Chapter 04

"Riky kenapa kau meninggalkan sheira sendiri di caffe?" Riky membuang nafasnya dan menatap sang kakek.

"Itu karena sheira tidak menginginkan perjodohan ini kek."

"Jika sheira tidak menginginkannya kenapa dia mau menemui mu?"

"Itu karena ancaman dari Nyonya Elin"

"Ha...ha..ha Jangan mengarang Riky!"

"Kalau begitu kenapa bukan kakek dan nyonya Elin saja yang menikah? Kalian sama-sama tidak punya pendamping bukan?" Andre menatap tajam kearah Riky.

"Jangan membuatku marah Riky. Kami berdua sudah tua, sudah harusnya menimang cucu bukan menimang anak!"

"Tapi memang Sheira yang mengatakan kalau dia menemuiku karena nyonya Elin kek. Jadi berhenti menyalahkan ku.."

"Kakek akan berbicara lagi pada Elin tentang kelanjutan perjodohan ini. Jika perjodohan ini dilanjutkan ,kau tidak boleh menolak riky. Karena jika kau menolak aku akan mencabut ijin praktek dokter mu di rs Albe Medical Center!"

Riky membuang nafas secara kasar.

"Wah sekarang bukan hanya nyonya elin yang mengancam sheira tapi aku pun diancam. Luar biasa!!"

"Terserah kau mau sebut ini ancaman atau apa pun. Yang pasti pikirkan ini baik-baik. " Andre mengakhiri ucapannya dan beranjak dari kursi kerjanya dan pergi meninggalkan Riky.

*Di kediaman Bolwie

Sheira sedang tertunduk lesu dihadapan Elin dan Erik.

"Kenapa kau mengatakan kepada Riky bahwa kau menemuinya karena ancaman dari ku sheira?!" Sheira menyesal mengatakan kepada Riky tentang ancaman sang nenek.

"Maafkan sheira nek. Lagipula Riky juga tidak menyetujui perjodohan ini."

"Sudah, mulai besok kau harus ke rs Albe medical centre disaat jam makan siang."

"Untuk apa nek?"

"Tuan Steiner meminta kau untuk makan siang bersama dengan Riky besok. Dan kau tidak bisa menolak."

"Nek apa itu tidak berlebihan?" Sanggah Erik yang melihat wajah sheira yang tidak suka dengan keputusan Elin.

"Nenek rasa tidak."

"Nek, knp harus sheira yang ditekan untuk menikah? Bukankah Aku lebih utama untuk segera menikah?"

"Apa kau sudah memiliki kekasih?!" Erik menatap Elin dan menggeleng.

"Kalau begitu setelah sheira kau yang akan aku jodohkan.!" Sheira menatap Erik dan Erik menelan salivanya.

"Biarkan aku mencari jodohku sendiri nek. Tak perlu kau carikan.."

"Terlalu lama, aku takut melihat kau menjadi bujang tua setelah aku meninggal nanti."

"Tau begitu aku tidak usah mencela."

"Hahaha Maafkan sheira kak, karena sheira kau menjadi sasaran nenek selanjutnya.. " Sheira terkekeh melihat Erik yang memasang wajah kesal.

"Sudahlah, nanti kakak akan mencari kekasih. Aku tidak mau bernasib sama dengan mu.." Erik berdiri dan berlalu dari hadapan sheira. Sheira memijit pelipisnya. Sheira tetap menginginkan Riky Steiner menjadi model alat masaknya. Sheira tersenyum licik saat melihat foto riky dan mengingat perjodohan yang sedang dia jalani.

"Aku akan manfaatkan perjodohan ini untuk membuat kau menjadi model alat masak ku.." Senyum Sheira menatap foto riky mendalam.

Sedangkan Riky merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang ada di kamar apartemennya.

"Bisa-bisanya kakek menjadikan ijin praktek ku di rs untuk ancaman. Oh Tuhan kenapa perjodohan ini membuatku sakit kepala"

Rumah sakit Albe Medical Centre adalah Rs milik Albe Group keluarga Steiner, dan salah satu RS Swasta terbesar di Sydney Australia. Setelah Riky Steiner menyelesaikan pendidikannya , Riky lgsung meminta kepada Andre Steiner bekerja di Rs Albe Steiner sbg Dr. SpOG.

bersambung..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***