Chapter 16

Di kantin rumah sakit Riky dan jesi sekarang lagi menikmati secangkir kopi untuk mengusir kantuk mereka. Setelah melakukan operasi sesar riky memutuskan untuk bermalam di rumah sakit.

"Riky, apa kau akan pulang setelah ini?" Tanya jesi yang melihat riky dengan muka malasnya.

"Aku rasa, aku akan bermalam disini."

"Apa perlu aku juga bermalam untuk menemani mu riky?" Riky tersenyum menatap jesi lalu menggeleng.

"Pulanglah jesi, aku tau kau sangat lelah. Istirahatlah.." Ujar riky, jesi pun tersenyum dan mengangguk. Setelah jesi pulang , riky pun berjalan menuju ruangannya. Yang dimana ruangan itu adalah ruangan pribadi riky sebagai Penanggung jawab di rumah sakit albe medical centre. Riky pun menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruangannya, dan dia pun terlelap.

Pagi pun tiba, Sheira yang semalam tidur di kasur riky mengerjapkan matanya seraya mencari sosok riky di kamar itu.

"Apa mungkin riky belum pulang?" Sheira pun berjalan menuju kamar mandi dan membasuh wajah serta menggosok giginya.

Gleek...

Sheira berjalan menuju dapur, terlihat oliv yang sedang memasak di dapur. Sheira mendekati oliv dan tersenyum

"Pagi momy.." Sapa sheira

"Pagi sayang, Riky masih tidur?" Tanya momy, sheira menjawab ucapan oliv dengan menggeleng, karena sheira sedang meneguk segelas air putih.

"Apa dia sedang mandi?"

"Riky belum pulang, dia pergi ke rs semalam, karena harus melakukan operasi sesar dadakan mom.." Sheira mengambil kentang dan membersihkannya.

"Berarti riky tidur di rs semalam?"

"Aku rasa begitu mom.."

"Kalau begitu sekarang kau mandi, dan pergi ke rs dan bawakan sarapan untuk riky." Sheira menatap oliv

"Nanti biar sheira telp riky untuk segera pulang mom.."

"Tidak usah, biasanya jam segini riky masih tertidur. Kamu bergegaslah ke rs dan bawakan makanan untuk riky.." Mau tidak mau sheira pun menuruti kemauan oliv, dia pun menyegerakan mandi. Sheira yang telah kembali ke dapur setelah mandi melihat oliv yang sudah selesai masak dan membereskan kotak makanan untuk riky.

"Riky itu jarang sekali makan di luar, dia lebih sering memasak sendiri atau minta momy untuk masakan." Sheira teringat pada saat dia mengajak makan siang di kantin rs, riky hanya memesan kopi dan dirinya memesan fastfood.

"Baik mom, mulai sekarang sheira akan masak untuk riky.." Oliv pun tersenyum mendengar ucapan sheira. Setelah oliv memebereskan sarapan untuk riky kedalam kotak makanan, sheira pun bergegas menuju rumah sakit.

Di rumah sakit, sheira kembali mendatangi meja informasi.

"Permisi nona, saya mau bertemu dengan dokter Steiner.." Sheira tersenyum manis pada karyawan yang bertugas dibagian resepsionis itu.

"Dokter steiner tidak ada jadwal praktek hari ini nona.." Jawab karyawan tersebut tidak kalah ramahnya.

"Tapi semalam dokter steiner datang untuk melakukan operasi sesar. Dan aku mau mengantarkan sarapan untuknya.."Sheira menujukan kantong yang berisi kotak bekal.

"Maaf nona, apa keperluan anda ?"

"Saya mau mengantarkan sarapan untuk Riky Steiner" Sekarang sheira sudah menekankan kalimatnya.

"Sekali lagi maaf nona, tapi kami tidak bisa memberitahu dimana ruangan pribadi dokter steiner kesebarangan orang"

"Sembarang orang?"

"Iya nona..." Sheira sudah tampak kesal berdebat dengan karyawan tersebut. Dia mengeluarkan hp ya dan mencari nomer riky, lalu menelponnya.

"Hallo..." Riky mengangkat telp

"Biasakah kau menemui ku di resepsionis?"

"Untuk apa?"

"Momy menyuruhku mengantarkan sarapan untuk mu."

"Baiklah!!" Sambungan pun terputus..

Kriiing...kriiing...

Wanita resepsionis itu mengangkat telp yang berdering, tak lama setelah menerima panggilan telpon dia tersenyum ke arah sheira

"Maaf nona, saya tidak tau kalau nona adalah istri dari dokter steiner. Maafkan saya nona..." Sheira membolakan matanya tidak percaya kalau riky mengatakan kepada pegawai rumah sakit bahwa dia adalah istrinya.

"Istri Riky?" Tiba-tiba terdengar suara wanita dari arah belakang sheira, Jesi. Itu jesi yang baru saja datang ke rs untuk bertugas.

"Iya betul jes, tadi dokter steiner menelpon , memintaku mengantar nona ini ke ruangannya.." Sheira menatap jesi dan tersenyum, jesi pun membalas senyuman sheira.

"Aku jesi, sahabat riky. Mari aku antar ke ruangannya.."

"Aku sheira.." Sheira menerima jabatan tangan jesi dan berjalan mengikuti jesi.

bersambung..

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!