal?
25
25. Jangan Panggil dia Rein !
26
26. Getaran
27
27. Merindukannya
28
28. Aku bukan balita
29
29. Apa aku tidak pantas?
30
30. Aku Akan Menggantikanmu
31
31. Caper
32
32. Rencana
33
33. Merasa Nyaman
34
34.Adil bukan?
35
35. Apa benar dia?
36
36. Menemukanmu
37
37. Selamat Tinggal
38
38. Maaf Rein..
39
39. Kembalikan Dia Padaku!
40
40. Tidak Akan
41
41. Dilema
42
42. Belajar menghargai (Bonus Quotes)
43
43. Bahkan aku belum menyentuhnya
44
44.Rasa yang tepat di waktu yang salah
45
45. Bertahanlah
46
46. Tidak mungkin
47
47. Kenyataan
48
48.Apa ini hukuman?
49
49. Beristirahatlah
50
50. Apa ini mimpi?
51
51.Bangkit dari kubur?
52
52. Apa dia?
53
53. Tidak ada yang bisa menggantikannya
54
54. Ganti wajahmu !
55
55. Ambigu
56
56. Titik terang
57
57. Mimpi
58
58. Liontin
59
59. Orang yang sangat buruk
60
60. Kau Gila!
61
61. Pergi tanpa izin
62
62. Menikahinya tanpa harus mencintainya
63
63. Tidak denganku
64
64. Tak Ada Pilihan
65
65. Tak Sejahat Yang Kita Kira
66
66. Rencana Rosie
67
67. Syarat
68
68. Tidak Akan Membiarkan
69
69. Aku Tidak Akan Kalah
70
70. Aku Ikuti Permainanmu
71
71. Let's start this game (part 1)
72
72. Calon Suami
73
73. Apakah Ini Cemburu?
74
74. Pesan Seorang Ibu Untuk Anak Lelakinya
75
75. Let's Start This Game ( part 2 )
76
76. Tidak Sebodoh Itu
77
77. Sanggupkah Aku Berjanji?
78
78. Sikap Manis Rosie
79
79. Hujan
80
80. Kesalahan Yang Sama
81
81. Berubah
82
82. Milik Berdua
83
83. Haru Biru
84
84. SPESIAL EPISODE
85
85. Author Berbicara
86
MUSIM KEDUA ( ALL ABOUT ROSIE )
87
Seperti Tak Asing
88
Si Culun Jono
89
Firasat
90
Ketakutan Rosie
91
Kean Dan Rosie
92
Telepon Dari Kean
93
Mata-mata
94
Selembar Kertas
95
Hari Pertama Bekerja
96
Teka Teki Hidup Apa Lagi Ini?
97
Awan Gelap
98
Hari Baru
99
Debaran Jantung
100
Tawaran Kean
101
Semangat Kembali Roboh
102
Bantuan Dari Kean
103
Calon Istri Kean
104
Perasaan Kean
105
Sisi Lain Kean
106
Hari Penuh Kejutan
107
Memberi Waktu
108
Salah Paham
109
Hadir Namun Bukan Sebagai Takdir
110
Dia
111
Kesempurnaan Cinta
112
Pesan Penutup
113
Open PO Novel Derita Istri Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!