Tempat aneh

3 orang pria masuk ke dalam ruangan itu,mereka menoleh ke Ririn yang berdiri tak jauh dari ranjang sambil melihat wanita yang sedang berbaring di ranjang.

Mereka berjalan mendekati Ririn dan wanita itu,wanita itu masih setia menghadap jendela ia terlihat melamun melihat bangunan aneh yang menjulang tinggi.

Sehari saat wanita itu di selamatkan oleh Alex, Bimo dan Rangga,mereka memutuskan untuk membawa wanita itu ke rumah sakit.

Khawatir akan wanita itu adalah musuh makanya mereka memborgol tangannya,hanya Rian lah yang boleh mengecek keadaan wanita itu,karena takutnya jika mereka tau bahwa wanita itu diborgol akan menimbulkan masalah lagi.

Tidak ada suster yang boleh masuk keruangan wanita itu. Hanya Ririn dan anak-anak dead note yang boleh masuk keruangan itu.

"Kenapa mah?.",tanya Alex yang bingung melihat wajah cantik Ririn muram sambil menatap wanita yang berbaring di ranjang.

Ririn menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban,Rian mulai memeriksa keadaan wanita itu.

"Permisi nona.",panggil Rian,wanita itu menoleh kearah Rian dengan tatapan mata yang tajam dan dingin.

Rian meneguk salivanya terpana akan keindahan matanya dan tatapan tajamnya itu membuatnya juga mematung.

"Saya akan memeriksa keadaan anda.",ucap Rian dengan cepat mengalihkan pandangan nya.

"Aku tidak apa-apa bahkan keadaan ku terbalik dari kau periksa sebelumnya kau bilang begitu bukan?.",ucapnya memalingkan wajahnya lagi kearah jendela.

Rian, Ririn dan Alex mengerutkan keningnya bingung. Alex dan Ririn saling melirik.

Rian mulai memeriksa keadaan wanita itu walaupun banyak pertanyaan tentang omongan wanita itu tadi di dalam pikirannya.

"Keadaannya tidak apa-apa bahkan keadaannya terbalik pada saat saya periksa....", Rian menjeda kalimat itu,kalimat yang sebelumnya wanita itu ucapkan diucap kembali olehnya, "sebelumnya.".

"Ngomong-ngomong tempat apa ini?,baunya aneh.",ucap wanita itu tanpa mengalihkan pandangannya.

"Bau?,hei apa kau tak pernah ke rumah sakit mewah seperti ini sebelumnya?.",tanya pria yang baru masuk.

Pletak....

"Mulut lu Bim,nih Ian jahit sekalian mulut nya.",ucap Rangga selesai menjitak kepala Bimo.

"Aah lu mah Ngga,kan bener kata gua.",protes Bimo.

Tang....

Mereka semua menoleh ke arah ranjang dan menganga tak percaya.

"Hah,i.. ituu borgol nya itu...

"Aah akhirnya aku bisa menggaruk bahu ku yang gatal.",ucap wanita itu sambil menggaruk bahunya, terlihat dari wajahnya ia sangat menikmati itu.

"Ngomong-ngomong lagi,kalian dari kerajaan mana?.",ucapnya lagi.

Lagi dan lagi Ririn,Alex,Rian dibawa ke alam kebingungan bukan hanya mereka Rangga juga merasa kebingungan lain halnya dengan Bimo yang sudah tertawa terbahak-bahak.

"Otak lu udah geser apa gimana nih?.",tanya Bimo disela-sela tertawanya.

Wanita itu menoleh kearah Bimo dan menatapnya tajam,Bimo yang sedang asik tertawa seketika berhenti karena tatapan wanita itu sekaligus keindahan bola matanya.

"Abad berapa ini?.", tanya wanita itu,dia bingung, jika bertanya tentang kerajaan mereka bingung maka sedang dimana ia sekarang?.

"Ini abad..eee.", Rangga tampak berpikir sambil menghitung jarinya.

"Abad ke 21.",ucap Alex,Rangga menoleh ke arah Alex dengan muka cemberut.

"Abad ke 21?.",tanya wanita itu.

"Berarti aku..

Wanita itu tampak sedang berpikir, wajahnya yang cantik dan imut itu seperti kebingungan tak lama kemudian terlihat di wajahnya terdapat raut kaget.

"Aku mengalami perjalanan waktu? Tidak tidak ini pasti mustahil bukan?.",tanya wanita itu didalam hatinya.

"Aku ingin berkeliling.",ucapnya menarik tangan sebelahnya yang masih di borgol dengan begitu mudahnya.

"Haaahhh.",Bimo menganga tak percaya.

"Gimana?.",Alex menoleh ke Rian.

"Gapapa tubuhnya juga udah gapapa,tapi jangan banyak gerak,takut jahitannya ke buka.",ucap Rian.

"Jangan lupa kita harus melakukan tahap itu,jadi jangan sampai dia kabur dan jangan biarkan dia bergerak banyak.",bisik Rian ke Alex,lalu ia berjalan melangkah ke luar.

"Ambil kursi roda sono Bim.",ucap Rangga.

Bimo yang masih menganga itu membuat Rangga kesal.

Pletak...

"Sakit ******.",ucap Bimo mengelus jidatnya.

"Denger gak gua bilang?.", tanya Rangga dengan muka kesalnya.

"Apaan?.",dengan tatapan polosnya Bimo menatap wajah kesal Rangga.

"Bimo yang tampan tolong ambilkan kursi roda ya sayang.",ucap Rangga dengan tangannya nya di lambaikan lentik.

"Dih najis.",dengan cepat Bimo berjalan keluar mengambil kursi roda.

Ririn terkekeh melihat tingkah laku teman Alex itu, sedangkan Alex menatap wanita itu.

Ia masih tidak percaya bahwa wanita itu dapat menghancurkan borgol dengan sangat mudah.

Tau di tatap,namun ia memilih acuh untuk itu,ia lebih memilih kembali menatap jendela.

"Ngomong-ngomong siapa namamu?.",tanya Ririn.

"Nama?.",ucapnya balik.

"Mereka memanggilku Yin.",ucapnya.

"Yin?, sebenarnya dari mana asal mu?.",tanya Ririn.

"Kalau aku menjawabnya kalian juga tidak akan percaya,dan jangan tanya aku bisa sampai di tempat aneh seperti ini aku juga tidak tau.",ucap Yin.

"Bukannya nama Yin,nama yang cukup kuno?.",tanya Rangga.

" Bukan kuno Ngga,tapi bukannya itu emang wajar kalo sebagian orang di negeri China memakai nama itu?.",ucap Alex.

"Iya juga ya.",ucap Rangga menggaruk kepalanya.

Moshi Moshi 😽

hai guys balik lagi Ama author,jangan sungkan buat komen ya,like and vote juga biar author semangat,heheh Babay.

sayonara minasan~

Terpopuler

Comments

Chikasn

Chikasn

Lanjut kak, semangat terus😍🙌
-salam Aslandiana🤗

2020-11-17

1

Aze_reen"

Aze_reen"

mantappp kk... lanjuttt semangatttttttttttttttttttt

2020-11-16

5

Erlivia Rinata

Erlivia Rinata

Next Up Thor

2020-11-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!