Tahun ajaran baru telah dimulai. Evina sekarang sudah naik ke kelas dua. Perlu banyak perjuangan untuk naik ke kelas dua. Bukan berjuang tentang pelajaran, tapi tentang biaya sekolah. Sudah empat bulan Evina menunggak SPP, sehingga ketika pengambilan raport, ia tidak bisa mendapatkannya.
Namun ibunya, dengan segala upaya mencarikan pinjaman ke sana sini untuk bisa mengambil raport anaknya itu.
Sebenarnya terbesit dalam pikiran Evina untuk tidak melanjutkan sekolah. Ia tak tega melihat ibunya harus berjuang sendiri. Ayahnya tak bisa diandalkan. Setiap kali sang ibu meminta biaya sekolah, tak pernah di respon. Bahkan sering marah.
“*Or**a ngurus sekolah, urusono dewe anakmu. Setilah, ndadak njaluk sekolah, rak iso mbayar, kok aku kon gedangkrangan nggolek duwit. Emoh, rak sudi*,” ( ngga urusan sama sekolah, urus sendiri anakmu. Tadinya ngapain minta sekolah, ngga bisa bayar, kok aku yang harus banting tulang nyari uang. Ngga mau, tak sudi) selalu kata – kata seperti ini yang keluar.
Keluarga Evina memiliki sistem patriarki yang sangat kental. Dan sangat menganggap wanita dengan sebelah mata saja. Menurutnya wanita itu cukup melayani laki – laki. Tidak perlu melakukan hal lain. Tidak boleh dalam keluarganya ketika ayahnya belum makan, yang lain tidak boleh menyentuh makanan. Apalagi ketika ayahnya sedang berbicara, sangat dilarang untuk menimpali.
Evina sebenarnya tak tahan dengan kondisi seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi. Ia terlahir dari keluarga ini. Ia tak bisa memilih dari keluarga mana ia lahir.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
“Evina......” panggil Aris, saat akan masuk gerbang. Evina menoleh ke arah suara yang tadi memanggilnya.
“Hei, Ris.....” sapa Evina.
“Pramuka kapan ngadain kemah luar kota, sih?” tanya Aris sambil berjalan bersama Evina.
“Belum tahu, sih. Proposalnya sih udah dibikin. Masalahnya, belum ada tanda tangan kepala sekolah. Ngga tau deh Fahri yang ngurus. Aku kan, ngikut aja,” ujar Evina santai.
“Aku tanya Fahri katanya suruh tanya kamu. Aku tanya kamu suruh tanya Fahri. Kalian nih, ya,” kata Aris.
“Ha, ha, ha, tuh orang ngomong gitu? Lah, aku aja ngga tau. Selama ini yang bikin proposal dia. Aku ngga terlibat sama sekali. Kenapa aku dibawa bawa,” ucap Evina seraya geleng geleng.
“Lah, gimana, sih? Kamu kan ketua putrinya. Kog, bisa ngga tahu. Apa karena ngga mau kerja bareng Fahri kamu menghindar,” tanya Aris penasaran.
“Ya, itu salah satu alasan juga, sih. Tapi bukan itu, aku emang ngga tertarik masuk pramuka kan awalnya. Jadi, ya, aku cuma jalanin aja, lah. Apa - apanya semua yang ngurus Fahri,” ujar Evina. Aris menggelengkan kepala seakan tak percaya Evi, masih saja konsisten sama ketidak tertarikannya pada Fahri atau pun pramuka.
“Ya, Allah, Vi, masih aja begitu. Ya udahlah kan udah dijalani juga. Lah, tapi kalau Fahri apa urusannya, kamu masih suka menghindari dia? Lah, kenapa? Sebenernya kalian ada apa sih? Kog, kayaknya ngga pernah akur?” tanya Aris.
“Ngga ada apa – apa,” jawab Evina datar, membuat Aris curiga. Ia melirik ke arah Evina dengan pandangan curiga,membuat Evina tak nyaman.
“Apaan sih, Ris? Ngeliatinnya gitu amat?” tanya Evina heran. Aris menggelengkan kepalanya pelan.
Tiba – tiba saat mereka berjalan segerombolan siswa baru datang dan tidak sengaja menabrak Evina sampai jatuh. Aris yang melihat itu langsung mengomeli mereka. Namun Evina terdiam membatu saat terjatuh.
“Heeh, kalau jalan hati – hati, ngga lihat ada kakak kelasnya di depan,” ujar Aris dengan nada tinggi.
“Ngga sengaja mas. Lagian di jalan gini jangan ngobrol lah,mas,” ujar Anak baru yang masih terlihat memakai seragam SMPnya.
“Eh, dibilangin, malah kamu yang nyolot. Temenku jatuh tuh,” kata Aries emosi, membuat suasana sedikit memanas. Evina masih terdiam membatu, tatapannya tiba – tiba kosong. Dia selalu seperti ini ketika ada keramaian.
Tak jauh dari tempat kejadian Fahri melihat bahwa Aris hendak berkelahi dengan adik kelas. Sementara ia juga melihat Evina yang terdududk di bawah. Fahri segera lari menghampiri Aris dan Evina.
“Ris, Ris, Ris, tenang, tenang. Ada apa sih. baru juga masuk semester baru udah mau berkelahi aja?” ujar Fahri menarik Aris yang sudah siap akan memukul si adik kelas.
Fahri menengok ke arah Evina yang membatu di lantai. Ia melepaskan Aris, lalu menuju Evina.
“Vi, kamu kenapa? Kamu ngga pa pa?” tanya Fahri khawatir.
“Ah...” sahut Evina bengong.
Fahri semakin heran dengan Evina yang tak menggubrisnya. Ia berusaha membangunkan Evina. Tiba – tiba Evina tersadar, dan menghempaskan tangan Fahri yang hendak menolongnya bangun. Fahri semakin bingung.’ Ada apa dengan gadis ini.'
Sementara si adik kelas tadi sudah kabur pergi, karena Aris berusaha terus untuk menghajarnya.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Fahri tampak sedang melamun di perpustakaan. Hari ini guru matematika tidak datang. Siswa hanya diberi tugas untuk mengerjakan tugas. Tapi Fahri tak tertarik mengerjakan tugas dan malah pergi ke perpustakaan.
Ia sedang memikirkan proposal kemah untuk masa orientasi siswa baru. Terlalu banyak yang harus diselesaikan. Namun, tiba tiba terbesit pikiran tentang Evina. Ada apa dengan Evina? Kenapa saat terjatuh tadi dia seperti kehilangan arah.
“Sendirian aja, Ri?” tanya seseorang yang tak lain adalah Dewi, anak jurusan elektro 2.
“Oh, kamu, Wi. Iya lagi jam kosong. Dikelas berisik banget, aku nongkrong disini aja,” jawab Fahri santi
“Lho, kamu sendiri kenapa ke perpus? Bukannya masih jam pelajaran?” tanya Fahri.
“Iya, Ri, di kelas ku juga jam kosong. Pak Edi, bahasa inggris ngga datang. Aku inget belum ngembaliin buku. Kalau aku ke sini nanti jam istirahat, males banget,” kata Dewi.
“Iya, sih, perpus dari kelas mu lumayan iuh. Bisa ngelewati berapa kelas. Kalau ngga digangguin ama kelas lain. Bingung aku kenapa selalu kalau ada anak cewe lewat depan kelas pada heboh,” ujar Fahri.
“Iya, sekarang sih semenjak naik kelas dua agak mendingan. Karna kelas tiga masih pada magang. Anak – anak kelas satu kan ngga berani godain. Malah satu angkatan yang sering godain. Eh, tapi si Evina kayaknya ngga ada yang godain. Dia aku liat tiap lewat kelas manapun cuek aja, santai aja gitu,” ujar Dewi. Fahri tersenyum mendengar ucapan Dewi.
“Dia mana ada yang berani godain, orang galak begitu, ha,ha,ha,” ujar Fahri tertawa.
“Iya, juga, ya. Dia itu kalau sama anak cowok jutek banget. Kalau sama anak- anak cewek pendiem banget. Temen ngobrolnya cuma Siska, deh, kayaknya?” kata Dewi.
“Masa dia kalau sama temen – temen cewek pendiem? Kog kalau sama aku bisa gahar banget gitu ya? Tapi dia ngobrol sama Aris biasa aja, sih? Apa dia ada masalah gitu, ya?” kata Fahri penasaran.
“Wah, ngga tau, deh itu. Aku ngga pernah ngobrol sama dia. Paling kalau ketemu nyapa doang. Eh, kamu penasraan amat soal Evina. Emang beneran gosipnya?” tanya Dewi.
“Gosip apaan?” tanya Fahri heran.
“Gosip kalau kalian lagi pedekate, katanya si Evina naksir sama kamu?” ujar Dewi lagi. Fahri sampai tercengang mendengarnya.
“Yang bener? Naksir aku? Masa, sih?” tanya Fahri terkejut, namun seperti malu malu.
“Ih, kenapa kamu senyum – senyum gitu? Kamu naksir juga sama Evina? Di kayak gitu lho,” ujar Dewi.
“Kayak gitu gimana?” tanya Fahri heran dengan ucapan Dewi.
“Lah, kamu tau sendiri sifat anehnya begitu. Dan penampilannya itu lho,kayak cowok, ngga ada manis manisnya,” ucap Dewi, seolah tidak senang.
“Kog, kamu ngomong begitu? Hal seperti itu kan ngga ada hubungannya dengan perasaan . Ya, kalau suka, ya, suka aja . Ngapain mikirin hal hal seperti itu?” ujar Fahri seperti membela Evina.
“Eh, jadi beneran suka sama Evina?” tanya Dewi curiga.
"Ya, bukannya begitu. Tapi kamu ngomong seolah - olah, kalau dia tu ngga pantes buat ada yang suka,” kata Fahri
Dewi hanya mengernyitkan dahinya, ia curiga kalau Fahri sebenarnya juga menyukai Evina. Lelaki setampan Fahri, banyak yang mau jadi pacarnya. Tapi satu pun tak ada yang digubrisnya. Kenapa dia malah naksir gadis yang sama sekali tak sebanding dengannya.
Terima kasih sudah bersedia membaca novel pertama saya. Semoga ceritanya enak untuk disimak ya...
Jangan lupa tinggalkan comment, like, vote serta beri rate pada episode ini. Terima kasih......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Imroatus Mdz
siip👍👍👍👏👏👏🌟🌟🌟
2020-12-28
0
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐❤️
2020-12-24
0
👑
next
2020-12-17
0