Beberapa hari kemudian...
Rasa ingin membuka matanya itu sangat malas,setiap hari ia mendengar suara seorang wanita dengan pria lain yang berbeda di setiap harinya dan juga suara anak kecil yang terus menyuruhnya bangun.
Hari ini tidak seperti hari biasanya,di ruangannya sepi,tidak ada suara anak kecil itu,suara wanita itu,dan suara pria pria kemarin.
Dengan sekuat tenaga ia berusaha membuka matanya,mengerjap-erjapkan matanya beberapa saat,lalu membukanya sempurna.
"Masih di tempat yang sama.", batinnya.
Ia melirik ke arah kedua tangannya dan mengerutkan keningnya.
"Tidak di ikat kembali?.",tanya nya sambil memutar-mutar telapak tangannya.
"Aku tau mereka menerima ku,aku akan berusaha melindungi mereka,tapi aku belum yakin.",ucapnya dengan senyuman seutas benang dan memudarkan senyuman nya lagi, senyuman yang jarang sekali bahkan tak pernah ia ukir di wajahnya.
Ia memalingkan wajahnya ke jendela,karena tau ada seseorang membuka pintu dan masuk.
Seorang dokter dan suster masuk, seperti biasa mereka akan mengecek keadaan sang pasien nya ini.
"Halo Yin selamat siang.",ucap seorang dokter itu yang tak lain adalah Rian.
Yin menoleh kearah Rian membuat Rian dan suster itu kaget.
"Sudah sadar?.",dengan cepat Rian memeriksa keadaan Yin. Raut wajahnya berubah menjadi raut wajah bahagia,Yin hanya menatap datar sedangkan suster di sebelah Rian tengah menikmati pemandangan itu, pemandangan yang sangat jarang mereka jumpai apa lagi kalau bukan senyum dari Rian.
"Keadaan mu jauh lebih membaik luka parah di beberapa bagian tubuh mu juga sudah membaik,sebentar lagi Tante Ririn akan datang.",ucap Rian,setelah itu dia pamit untuk beranjak keluar dari ruangan itu beserta susternya karena ia harus memeriksa keadaan pasien lainnya.
Yin kembali memalingkan wajahnya keluar jendela, kembali menatap aneh bangunan yang terdapat di luar sana.
Namun beberapa saat kemudian,suara pintu terbuka mengagetkan nya tapi itu tidak membuat dia mengalihkan pandangannya dari jendela.
"Ah akhirnya dapat bagian jenguk ni cewek.",ucap salah satu dari pria pria yang masuk.
"Mohon tidak ribut ya kalian.",ucap Ririn kepada anak-anak dead note.
"Hehe gampang Tante.",ucap mereka serempak.
"Ga sabar liat mukanya.",bisik salah satu pria ke teman di sebelahnya sambil menggosok telapak tangannya.
"Kenapa sangat ramai?.",tanya Yin dalam hatinya sambil mengerutkan alisnya.
"Yin bangunlah ini Tante bawa beberapa anak dari dead note lagi,hari ini merekalah yang mendapat jadwalnya.",sapa Ririn menaruh tasnya di meja sebelah ranjang Yin.
Yin menoleh kearah mereka semua, menoleh ke arah Ririn yang tengah menaruh tasnya.
"Selamat siang.",Ririn menoleh kearah sumber suara, sedangkan para anak dead note tidak bisa berkata apa-apa setelah melihat wajah cantik Yin.
"Kau sudah sadar?.",tanya Ririn menghampiri Yin, terlihat di wajahnya terdapat raut wajah bahagia.
Yin tak menjawab ia melirik para anak dead note yang jumlahnya lebih dari 5 itu,mereka menatapnya dengan tatapan kagum.
"Hei air liur mu keluar.",ucap Yin datar yang melihat beberapa dari mereka meneteskan air liur karena mulut mereka yang menganga kaget melihat kecantikan seorang calon queen mereka.
Dengan cepat mereka mengelap mulut mereka, sedangkan beberapa yang lain menatap ke arah teman mereka yang mengeluarkan air liur.
Yin mengalihkan pandangannya kembali ke Ririn yang masih menatapnya dengan raut wajah bahagia,lalu Yin mengangguk kearah Ririn.
"Remon kabarin anak-anak dead note yang lain.",ucap Ririn kepada anak dead note yang bernama Remon itu,dengan cepat Remon meraih handphonenya dan segera menghubungi salah satu anak dead note yang berada di markas.
"Dokter Rian udah meriksa kamu kan?,terus apa katanya?, bagaimana tentang keadaan mu?.",tanya Ririn kepada Yin.
Yin mengangguk,lalu ia mulai membuka suara nya lagi untuk menjawab pertanyaan Ririn yang lain.
"Dia berkata bahwa keadaan ku jauh lebih membaik,luka parah di tubuh ku juga sudah membaik.",ucap Yin yang sangat dingin,namun Ririn tidak mempermasalahkan itu.
"Saya sudah mengabarkan anak dead note,katanya mereka akan menyusul ke sini dan mereka dalam perjalanan ke sini.",ucap Remon.
"Kamu serius?,ah ini akan menimbulkan keributan nantinya.",ucap Ririn,ia sedikit khawatir jumlah mereka bukanlah sedikit.
"Hanya sebagian Tante tenang aja.",ucap Remon.
"Sebagai kamu bilang,itu sama saja.",protes Ririn.
Yin hanya menyimak apa yang mereka bicarakan ia tidak paham sama sekali.
"Anak dead Note?,apa itu?.", gumam nya dalam hati.
Tok...tok...tok...
Ketukan pintu itu menggema menghentikan pembicaraan mereka yang didalam, seorang suster masuk membawa nampan yang berisi makan siang Yin.
"Permisi ini makan siang nona Yin.",ucap suster itu masuk.
"Halo suster.",ucap salah satu dari anak dead note itu, suster yang dipanggil hanya tersenyum lalu berjalan ke arah rajang Yin.
"Bisa duduk kan?.",tanya Ririn lembut.
Yin mengangguk dan berusaha duduk, suster itu ingin membantu namun mendengar perkataan Yin dan tatapan matanya yang menusuk membuatnya mundur.
"Saya bisa sendiri.",ucap Yin dingin dengan penuh penekanan.
Jangan kan suster itu,para anak dead note itu pun di buat merinding dengan suara dingin Yin sedari tadi.
"Ga jauh beda sama Xander bro.",bisik Remon ke teman sebelahnya.
"Gila sih.",saut temannya.
Aaaaa gomenne baru bisa up sekarang🥺,tadinya author mau up nanti sekalian sama satu bab lagi. Tapi, author tau kalian nunggu udah lama heheh gomenne 🥺.
Terimakasih atas dukungan kalian, jangan lupa like,komen,vote dan bagikan kalo kalian suka sama cerita author,
sayonara~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
fck
remon nm mntn gw yg gw ghosting🗿🗿
2022-12-28
0
hi ndah
author wibu awokawok
2021-12-22
0
Yuli Al Vina
Thor jdohx SMa Xander ajah thor
2021-07-11
2