Sore hari di langit Kota Sydney membuat Sheira Bolwie menyunggingkan senyumannya di hadapan kru Haxim cooking. Sedangkan Riky hanya menarik nafas panjang dan pasrah dengan keadaan yang sekarang dimana dirinya harus menerima menjadi model alat masak.
"Riky, tersenyumlah. Sekarang kau bukan hanya dokter, tapi juga seorang model. Aku yakin pasti wanita akan semakin menggilai mu" Ejek Sheira yang melihat Riky meratapi nasibnya.
"Aku menerima perjodohan dengan mu untuk menyelamatkan karir ku, tapi lihat!! Kau malah menghancurkan kemachoan ku" Riky membuang nafas kasar dan terduduk di kursi yang ada di ruangan sheira.
"Hahaha... Ayolah riky! Kau berlebihan, nanti setelah kita menikah dan punya anak , aku yakin momy dan dady tidak akan meragukan ke machoan mu lagi!!" Sheira terkekeh dengan ejekannya tapi tidak sadar dengan ucapannya. Riky membolakan matanya dan tersenyum getir mendengar ucapan sheira.
"Kalau sudah tidak ada yang harus kulakukan, aku akan kembali ke apartemen. Aku lelah.."
"Terimakasih riky, dan selamat beristirahat model panciku!!" Sheira tertawa
"Hentikan tawa mu itu sheira. Terasa menggelikan di telinga ku!!"
Sheira menatap riky dan tersenyum getir. Riky pun pergi meninggalkan sheira di dalam ruangan itu. Dan berjalan ke parkiran mobil untuk kembali ke apartemennya. Riky pun memacu pedal gas mobilnya dengan kecepatan sedang, dia menikmati senja di kota sydney dari dalam mobilnya.
"Apa kata dady kalau dia tau aku akan menjadi model panci?!!" Riky membuang nafas kasar dan memukul stir mobilnya.
"Sheira bolwie aku akan membalas mu, kau harus melahirkan anak yang banyak untuk ku!!" Riky kembali tersenyum mengingat ucapan sheira. Sesampainya di apartemen, riky bergegas membersihkan diri. Hari ini dia sangat lelah, karena sebelum ke kantor sheira dia melakukan 2 operasi sesar untuk pasiennya.
*Kediaman Bolwie
Erik Bolwie sedang asik dengan laptop nya di taman belakang, seraya menikmati kopi hangat di sampinya saat Elin menghampirinya.
"Erik.." Erik pun menoleh ke arah Elin yang sekarang duduk di sampingnya.
"Iya nek, ada apa?"
"Apa kau sudah memiliki kekasih?" Erik menatap elin , perasannya sekarang sudah tidak baik mendengar pertanyaan elin.
"Belum nek, tapi sudah ada wanita yang erik sukai." erik menjawab dengan kewaspadaan terhadapnya neneknya.
"Bagus lah, segera jadikannya kekasih dan kenalkan gadis itu pada nenek. Jika kamu tidak ingin nenek jodohkan juga seperti adik mu!" Erik membolakan matanya menatap Elin.
"Erik bisa mencari sendiri nek untuk jodoh erik. Jadi nenek tidak perlu khawatir tentang hal itu."
"Kalau begitu nenek beri waktu 3 bulan untuk kau kenalkan pada nenek." Lagi lagi erik membolakan matanya mendengar ucapan Elin
"Apa harus secepat itu nek?"
"Betul kata riky, lagipula kau itu pewaris utama perusahaan. Jadi kau harus segera menikah agar riky dan adik mu bisa melangsungkan resepsi pernikahan."
"Ayolah nek, jangan terprovokasi dengan ucapan riky. Erik tidak masalah dengan hal itu.."
"3 bulan erik, kalau kau masih mau bertahan di sydney dan dekat dengan sheira!"
"Lagipula Sheira akan menikah dengan riky, jadi sheira tudak perlu erik lagi disampingnya nek" Erik masih membela diri nya agar elin mengurungkan niatnya.
"Kalau begitu, lakukan agar kau masih bertahan di perusahan. Jika tidak mau nenek jadikan tukang kayu.!" Elin pun tersenyum melihat Erik yang tersenyum getir.
"Baiklah nek."
Elin pun meninggalkan Erik seorang diri dengan perasaan yang sudah tidak baik. Dia tau bahwa menentang Elin sangat tidak mungkin.
Bagaimana aku mau membawanya kehadapan mu nek, kalau wanita nya saja tidak ada : Batin Erik.
bersambung..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Rini Q Ririn
erik ama cloudia aja pas tuch
2021-02-20
1