Episode 2

DI PERUSAHAAN...

***

"Bos! Anda darimana? Kenapa Anda baru datang?" Tanya Riko yang berjalan menghampiri Frans.

Riko adalah asisten pribadi serta teman dekat Frans sewaktu kuliah. Dia adalah orang yang paling setia dengan temperamen Frans yang sangat buruk. Frans dikenal dengan orang yang dingin dan mempunyai temperamen yang buruk apalagi diperusahaan disaat dia sedang bekerja. Kesalahan kekecil apapun tak akan dia maafkan apalagi karena kelalaian karyawan.Temperamennya yang buruk membuat Frans hampir tak pernah tersenyum dengan siapapun. Belum ada karyawannya yang melihatnya tersenyum. Hanya tatapan dingi yang selalu dia gunakan.  Frans juga dikenal dengan julukan "BOM WAKTU" yang bisa meledak kapan saja. Meskipun begitu karena ketampanan dan kekayaannya yang berlimpah, banyak gadis - gadis yang mendambakannya. Diperusahaannya banyak wanita yang mengharapkannya. Tetapi Frans tidak perduli karena baginya wanita sangatlah merepotkan. Dan tidak ada yang bisa mengganggu gugat pendapatnya tentang wanita.

Frans lebih suka dipanggil bos oleh Riko, karena menurutnya panggilan Pak hanya untuk orangtua saja. Dan dia merasa bahwa dirinya masih muda. Panggilan Pak hanya untuk karyawan lainnya.

Frans hanya terus berjalan menuju lift tanpa menggubris pertanyaan Riko, asistennya. Karena dia masih sangat kesal dengan kejadian yang menimpanya dipenyeberangan jalan.

Perusahaan Frans memang tidak jauh dari Universitas A. Hanya berjarak 500 meter saja. Tadinya Frans hanya keluar mengambil berkas dari temannya yang juga bekerja diperusahaannya untuk bahan rapat pagi. Tetapi tidak disangka dia akan bertemu dengan seseorang yang membuatnya sangat kesal.

Semua karyawan merasa takut dengan temperamen Frans karna terlihat sangat jelas bahwa semua tidak akan baik - baik saja. Riko yang mengetahui hal itu memilih diam dan mengikuti bosnya itu dibelakang. Sesampainya dilantai paling atas, Frans keluar dari lift dan menuju kantornya. Masih diikuti oleh Riko, asistennya. Frans duduk dikursinya sedangkan Riko berdiri didepan meja menghadap ke Frans.

"Suruh semua Dewan Direksi segera berkumpul diruang rapat. Kita adakan rapat sekarang juga"  Perintah Frans kepada Riko

"Baik Bos!" Jawab Riko.

Riko menundukkan badannya untuk memberi hormat kepada Frans, dan kemudian pergi meninggalkan ruangan Frans untuk mengumpulkan semua dewan direksi untuk berkumpul diruang rapat. Setelah semua telah berkumpul, Riko kembali keruangan Frans untuk memberitahu bahwa semua sudah berkumpul diruang rapat. Frans sedang membaca berkas untuk ditandantangani.

"Bos! Semua sudah berkumpul diruang rapat. Mereka sudah menunggu Anda." Ucap Riko setelah menun dukkan badannya untuk memberikan hormat.

"Baiklah! Saya akan segera kesana!" Jawab  Frans dingin tanpa menatap Riko. Frans meletakkan berkas ditangannya dan mengambil berkas lainnya untuk bahan rapat.

Frans berdiri dan berjalan menuju ruang rapat. Riko berjalan dibelakangnya.

Memasuki ruang rapat...

Setelah Frans masuk keruang rapat, suasana menjadi hening tak ada suara sedikitpun. Frans duduk dikursi utama.

"Baiklah! Kita mulai rapatnya." Ucap Frans dingin dengan tatapan tajam melihat semua dewan direksi yang tak ada satupun berani menatapnya.

Semua Dewan Direksi menundukkan kepalanya. Frans diam sejenak. Kedua siku Frans menempel diatas meja dengan telapak tangan saling tidih dan dagunya menumpu diatas punggung telapak tangannya.

"Siapa yang bertanggungjawab atas proyek kali ini? Kenapa tidak ada yang bicara untuk menjelaskan bagaimana proyek ini berjalan?" Tanya Frans dengan temperamennya yang sangat buruh.

"Saya Pak!" Salah satu Dewan Direksi mengulurkan tangannya keatas.

Semua Dewan Direksi merasa bahwa bom waktunya akan segera meledak dan ini bertanda bahwa semua tidak baik - baik saja. Frans melampiaskan rasa kesalnya pagi tadi kepada karyawannya.

"Baiklah! Saya beri waktu kalian 30 menit untuk merancang dan menjelaskan bagaimana cara memperkembangkan proyek ini." Ucap Frans membalikkan jam pasir yang selalu dibawanya saat rapat.

Frans hanya diam, menunggu jam pasir mengalir kebawah sampai habis. Dan menunngu karyawannya membuat ide - ide menurut mereka tentang rapat. Karena rapat ini diadakan dadakan jadi semua karyawan belum mempersiapkan ide apapun.

Tatapan yang tetap dingin, dan marah ketika melihat semua karyawannya kebingungan. Frans jelas melihat ekspresi bingung mereka yang tidak mendapatkan ide apapun.

30 menit telah berlalu. Jam pasir telah habis mengalir kebawah.

"Apa ide kalian?" Tanya Frans tiba - tiba.

Salah satu Dewan Direksi berdiri dan memperkenalkan diri. Kemudian menjelaskan idenya sampai Frans bisa memahami dan menerimanya.

"Lanjut." Printah Frans tanpa menatap.

Salah satu Dewan Direksi yang lain berdiri sama yang dilakukan Dewan Direksi yang pertama.

"Lanjut." Ucap Frans lagi.

Kali ini semua diam tak ada yang berdiri lagi untuk memberikan idenya. Frans seketika terlihat sangat marah.

"Kenapa sudah tidak ada lagi yang memberikan ide? Dari sekian banyak orang apakah hanya dua yang bekerja? Jadi untuk apa kalian disini? Apa perusahaan menggaji kalian hanya untuk duduk diam mengikuti arus? Perusahaan tidak pernah memilih orang untuk main - main diperusahaan ini. Jika kalian hanya ingin main - main jangan disini. Pergilah ketaman bermain! Kenapa semuanya hanya diam?" Teriak Frans sangat marah. Frans menampar meja dengan tangannya sangat keras sehingga membuat karyawan kaget.

"Maafkan kami Pak. Bapak mengadakan rapat ini terlalu mendadak jadi kami tidak mempersiapkan ide apapun." Jelas salah satu Dewan Direksi.

"Ohh! Jadi terlalu mendadak dijadikan alasan? Seharusnya setelah saya memberikan proyek ini kalian sudah mulai bekerja dan memikirkan ide - ide yang akan digunakan untuk keberhasilan proyek ini. Saya memberikan proyek ini kepada kalian sudah hampir satu bulan. Lalu kalian selama ini ngapain saja?" Tegas Frans marah.

Semua hanya diam. Karena jika ada yang membantah masalahnya tidak akan terselesaikan.

"Baiklah! Bagi kalian ini terlalu mendadak kan? Oke! Saya beri waktu kalian sampai besok untuk mengumpulkan ide - ide kalian. Besok jam 10.00 WIB semua harus sudah berkumpul disini dengan ide - idenya masing masing. Kita akan segera kerjakan proyek ini." Tegas Frans. Frans bediri dan membalikkan badannya untuk meninggalkan ruang rapat.

Semua merasa lega karena akhirnya rapat berakhir.

"Ohh iya!" Frans kembali membalikkan badannya. Suasana kembali menegang.

"Saya lupa! Kalau besok kalian tidak bisa persentasi tentang ide - ide kalian, sebaiknya segera kirim surat pengunduran diri kalian ke manager saya. Perusahaan ini tidak membutuhkan orang - orang pemalas seperti itu. Perusahaan memberikan gaji besar kalian bukan untuk menjadikan kalian seorang pemalas." Ancam Frans dan kemudian pergi meninggalkan ruang rapat diikuti Riko.

Riko hanya diam - diam salut kepada temannya itu. Meskipun caranya sangat kejam tetapi ada benarnya juga. Karena mereka bekerja dan digaji besar bukan untuk malas - malasan tetapi untuk bekerja. Sesampainya dikantor Frans, Frans duduk dikursinya dan Riko berdiri didepannya. Riko terus menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Frans yang menyadari Riko dari tadi menatapnya.

Riko hanya diam karena terkejur Frans menyadari tatapannya.

"Terpesona dengan aura ketampananku?" Tanya Frans dengan tingkan kePDannya yang tinggi.

"Hemmm?" Riko semakin bingung.

"Ada apa? Nggak mau ngomong?" Tanya Frans memaksa Riko berterus terang.

"Saya hanya salut kepada Anda, meskipun cara Anda sedikit kejam." Jawab Riko Jujur.

"Kamu mau gaji kamu dipotong dan bonusan kamu bulan ini hilang?" Ancam Frans dengan tatapan tajam.

"Maafkan saya! Saya tarik kembali omongan saya. Jadi jangan potong gaji saya dan bonusan saya." Ucap Riko menyesali kata - katanya.

Frans diam menatap tajam Riko sebagai sahabat.

"Tapi kenapa hari ini datang - datang temepramen Anda sangat buruk?" Tanya Riko merasa bingung. Riko memiringkan kepalanya dan mengambil nafas dengan sedikit membuka mulutnya serta matanya menatap keatas tanda berpikir keras.

"Tadi pagi setelah aku mengambil berkas dari jony, aku bertemu dengan sesuatu yang benar - benar membuatku sial." Jelas Frans.

"Apakah itu seorang wanita?" Tebakan Riko langsung menuju kewanita. Karena bagi Frans tak ada yang lebih sial kecuali dia bertemu wanita.

"Iya!" Jawab Frans dingin setelah mendengar kata wanita.

"Apakah hatimu sudah luluh dengan seorang wanita?" Tanya Riko memberanikan diri.

"Kamu sepertinya benar - benar ingin gajimu dipotong dan bonus bulananmu hilang." Teriak Frans merasa kesal.

"Saya tidak berani. Dan maafd saya masih ada urusan lain. Saya permisi." Ucap Riko takut kemudian berlari keluar dari ruangan Frans.

Frans sangat kesal setiap kali mengingat kejadian padi tadi. Frans selalu mengepalkan tangannya setiap kali teringat. Dia berharap tak akan bertemu lagi dengan wanita yang tadi pagi dia temui.

Terpopuler

Comments

Alvinari

Alvinari

awalnya saja kesal pada akhirnya akan jadi cinta.."

2021-02-22

1

Kartika Dewi

Kartika Dewi

Nyimak thor

2020-12-29

2

cantik ganteng

cantik ganteng

aku datang ya kakkk,,

2020-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!