Mobil itu mengerem mendadak saat ia sudah tepat menabrak mereka, Yin berusaha dengan tenaga untuk menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak ambruk.
Ia menatap wajah anak itu yang sudah mengalirkan air matanya,darah segar sudah mengalir di pipinya,Tapi itu bukan keluar dari kepala anak itu, melainkan keluar dari kepala Yin.
"Kamu terluka?.",tanya Yin dengan suaranya yang sedikit melemah.
Anak itu menggeleng cepat dan menatap lekat wajah Yin,seakan ia sangat khawatir.
"Berhenti menatap ku seperti itu,aku tidak apa-apa.",ucap Yin melepaskan pelukannya dan berdiri.
Pandangan matanya mulai buram,samar-samar ia melihat dua pria serta orang tua dari anak itu berjalan menghampiri mereka sebelum kesadarannya hilang.
****
Setelah 1 bulan setelah kejadian itu,mata cantiknya itu belum terbuka, tangannya sudah tidak mereka borgol kembali,bibir yang sebelum nya pucat sedikit demi sedikit kembali berwarna seperti warna bibirnya dulu.
Alat-alat yang sebelumnya di lepas kembali di pasangkan di tubuhnya, bahkan sedikit lebih banyak dari sebelumnya.
"Tante kapan kakak Yin akan sadar?.",tanya si gadis kecil yang senantiasa berdiri di ranjang tempat Yin berbaring.
"Kamu harus banyak berdoa supaya kakak Yin cepat sadar.",ucap seorang wanita yang dipanggil Tante itu.
"Ica selalu berdoa Tante Ririn juga ya.",ucap anak itu yang bernama Ica menatap lekat wajah Yin.
Ririn mengangguk,dia tidak pernah tidak berdoa untuk kesadaran Yin. Yin wanita yang telah merebut hati para anak dead note termasuk Ririn dan Riko,tak lupa juga Xander.
Yin yang berhasil meyakinkan mereka bahwa dia adalah wanita yang mereka cari,wanita yang memiliki hati baik namun keras,sifat yang tak bisa di tebak. Walaupun setelah Yin sadar nanti mereka harus melakukan tindakan sebelum mengangkat Yin sebagai queen mereka,untuk lebih meyakinkan mereka bahwa Yin memang bukan musuh mereka.
"Tante Ririn,lihat! Mata kakak bergerak.",ucap Ica dengan penuh antusias.
"Ica sayang pelan kan suara mu.",ucap seorang wanita yang berdiri di samping
Ica menatap lekat wajah Yin menanti Yin membuka matanya,namun Yin tidak membuka matanya melainkan tubuhnya yang tadinya diam menjadi kejang kejang.
"Mama kak Yin.",Ica di tarik mundur oleh mamanya dan Ririn dengan cepat menekan tombol darurat yang terdapat di dinding samping ranjangnya.
Rian berserta para perawat datang tergesa-gesa masuk keruangan tempat Yin berbaring,mulai memeriksa keadaannya.
Mereka semua disibukkan dengan menambah alat alat di tubuh Yin, detak jantungnya tiba-tiba melemah dan....
tiiitttt.....
"Siapkan alat kejut jantung!",teriak Rian menggelegar, salah satu suster langsung bergerak cepat melaksanakan perintah Rian.
____
Mata cantiknya terbuka,ia melihat sekitarnya,lagi dan lagi ia di suguhkan dengan tempat yang sangat aneh namun tempat ini sangat indah.
"Kakek.",matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal,sosok itu tengah duduk di rerumputan hijau. Merasa di panggil ia menoleh ke arah di mana ia di panggil.
Dengan rasa rindu yang teramat besar ia berlari menghampiri kakek itu, berlari mendekat. Namun saat tinggal beberapa jarak lagi tubuhnya menabrak sebuah dinding transparan.
"Yin kenapa kau di sini?.",tanya kakek mendekati Yin.
Yin menatap wajah kakeknya itu rindu,ia berusaha mendobrak bahkan menghancurkan dinding transparan itu namun dinding itu sangatlah keras.
"Kakek Yin ingin memeluk kakek Yin rindu sama kakek.",ucap Yin.
"Aaiiih kenapa kau di sini?.",tanya kakek sambil mendengus.
"Kau harus kembali,kau harus menemukan kebahagiaan mu,mereka menerima mu sekarang,mereka menyayangi mu,dan bahkan dua orang sepasang suami istri itu menganggap mu sebagai putri mereka.",ucap kakek tersenyum lembut kepada Yin.
"Mereka?.", Yin menatap wajah kakeknya lekat,lalu ia menggeleng cepat.
"Yin ingin bersama kakek.",ucap Yin kekeh.
"Kau sama seperti dulu ya,masih tetap keras kepala. Kembalilah mereka benar-benar sangat menyayangimu,dan gunakan kekuatan mu itu untuk membantu semua orang yang berhak di bantu.",ucap kakek sebelum berjalan menjauh.
"Jangan tinggalkan Yin!" Teriak Yin.
"Kakek!"
"Yin ingin ikut!"
____
Jantungnya kembali berdetak,alat Elektrokardiogram kembali hidup, Rian yang ingin meletakkan alat AED (automated external defibrillator) di dada Yin,berhenti.
Rian bernafas lega dan kembali memeriksakan keadaan Yin, jantungnya memang kembali berdetak namun keadaannya masih belum stabil.
Rian beserta para suster keluar ruangan,di situ terdapat Ririn yang tengah menunggu di depan pintu sedangkan Ica sudah menangis di pelukan mamanya.
"Bagaimana?.",tanya Ririn dengan wajah khawatirnya.
"Sempat kehilangan.",ucap Rian.
"Lalu?.",tanya lagi Ririn,ia berusaha menahan air matanya sedari tadi agar tidak keluar.
"Kita sempat kehilangan nyawanya,tapi Tante tenang saja keadaan telah pulih kembali.",ucap Rian.
"Ah syukurlah.",Ririn beralih menatap Ica yang sudah mengelap air matanya dan berjalan ke arah mereka.
"Dokter bagaimana keadaan kakak Yin?.",tanya nya kepada Rian.
"Kita tinggal menunggu kakak Yin sadar,jadi jangan menangis lagi.",ucap Rian berjongkok sambil mengelus lembut rambut Ica
"Em.",Ica mengangguk paham.
.........
haiii...
author agak bingung sama ceritanya cukup berbelit kalian ngerasa gitu gak sih?,tapi kalau iya author bakal usaha memperbaiki jalan ceritanya.
sekian.
sayonara~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ida Martha
bagus cerita tentang masa lalu ke masa depan... next
2021-12-23
0
Spenticom.com ♡
ici
san
nya
ari lasso
#lanjot
2021-03-28
2
Gita febriyanti azzahra
semangat ya thor ceritanya bagus dan menarik bikin penasaran
2021-03-08
3