Chapter 06

Sheira sedang menikmati secangkir cappucino hangat di dalam ruang kerjanya. Pikirannya tidak lepas dari ancaman Tn. Adre Steiner pada Riky. Sheira tidak habis pikir dengan ancaman yang bisa merusak impian dan karir Riky sebagai seorang dokter.

"Apa kau memikirkan sesuatu sheira?" Sheira menatap Claudia yang sedang mengambil kontrak kerja penting yang ada di rak dekat meja sheira.

"Tidak. Aku hanya sedang termenung.." Dusta sheira, claudia mengahampiri sheira dan memberikan kontrak kerja dan beberapa dokumen yang dia bawa sebelumnya.

"Waktu kita tinggal beberapa hari lagi untuk melakukan sesi pemontretan pertama.." Sheira menarik nafas dan menatap claudia.

"Aku blm menemukannya clau, apa mereka mempunya model untuk kita?"

"Mereka menawarkan Tn. Jhonson untuk menjadi modelnya.."

"Dia tidak sesuai dengan karakternya, "

"Kalau begitu kau harus segera menemukan model yang tepat sheira."

"Baiklah akan kucoba membujuknya.." claudia menatap sheira tajam dan berlalu meninggalkan sheira lagi.

Sheira mengambil ponselnya dan menghubungi Elin.

("Nek boleh aku minta alamat rumah Riky?")

("Untuk apa sheira?")

("Menemui calon mertua ku..")

("Oh Sheira nenek senang mendengarnya. Baiklah akan nenek kirimkan melalui wa")

("baiklah nek aku tgg..") tut... sambungan pun terputus. Sheira menyunggingkan bibirnya. Tak lama hp sheira bergetar menandakan ada wa masuk. Yah Sheira telah mendapatkan alamatnya. Sheira bergegas menuju kediaman Tn. Steiner. Selama perjalanan dia terus memikirkan untuk membujuk Riky agar mau menjadi modelnya. Akhirnya sheira pun tiba di sebuah rumah besar , dengan niat yang kuat sheira pun langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri 1 penjaga di pos depan rumah.

"Permisi nona mau bertemu siapa?" Tanya sang penjaga kepada sheira.

"Saya mau bertemu dengan Riky Steiner. Apakah ada?"

"Tuan muda tidak pulang kemari nona. Kemungkinan ada di apartemennya"

"Oh oke. Klau begitu bisa aku bertemu dengan Nyonya Steiner?"

"Baik nona, silahkan tunggu sebentar aku akan memberitau kedatanganmu"

"Oke. Oh iya katakan Sheira Bolwie yang datang pak. "

"Baik nona." Sheira menunggu di depan teras kediamam Tn. Steiner. Tak lama seorang pria menghampiri sheira.

"Nona sheira?" Sheira mengangguk

"Saya Roby kepala asisten di rumah ini. Nyonya menyuruh nona untuk menemuinya di ruang keluarga,silahkan." Sheira pun mengikuti Roby menemui Oliv di ruang keluarga.

"Nyonya, ini nona sheira.." Oliv berbalik dan tersenyum ramah.

"Oh Sheira ternyata kau sangat cantik"

"Terimakasih tante atas pujiannya."

"Ayo mari duduk sheira, biar enak kita ngobrolnya.." Sheira tersenyum dan ikut duduk di sofa.

"Maaf tante sheira menganggu waktunya"

"Tidak masalah sheira, ada apa sampe sheira datang kemari?"

"Apa Riky tidak pulang kesini tante?" Oliv menatap sheira.

"Riky tinggal di apartemennya. Kadang - kadang pulang kesini kalau dia ingin. Apa sheira mau bertemu dengan Riky?"

"Sejujurnya iya tante, tapi berhubung riky tidak ada bertemu dengan tante juga tidak apa-apa"

"Apakah Riky menyakitimu sheira?"

"Tidak tante, aku kesini hanya ingin mengatakan pada Riky kalau sheira setuju dengan perjodohan ini.." Oliv Menatap Sheira tajam dan terrsenyum menatapnya.

"Apa kau serius sheira? Atau terpaksa?"

"Sebenernya dengan adanya perjodohan ini pun kita sudah dipaksa bukan tante haha"

Sheira terkekeh oliv pun ikut terkekeh.

"Iya kamu betul sheira. Kamu sudah menghubungi Riky?"

"Aku tidak punya nomer nya tante.." Sheira pun mendapatkan nomer dan alamat apartemen Riky dari Oliv. Setelah asik berbincang bincang dengan oliv akhirnya sheira memutuskan untuk kembali ke kantornya. Sheira berniat akan langsung menemui Riky di apartemennya nanti malam setelah pulang bekerja.

bersambung....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!