Mainan baru

Xander Flashback~

Sepeninggal Freya yang telah mencium kedua pipinya itu,membuat senyuman terukir di wajah Xander,jantungnya yang berdetak kencang jangan lupakan wajahnya yang memerah.

Ia mengatur nafasnya dan berusaha menenangkan jantungnya yang tengah maraton itu.

Setelah berhasil menenangkan jantungnya ia menyusul Freya ke bawah.

Flashback end~

"Baiklah.",Freya berdiri dan menoleh ke arah tangga.

Di situ terdapat Xander yang tengah berjalan menuruni anak tangga, terlihat di kedua pipinya memerah.

"Yey makan! Makan! Makan!" Freya berlari ke arah dapur di susul oleh Xander,anak dead note yang melihat perilaku Freya tersenyum geli.

Sesampainya di dapur Xander membuka kulkas dan mengeluarkan makanan yang memang di simpan untuk Freya.

Xander menghangatkan makanan itu di bantu oleh Freya. Setelah menghangatkan makanan itu,Freya langsung menyantap makanannya dengan sangat lahap.

Selesai makan Freya kembali bergabung dengan anak dead note yang sedang bermain itu,Xander juga ikut bergabung dengan mereka.

"Mari,Alex,Bimo, Rangga.",ucap Freya menghampiri ke tiganya.

Alex, Bimo dan Rangga berdiri dari duduknya.

"Kalian mau kemana?.", tanya Xander.

"Freya mau bicara sama mereka bertiga.",Jawab Freya di angguki oleh Alex, Bimo dan Rangga.

Xander mengangguk dan menatap Freya,Alex,Bimo serta Rangga. "Jangan terlalu jauh ini sudah malam.",ucap Xander lalu pergi.

Alex, Bimo, Rangga dan Freya pergi dari ruangan itu,mereka mencari tempat yang lumayan sepi dan pada akhirnya mereka berhenti di tempat parkiran.

Tak ada yang membuka suara,Freya menduduki salah satu motor milik anak dead note,ia memperhatikan motor itu sebentar lalu menatap Alex, Bimo dan Rangga yang diam tak membuka suara mereka.

"Oh ya,di mana dokter itu?.",ucap Freya.

"Rian sedang bertugas,mungkin jika Queen ingin menyampaikan sesuatu biar saya yang akan menyampaikan nanti.",ucap Alex.

"Emm.",Freya mengangguk, "Kalian yang menyelamatkanku hari itu bukan?.",ucap Freya kepada ketiganya.

"Benar Queen.",ucap mereka serempak.

"Aku sangat berterimakasih,jika tidak ada kalian mungkin aku sudah tidak ada dan aku tidak akan bisa bertemu kalian.",ucap Freya.

"Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan untuk membalas kebaikan kalian.",Sambung Freya.

Mereka bertiga hanya diam,mereka juga berpikir keras kenapa saat itu mereka bisa menolong Freya dan kenapa mereka yang menemukan Freya.

"Mungkin ini adalah takdir.",gumam mereka bertiga.

Freya menghempaskan nafas pelan,telinga nya mendengar suara yang menarik perhatiannya,ia menoleh ke sana kemari mencari sumber suara itu.

"Wahaha apa itu mainan baruku?.", gumamnya berlari dari lokasi parkiran itu.

Freya memiliki pendengaran yang tajam,ia bisa mendengar suara seseorang ataupun hewan yang jaraknya jauh dari nya bahkan sangat jauh.

"Eh Queen!" Teriak ketiganya tersadar dari lamunannya, mereka berlari mengikuti Freya yang jauh di depan.

Setelah jauh berlari,Freya berhenti di depan sebuah hewan besar yang berbulu sangat lebat.

Freya mendekati hewan itu tanpa rasa takut. Alex, Rangga dan Bimo berhenti di belakang Freya dengan nafas memburu,mereka sudah sangat jauh dengan markas.

Ketiganya mengatur nafas dan menoleh ke Freya,mereka di kagetkan dengan hewan apa yang Freya dekati itu.

"Queen! Jangan dekati hewan itu!" Teriak Alex,ia telah mengeluarkan senjata api dari sebalik jaket kulit yang ia kenakan dan menyodorkan senjatanya ke hewan di depan mereka.

Freya tak menghiraukan teriakan Alex,ia malah semakin mendekati hewan yang berbulu lebat itu, hewan ini dari tadi berdiri gagah dan siap menerkam Freya walau darah mengalir dari kepalanya, dan tubuh yang di penuhi luka, tapi saat Freya semakin dekat ia mundur secara perlahan merasakan tekanan yang semakin lama semakin mendekati dirinya.

Hewan itu tak bisa berkutik,badannya seperti patung tak bergerak saat Freya sudah sangat dekat dengannya.

"Apa kau terluka?.",Freya mengelus lembut kepala hewan itu.

"Aaaa menggemaskan sekali.",ucap Freya menarik hewan itu dan memeluknya gemas.

"QUEENN!!!",Ketiganya berteriak melihat Freya memeluk hewan itu,Alex sudah menarik pelatuk senjata apinya dan...

Dor.....

Suara tembakannya menggelar di hutan itu,membuat beberapa burung yang tengah berada di situ berterbangan ke atas.

"A apa?.", tembakan yang ia jatuhkan ke hewan besar itu melesat,bukan meleset Freya menarik hewan itu ke samping sehingga tembakan Alex tidak sama sekali mengenai hewannya.

Freya menatap Alex dengan muka marah, namun ia terlihat menggemaskan di mata ketiganya.

"Kenapa kau ingin melukainya Alex?.",tanya Freya dengan wajah dinginnya.

"Queen ini adalah serigala, makhluk yang bisa menyerang siapapun.",ucap Alex,di angguki oleh Bimo dah Rangga,keduanya sudah berjaga-jaga sedari tadi.

"Aku tau.",ucap Freya enteng,ia masih memeluk gemas serigala itu,darahnya menempel mengotori kulit putih Freya.

Serigala itu tak bergerak ia diam namun ada rasa nyaman di peluk oleh Freya.

"Apakah ini dia?.",batin Freya.

"Yap benar.".

"Kenapa dia sampai seperti ini?.",batin Freya lagi.

"Bawa dan bersihkan lukanya dahulu.".

"Apa kau bisa berjalan?.",tanya Freya kepada serigala itu dan melepaskan pelukannya.

Seakan mengerti serigala itu berjalan Selangkah,dan menoleh ke arah Freya.

"Baik aku mengerti,kau bisa berjalan tapi..

Freya menggendong serigala besar itu dan berjalan kembali ke markas di ikuti oleh Alex, Bimo dan Rangga yang was-was.

"Apa gapapa?.",tanya Rangga.

"Selama serigala itu nggak nyerang,ya gapapa kayaknya.",ucap Alex.

"Kok ada kayaknya sih Lex.",balas Rangga geleng-geleng kepala.

"Ini lagi anak satu kenapa sih?.", protes Rangga melihat Bimo yang memeluk lengannya.

Bimo tak menjawabnya ia menatap ke bawah, keringat dingin membasahi tubuhnya,sedari awal berlari mengejar Freya ia telah di kagetkan dengan makhluk-makhluk tak kasat mata yang ada di hutan itu.

Lama berjalan akhirnya mereka sampai di markas,di situ telah banyak anak dead note yang sedang berkeliling sana sini.

Saat sedang bermain mereka mendengar suara tembakan yang membuat mereka waspada dan keluar dari markas untuk mengecek situasi.

Mereka melirik Alex,Bimo, Rangga dan Freya, mereka di kagetkan dengan Freya yang menggendong serigala besar membuat tubuh Freya sedikit tertutup oleh serigala itu.

Xander keluar dari markas dan menghampiri keempatnya dengan tatapan dingin.

"Dari mana kalian?,bukankah tadi gw udah bilang jangan jauh jauh,apa kalian mendengar suara tembakan tadi?.",ucap Xander kepada keempat nya.

Freya memeluk erat serigalanya dan menatap Xander.

"Apa yang kamu bawa Freya?.",ucap Xander melirik Freya dan menatap apa yang ia bawa, Xander membulatkan matanya melihat darah di lengan Freya dan apa yang Freya bawa ia mengeluarkan senjata apinya menyodorkan nya ke Freya,eh tidak tidak lebih tepatnya ke serigala itu.

"Ayolah dia tidak akan menyakiti kalian.",ucap Freya yang masih memeluk erat serigalanya.

Freya berjalan masuk menatap Xander tajam sambil menyipitkan matanya.

"Huh,".Freya mengibaskan rambutnya dan berjalan masuk ke markas tanpa rasa bersalah atas Xander yang menghawatirkan nya sedari tadi.

"Hufftt..", Xander menghela nafas dan menatap Alex, Bimo dan Rangga.

"Suara tembakan itu....

"Itu berasal dari pistol saya king,saya berusaha menembak serigala itu namun Queen menolong hewan itu.",ucap Alex.

"Baiklah, sekarang istirahat dan yang lain kembali ke aktivitas kalian tadi.", Xander berjalan masuk,para anak dead note termasuk Alex, Bimo dan Rangga masuk ke dalam markas dan sebagain anak dead note lagi kembali berjaga.

Terpopuler

Comments

Echo Syptr

Echo Syptr

Bimo punya mata keenam berarti bisa liat hantu

2021-04-24

2

Fransiska Husun

Fransiska Husun

up up lagiiiii

2021-02-02

1

Indah Aulia

Indah Aulia

next thor

2021-01-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!