Bab 7. Sekilas Kehidupan Ditya

Frolline kembali ke rumah bersama kedua orang tuanya. Terasa sepi, untuk pertama kalinya sang kakak tidak pulang bersama mereka. Angella malam ini menginap dengan suaminya di hotel. Memikirkannya saja, hati terasa sakit. Kalau tahu cinta bisa begitu menyakitkan, ingin rasanya tidak pernah jatuh cinta.

Baru saja ia akan menapaki tangga yang akan mengantar ke kamarnya di lantai dua, Gunawan, memanggilnya.

“Fro, ke sini sebentar,” panggilnya, meminta putrinya duduk di sofa bersamanya.

Lelaki yang mulai beranjak tua dengan uban memutih mendominasi rambut hitamnya itu tampak serius. Menatap putri bungsunya dengan pandangan yang sulit diungkapkan. Ada rasa iba dan kesal menyatu bersamaan. Ia tidak mau dianggap seorang ayah yang gagal mendidik putrinya. Cukup Angella yang mencoreng nama baik keluarga dengan hamil sebelum menikah, ia tidak ingin gagal lagi mendidik putri keduanya.

“Fro, kamu tahu kan First itu sudah menikah. Tidak pantas kamu memeluknya seperti tadi,” ucap Gunawan, membuka pembicaraan.

Frolline menunduk.

“Dia sudah berstatus suami kakakmu,” lanjutnya lagi.

“Dia kekasihku,” protes Frolline, masih tidak terima dengan pernikahan yang bahkan sudah disahkan di hadapan Tuhan dan hukum negara.

“Hubungan kalian sudah tidak sama seperti dulu. Mungkin, sewaktu First masih menjadi kekasihmu, Papa tidak pernah melarang Angell terkadang memeluk kekasihmu. Karena hubungan kalian bertiga dekat satu sama lain. Namun, sekarang berbeda, status First itu bukan kekasih seseorang, tetapi suami orang lain,” jelas Gunawan menegaskan.

Mama Frolline yang ikut menyimak akhirnya membuka suara, setelah tidak tega melihat putrinya tertunduk sedih.

“Sudahlah, Pa. Jangan dibahas dulu. Mereka bertiga sudah dekat sejak bayi, bahkan Fro selama lima tahun belakangan berpacaran dengan First. Semuanya terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Tidak mungkin juga dalam sekejap memintanya menjadi orang asing,” ucap Mama Frolline, berusaha membela putrinya.

Gunawan yang sejak awal menentang sikap istrinya yang terlalu memanjakan putri bungsunya hanya berdecak kesal.

“Kamu lihat sendiri bagaimana hasil didikanmu. Betapa manjanya putrimu ini. Gadis lain seumurannya sudah bekerja, bahkan banyak yang sudah menikah dan memiliki anak,” omel Gunawan.

“Dia bukan anak kecil lagi. Tahun ini dia sudah 22 tahun.” Omelan yang tadinya ditujukan pada Frolline berlanjut ke mamanya.

Dan Frolline, gadis itu terlalu mengantuk, menanggapi pertengkaran Papa dan mamanya yang berselisih pendapat seperti biasa. Di saat kedua orang tuanya berdebat panjang lebar, ia mengendap-endap naik ke kamarnya.

“Mereka selalu begitu,” ucap Frolline, merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Tangannya membuka laci di nakas, mengeluarkan foto-foto kenangannya bersama First.

***

Sebulan berlalu.

Ditya memilih menjauh untuk sementara. Selain tuntutan pekerjaan, ia juga ingin mencari tahu perasaannya sendiri. Meskipun tetap ada laporan masuk mengenai pergerakan dan keseharian gadis yang mencuri hatinya.

Setelah pertemuan pertama mereka di pesta pernikahan Firstan, keponakannya, Matt langsung menyodorkan setumpuk data dari masa kecil Frolline sampai detik ditinggal menikah sang kekasih. Tidak sampai di situ saja, Matt bahkan mengumpulkan semua data orang terdekat Frolline termasuk kedua orang tuanya.

Ditya baru saja menginjakan kakinya ke tanah air setelah menghabiskan akhir pekannya selama dua hari di Singapura bersama Radit, temannya yang seorang Crazy Rich, putra tunggal Bos hotel di Bandung. Mereka juga memboyong serta beberapa gadis model yang cantik dan seksi, sahabat Radit untuk menemani selama di Singapura.

Masih dengan ditemani asistennya Matt, lelaki muda itu keluar dari bandara Halim Perdana Kusuma meninggalkan jet pribadinya terparkir di apron selatan bandara.

“Sudah lama tidak menerbangkan pesawat, Bos. Tidak rindu duduk di kokpit?” tanya Matt tiba-tiba.

Teringat dengan kemampuan majikannya yang pernah mengambil sekolah penerbangan di Amerika. Walaupun hanya memegang lisensi untuk pesawat pribadi dan single engine, setidaknya lelaki tampan yang jadi panutannya itu sudah mendapat izin menerbangkan si burung besi di malam hari.

Ditya menggeleng. “Lebih enak diterbangkan!” sahut Ditya asal, memancing tawa rekannya dan beberapa gadis model yang berjalan di belakangnya.

Saat keluar dari pintu bandara, lelaki idaman para kaum hawa itu sudah disambut dengan Lamborghini Aventador Lp 700-4. Mengundang decak kagum sang rekan yang tidak kalah berduit.

“Baru lagi?” tanya Radit, mengagumi mobil merah yang menggoda imannya.

“Ah! Di garasimu lebih hebat lagi dari ini,” sahut Ditya, merendah.

“Kamu langsung kembali ke Bandung atau ke hotel?” tanya Ditya memandang sekilas ketiga gadis cantik yang menemani mereka.

“Aku menginap di tempatmu malam ini,” sahut Radit.

“Tidak masalah, tetapi jangan membawa perempuan ke tempatku!” pinta Ditya.

“Come on, Bro!” Radith memasang wajah memelas, berharap bisa memboyong salah satu gadis model itu ke tempat tidurnya.

“No! Cari hotel saja! Kediamanku hanya untuk calon istriku saja. Tidak untuk wanita lain,” sahut Ditya melangkah masuk ke mobilnya. Baru saja ia akan membuka pintu mobil, tiba-tiba ponsel pintar di saku celananya berdering.

Mengerutkan dahinya, kembali kakaknya Marisa yang menghubungi. Setelah sebulan ini tidak ada kontak sama sekali.

“Ya, Kak,” sahut Ditya sesaat setelah menempelkan ponsel tipis itu di telinganya.

“Ditya, besok malam datang ke rumah. Akan ada perayaan ulang tahun kakak iparmu yang ke 50 tahun. Bukan perayaan mewah, hanya kumpul-kumpul keluarga saja,” jelas Marisa.

Ditya terdiam sesaat. Pikirannya langsung tertuju pada Frolline. Gadis itu pasti akan datang juga menghadiri perayaan kakak iparnya. Entahlah, perasaannya masih mengambang. Belum memahami perasaannya sendiri. Namun, Frolline bisa mencuri hati dan pikirannya tepat di pandangan pertamanya.

Ada sesuatu yang dimiliki gadis itu, tetapi tidak dimiliki gadis lain yang selama ini mengelilinginya. Ia bukan tidak memiliki teman wanita. Ada banyak wanita berdiri di sekitarnya, dari mahasiswi sampai wanita karir. Dari model, artis sampai putri manja para konglomerat.

Namun, ada satu yang tidak mereka miliki. Ditya tidak bisa merasakan sesuatu pada pandangan pertamanya. Berbeda saat melihat Frolline pertama kali. Gadis itu berjalan sembari menyembunyikan rona sedihnya di atas karpet merah. Dan tidak dipungkiri, Ditya terpana karena itu.

“Ditya ... Ditya ... kamu pasti datang, kan?” tanya Marisa memastikan. Suara Marisa yang begitu kencang, menariknya ke kenyataan.

“Ya-ya, Kak. Coba aku lihat jadwalku dulu,” sahut Ditya terbata.

“Tidak perlu membawa apa-apa. Hanya acara kumpul keluarga dan teman-teman dekat saja,” ucap sang kakak.

Baru saja Ditya akan mematikan sambungan ponselnya, tetapi suara kakaknya terdengar lagi, nyaring berteriak.

“Ditya ... orang property sudah datang ke rumah beberapa hari yang lalu. Sebenarnya tidak perlu repot-repot, tetapi terima kasih untuk hadiahmu pada Firstan dan Angella.” Marisa berkata.

“Mereka suka? Pilih saja mau unit yang mana. Aku tidak keberatan. Kalau mereka tidak cocok, mereka bisa memilih sendiri hunian yang mereka suka. Aku memang ingin menghadiahkannya untuk keponakanku,” ucap Ditya lagi.

“Atau mau mengambil di tempat yang sama denganku. Tidak masalah, sampaikan saja pada First,” lanjut Ditya sebelum mematikan ponselnya.

***

Terima kasih

Love You all

Terpopuler

Comments

ria aja

ria aja

lnjut

2023-01-06

1

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Hebat Ditya dlm memilih calon isteri sdh punya prinsip yg kuat.
Saya yakin Froline pasti wajahnya mirip dgn Kailla,mereka sepupu ibu mereka bersaudara kembar.
Jadi Ditya jstuh cintanya pada pandangan pertama seperti ketika tertarik kpd Kailla juga.Sayang Kailla isteri orang.
Ditya juga menikmati karma nanti isterinya Fro masih dicintai mantan kekasih.nya yaitu First. Luar biasa kak Wety author berbakat kisah 2 ciptaannya selalu bikin candu pembacanya. saya dah 2x baca ulang kisah ini.,tidak bosan.....

2022-11-26

0

Nur Lizza

Nur Lizza

wuiiii dpt hadiah rmh dr om aditya

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Beautiful In White
2 Bab 2. Pengenalan Tokoh & Visual
3 Bab 3. Harusnya Aku
4 Bab 4. Terpaksa menikah
5 Bab 5. Tunggu Aku
6 Bab 6. Dipeluk Mantan Kekasih
7 Bab 7. Sekilas Kehidupan Ditya
8 Bab 8. Panggil dia Om
9 Bab 9. Pelukan pertama, berjuta rasanya
10 Bab 10. Selangkah Lebih Maju
11 Bab 11 : Kamu mau ikut denganku?
12 Bab 12 : Amarah Ditya
13 Bab 13 : Terlalu banyak menonton infotainment
14 Bab 14 : Selamat bergabung, Fro
15 Bab 15 : Asisten pribadi Ditya
16 Bab 16 : Memotong jalan
17 Bab 17 :Akhir Pekan
18 Bab 18 : Calon kakak ipar
19 Bab 19 : Pertengkaran berlanjut
20 Bab 20 : Aku tidak mau
21 Bab 21 : Kecelakaan
22 Bab 22 : Kita akan membawanya ke Singapura
23 Bab 23 : Rugi Besar
24 Bab 24 : Cukup hargai aku
25 Bab 25 : Menikahlah denganku
26 Bab 26 : Aku merindukanmu, Fro
27 Bab 27 : Ya
28 Bab 28 : Berita duka
29 Bab 29 : Aku turut berduka, First
30 Bab 30 : Nyonya Ditya Halim Hadinata
31 Bab 31 : Mengugat cerai
32 Bab 32 : Schatzi
33 Bab 33 : Mengurus perusahaan
34 Bab 34 : Kita tinggal bersama
35 Bab 35 : Ayo Kita Pulang
36 Bab 36 : Memiliki hak untuk menguasaiku
37 Bab 37 : Sudah melamar pada Gunawan
38 Bab 38 : Aku tidak mau hidup seperti ini
39 Bab 39. Sah
40 Bab 40. Ke Surabaya
41 Bab 41. Silakan mengambil hakmu
42 Bab 42. Penyatuan indah
43 Bab 43 : Istana Halim Hadinata
44 Bab 44 : Dia istrimu tetapi bukan menantuku
45 Bab 45 : Segeralah hamil
46 Bab 46 : Bersembunyilah dari Dunia
47 Bab 47 : Cukup mama saja
48 Bab 48 : Bertahanlah
49 Bab 49 : Dia belum pantas menjadi menantuku
50 Bab 50 : Sikap Nyonya Halim
51 Bab 51 : Tidak ada lagi yang tersisa
52 Bab 52 : Seburuk-buruknya, dia orang tuaku
53 Bab 53 : Aku butuh doa dan restunya
54 Bab 54 : Kita harus pulang malam ini
55 Bab 55 : Mungkin terlambat
56 Bab 56 : Wanita hebat
57 Bab 57 : Aku akan belajar
58 Bab 58 : Laki-laki seperti apa yang aku nikahi
59 Bab 59 : Membalaskan dendam
60 Bab 60 : Ran-Ran & Teo
61 Bab 61 : Bertemu dengan masa lalu
62 Bab 62 : Tetap bersamaku
63 Bab 63 : Perayaan ulang tahun perusahaan
64 Bab 64 : Honey Bunny
65 Bab 65 : Sisa-sisa produksi
66 Bab 66 : Bencana Nasional
67 Bab 67 : Visual
68 Bab 68 : Mengundurkan diri
69 Bab 69 : Koko dinyatakan pailit
70 Bab 70 : Kekacauan yang sama
71 Bab 71 : Tamparan
72 Bab 72 : Fro, kamu baik-baik saja?
73 Bab 73 : Tunggu aku, Ko
74 Bab 74 : Tinggal dengan Mami
75 Bab 75 : Kamu boleh pergi
76 Bab 76 : Anak Merpati vs Elang jantan
77 Bab 77 : Apa aku nikahi saja
78 Bab 78 : Menikah lagi, meringankan tugas istri
79 Bab 79 : Menyetujui pernikahan
80 Bab 80 : Siasat Ditya
81 Bab 81 : Perubahan aneh Ditya
82 Bab 82 : Aku tidak mau, Ko
83 Bab 83 : Kepercayaan
84 Bab 84 : Kembali jadi diri sendiri
85 Bab 85 : Like me
86 Bab 86 : Jangan percaya pada siapa pun
87 Bab 87 : Kekacauan di pagi hari
88 Bab 88 : Restu
89 Bab 89 : Hanya Daddy
90 Bab 90 : Belum kembali
91 Bab 91 : Pria tampan mengejutkan
92 Bab 92 : Ini memalukan!
93 Bab 93 : Kailla Riadi Dirgantara
94 Bab 94 : Skandal Masa Lalu
95 Bab 95 : Amarah Ditya
96 Bab 96 : Harus hamil!
97 Bab 97 : Ikut bersamaku, Fro
98 Bab 98 : Telat seminggu
99 Bab 99 : Kamu tidak mencintainya, kan?
100 Bab 100 : Ayo kita menghilang
101 Bab 101 : Ikut aku pulang
102 Bab 102 : Dua gadis cantik
103 Bab 103 : Ketika rasa bersalah menghantam
104 Bab 104 : Daddy sakit
105 Bab 105 : Menemui dokter kandungan
106 Bab 106 : Suka Ditya di tengah duka Halim
107 Bab 107 : Papa
108 Bab 108 : Hamil lima minggu jadi tanda tanya
109 Bab 109 : Buat janji bertemu dengan Pram
110 Bab 110 : Meminta restu kembali
111 Bab 111 : Membingungkan
112 Bab 112 : Sikap Halim
113 Bab 113 : Bermain bola dan boneka
114 Bab 114 : Menjodohkan Angella
115 Bab 115 : Sikap dingin Halim
116 Bab 116 : Impian Frolline
117 Bab 117 : Mengundurkan diri
118 Bab 118 : Lamborghini Aventador
119 Bab 119 : Finally
120 Bab 120. Musim semi di Netherlands
121 Bab 121. Bersiap ke Belgia
122 Bab 122 : Brussels
123 Bab 123 : Etretat Beach, Normandie, France
124 124 : Berlin
125 Bab 125 : Jadilah pria bertanggung jawab
126 Bab 126 : Paula
127 Bab 127 : Jaga kandunganmu
128 Bab 128 : London
129 Bab 129 : Kw super premium
130 Bab 130 : Perjuangan melahirkan 1
131 Bab 131 : Perjuangan melahirkan 2
132 Bab 132 : Dragon Hadinata Lim Jīn Lóng
133 Bab 133 : Tradisi satu bulan kelahiran
134 Bab 134 : Kembali ke Jakarta
135 Bab 135 : Aku masih mencintaimu
136 Bab 136 : The end
137 Extra part 1
138 Extra part 2
139 Extra part 3
140 Extra part 4
141 Extra part 5
142 Extra part 6
143 Extra part 7
144 Extra part 8
145 Extra part 9
146 The End
147 Pengumuman
148 My Beloved Bodyguard
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1. Beautiful In White
2
Bab 2. Pengenalan Tokoh & Visual
3
Bab 3. Harusnya Aku
4
Bab 4. Terpaksa menikah
5
Bab 5. Tunggu Aku
6
Bab 6. Dipeluk Mantan Kekasih
7
Bab 7. Sekilas Kehidupan Ditya
8
Bab 8. Panggil dia Om
9
Bab 9. Pelukan pertama, berjuta rasanya
10
Bab 10. Selangkah Lebih Maju
11
Bab 11 : Kamu mau ikut denganku?
12
Bab 12 : Amarah Ditya
13
Bab 13 : Terlalu banyak menonton infotainment
14
Bab 14 : Selamat bergabung, Fro
15
Bab 15 : Asisten pribadi Ditya
16
Bab 16 : Memotong jalan
17
Bab 17 :Akhir Pekan
18
Bab 18 : Calon kakak ipar
19
Bab 19 : Pertengkaran berlanjut
20
Bab 20 : Aku tidak mau
21
Bab 21 : Kecelakaan
22
Bab 22 : Kita akan membawanya ke Singapura
23
Bab 23 : Rugi Besar
24
Bab 24 : Cukup hargai aku
25
Bab 25 : Menikahlah denganku
26
Bab 26 : Aku merindukanmu, Fro
27
Bab 27 : Ya
28
Bab 28 : Berita duka
29
Bab 29 : Aku turut berduka, First
30
Bab 30 : Nyonya Ditya Halim Hadinata
31
Bab 31 : Mengugat cerai
32
Bab 32 : Schatzi
33
Bab 33 : Mengurus perusahaan
34
Bab 34 : Kita tinggal bersama
35
Bab 35 : Ayo Kita Pulang
36
Bab 36 : Memiliki hak untuk menguasaiku
37
Bab 37 : Sudah melamar pada Gunawan
38
Bab 38 : Aku tidak mau hidup seperti ini
39
Bab 39. Sah
40
Bab 40. Ke Surabaya
41
Bab 41. Silakan mengambil hakmu
42
Bab 42. Penyatuan indah
43
Bab 43 : Istana Halim Hadinata
44
Bab 44 : Dia istrimu tetapi bukan menantuku
45
Bab 45 : Segeralah hamil
46
Bab 46 : Bersembunyilah dari Dunia
47
Bab 47 : Cukup mama saja
48
Bab 48 : Bertahanlah
49
Bab 49 : Dia belum pantas menjadi menantuku
50
Bab 50 : Sikap Nyonya Halim
51
Bab 51 : Tidak ada lagi yang tersisa
52
Bab 52 : Seburuk-buruknya, dia orang tuaku
53
Bab 53 : Aku butuh doa dan restunya
54
Bab 54 : Kita harus pulang malam ini
55
Bab 55 : Mungkin terlambat
56
Bab 56 : Wanita hebat
57
Bab 57 : Aku akan belajar
58
Bab 58 : Laki-laki seperti apa yang aku nikahi
59
Bab 59 : Membalaskan dendam
60
Bab 60 : Ran-Ran & Teo
61
Bab 61 : Bertemu dengan masa lalu
62
Bab 62 : Tetap bersamaku
63
Bab 63 : Perayaan ulang tahun perusahaan
64
Bab 64 : Honey Bunny
65
Bab 65 : Sisa-sisa produksi
66
Bab 66 : Bencana Nasional
67
Bab 67 : Visual
68
Bab 68 : Mengundurkan diri
69
Bab 69 : Koko dinyatakan pailit
70
Bab 70 : Kekacauan yang sama
71
Bab 71 : Tamparan
72
Bab 72 : Fro, kamu baik-baik saja?
73
Bab 73 : Tunggu aku, Ko
74
Bab 74 : Tinggal dengan Mami
75
Bab 75 : Kamu boleh pergi
76
Bab 76 : Anak Merpati vs Elang jantan
77
Bab 77 : Apa aku nikahi saja
78
Bab 78 : Menikah lagi, meringankan tugas istri
79
Bab 79 : Menyetujui pernikahan
80
Bab 80 : Siasat Ditya
81
Bab 81 : Perubahan aneh Ditya
82
Bab 82 : Aku tidak mau, Ko
83
Bab 83 : Kepercayaan
84
Bab 84 : Kembali jadi diri sendiri
85
Bab 85 : Like me
86
Bab 86 : Jangan percaya pada siapa pun
87
Bab 87 : Kekacauan di pagi hari
88
Bab 88 : Restu
89
Bab 89 : Hanya Daddy
90
Bab 90 : Belum kembali
91
Bab 91 : Pria tampan mengejutkan
92
Bab 92 : Ini memalukan!
93
Bab 93 : Kailla Riadi Dirgantara
94
Bab 94 : Skandal Masa Lalu
95
Bab 95 : Amarah Ditya
96
Bab 96 : Harus hamil!
97
Bab 97 : Ikut bersamaku, Fro
98
Bab 98 : Telat seminggu
99
Bab 99 : Kamu tidak mencintainya, kan?
100
Bab 100 : Ayo kita menghilang
101
Bab 101 : Ikut aku pulang
102
Bab 102 : Dua gadis cantik
103
Bab 103 : Ketika rasa bersalah menghantam
104
Bab 104 : Daddy sakit
105
Bab 105 : Menemui dokter kandungan
106
Bab 106 : Suka Ditya di tengah duka Halim
107
Bab 107 : Papa
108
Bab 108 : Hamil lima minggu jadi tanda tanya
109
Bab 109 : Buat janji bertemu dengan Pram
110
Bab 110 : Meminta restu kembali
111
Bab 111 : Membingungkan
112
Bab 112 : Sikap Halim
113
Bab 113 : Bermain bola dan boneka
114
Bab 114 : Menjodohkan Angella
115
Bab 115 : Sikap dingin Halim
116
Bab 116 : Impian Frolline
117
Bab 117 : Mengundurkan diri
118
Bab 118 : Lamborghini Aventador
119
Bab 119 : Finally
120
Bab 120. Musim semi di Netherlands
121
Bab 121. Bersiap ke Belgia
122
Bab 122 : Brussels
123
Bab 123 : Etretat Beach, Normandie, France
124
124 : Berlin
125
Bab 125 : Jadilah pria bertanggung jawab
126
Bab 126 : Paula
127
Bab 127 : Jaga kandunganmu
128
Bab 128 : London
129
Bab 129 : Kw super premium
130
Bab 130 : Perjuangan melahirkan 1
131
Bab 131 : Perjuangan melahirkan 2
132
Bab 132 : Dragon Hadinata Lim Jīn Lóng
133
Bab 133 : Tradisi satu bulan kelahiran
134
Bab 134 : Kembali ke Jakarta
135
Bab 135 : Aku masih mencintaimu
136
Bab 136 : The end
137
Extra part 1
138
Extra part 2
139
Extra part 3
140
Extra part 4
141
Extra part 5
142
Extra part 6
143
Extra part 7
144
Extra part 8
145
Extra part 9
146
The End
147
Pengumuman
148
My Beloved Bodyguard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!