Tatapan tajam Xander

Freya keluar dari kafe dan di susul oleh xander.

" Wahahahaha. ", tawa xander lepas saat keluar dari kafe itu,Freya melirik xander bingung.

" Kenapa tertawa?. ", tanya Freya yang bingung.

" Itu semua karena mu hahahaha. ", jawab xander memegang perutnya.

Dari sebrang sana masih ada para anak dead note, Ririn, Riko, Alex, Rangga dan Bimo.

Melihat Xander tertawa lepas,membuat mereka semakin melongo, yang mereka tau Xander sama sekali tidak pernah tertawa ataupun tersenyum.

" Xander sangat berbeda. ", ucap Alex menatap Xander yang tengah tertawa dan di angguki oleh mereka semua yang setuju kalau Xander memang berbeda.

Tertawa nya Xander membuat perhatian orang orang yang berlalu lalang, apa lagi ini waktu sore anak-anak sekolah telah pulang dari sekolah nya dan menuju rumah masing-masing.

" Ah siapa cowo itu, ganteng banget anjir. ", ucap salah satu dari kumpulan anak sekolah yang berada di sekitar mereka.

Sadar akan menjadi pusat utama dari tempat itu Xander langsung berhenti tertawa dan memasang raut wajah datar.

" Ck, sial kenapa gw ga bisa ngontrol diri gw sendiri sih. ", gerutu Xander dalam hatinya.

Xander menatap Freya yang sama sekali belum memakan eskrim nya.

" Kenapa kau belum memakannya nanti itu bisa meleleh. ", ucap Xander dingin.

" Meleleh?. ", tanya Freya.

" Iya,di makan, di jilat. ", Xander menarik eskrim dan tangan Freya lalu memakan sedikit eskrim nya.

" Oohh tidak. ", murid yang tadi berbicara tentang Xander dan teman-temannya berteriak histeris saat melihat Xander memakan eskrim dari Freya.

" Itu cewek nya?. ", tanya salah satu dari mereka memasang raut wajah cemberut.

" Mana cantik banget lagi. ", sambung salah satu temannya.

" Iya cantik banget, artis bukan?, atau model?. ", tanya salah satunya lagi.

Freya sedikit cemberut melihat Xander memakan eskrim miliknya,tapi ia menjadi paham saat Xander menunjuk kan cara makan eskrim itu.

Melihat Freya cemberut membuat salah satu anak sekolah yang lewat tak bisa menahan hasratnya untuk mencubit pipi Freya gemas.

Sebelum tangan nya mencubit pipi Freya, Freya sudah mengelak bersembunyi di belakang Xander dan mulai memakan eskrim nya.

" Mari pulang. ", Xander menarik tangan Freya menatap tajam anak sekolah itu.

Anak sekolah itu berdiri kaku dengan posisi tangan di udara yang siap mencubit pipi Freya,dan juga tatapan tajam milik Xander membuat nyalinya menciut dan menunduk tak berani menatap Xander.

" Lu bro kebiasaan. ", ucap teman di sebelahnya menepuk pelan bahunya.

Ia menghela nafas dan berjalan kembali dan di susul oleh teman-temannya.

Xander menarik tangan Freya menyebrang ke tempat semula tadi dengan Freya yang masih menyantap eskrim nya.

"Cabut.",Xander masih menarik tangan Freya membawanya ke mobil hitam Ferarri yang terparkir tepat di sebelah jejeran motor para anak dead note.

Mereka semua bergegas begitu juga Ririn, Riko, Alex, Bimo dan juga Rangga.

Xander membuka pintu mobil untuk Freya dan mempersilahkan Freya masuk.

Freya menatap aneh kendaran di depannya itu,namun ia memilih masuk kedalam,duduk dan mulai menyantap eskrim miliknya lagi.

Xander menutup pintu mobil dan beralih ke samping,membuka pintu dan duduk di kursi kemudi yang tepat di sebelah Freya.

Ia melirik Freya sebentar lalu menghidupkan mobilnya,dan mulai menjalankan mobilnya itu.

Freya menatap kagum dengan matanya yang berbinar-binar.

"Waah benda ini bisa berjalan?.",tanya Freya menoleh ke arah Xander.

Xander mengangguk menjawab pertanyaan Freya.

Mobil Ferrari hitam itu berjalan keluar dari are parkiran di rumah sakit itu di ikuti oleh mobil milik Ririn dan Riko,mobil milik Alex yang di tumpangi oleh Bimo dan Rangga serta para anak dead note yang jumlahnya hampir ratusan.

Sebenarnya jumlah mereka tidak segitu, itu hanya sebagian dari anak dead note,buka sebagai tapi bisa di bilang mungkin seperempat.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***