Harus menyelamatkannya

Beberapa menit kemudian Bimo datang dengan kursi roda dan suster.

Sebelum berkeliling suster itu melepaskan semua alat yang tertempel di tubuh Yin.

"Bagaimana cara menggunakan benda aneh ini?.",tanya Yin melihat kursi roda itu dengan kebingungan.

"Dasar wanita aneh,masa cara gunain kursi roda aja ga tau untung cantik.",ucap nyinyir Bimo,jika dilihat lihat Bimo seperti ibu ibu kompleks yang selalu ngerumpi saat membeli sayur di pagi hari.

"Mulut lu Bim kayak emak emak di komplek gua deh.",ucap Rangga.

Yin tak menghiraukan perkataan Bimo, dia memang tidak tau cara menggunakan kursi roda itu,di zamannya mana ada benda seperti ini.

Yin berusaha turun dari ranjangnya, Ririn ingin membantu namun mengingat perkataan Yin tadi membuatnya ragu.

Yin melirik sekitar,ah sungguh ia sangat kesusahan untuk bergerak tapi tak ada yang ingin menolongnya,ia mengingat lagi perkataan Ririn bahwa tangan nya diikat dengan benda aneh itu untuk berjaga-jaga.

"Ah sejahat apa aku sampai dikira musuh mereka.",gumam Yin dalam hati.

Pelan tapi pasti ia berusaha turun dan duduk di kursi roda itu,ah sungguh sepertinya jahitannya sedikit terbuka karena ia merasakan nyeri di bagian yang di jahit itu.

"Kemana kita berkeliling?.",tanya Alex yang sudah siap mendorong Yin.

"Taman mungkin?.",ucap Ririn.

"Baiklah.",Alex mendorong kursi roda itu berjalan keluar,Yin menatap bagaimana kursi itu berjalan, menatap sekitarnya yang yaa cukup aneh baginya.

"Sangat berbeda.",ucapnya dalam hati.

Sepanjang menelusuri lorong rumah sakit itu,Yin hanya melamun ia senang hidup kembali bahkan saat terakhir ia menutupkan mata itu ia berharap jika ia masih hidup ia akan dipertemukan dengan kebahagiaannya,orang orang yang mencintainya,dua orang sepasang yang bisa ia anggap menjadi orang tuanya.

Tapi saat ia membuka mata,ia telah di suguhkan tempat aneh, orang-orang yang memperlakukannya seperti musuh,tapi dia tau pasti mereka waspada akan sosok dirinya ia berpikir mereka pasti menganggapnya aneh karena bola matanya itu.

Sepanjang jalan,para perawat pria ataupun wanita, pengunjung pria ataupun wanita dan pasien pria maupun wanita mengagumi kecantikan Yin, walau dengan rambut Yiny yang berantakan.

Yin terus melamun,saat mereka menaiki lift ia pun masih melamun,sampai akhirnya mereka tiba di taman itu Yin di kagetkan dengan gelak tawa seorang anak perempuan yang sedang bermain dengan orangtuanya.

Yin menatap mereka,iri? Jelas,dari dulu ia tak pernah merasakan hal seperti itu walaupun pernah ia rasakan bersama kakek yang menolongnya walaupun cuman sesaat.

Keluarga di kerajaan sangat benar-benar menganggapnya sebagai keluarga,tapi di hatinya masih terdapat goresan trauma.

"Kebahagiaan yang sesaat.",ucap Yin membuang pandangannya kearah lain,ia sebenarnya tak ingin melihat masa depan orang lain namun Tuhan telah memberikan kemampuan itu kepadanya jadi mau bagaimana lagi.

Anak perempuan itu akan mati tertabrak sebuah kereta yang aneh yang melintas di jalan itu, begitulah pengelihatan Yin.

Taman itu terbagi 2 taman, ada taman yang dekat dengan jalan besar dan ada pula taman yang terdapat di belakang rumah sakit itu.

Ririn, Alex,Rangga dan Bimo saling melirik meminta penjelasan dari salah satu yang mengetahui maksud Yin.

"Ah sial.",gumam Yin mencaci dirinya, sungguh ia dibuat pusing dengan rol yang terus berjalan di otaknya,sebuah rol seperti film yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Nafasnya memburu,detak jantungnya berdetak kencang hatinya dipenuhi dengan kegelisahan.

"Tidak! Tidak! Tidak! Apa yang harus aku lakukan!" Gumam Yin dengan nafas memburunya.

Ia harus melakukan sesuatu,ia tidak bisa seperti ini terus,tidak bertindak sama sekali seperti dulu, dia harus berubah, dia harus menolong walaupun nyawa adalah taruhannya.

Balon itu lepas dari genggaman tangan anak itu,dan anak itu mulai mengejar. Yin menarik selang infusnya tanpa diketahui oleh Ririn,Alex,Bimo dan Rangga.

"Hei!"teriak Alex melihat Yin yang telah berlari.

"Kabur! Kejar bro!"ucap Alex kepada Rangga dan Bimo,tapi baru beberapa langkah mereka lari sudah di kagetkan dengan....

Yin berjongkok dan memeluk tubuh anak itu sangat erat, menyembunyikan kepala anak itu di dadanya,tak sempat untuk minggir mobil itu menghantam tubuh lebih tepatnya kepala Yin.

Bruk.....

Ririn, Alex, Rangga,Bimo dan orang-orang sekitar di kagetkan dengan kejadian itu beberapa orang berteriak histeris.

Terpopuler

Comments

Siti Alya

Siti Alya

Thor please update yang banyak

2020-11-27

2

itsmekiki

itsmekiki

up kk

2020-11-22

2

Cha Taeli

Cha Taeli

semangat Thor penasaran nih

2020-11-22

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!