"Permisi saya mau bertemu dengan Riky Steiner, Apa bisa?" Sheira sekarang sudah berada di Albe Medical Centre untuk memenuhi keinginan Elin untuk menemani Riky makan siang.
"Dokter Steiner masih ada praktek nona. Nona bisa menunggu di depan Poli Kandungan." Karyawan informasi menunjukan arah menuju poli kandungan tempat Riky praktek. Setelah menemukan poli kandungan sheira menepati bangku kosong di tempat ruang tunggu poli.
"Nomernya pun bahkan aku tidak punya" Gumam Sheira yang sedang mengotak atik handphonenya karena lama menunggu poli kandungan selesai.
"Permisi nona apa mau memeriksakan kandungan juga? " Seorang perawat menghampiri sheira dengan senyuman.
"Oh tidak sus, saya mau bertemu dengan Dokter Steiner. Apakah beliau sudah selesai dengan prakteknya?"
"Sudah Nona. Kalau begitu tunggu sebentar saya akan memberitahu dokter steiner kalau ada yang ingin bertemu."
"Katakan padanya Sheira Bolwie ingin bertemu." Perawat itu pun meninggalkan sheira dan masuk ke ruang praktek Riky. Tak berapa lama seorang pria dengan jas putih keluar diiringi suster yang tadi menghampiri Sheira. Sheira menatap Riky yang telah berdiri didepannya.
"Mau apa kau kemari nona bolwie?" Tanya Riky menatap sheira tajam.
"Untuk menemani mu makan siang." Sheira langsung menarik tangan Riky dan membawa riky keluar dari poli kandungan
"Hei lepaskan. Aku tidak mengatakan ingin makan siang dengan mu.."Sheira menghentikan langkahnya dan melepaskan tangannya dari tangan Riky.
"Oh Tuhan. Ayolah Tn. Steiner jangan kau buat sulit. Nenek ku dan kakek mu menyuruhku untuk menemani mu makan siang hari ini. Dan ini sudah lewat jam makan siang.." Riky menatap Sheira lalu melirik jam tangannya.
"Jadi kau lapar?" Sheira mendengus kesal dan mengangguk.
"Astaga, ya sudah ayook". Sekarang giliran Riky yang menarik tangan Sheira. Riky membawa sheira menuju kantin RS. banyak pasang mata yang melihat kearah mereka dan tampak iri dengan sheira yang digandeng dengan Dokter pujaan hati mereka.
"Kau mau makan apa? Biar aku pesankan"
Sheira tersenyum dan mengangguk. Lalu menujuk ke arah menu makanan yang ada di buku menu.
"Double cheese burger dengan kentang ukuran besar?" Sheira mengangguk dan Riky pun meninggalkan sheira untuk memesankan makanan di kantin.
"Hei kau tidak makan?" Tanya sheira melihat Riky hanya membawa pesanannya dan 1 cangkir kopi.
"Aku sedang tidak ingin makan. Jadi aku hanya memesan kopi"
"Aku kemari untuk menemani mu makan siang bukan untuk ditemani makan siang oleh mu Tn. Steiner. " Sheira berdecak kesal. Riky hanya tersenyum melihat kekesalan sheira.
"Sudah, habiskan makan mu lalu kau boleh kembali melalukan aktifitas mu.."
"Kau mengusirku?"
"Aku tidak mengusir mu Sheira, aku tau kau tidak suka dengan usul nenek mu dan kakek ku untuk hal ini. Jadi setelah ini kau bisa langsung kembali ke kantor mu"
"Baiklah aku akan cepat menghabiskannya. " Riky tidak lepas dari tatapannya memandang sheira yang sedang menghabiskan makannya.
"Sheira apa aku boleh bertanya?" Sheira menatap Riky dan mengangguk.
"Apa kau tidak mau mencoba menjalani perjodohan ini?" Sheira menghentikan aktifitas makannya.
"Jangan bilang kau berubah fikiran?"
"Aku mendapat ancaman dari kakek jika aku tidak mau dijodohkan.."
"Oh Good. Jadi bukan cuma aku yang diancam, sekarang kau juga diancam. Lalu apa yang kau fikirkan?"
"Menerima perjodohan ini dan menikah dengan mu.." Jawab Riky santai sambil meneguk kopi yang ada dihadapannya.
"Kau gila Riky..!" Riky mengangguk.
"Ancaman apa yang membuat kau tidak bisa melawan kakek mu?"
"Ijin ptaktek dokter ku dicopot." Sheira tertegun dan menatap Riky dengan iba. Tapi tetap saja sulit baginya untuk menerima perjodohan ini.
"Akan aku fikirkan jalan keluarnya. Aku permisi Tn. Steiner." Sheira pun melangkah meninggalkan Riky di kantin Rs dan kembali ke kantornya.
bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Rini Q Ririn
trima aja sheira
2021-02-20
1