EP. 4 NAKSIR

Hari Senin telah tiba, siswa SMK HARAPAN PELITA melakukan aktivitasnya. Tak terkecuali Evina. Hari ini adalah jam pelajaran normatif / adaptif. Evina dan Siska pergi ke ruang tata usaha untuk mengambil jurnal harian dan absen harian kelas.

“Vi, cerita, dong, soal kemarin sama Fahri. Kog, bisa gitu bareng sama dia?” tanya Siska yang masih saja dirundung penasaran.

Namun sepertinya Evina enggan membahas tentang Fahri. Bukan apa – apa, Evina sepertinya tidak ada ketertarikan khusus dengan Fahri. Bahkan kalau bisa, jangan sampai dia bertemu lagi dengan dia. Setiap kali bertemu Fahri selalu saja kejadiannya tidak menyenangkan.

“Ditanyain,diem aja , sih, Vi?” ujar Siska lagi

“Apaan, sih, engga gimana – gimana. Ngga ada yang menarik yang bisa dibahas,” ujar Evina santai.

“Aahh, kamu nih, masih skeptis aja sama cowok. Dia cakep, lho! Tinggi, putih, hidungnya mancung badannya juga bagus ngga gendut, ngga kerempeng juga. Katanya anak sholeh pula. Terus mau yang gimana lagi, kamu udah kenal sama dia, pepet aja. Rejeki, Vi,” ujar Siska panjang lebar berusaha untuk membuat temannya itu membuka hati.

“Aahh, ngga mau, ah, ribet banget. Lagian buat apa juga aku pepet dia. Emangnya dia angkot dipepet segala,” jawab Evina santai

“Aduh, Vi, aku udah kenal kamu semenjak SMP, kamu tuh, ya, ngga pernah sekalipun bicara tentang cowok. Naksir cowok juga ngga pernah. Ada apa, sih? Aku jadi inget dulu waktu SMP, buat temenan sama kamu aja susahnya minta ampun. Kamu, tuh, terlalu pendiem, Vi. Eh, sekalinya ngomong selalu nyelekit di hati, deh,”

“Tau sendiri, bodyku kayak gini,mana ada cowok mau deketin aku. Aku juga ngga feminin, ngomong juga ngga bisa halus kayak kamu. Lagi pula ribet, ah, ngga kepikiran juga aku mau gitu – gitu,” ujar Evina.

"Ya, jangan ngomong gitu, lah, Vi. Dicoba aja belum, pasti ada yang bakal suka sama kamu. Ngga mungkin milyaran laki – laki di dunia ini, masa satu aja ngga da yang kecantol sama kamu. Pasti ada, lah. Coba kamu dandan sedikit. Rambutmu dipanjangin, kek. Atau kamu sekarang jangan suka sewot kalau diajak ngomong sama cowok, terutama sama Fahri.”

“Ahhh, au, ah, gelap. Ngga mau bahas ginian.” Kata Evina

Siska hanya menghela napas dengan sikap temannya ini. Siska tak tahu apa yang terjadi dengan Evina sehingga dia sama sekali tidak tertarik dengan Evina. Memang, selama ini Evina pendiam. Hanya kepadanyalah dia bener – benar mau bergaul. Siska bersekolah di STM pun semata demi menemani Evina karena dia pasti tidak akan mudah mendapat teman di tempat baru.

Siska sendiri sebenarnya cukup kesuliatan bersekolah yang notabene mempelajari ilmu teknik, yang sama sekali ia tak mengerti. Bersekolah di STM pun membuat dia kesulitan karena selalu diganggu siswa – siswa pria. Tapi Evina selalu menjaga Siska dengan kesewotannnya terhadap laki- laki.

Sampai di ruang tata usaha Siska mengambil beberapa lembar kertas absen dan jurnal di meja yang di siapkan khusus untuk tumpukan jurnal dan kertas absen tiap kelas. Lalu berpindah ke lemari perlengkapan belajar mengajar. Siska mengambil empat buah kapur tulis berwarna putih dan dua kapur tulis berwarna merah. Sementara Evina mengisi buku data pengambilan alat tulis dan kertas jurnal.

“ Ambil berapa, Sis?” tanya Evina sambil

mulai mencatat.

“Kapurnya enam, sama kertasnya buat seminggu, jadi masing - masing enam,” jawab Siska menghampiri Evina.

Setelah selesai denagn urusan di ruang tata usaha mereka bergegas kembali ke kelas. Namun saat melewati pintu, terlihat Fahri bersama temannya yang baru mau masuk ke ruang tata usaha. Fahri melemparkan senyum ke Evina. Tapi Evina mengernyitkan alisnya. Fahri terheran melihat sikap Evina, namun kali ini dia tidak menegur Evina.

Evina dan Siska berlalu melewati Fahri, tapi Siska menoleh ke arah Fahri. Ia bingung dengan kejadian yang baru saja terjadi. Mereka pun berjalan menuju ke kelas.

“Vi, kalau diajak senyum, senyumin balik. Gila! Ganteng lho, dia waktu senyum,” kata Siska

“Ngga tau, ah, Sis. Aku merasa, tuh orang aneh aja,” jawab Evina

“Aneh, gimana? Dia baik – baik aja keliatanya. Kalian, tuh, cocok kali. Fahri belum pernah kenal cewek, kamu juga belum pernah kenal cowok.”

“Cocok dari mananya? Aku sama dia bagai langit dan bumi. Dia ngomong sama aku biasa aja, sih. Ngga kayak orang yang ngga pernah ngobrol sama cewek,” kata Evina

“Ya, kan bukan ngomong dengan konteks pedekate, Vi. Kamu juga jangan suka banding – bandingin diri kamu gitu deh! Semua orang itu berhak bahagia. Kalau toh akhirnya kalian sama – sama saling suka, ya, udah, lanjut aja. Udah pokoknya, mulai sekarang harus lebih ramah sama Fahri, atau sama siapa aja, deh. Kamu harus punya cowok di masa SMA,” ujar Siska bersemangat.

“Emang kita di SMA?” tanya Evina.

“Eh, iya lupa kita di STM, ha, ha, ha,”

Mereka berdua tertawa bersama .....

😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Pukul tiga sore, para siswa sudah mengakhiri jam pelajarannya. Kelas Elektro 1 pun bubar setelah guru meninggalkan kelas.

“Vi, hari ini aku di jemput sama temenku. Jadi ngga usah nemenin nunggu bus. Kamu pulang sendiri berani, kan?” ujar Siska dalam perjalanan keluar sekolah.

“Yaelah, kapan aku pernah pulang bareng bareng, aku juga selalu pulang sendiri, kan?” jawab Siska

“Ya, udah aku duluan ya, Vi, bye?” ujar Siska sambil berlari meninggalkan Evina.

Evina melambaikan tangan ke Siska. Hari ini ia harus ke perpustakaan, karena harus mengembalikan buku. Evina berlari ke perpustakaan karena sebentar lagi sudah akan tutup. Sesampainya di perpusakaan Evina mengeluarkan beberapa buku yang pernah ia pinjam.

“Ini pak! Maaf kalau terburu – buru,” ujar Evina seraya menyerahkan buku – buku itu.

“Iya, ngga pa, pa, nduk. Tadi praktek apa teori?” tanya bapak petugas perpustakaan.

“Teori ,pak, makanya sore baru ke sini,” Jawab Evina

Tiba – tiba saja Fahri muncul dibelakang Evina sambil juga meletakan buku pinjaman diatas meja bapak penjaga.

“Tadi kenapa ngga balas senyumanku?” tanya Fahri serius. Evina hanya menoleh singkat ke arah Fahri tanpa menggubrisnya.

“Hallo, diajak ngomong nih. Berasa ngomong sama tembok.”

Evina menghela napas,ia rasanya malas menanggapi Fahri.

“Ya, ngga kenapa – kenapa,” jawab Evina singkat.

“Sombong banget, sih? Eh, dalam agama kita harus saling menyapa. Senyum adalah sebagian dari iman.Aku tadi, kan, senyumin kamu. Bales senyum, kek paling engga, kayak ngga pernah kenal aja,” ujar Fahri.

“Eh, kita kenal? Perasaan kita ngga sekelas, ngga pernah main bareng. Aku juga tahu kamu siapa?” kata Evina agak marah.

“Haahhhh, kamu bener – bener, ya. Bukan kah kita semalaman barengan jalan – jalan berdua. Udah lupa?” sahut Fahri

“Heiiii, kalau ngomong, duh, jangan bikin orang salah paham. Itu kan cuma tugas pramuka. Sekali ketemu aja udah sok akrab banget,” bentak Evina

“*H**eeei, wes – wes ojo do tukaran, tow! Wes – wes iki kaertu perpustakaane. Wes kono ndang do bali, selak sore. Malah do padu, ngko nek jodoh blaik kwe*,” ( sudah – sudah jangan bertengkar! Sudah – sudah ini kartu perpustakaannya. Sudah sana pulang, keburu sore. Kog, pada debat,ntar jodoh sukurin) ujar bapak penjaga menengahi keduanya.

Evina tanpa berlama – lama meninggalkan perpustakaan. Fahri pun juga ikut keluar. Sepertinya ia belum puas berdebat dengan Evina. Ia mengejar Evina keluar.

“Apa lagi?” ujar Evina sewot.

“Kenapa, sih, kalau ketemu selalu marah marah? Bisa ngga sih kita ngobrol enak gitu? Ya, apa salahnya kalau aku nyapa. Masa dari sejak persami itu kamu terus balik pura – pura ngga kenal lagi sama aku?” ujar Fahri.

“ Aku ngga punya urusan sama kamu dan aga pengen punya urusan sama kamu. Itu aja?” jawab Evina.

“Tapi aku pengen punya urusan sama kamu?” kata Fahri

“Apaan, sih, ngga jelas banget. Urusan apaan? Aku ngga punya utang apa- apa sama kamu,” ujar Evina heran.

“Dengerin baik – baik. Kamu tahu, kan, kalau aku kemarin dilantik jadi ketua pramuka laki- laki.” Kata Fahri

“Trus urusannya sama aku apaan?”

“Kamu mau aku jadiin ketua untuk yang putri,” ujar Fahri membuat Evina kaget.

“Kamu udah gila? Eh, ngapain aku ikut pramuka. Bentar lagi ke kelas dua bakal banyak ujian. Belum nanti, kalau banyak tugas . Ahhhh, engga makasih cari yang lain aja. Siapa tuh, si Febi, atau Siska. Nah, dia pinter ngomong tuh, biar dia aja, lah, jangan aku. Aku mau fokus pelajaran aja,” jawab Evina.

“Oh, tidak bisa. Nama kamu dan daftar pengurus angkatan kita, sudah aku serahin ke pembina pramuka. Jadi, besok jum’at sore kamu wajib datang. Karena bakal ada reorganisasi sekalian pelantikan resminya. Ok, aku tungguin sampai kamu datang,” kata Fahri sambil pergi meninggalkan Evina.

“Eh, ngga bisa begitu. Fahri, hei, hei,” ujar Evina. Sementara Fahri sudah berlari meninggalkan Evina.

Terima kasih sudah bersedia membaca novel pertama saya. Semoga ceritanya enak untuk dibaca ya...

Jangan lupa tinggalkan comment, like, vote serta beri rate pada episode ini. Terima kasih......

Terpopuler

Comments

Friska Petra

Friska Petra

likee

2021-03-16

0

Dhina ♑

Dhina ♑

hey Fahri, aku cuma mau bilang.....aku fa mau sama kamu, aku ga kenal kamu, kamu ganteng aku jelek, kamu putih aku item....beda kan??

2021-02-10

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

Ceritanya seru kak 👍👍👍

ijin promo ya 🍜🍜🍜

jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"

kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,

jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️

2021-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 EP.1 EVINA
2 EP. 2 ANEH
3 EP. 3 FAHRI
4 EP. 4 NAKSIR
5 EP.5 KETUA PRAMUKA
6 EP. 6 MULAI SUKA
7 EP. 7 GOSIP
8 EP. 8 SAKIT
9 EP.9 JATUH PADAMU
10 EP. 10 GEJOLAK
11 EP. 11 CEMBURU
12 EP. 12 TENTANG KITA
13 EP. 13 KECOLONGAN
14 EP. 14 KEPUTUSAN
15 EP. 15 SALAH PAHAM
16 EP. 16 PERANG BATIN
17 EP. 17 RINDU SINARMU
18 EP. 18 KASMARAN
19 EP. 19 GANJALAN HATI
20 EP. 20 SERANGAN
21 EP. 21 SERIUS
22 EP 22 CURIGA
23 EP. 23 CEMBURU BUTA
24 EP. 24 PERTENGKARAN TEMAN
25 EP. 25 SISKA PACARAN
26 EP. 26 KHILAF
27 EP 27. ILMU BARU
28 EP. 28 BELAJAR PACARAN
29 EP. 29 PERTENGKARAN.
30 EP. 30 PENENGAH
31 EP. 31 RUMIT
32 EP. 32 BAIKAN
33 BAB 33 FAHRI GALAU
34 EP. 34 USAHAKU
35 BAB 35. FAHRI JANGAN!
36 EP 36. IBU TAHU
37 EP. 37. LEPASKAN PEREMPUAN ITU
38 BAB. 38 AKU HARUS BAGAIMANA?
39 EP 39. MENCOBA BERTAHAN
40 EP 40. AKU SAYANG KAMU FAHRI.
41 EP 41 ARIS DAN SISKA BAIKAN
42 EP. 42 KALUT
43 BAB 43 AMARAH
44 EP 44 PESTA PERPISAHAN
45 EP.45 ARIS CEMBURU
46 EP. 46 I LOVE YOU, VI
47 EP 47 SETAHUN BERLALU
48 EP. 48 MENATA ASA
49 EP. 49 MAS INDRA
50 EP.50 AKUN FHR
51 EP. 51 BERUPAYA SEMAKSIMAL MUNGKIN
52 EP. 52 KEPUTUSAN SEPIHAK
53 EP.53 KONFRONTASI ARIS
54 EP 54 PASRAH
55 EP 55, GUNCANGAN
56 TANPA ARAH
57 PENGHIBUR
58 DEPRESI
59 Pengumuman
60 MEMULAI HARI BARU
61 EHEM
62 BEGINI AKHIRNYA
63 AKU CAPEK MAS
64 DENGERIN AKU VI
65 MEMENDAM
66 BELUM TERBUKA
67 RESEPSI PERNIKAHAN FAHRI
68 PERBICANGAN BERSAMA RYAN
69 KENCAN TERSELUBUNG
70 PERBINCANGAN
71 TRAUMA LAMA
72 SECERCAH CAHAYA
73 TERUNGKAPNYA PERASAAN RYAN
74 DI BALIK RYAN
75 PERMINTAAN MAMA
76 REUNI?
77 PERHATIANNYA RIAN
78 PERTEMUAN
79 TABIR KEHIDUPAN
80 EVINA MENCOBA MEMBUKA HATI
81 BERTEMU LAGI
82 CALONNYA EVINA
83 MELEPAS PERASAAN
84 MENJENGUK RYAN
85 REKAMAN 2010
86 Lamaran???
87 TENTANG FAHRI
88 D - DAY
89 CLOSE TO YOU
90 INSECURE
91 MENAHAN GEJOLAK
92 BELAJAR
93 USAHA TERUS
94 BERBOHONG
95 CEMBURU
96 PLAYFULL
97 MEMBUKA CERITA
98 PREGNANT
99 BUANG MASA LALU
100 EGO
101 MEMOHON
102 TOLONG FAHRI
103 KERAGUAN
104 PERMINTAAN HUMAIRA
105 FAHRI !!!
106 LEPASIN AKU
107 KAMU KENAPA MAS?
108 THE ENDING STORY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
EP.1 EVINA
2
EP. 2 ANEH
3
EP. 3 FAHRI
4
EP. 4 NAKSIR
5
EP.5 KETUA PRAMUKA
6
EP. 6 MULAI SUKA
7
EP. 7 GOSIP
8
EP. 8 SAKIT
9
EP.9 JATUH PADAMU
10
EP. 10 GEJOLAK
11
EP. 11 CEMBURU
12
EP. 12 TENTANG KITA
13
EP. 13 KECOLONGAN
14
EP. 14 KEPUTUSAN
15
EP. 15 SALAH PAHAM
16
EP. 16 PERANG BATIN
17
EP. 17 RINDU SINARMU
18
EP. 18 KASMARAN
19
EP. 19 GANJALAN HATI
20
EP. 20 SERANGAN
21
EP. 21 SERIUS
22
EP 22 CURIGA
23
EP. 23 CEMBURU BUTA
24
EP. 24 PERTENGKARAN TEMAN
25
EP. 25 SISKA PACARAN
26
EP. 26 KHILAF
27
EP 27. ILMU BARU
28
EP. 28 BELAJAR PACARAN
29
EP. 29 PERTENGKARAN.
30
EP. 30 PENENGAH
31
EP. 31 RUMIT
32
EP. 32 BAIKAN
33
BAB 33 FAHRI GALAU
34
EP. 34 USAHAKU
35
BAB 35. FAHRI JANGAN!
36
EP 36. IBU TAHU
37
EP. 37. LEPASKAN PEREMPUAN ITU
38
BAB. 38 AKU HARUS BAGAIMANA?
39
EP 39. MENCOBA BERTAHAN
40
EP 40. AKU SAYANG KAMU FAHRI.
41
EP 41 ARIS DAN SISKA BAIKAN
42
EP. 42 KALUT
43
BAB 43 AMARAH
44
EP 44 PESTA PERPISAHAN
45
EP.45 ARIS CEMBURU
46
EP. 46 I LOVE YOU, VI
47
EP 47 SETAHUN BERLALU
48
EP. 48 MENATA ASA
49
EP. 49 MAS INDRA
50
EP.50 AKUN FHR
51
EP. 51 BERUPAYA SEMAKSIMAL MUNGKIN
52
EP. 52 KEPUTUSAN SEPIHAK
53
EP.53 KONFRONTASI ARIS
54
EP 54 PASRAH
55
EP 55, GUNCANGAN
56
TANPA ARAH
57
PENGHIBUR
58
DEPRESI
59
Pengumuman
60
MEMULAI HARI BARU
61
EHEM
62
BEGINI AKHIRNYA
63
AKU CAPEK MAS
64
DENGERIN AKU VI
65
MEMENDAM
66
BELUM TERBUKA
67
RESEPSI PERNIKAHAN FAHRI
68
PERBICANGAN BERSAMA RYAN
69
KENCAN TERSELUBUNG
70
PERBINCANGAN
71
TRAUMA LAMA
72
SECERCAH CAHAYA
73
TERUNGKAPNYA PERASAAN RYAN
74
DI BALIK RYAN
75
PERMINTAAN MAMA
76
REUNI?
77
PERHATIANNYA RIAN
78
PERTEMUAN
79
TABIR KEHIDUPAN
80
EVINA MENCOBA MEMBUKA HATI
81
BERTEMU LAGI
82
CALONNYA EVINA
83
MELEPAS PERASAAN
84
MENJENGUK RYAN
85
REKAMAN 2010
86
Lamaran???
87
TENTANG FAHRI
88
D - DAY
89
CLOSE TO YOU
90
INSECURE
91
MENAHAN GEJOLAK
92
BELAJAR
93
USAHA TERUS
94
BERBOHONG
95
CEMBURU
96
PLAYFULL
97
MEMBUKA CERITA
98
PREGNANT
99
BUANG MASA LALU
100
EGO
101
MEMOHON
102
TOLONG FAHRI
103
KERAGUAN
104
PERMINTAAN HUMAIRA
105
FAHRI !!!
106
LEPASIN AKU
107
KAMU KENAPA MAS?
108
THE ENDING STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!