Episode 9

Semua pelayan rumah yang berpapasan dengan Frans menundukkan kepalanya. Tapi Frans tak menghiraukannya dan terus berjalan memasuki rumah.

"Tuan Muda selalu saja memasang muka menakutkan setiap kali datang kesini." Bisik salah satu pelayan.

"Sssttttt...!!! Diam! Atau kamu akan ditendang dari rumah ini. Ayo kembali bekerja!" Balas pelayan lain yang mendengar bisikannya.

Di ruang keluarga...!

Frans berjalan mendekati Ibunya yang sedang duduk di sofa dan sedang fokus menonton tv. Frans duduk di samping Ibunya dan menyandarkan kepalanya di sofa. Wajahnya terlihat kusam dan kesal. Ibunya menatap wajahnya dengan rasa penasaran. Tetapi Frans tak menghiraukannya, dia justru menutup matanya.

"Ada apa lagi dengan anak muda ini? Bisa tidak pulang ke rumah orang tua dengan wajah yang gembira ria?" Ucap Mama Johan.

Frans tetap tak menghiraukan.

"Anak muda! Sudah lama tidak pulang, apakah kamu sudah tidak tau cara menyapa Mamamu?" Ucap Mama Johan lagi merasa tak dihiraukan anaknya.

"Tumben kakak pulang ke rumah? Masih ingat rumah?" Tanya Gadis sambil menuruni tangga.

Gadis, dia adik Frans yang masih kuliah. Mempunyai sifat kebalikan dari Frans. Dia lebih mudah menunjukkan senyumnya dan dengan mudah berinteraksi dengan orang lain.

"Jangan kurang ngajar kamu!" Ucap Frans tanpa melihatnya dan tetap menyandarkan kepalanya di sofa dengan mata tertutup.

"Ma, kenapa kakak begitu terlihat kesal? Apa kakak baru putus dengan pacarnya? Ehh..! Tapi apakah kakak punya pacar?" Tanya Gadis dengan menahan tawa.

Frans terbangun dari sandarannya, dan menatap Gadis tajam.

"Hehehe maaf!" Lanjut Gadis meminta maaf karena takut melihat tatapan tajam kakaknya yang menakutkan.

Frans kembali menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya. Gadis menghampiri Frans dan duduk disebelahnya.

"Kak!" Ucap Gadis dengan kedua tangannya memegang lengan Frans.

"Ehm?" Balas Frans tetap bersandar dengan mata masih terpejam.

"Tumben kakak pulang ke rumah. Ada apa?" Tanya Gadis penasaran.

"Apakah aku butuh alasan untuk pulang ke rumah?" Ucap Frans balik bertanya tak merubah posisinya.

"Ya enggak! Cuma tumben aja!" Balas Gadis mulai kesal.

"Pingin pulang aja." Balas Frans.

"Ihh kakak nggak asiik ahh. Mending aku balik ke kamar." Gerutu Gadis beranjak meninggalkan Frans dan Mamanya menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya.

"Dasar es balok ini! Jarang pulang tapi tetep aja bikin orang seisi rumah kesal dengan kehadirannya." Ucap Mama Johan sedikit merasa kesal dengan sikap anak sulungnya yang dingin.

Frans tak menghiraukan.

"Frans kapan kamu akan mengenalkan pacar kamu ke Mama dan Papa? Kapan akan kamu bawa ke rumah?" Tanya Mama Johan.

Pertanyaan Ibunya membuat Frans terkejut dan bangun dari sandarannya. Frans menatap tajam Ibunya.

"Mama, untuk saat ini aku lebih fokus dengan perusahaan. Jadi Mama jangan membicarakan soal wanita. Oke!" Ucap Frans tegas.

"Besok kamu ada janji temu dengan anak teman Papa. Kamu harus menemuinya tanpa alasan. Nanti Papa kirim ke SMS tempatnya." Ucap Papa Johan menuruni tangga dan membuat Frans makin terkejut.

"Apa Pa?" Tanya Frans menatap Papanya kearah tangga.

"Papa sudah adain janji temu kamu dengan anak teman Papa, Om Rendi. Anaknya yang kuliah di luar negeri baru saja pulang. Tadi Om Rendi ngasih kabar begitu, jadi kita adain janji temu kalian berdua." Terang Papa Johan.

"Terserah Papa. Tapi jika tidak ada urusan di kantor." Balas Frans pasrah. Frans tak pernah sekali saja mempermalukan Papanya di depan orang lain, apalagi di depan teman Papanya.

"Papa sudah atur semua. Papa sudah menyuruh asisten kamu untuk mengosongkan semua jadwal kamu besok malam." Ucap Papa Johan.

"Tuan! Nyonya! Makanan sudah siap!" Ucap Bi Atik menghampiri mereka ke ruang keluarga.

"Oh iya Bi terimakasih." Balas Mama Johan.

Bi Atik membungkukkan badannya dan kembali ke dapur.

"Ehh Bi! Tolong panggilkan Gadis ke kamarnya ya!" Ucap Mama Johan.

"Baik Nyonya!" Balas Bi Atik.

Bi Atik, berprofesi sebagai kepala pelayan di rumah keluarga Johan.

"Ayo kita makan dulu!" Ajak Mama Johan.

Frans dan orangtuanya beranjak menuju meja makan dan duduk.

"Kamu makan yang banyak, tadi Mama suruh masakin makanan kesukaan kamu." Ucap Mama Johan kepada Frans.

"Iya Ma." Jawab Frans.

Ketika keluarga Johan makan, semua pelayan dapur berdiri mengelilingi meja makan. Itulah peraturan yang ada didalam kontrak menjadi pelayan di dapur.

"Bunyi dering ponsel...!"

Salah satu pelayang mengambil ponsel yang berdering dan memberikannya kepada Pak Johan.

"Ini Tuan." Ucap salah satu pelayang memberikan ponselnya dengan badan setengah membungkuk.

Pak Johan menerimanya dan pergi untuk mengangkat telepon.

Setelah selesai makan, mereka juga meninggalkan meja makan. Semua pelayan mulai menyibukkan diri untuk membereskan meja makan.

"Ma aku pergi ke kamar dulu ya. Aku capek mau istirahat." Pamit Frans.

"Aku juga!" Ucap Gadis.

Mereka meninggalkan Ibunya sendiri.

"Yahhh punya dua anak tapi tak perduli sama Mamanya." Gumam Mama Johan.

Frans masuk ke ruang kerjanya terlebih dahulu. Membuka laptopnya dan mengecek apa yang terjadi di kantor. Setelah semua beres dia keluar menuju kamarnya untuk beristirahat. Frans membaringkan tubuhnya di kasur.

"Ahh nyamannya. Sudah lama aku tak berada disini." Gumam Frans memejamkan matanya.

Entah ada angin apa yang baru saja melintas, tiba tiba dia teringat tentang kejadian yang tadi dia alami. Frans ingin membalas dengan balasan yang setimpal. Tetapi dia tak ingin bertemu Tasya lagi.

"Aku sumpahin kamu selalu sial. Selalu bertemu orang orang yang membuatmu sangat marah. Dan membuatmu hampir gila menghadapi mereka. Dasar wanita gila." Gumam Frans kesal mengutuk Tasya.

Disisi Tasya...

"Pyaaaaarrrrr...!!!!"

Gelas yang diambilnya tiba tiba meleset dari tangannya dan pecah. Tasya terkejut, karena jelas jelas gelas sudah dipegangnya.

"Kenapa aku tiba tiba merasa merinding begini?" Gumam Tasya merasa bulu kuduknya berdiri.

Tasya mengambil tempat sampah dan membereskan pecahan gelas yang berceceran dilantai. Tasya masih penasaran kenapa tiba tiba gelas yang dipegangnya bisa dengan mudah terjatuh.

Setelah selesai membereskannya, Tasya mengembalikan tempat sampah ke tempatnya. Karena merasa heran dengan yang terjadi Tasya menatap kedua telapak tangan dengan heran dan penuh tanya.

"Ahh mungkin saja karena aku terlalu lelah hari ini. Sebaiknya aku istirahat saja dulu." Gumam Tasya menuju kamarnya.

Tasya membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya. Tasya tertidur sampai sore.

"Hoooooaaaammm! Jam berapa ini?" Gumam Tasya masih setengah sadar. Tasya melihat jam dimeja sebelah tempat tidurnya.

"Baru jam 3!" Gumam Tasya lagi dan kembali membaringkan tubuhnya.

Tasya mengambil ponselnya dan memainkan ponselnya sambil tiduran. Setelah bosan memainkan ponselnya, Tasya bangun mengambil handuknya dan meletakkannya di bahunya. Tasya masuk ke kamar mandi dan membaringkan tubuhnya di bath up sambil memainkan musik di ponselnya dan mendengarkannya.

"Akhirnya aku bisa merasakan rasanya bersantai tanpa ada yang mengganggu." Gumam Tasya memejamkan matanya dan kembali tertidur.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!