Bab 16 : Memotong jalan

Bola mata Frolline membulat, saat melihat siapa yang berjalan mendekati meja mereka. Sosok gagah dan familiar yang selama ini dicurigainya terlibat konspirasi penjebakannya menjadi asisten pribadi Ditya Halim Hadinata.

Sebelumnya dia belum memiliki bukti konkrit tentang keterlibatan Ditya dalam persekongkolan, tetapi melihat kehadiran papanya di tengah acara sarapan pagi yang tidak jelas tujuannya ini, Frolline jadi tahu. Lelaki tampan di hadapannya ini adalah orang licik yang menggunakan segala cara untuk mencari perhatiannya.

“Selamat pagi, maaf papa terlambat,” sapa Gunawan, tersenyum cerah. Secerah mentari pagi yang menyinari ibukota.

Dengan langkah gagah, mendekati sepasang anak manusia yang sedang mencari kejelasan hubungan. Ditya langsung berdiri dengan penuh kesopanan. Sedikit membungkuk,

Matt menggigit bibir supaya tawanya tidak keluar. Rasanya aneh melihat majikannya membungkuk pada Gunawan yang secara status dan kemapanan masih terbilang jauh dibawah Ditya yang putra raja farmasi terbesar di negri ini.

“Silahkan Om.” Ditya mempersilahkan Gunawan menempati kursi kosong di hadapannya. Dia sendiri, memilih duduk di sebelah Frolline.

Ketiganya sudah terlibat perbincangan ringan. Gunawan terlihat lebih mendominasi di antara ketiganya, sembari sesekali menatap putrinya yang duduk bersebelahan dengan Ditya.

“Maafkan papa, Fro,” ucap Gunawan tiba-tiba. Di obrolan santai itu, mendadak Gunawan terlihat serius.

Frolline mengangkat pandangannya, dia baru saja memotong sandwich di piringnya. Belum sempat mencobanya.

“Papa akan jujur, sebenarnya beberapa hari yang lalu Ditya berkunjung ke rumah kita untuk membahas sesuatu.” Gunawan membuka pembicaraan, tersenyum pada lawan bicaranya. Bergantian menatap Frolline dan Ditya.

“Ditya meminta izin padaku untuk mengenalmu lebih jauh. Dia mengaku tertarik padamu dan ingin melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius,” cerita Gunawan, menatap putrinya.

Ditya pun melakukan hal yang sama. Ikut memandang ke arah yang sama, ke arah gadis manis yang duduk disisinya. Raut keterkejutan terlihat nyata, perlahan berubah menjadi amarah.

“Aku tidak mau. Aku tidak menyukainya,” tolak Frolline dengan tegas.

Gunawan tampak mengepalkan tangan di bawah meja, berusaha menahan amarah dan kekesalan atas ketidaksopanan putrinya. Sedikit berbeda dengan Ditya, lelaki itu terlihat biasa sembari menyeruput kopi favoritnya. Tersenyum melihat kemarahan ayah dan anak yang saling melempar tatapan sinis.

Lelaki tampan itu tidak terganggu sama sekali dengan penolakan Frolline yang diproklamirkan tepat di depan matanya.

“Bos, benar tebakanku. Tidak salah aku memesan stok tolak angin untukmu,” bisik Matt, di telinga Ditya, dengan posisi membungkuk.

“Kalau dia gampang ditaklukan malah aku khawatir, Matt. Berarti dia sama saja dengan gadis yang rela telanjang di hadapanku,” balas Ditya berbisik, berikut sikutan maut mengenai dada Matt.

Tatapan sinis Frolline beralih ke Ditya. “Kamu merencanakan semuanya, termasuk meminta papa berbohong padaku sehingga aku menandatangani kontrak menjadi asisten pribadimu. Kelewatan!” gerutu Frolline.

“Aku tidak tahu menahu Fro, aku hanya menawarkan pekerjaan untukmu melalui papamu. Dan papamu setuju. Aku tidak tahu bagaimana papamu membujukmu sehingga kamu mau datang ke perusahaanku,” jelas Ditya.

“Aku akui, tawaran menjadi asisten pribadi ini untuk mengenalmu lebih dekat. Dan tentunya, aku juga ingin mengenalkanmu pada mamaku di Jerman. Aku bahkan sudah mengantongi izin dari papamu, untuk mendekatimu bahkan membawamu ke Jerman bersamaku.” Ditya menjelaskan.

“Papa tidak berbohong Fro, hanya tidak mengatakan padamu perusahaan itu milik Ditya. Karena papa tahu kalau sampai kamu mengetahuinya, kamu tidak akan mau menerima tawarannya,” jelas Gunawan.

“Aku mau mengundurkan diri!” ucap Frolline penuh amarah. Dia sudah berdiri, siap meninggalkan ruangan itu. Tetapi langkahnya terhenti saat, Gunawan membuka suara kembali.

Ditya tersenyum, menunggu Gunawan yang menjelaskan pada putrinya. Dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Frolline yang berujung akan memperburuk hubungan yang bahkan belum dimulai.

“Papa tidak keberatan kamu mengundurkan diri dari pekerjaan, tetapi papa sudah merestui Ditya yang ingin menjalin hubungan serius denganmu,” jelas Gunawan.

“Pa, aku tidak mau. Aku ....”

“Bukannya aku tidak tahu Fro, kamu masih berhubungan dengan suami kakakmu. Tinggalkan Firstan!” pinta Gunawan.

Jujur, Gunawan terpaksa menerima itikad baik Ditya yang ingin serius mengenal Frolline demi menjauhkan putrinya dari rumah tangga kakaknya sendiri. Dia juga tidak ingin Frolline dicap sebagai perusak ruma tangga orang lain. Terlepas alasan cinta atau apalah itu.

Frolline mematung di tempat. Mencerna kata-kata yang dilontarkan papanya.

“Aku permisi, selebihnya aku serahkan padamu,” pamit Gunawan pada Ditya, bergegas pergi dan meninggalkan ruangan.

Frolline masih berdiri di tempat yang sama. Amarahnya sudah di ubun-ubun. Kalau sebelumnya dia masih bisa menutup mata dengan Ditya, sekarang dia merasa harus mengambil tindakan tegas.

“Aku mengundurkan diri!” ucap Frolline, mempertegas keinginannya kembali.

“Aku akan menarik keinginanku mengenalmu. Tetaplah bekerja seperti biasa. Hubungan kita hanya karyawan dan atasan. Tidak lebih. Profesional lah Fro, aku akan melakukan hal yang sama.” Ditya akhirnya berbicara.

Matt memutar otak, dahinya berkerut dengan ucapan majikannya barusan.

“Seperti bukan bos saja. Begitu mudah dia menyerah!” batin Matt.

“Kembalilah ke perusahaan dengan sopir. Aku akan kembali dengan Matt. Mulai bekerjalah, setelah tiga bulan, silahkan mengundurkan diri. Aku tidak akan menahanmu,” perintah Ditya tanpa menunggu jawaban dari Frolline.

“Temui sekretarisku, minta semua jadwalku. Tolong pelajari apa saja yang harus kamu ketahui tentangku sampai sedetailnya. Karena kamu tidak hanya mengurus pekerjaan, tapi mengurusku seperti yang Matt lakukan.”

Ditya berdiri, mengancingkan jasnya dan berlalu melewati Frolline. Gadis itu masih membeku di tempat. Kebingungan sendiri lebih tepatnya, tidak tahu keputusan apa yang harus dibuat.

***

Ditya kembali ke kantor dengan Matt, membiarkan sopirnya, Han yang mengantar Frolline. Dia tidak mau memperkeruh suasanan hati Frolline dengan terlihat memaksa. Berhadapan dengan banyak wanita selama ini, membuatnya menguasai berbagai karakter para wanita.

“Bos, bagaimana semudah itu mengibarkan bendera putih. Seperti bukan keturunan Halim Hadinata saja,” celetuk Matt, masih fokus dengan kemudi.

“Siapa yang mengatakan kalau aku menyerah. Aku hanya mundur untuk menyerang kembali dengan strategi berbeda.”

“Hahahahah! Sudah kuduga!” ujar Matt, tersenyum.

“Kalau sudah menduga, kenapa bertanya? Mengaku saja, otakmu belum sampai kesana!” omel Ditya.

Matt tersenyum, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sesekali melirik Ditya dari kaca spion.

“Oh ya Matt, istri keponakanku mengirim pesan tadi pagi. Dia mengundangku ke apartemen barunya akhir pekan ini. Tolong siapkan sesuatu, aku tidak mungkin pergi dengan tangan kosong.” pinta Ditya.

“Oh ya, aku juga akan bersama Frolline bersamaku. Cari alasan supaya gadis itu mau menurut tanpa banyak protes. Atur semua untukku. Kalau aku tidak bisa mendekatinya dengan cara baik-baik, aku akan menggunakan cara lain. Aku akan memporakporandakan hubungan terlarangnya dengan keponakanku.”

“Hah?!” Matt terkejut.

“Cari tahu semua hadiah yang terlihat manis, yang cocok dengan selera Frolline. Aku membutuhkannya untuk menghibur Frolline disaat gadis itu terluka karena dicampakan Firstan.”

“Dia mencoba taktik pahlawan kesiangan,” batin Matt.

“Bos, kalau mau memotong jalan, bisa meniru cara keponakanmu. Dalam hitungan hari, jangankan mengenalnya, Bos bisa membawanya ke pernikahan,” goda Matt, sembari terkekeh.

***

Terima kasih.

Love you all

Terpopuler

Comments

ria aja

ria aja

hehehe bang Ditya so swet😘😘😘

2023-01-10

1

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Pinternya Othor bikin ceritera seru kayak gini.
Saya baca ini sdh kedua kalinya lhooo.
Asyiiik dak bosen.....

2022-11-26

0

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Waduh Ditya emang licik dg kerjasama pak Gunawan ayah Fro.
Horang kaya apapun bisa.
Cocok judulnya :" Crazy Rich Mencari Cinta" Harus gercep takut kedahuluan First....bahaya ini.

2022-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Beautiful In White
2 Bab 2. Pengenalan Tokoh & Visual
3 Bab 3. Harusnya Aku
4 Bab 4. Terpaksa menikah
5 Bab 5. Tunggu Aku
6 Bab 6. Dipeluk Mantan Kekasih
7 Bab 7. Sekilas Kehidupan Ditya
8 Bab 8. Panggil dia Om
9 Bab 9. Pelukan pertama, berjuta rasanya
10 Bab 10. Selangkah Lebih Maju
11 Bab 11 : Kamu mau ikut denganku?
12 Bab 12 : Amarah Ditya
13 Bab 13 : Terlalu banyak menonton infotainment
14 Bab 14 : Selamat bergabung, Fro
15 Bab 15 : Asisten pribadi Ditya
16 Bab 16 : Memotong jalan
17 Bab 17 :Akhir Pekan
18 Bab 18 : Calon kakak ipar
19 Bab 19 : Pertengkaran berlanjut
20 Bab 20 : Aku tidak mau
21 Bab 21 : Kecelakaan
22 Bab 22 : Kita akan membawanya ke Singapura
23 Bab 23 : Rugi Besar
24 Bab 24 : Cukup hargai aku
25 Bab 25 : Menikahlah denganku
26 Bab 26 : Aku merindukanmu, Fro
27 Bab 27 : Ya
28 Bab 28 : Berita duka
29 Bab 29 : Aku turut berduka, First
30 Bab 30 : Nyonya Ditya Halim Hadinata
31 Bab 31 : Mengugat cerai
32 Bab 32 : Schatzi
33 Bab 33 : Mengurus perusahaan
34 Bab 34 : Kita tinggal bersama
35 Bab 35 : Ayo Kita Pulang
36 Bab 36 : Memiliki hak untuk menguasaiku
37 Bab 37 : Sudah melamar pada Gunawan
38 Bab 38 : Aku tidak mau hidup seperti ini
39 Bab 39. Sah
40 Bab 40. Ke Surabaya
41 Bab 41. Silakan mengambil hakmu
42 Bab 42. Penyatuan indah
43 Bab 43 : Istana Halim Hadinata
44 Bab 44 : Dia istrimu tetapi bukan menantuku
45 Bab 45 : Segeralah hamil
46 Bab 46 : Bersembunyilah dari Dunia
47 Bab 47 : Cukup mama saja
48 Bab 48 : Bertahanlah
49 Bab 49 : Dia belum pantas menjadi menantuku
50 Bab 50 : Sikap Nyonya Halim
51 Bab 51 : Tidak ada lagi yang tersisa
52 Bab 52 : Seburuk-buruknya, dia orang tuaku
53 Bab 53 : Aku butuh doa dan restunya
54 Bab 54 : Kita harus pulang malam ini
55 Bab 55 : Mungkin terlambat
56 Bab 56 : Wanita hebat
57 Bab 57 : Aku akan belajar
58 Bab 58 : Laki-laki seperti apa yang aku nikahi
59 Bab 59 : Membalaskan dendam
60 Bab 60 : Ran-Ran & Teo
61 Bab 61 : Bertemu dengan masa lalu
62 Bab 62 : Tetap bersamaku
63 Bab 63 : Perayaan ulang tahun perusahaan
64 Bab 64 : Honey Bunny
65 Bab 65 : Sisa-sisa produksi
66 Bab 66 : Bencana Nasional
67 Bab 67 : Visual
68 Bab 68 : Mengundurkan diri
69 Bab 69 : Koko dinyatakan pailit
70 Bab 70 : Kekacauan yang sama
71 Bab 71 : Tamparan
72 Bab 72 : Fro, kamu baik-baik saja?
73 Bab 73 : Tunggu aku, Ko
74 Bab 74 : Tinggal dengan Mami
75 Bab 75 : Kamu boleh pergi
76 Bab 76 : Anak Merpati vs Elang jantan
77 Bab 77 : Apa aku nikahi saja
78 Bab 78 : Menikah lagi, meringankan tugas istri
79 Bab 79 : Menyetujui pernikahan
80 Bab 80 : Siasat Ditya
81 Bab 81 : Perubahan aneh Ditya
82 Bab 82 : Aku tidak mau, Ko
83 Bab 83 : Kepercayaan
84 Bab 84 : Kembali jadi diri sendiri
85 Bab 85 : Like me
86 Bab 86 : Jangan percaya pada siapa pun
87 Bab 87 : Kekacauan di pagi hari
88 Bab 88 : Restu
89 Bab 89 : Hanya Daddy
90 Bab 90 : Belum kembali
91 Bab 91 : Pria tampan mengejutkan
92 Bab 92 : Ini memalukan!
93 Bab 93 : Kailla Riadi Dirgantara
94 Bab 94 : Skandal Masa Lalu
95 Bab 95 : Amarah Ditya
96 Bab 96 : Harus hamil!
97 Bab 97 : Ikut bersamaku, Fro
98 Bab 98 : Telat seminggu
99 Bab 99 : Kamu tidak mencintainya, kan?
100 Bab 100 : Ayo kita menghilang
101 Bab 101 : Ikut aku pulang
102 Bab 102 : Dua gadis cantik
103 Bab 103 : Ketika rasa bersalah menghantam
104 Bab 104 : Daddy sakit
105 Bab 105 : Menemui dokter kandungan
106 Bab 106 : Suka Ditya di tengah duka Halim
107 Bab 107 : Papa
108 Bab 108 : Hamil lima minggu jadi tanda tanya
109 Bab 109 : Buat janji bertemu dengan Pram
110 Bab 110 : Meminta restu kembali
111 Bab 111 : Membingungkan
112 Bab 112 : Sikap Halim
113 Bab 113 : Bermain bola dan boneka
114 Bab 114 : Menjodohkan Angella
115 Bab 115 : Sikap dingin Halim
116 Bab 116 : Impian Frolline
117 Bab 117 : Mengundurkan diri
118 Bab 118 : Lamborghini Aventador
119 Bab 119 : Finally
120 Bab 120. Musim semi di Netherlands
121 Bab 121. Bersiap ke Belgia
122 Bab 122 : Brussels
123 Bab 123 : Etretat Beach, Normandie, France
124 124 : Berlin
125 Bab 125 : Jadilah pria bertanggung jawab
126 Bab 126 : Paula
127 Bab 127 : Jaga kandunganmu
128 Bab 128 : London
129 Bab 129 : Kw super premium
130 Bab 130 : Perjuangan melahirkan 1
131 Bab 131 : Perjuangan melahirkan 2
132 Bab 132 : Dragon Hadinata Lim Jīn Lóng
133 Bab 133 : Tradisi satu bulan kelahiran
134 Bab 134 : Kembali ke Jakarta
135 Bab 135 : Aku masih mencintaimu
136 Bab 136 : The end
137 Extra part 1
138 Extra part 2
139 Extra part 3
140 Extra part 4
141 Extra part 5
142 Extra part 6
143 Extra part 7
144 Extra part 8
145 Extra part 9
146 The End
147 Pengumuman
148 My Beloved Bodyguard
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1. Beautiful In White
2
Bab 2. Pengenalan Tokoh & Visual
3
Bab 3. Harusnya Aku
4
Bab 4. Terpaksa menikah
5
Bab 5. Tunggu Aku
6
Bab 6. Dipeluk Mantan Kekasih
7
Bab 7. Sekilas Kehidupan Ditya
8
Bab 8. Panggil dia Om
9
Bab 9. Pelukan pertama, berjuta rasanya
10
Bab 10. Selangkah Lebih Maju
11
Bab 11 : Kamu mau ikut denganku?
12
Bab 12 : Amarah Ditya
13
Bab 13 : Terlalu banyak menonton infotainment
14
Bab 14 : Selamat bergabung, Fro
15
Bab 15 : Asisten pribadi Ditya
16
Bab 16 : Memotong jalan
17
Bab 17 :Akhir Pekan
18
Bab 18 : Calon kakak ipar
19
Bab 19 : Pertengkaran berlanjut
20
Bab 20 : Aku tidak mau
21
Bab 21 : Kecelakaan
22
Bab 22 : Kita akan membawanya ke Singapura
23
Bab 23 : Rugi Besar
24
Bab 24 : Cukup hargai aku
25
Bab 25 : Menikahlah denganku
26
Bab 26 : Aku merindukanmu, Fro
27
Bab 27 : Ya
28
Bab 28 : Berita duka
29
Bab 29 : Aku turut berduka, First
30
Bab 30 : Nyonya Ditya Halim Hadinata
31
Bab 31 : Mengugat cerai
32
Bab 32 : Schatzi
33
Bab 33 : Mengurus perusahaan
34
Bab 34 : Kita tinggal bersama
35
Bab 35 : Ayo Kita Pulang
36
Bab 36 : Memiliki hak untuk menguasaiku
37
Bab 37 : Sudah melamar pada Gunawan
38
Bab 38 : Aku tidak mau hidup seperti ini
39
Bab 39. Sah
40
Bab 40. Ke Surabaya
41
Bab 41. Silakan mengambil hakmu
42
Bab 42. Penyatuan indah
43
Bab 43 : Istana Halim Hadinata
44
Bab 44 : Dia istrimu tetapi bukan menantuku
45
Bab 45 : Segeralah hamil
46
Bab 46 : Bersembunyilah dari Dunia
47
Bab 47 : Cukup mama saja
48
Bab 48 : Bertahanlah
49
Bab 49 : Dia belum pantas menjadi menantuku
50
Bab 50 : Sikap Nyonya Halim
51
Bab 51 : Tidak ada lagi yang tersisa
52
Bab 52 : Seburuk-buruknya, dia orang tuaku
53
Bab 53 : Aku butuh doa dan restunya
54
Bab 54 : Kita harus pulang malam ini
55
Bab 55 : Mungkin terlambat
56
Bab 56 : Wanita hebat
57
Bab 57 : Aku akan belajar
58
Bab 58 : Laki-laki seperti apa yang aku nikahi
59
Bab 59 : Membalaskan dendam
60
Bab 60 : Ran-Ran & Teo
61
Bab 61 : Bertemu dengan masa lalu
62
Bab 62 : Tetap bersamaku
63
Bab 63 : Perayaan ulang tahun perusahaan
64
Bab 64 : Honey Bunny
65
Bab 65 : Sisa-sisa produksi
66
Bab 66 : Bencana Nasional
67
Bab 67 : Visual
68
Bab 68 : Mengundurkan diri
69
Bab 69 : Koko dinyatakan pailit
70
Bab 70 : Kekacauan yang sama
71
Bab 71 : Tamparan
72
Bab 72 : Fro, kamu baik-baik saja?
73
Bab 73 : Tunggu aku, Ko
74
Bab 74 : Tinggal dengan Mami
75
Bab 75 : Kamu boleh pergi
76
Bab 76 : Anak Merpati vs Elang jantan
77
Bab 77 : Apa aku nikahi saja
78
Bab 78 : Menikah lagi, meringankan tugas istri
79
Bab 79 : Menyetujui pernikahan
80
Bab 80 : Siasat Ditya
81
Bab 81 : Perubahan aneh Ditya
82
Bab 82 : Aku tidak mau, Ko
83
Bab 83 : Kepercayaan
84
Bab 84 : Kembali jadi diri sendiri
85
Bab 85 : Like me
86
Bab 86 : Jangan percaya pada siapa pun
87
Bab 87 : Kekacauan di pagi hari
88
Bab 88 : Restu
89
Bab 89 : Hanya Daddy
90
Bab 90 : Belum kembali
91
Bab 91 : Pria tampan mengejutkan
92
Bab 92 : Ini memalukan!
93
Bab 93 : Kailla Riadi Dirgantara
94
Bab 94 : Skandal Masa Lalu
95
Bab 95 : Amarah Ditya
96
Bab 96 : Harus hamil!
97
Bab 97 : Ikut bersamaku, Fro
98
Bab 98 : Telat seminggu
99
Bab 99 : Kamu tidak mencintainya, kan?
100
Bab 100 : Ayo kita menghilang
101
Bab 101 : Ikut aku pulang
102
Bab 102 : Dua gadis cantik
103
Bab 103 : Ketika rasa bersalah menghantam
104
Bab 104 : Daddy sakit
105
Bab 105 : Menemui dokter kandungan
106
Bab 106 : Suka Ditya di tengah duka Halim
107
Bab 107 : Papa
108
Bab 108 : Hamil lima minggu jadi tanda tanya
109
Bab 109 : Buat janji bertemu dengan Pram
110
Bab 110 : Meminta restu kembali
111
Bab 111 : Membingungkan
112
Bab 112 : Sikap Halim
113
Bab 113 : Bermain bola dan boneka
114
Bab 114 : Menjodohkan Angella
115
Bab 115 : Sikap dingin Halim
116
Bab 116 : Impian Frolline
117
Bab 117 : Mengundurkan diri
118
Bab 118 : Lamborghini Aventador
119
Bab 119 : Finally
120
Bab 120. Musim semi di Netherlands
121
Bab 121. Bersiap ke Belgia
122
Bab 122 : Brussels
123
Bab 123 : Etretat Beach, Normandie, France
124
124 : Berlin
125
Bab 125 : Jadilah pria bertanggung jawab
126
Bab 126 : Paula
127
Bab 127 : Jaga kandunganmu
128
Bab 128 : London
129
Bab 129 : Kw super premium
130
Bab 130 : Perjuangan melahirkan 1
131
Bab 131 : Perjuangan melahirkan 2
132
Bab 132 : Dragon Hadinata Lim Jīn Lóng
133
Bab 133 : Tradisi satu bulan kelahiran
134
Bab 134 : Kembali ke Jakarta
135
Bab 135 : Aku masih mencintaimu
136
Bab 136 : The end
137
Extra part 1
138
Extra part 2
139
Extra part 3
140
Extra part 4
141
Extra part 5
142
Extra part 6
143
Extra part 7
144
Extra part 8
145
Extra part 9
146
The End
147
Pengumuman
148
My Beloved Bodyguard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!