Kamis Malam...
Sekitar pukul 19.00 WIB, Gadis dengan seorang sopirnya pergi menuju rumah Tasya untuk menjemputnya.
Gadis mengenakan gaun yang anggun dan berias wajahnya menggunakan make up sehingga dia terlihat sangat cantik. Sehingga siapapun yang melihatnya pasti akan terpana dan terpesona dengan keanggunannya.
Sesampainya didepan rumah Tasya, Gadis turun dari mobilnya dan menyuruh si sopir untuk menunggu didalam mobil. Gadis berjalan menuju ke depan pintu rumah Tasya dengan membawa sebuah tas kertas yang berisi gaun ditangannya. Gadis sengaja membawakan gaun tersebut untuk Tasya karena dia tau bahwa Tasya pasti tak menyiapkan apapun karena tak tau mereka akan pergi ke pesta ulang tahun.
Ttookk... Ttokkk.. Ttookk...
Gadis mengetuk pintu berulangkali sampai Tasya membukakannya. Tasya membuka pintu dan terpana akan kecantikan seseorang didepannya. Mulutnya sedikit menganga dengan mata melongo tanpa berkedip sedikitpun. Gadis yang melihat ekspresi Tasya langsung tersenyum dan melayangkan kedua tangannya kesamping kemudian memutar tubuhnya berulangkali.
"Gadis?" Tanya Tasya tak percaya wanita anggun didepannya adalah Gadis, teman sekampusnya.
"Iya! Siapa lagi?" Jawab Gadis tersenyum manis.
"Kamu cantik banget! Aku hampir tak bisa mengenalimu." Ucap Tasya memuji Gadis.
Gadis hanya tersenyum mendengar pujian dari Tasya.
"Oh iya! Ini!" Ucap Gadis menyerahkan tas yang dibawanya.
"Apa ini?" Tanya Tasya menerima tas tersebut dan membukanya.
"Gaun?" Lanjut Tasya bertanya tak mengerti maksud Gadis.
"He'em." Jawab Gadis menganggukkan kepalanya.
"Buat apa?" Tanya Tasya semakin bingung.
"Buat kamu pakai malam ini." Jawab Gadis.
"Memangnya kita mau kemana?" Tanya Tasya bingung.
"Kamu pakai saja. Dan kamu akan tau setelah kita sampai. Cepetan kamu pakai!" Jawab Gadis.
"Jawab dulu kita mau kemana?" Tanya Tasya memaksa Gadis untuk memberitahu tujuannya.
"Kamu tenang saja, aku tidak akan menjualmu. Kamu terlalu berharga untuk dijual. Kalaupun akan aku jual, pasti akan aku jual dengan harga yang sangat tinggi agar bukan orang biasa yang membelimu. Hahahaha!" Canda Gadis.
"Aku serius kita mau kemana?" Tanya Tasya penasaran.
"Kita hanya akan pergi kesebuah pesta ulang tahun. Cepatlah bergegas atau kita akan terlambat." Jawab Gadis.
"Ulang tahun? Ulang tahun siapa?" Tanya Tasya semakin penasaran.
"Ulang tahun istri presdir perusahaan Start." Jawab Gadis tersenyum.
"Bagaimana bisa kita akan masuk tanpa kartu undangan? Dan pasti yang datang ke acara tersebut adalah orang orang penting semua. Kamu jangan gila." Ucap Tasya ragu.
"Sudah kamu tenang saja. Kamu hanya perlu temani aku saja. Biar semua aku yang ngatur." Ucap Gadis mengacungkan jari jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya kearah Tasya.
"Tapi... " Ucap Tasya ragu.
"Udah nggak usah tapi tapian. Ayo!" Ucap Gadis mendorong Tasya masuk kedalam rumahnya sendiri.
Gadis menyuruh Tasya untuk segera berganti pakaiannya dengan gaun yang dibawakannya tadi. Gadis duduk diruang tamu untuk menunggu Tasya.
Tasya hanya menuruti kemauan Gadis, percuma saja dia menolak pasti Gadis akan tetap memaksanya. Tasya naik keatas untuk menuju ke kamarnya. Tasya berganti mengenakan gaun yang dibawakan gadis untuknya.
Tasya memakai gaun lengan pendek, panjang dibawah lutut berwarna rose gold dan sedikit memoles tipis wajahnya dengan make up yang dimilikinya, rambut terurai dengan hiasan penjepit dibelakang. Dia memakai sepatu high hill yang tak terlalu tinggi berwarna silver menambah keanggunannya. Tak lupa Tasya membawa dompet untuk melengkapi penampilannya.
Selesai bersiap, Tasya keluar kamarnya dan berjalan menuruni tangga. Dia berjalan pelan.
Gadis yang melihat penampilannya sungguh terpana. Belum pernah dia melihat kecantikan Tasya yang sebenarnya. Melihat Gadis yang tak berkedip menatapnya, Tasya semakin merasa tak percaya diri.
"Kenapa? Nggak pantes ya?" Tanya Tasya menghampiri Gadis dan melihat ke kanan dan kiri pada gaunnya.
Gadis hanya menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa? Riasanku jelek?" Tanya Tasya menyentuh pipinya sendiri dan semakin tak percaya diri.
Lagi lagi Gadis menggelengkan kepalanya lagi.
"Lalu kenapa?" Tanya Tasya mengerutkan dahinya.
"Perfect!" Gumam Gadis.
"Hemm??" Gumam Tasya bingung.
"Kamu cantik sekali. Kalau aku cowok pasti aku sudah jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama." Ucap Gadis menggoda.
"Kamu!" Balas Tasya berteriak gemas kepada temannya itu.
"Hehehe! Ayo!" Ajak Gadis untuk berangkat. Gadis menggandeng tangan Tasya.
"Tunggu sebentar." Ucap Tasya menghentikan langkah Gadis.
"Ada apa?" Tanya Gadis menatap Tasya.
"Aku nggak punya hadiah ulang tahun. Nggak pantas kan kita datang ke pesta ulang tahun tanpa hadiah? Kan nggak etis." Ucap Tasya menjelaskan.
"Ohh! Soal hadiah ulang tahun ya?" Tanya Gadis.
Tasya hanya menganggukkan kepalanya.
Gadis berpikir sejenak. Giginya menggigit kuku jempolnya untuk berpikir.
"Sudah kamu tenang saja biar aku semua yang ngatur." Ucap Gadis.
"Tapi aku sudah banyak merepotkanmu." Balas Tasya.
"Sudah tidak apa apa." Balas Gadis.
"Begini saja, diperjalanan kita mampir dulu kesebuah toko dan membeli hadiah di sana." Usul Tasya.
"Kita akan terlambat kalau kita harus berhenti untuk membeli kado. Udah biar aku saja yang ngatur. Kamu tenang saja." Ucap Gadis.
"Tapi....!" Ucap Tasya.
"Udah nggak usah tapi tapian. Kamu tenang saja. Asal kamu temani aku semua sudah beres." Ucap Gadis.
Tasya menyerah dan mengikuti perkataan Gadis. Tasya dan Gadis berjalan keluar rumah. Tak lupa Tasya mengunci pintu rumahnya.
Mereka menuju mobil yang sedari tadi menunggu kehadiran mereka. Tasya dan Gadis masuk kedalam mobil.
"Jalan Pak!" Ucap Gadis kepada Agus, sopirnya agar segera menjalankan mobilnya.
"Baik Nona!" Jawab sopir menundukkan kepalanya.
*Terdiam sejenak...
"Nona, kita langsung menuju ke pesta tau ada tempat tujuan lain terlebih dahulu*?" Tanya Agus dengan sopan.
"Langsung pesta saja." Jawab Gadis.
"Baik Nona!" Balas Agus.
"Sepertinya Gadis berasal dari keluarga kaya.Tapi selama aku mengenalnya dia tak pernah menyombongkan diri atau membicarakan tentang kekayaan keluarganya." Batin Tasya menatap Gadis.
"Kenapa?" Tanya Gadis yang sadar akan tatapan Tasya.
"Hemmm?? Eng.. Enggak apa apa." Jawab Tasya gelagapan.
"Hahaha! Aku cantik ya?" Tanya Gadis percaya diri.
Tasya tak menjawab pertanyaan Gadis dan memilih memalingkan wajahnya ke jendela mobil disampingnya.
"Masih jauh ya?" Tanya Tasya.
"Udah deket kok. Tinggal sekitar sepuluh menit lagi kita sampai." Jawab Gadis.
"Benar tidak masalah kita pergi ke pesta ulang tahun istri presdir itu?" Tanya Tasya khawatir dan ragu.
"Kamu tenang saja. Yang penting kamu temani aku." Jawab Gadis.
"Tapi kita tamu tak diundang." Balas Tasya.
"Kamu tenang saja. Percaya sama aku." Balas Gadis meyakinkan.
"Bener?" Tanya Tasya khawatir.
"Iyaaaaaa!" Jawab Gadis.
Agus yang mendengar percakapan mereka merasa bingung dan melihat majikannya dari kaca spion depan. Gadis yang menyadari lirikan Agus langsung memberikan isyarat tangan di mulutnya agar tetao diam disaat Tasya menghadapkan kepalanya ke kaca jendela disampingnya.
"Ahhh ternyata Nona muda tak memberitahu bahwa Tuan dan Nyonya adalah orangtuanya." Batin Agus mengangguk anggukkan kepalanya tanda mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Fitria Berkisah
suka banget sama novel ini....
2020-11-29
1