Sheira terbangun dari tidurnya dan melirik jam dinding yang terdapat di kamarnya. Waktu menujukan pukul 04.42 pagi.
"Kruuuk..kruuuk.."
"Oh Tuhan, aku lapar. Kemarin aku lupa. Malah asik makan camilan, sekarang perutku lapar!" Sheira memegang perutnya yang bunyi.
"Aku ke dapur aja deh, siapa tau si model panci punya makanan yang bisa ku makan." Sheira pun melangkahkan kakiknya menuju dapur. Dan mulai mencari-cari makanan. Membuka lemari es , dia tidak menemukan apapun.
"Cih, bagaimana dia bisa hidup tanpa makanan di tempat ini." Sheira membuka lemari dapur, sheira menyunggingkan senyumnya.
"Seorang dokter mengkonsumsi mie instan sebanyak ini??" Terdapat banyk mie instan di lemari dapur dengan berbagai rasa.
"Lebih baik segera aku masak untuk mengisi perut ku yng sudh tidak bisa diajak kompromi."
Dikamar Riky..
Riky membuka matanya karena mendengar suara bisik dari arah dapur. Riky pun melirik jam , dan membuang nafas kasar.
"Apa yang dia lakukan sepagi ini?" Riky pun bangun dari tempat tidurnya dan beranjak ke arah dapur. Terlihat sheira yang lagi memasak mie instan.
"Apakah kau terbiasa sarapan sepagi ini?" Tanya Riky membuyarkan Sheira.
"Maaf membuat mu terbangun. Tapi kemarin aku tidak makan, hanya camilan saja." Riky mengambil air putih , Sheira menatap riky yang sedang meneguk air putih.
Oh Tuhan ternyata dia setampan itu : Batin Sheira
"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Tanya Riky yang mendapati sheira menatap dirinya.
"Tidak. Aku hanya heran saja, kenapa kau mengkonsumsi mie instan sebanyak itu? Padahal kau seorang dokter."
"Itu mie instan untuk temen - temen ku. Biasanya mereka kalau menginap disini makannya itu.."
"Apakah kamu masih akan membiarkan mereka menginap disini?"
"Iya. Kenapa memangnya?"
"Ih riky, kan sekarang ada aku disini. Apa kamu akan memperkenalkan ku pada mereka?"
"Entahlah. Kita lihat saja nanti, aku belum memikirkannya. " Riky menghampiri sheira dan mendekatkan wajahnya.
Mau apa sih dia? kenapa jadi berdebar begini. Sheira
"Buatkan ku juga yah istriku.." Ucap Riky yang berbalik dan berlalu.
"Sial, kenapa aku gugup sih?"
"Aku mendengar mu Sheira!!!.." Sheira mencibirkan bibirnya. Riky yang lagi asik dengan handphone nya dibuyarkan oleh semangkok mie instan dihadapannya.
"Ini sarapan mu suamiku, selamat menikmati" Sheira pun berjalan meninggalkan riky.
"Sheira.." Sheira menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah riky.
"Apa kau bisa masak?" Sheira menatap riky lalu mengangguk. Sheira memang bisa memasak, dulu karena Elin sibuk dan Erik susah makan, dia mencoba untuk memasak kesukaan Erik.
"Aku mau sebelum kau pergi bekerja aku ingin kau memasak untukku terlebih dahulu." Sheira menatap riky dan tersenyum
"Aku selalu memasak untuk diriku sendiri di apartemen ini."
"Tapi tidak ada bahan makanan di dapur mu riky. Jangan menipuku.." Riky melangkahkn kaki nya menuju ke sebuah lemari kecil yang ada di samping lemari es. Riky pun membukanya, sheira membolakan matanya. Ternyata itu adalah kulkas mini untuk menyimpan bahan bahan makanan. Ada sayur , daging ayam, ikan segar bahkan ada juga daging sapi.
Kenapa aku tidak memeriksanya tadi : Sheira
"Apakah kau bekerja hari ini?" Sheira menggeleng.
"Baiklah karena kau sudah memasakan ku mie instan , mulai lah besok kau memasak untuk ku sheira."
"Kau tidak berfikir aku akan melayani mu sebagai istri mu kan?" Sheira mendelik.
"Hahaha, Aku tau pernikahan ini tidak akan bertahan lama, karena tidak ada cinta diantara kita. Bahkan pernikahan ini karena ancaman kakek dan nenek serta ambisi mu. Jadi jangan beharap lebih dari pernikahan kita sheira." Sheira membolakan matanya mendengar ucapan riky, riky pun pergi meninggalkan sheira , kembali ke dalam kamarnya.
"Hei riky, makan dulu mie instan mu!!" Teriak sheira yang menatap semangkuk mie milik riky.
"Maaf, tapi aku tidak makan mie instan!!" Sheira kembali membolakan matanya mendengar teriakan riky.
"Sial! Dia mengerjaiku.."
Hari ini setelah insiden mie instan tadi pagi, Sheira memutuskan untuk berdiam diri di kamarnya. Melakukan edit foto dari laptopnya, ada beberapa foto yang harus dia edit sebelum diserahkan ke pihak magazine. Sedangkan riky memilih mambaca buku di balkon apartemen. Tidak ada kegiatan yang dilakukan mereka berdua bersama.
"Tok. tok..tok" Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar. Riky beranjak dan membuka pintu apartemennya.
"Momy?"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Maret0619
up thooor...
2021-02-04
0