Episode 7

"Krrriiiiinnnngggg......!!!!"

"Krrrrrriiiiinnnggg.....!!!"

Alarm berbunyi tanda hari sudah pagi. Jam menunjukkan pukul 07.30 WIB. Dengan mata tertutup Tasya mengangkat kepalanya, tangan kanannya meraih jam becker yang berada di atas meja di samping tempat tidurnya dan memencet tombol power off. Karena hari ini libur kuliah, Tasya memejamkan matanya lagi dan kembali terlelap. Dia ingin bersantai di rumah untuk hari liburnya.

Setelah satu jam berlalu, hari mulai siang dan matahari mulai berganti sinar yang tadinya hangat menjadi panas. Jam sudah menunjukkan pukul 09.30 WIB, namun Tasya tak kunjung beranjak dari tempat tidurnya. Dan masih tertidur pulas.

(Bunyi nada ponsel)

Tasya dikagetkan dengan bunyi dan getar pada ponselnya. Dengan sangat kesal, Tasya menghentakkan kedua kaki dan tangannya ke kasur beberapa kali secara bergantian.

"Siapa sihh yang pagi - pagi gini sudah menggangguku. Kenapa nggak ada yang membiarkan aku tenang sebentar saja." Gumam Salma kesal.

Salma mengarahkan tangannya kearah ponsel yang berada di meja samping tempat tidurnya. Tasya mengambil ponselnya. Dengan mata kriyip, Tasya menggeser ikon hijau ke kanan untuk mengangkat telepon.

"Hallo!" Sapa Tasya dengan suara serak bak orang baru bangun tidur.

"Tasya!" Suara seorang wanita dibalik telepon memanggil namanya.

Mata Tasya tiba - tiba terbelalak mendengar suara dibalik telepon tersebut. Suara itu terdengar sangat akrab. Mamanya? Ya itu telepon dari Mama Tasya.

Tasya langsung menjauhkan ponsel dati telinganya dan melihat siapa yang meneleponnya. Di layar ponsel bertuliskan "Mama tersayang". Setelah tau bahwa itu Mamanya, Tasya kembali menempelkan ponsel ke telinganya. Tasya membangunkan tubuhnya ke posisi duduk.

"Mama!" Ucap Tasya. Tasya berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih berkeliaran entah kemana.

"Kenapa lama sekali mengangkatnya? Kamu masih tidur jam segini?" Teriak Mama Indah (Mamanya Tasya) sedikit kesal karena anaknya baru bangun tidur.

"Iya!" Jawab Tasya singkat.

"Kalau tau kamu akan jadi pemalas, sejak awal Mama tidak akan membiarkanmu tinggal sendiri." Ucap Mama Indah kesal.

"Mama!" Ucap Tasya balas teriak karena kesal.

"Ada apa pagi - pagi menelepon?" Lanjut Tasya bertanya tujuan Mamanya menelepon.

"Memangnya kalau menelepon anak sendiri harus ada alasan tertentu? Kamu masih anak kandung Mama loh. Mama dan Papa belum membuangmu." Ucap Mama Indah.

"Ya enggak gitu juga! Cuma tumben aja pagi - pagi telepon. Biasanya malem." Jelas Tasya yang merasa tak percaya Mamanya meneleponnya di pagi hari. Karena selama ini Mamanya selalu meneleponnya setiap malam.

"Ya cuma Mama mau mendengar suara anak Mama aja di pagi hari. Lagian kan ini juga hari libur kuliah." Ucap Mama Indah tidak mau kalah.

"Iya! Iya!" Balas Tasya sengit.

"Sayang!" Panggil Mama Indah

"Iya Mama sayang!" Balas Tasya.

"Minggu depan kan peringatan hari kematian Kakek, jadi kamu harus pulang ya.Lagian kamu juga belum pulang bulan ini." Ucap Mama Indah menyuruh Tasya pulang ke rumah.

"Tapi Ma, Tasya udah terlanjur ada janji sama teman - teman Tasya mau pergi." Jawab Tasya menolak.

"Tasya! Ini peringatan hari kematian kakekmu sendiri loh! Paman dan Bibi juga pulang. Jadi kamu juga harus pulang biar kita bisa bersama sama memperingati hari kematian kakek." Ucap Mama Indah tegas tidak mau mengalah.

"Tapi Ma ...!!!" Ucap Tasya belum tuntas.

"Tidak ada tapi tapian. Pokoknya kamu harus pulang. Pergi sama teman teman kamu bisa di lain hari. Tapi kalau peringatan hari kematian kakek tidak bisa diundur." Ucap Mama Indah memenggal ucapan Tasya.

"Iya Ma! Tasya usahain." Ucap Tasya mengalah tidak ingin berdebat dengan Mamanya.

"Harus pulang!" Tegas Mama Indah sekali lagi.

"Iya!" Jawab Tasya kesal.

"Ya sudah! Mama mau pergi dulu. Kamu jaga diri baik - baik. Jaga kesehatan. Mama sayang kamu. Muachh!" Ucap Mama Indah.

"Iya!" Balas Tasya kesal kemudian memencet tombol merah untuk mematikan teleponnya.

***

Tasya kembali membaringkan badannya di kasur. Dia menarik nafas dalam dalam dan membuangnya kasar. Tasya merasa sangat kesal dan berfikir bagaimana dia akan bilang kepada teman temannya.

Karena merasa bosan dan tak bisa berfikir jernih, Tasya beranjak dari tempat tidurnya. Dia mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi. Tasya memasukkan tubuhnya kedalam bath up untuk berendam dan menenangkan dirinya.

Setelah berendam kurang lebih satu jam, Tasya menyudahinya dan melilitkan handuk ke tubuhnya kemudian berjalan keluar kamar mandi. Tasya membuka almari yang berisi pakaiannya, dan memilih milih baju mana yang akan ia kenakan hari ini. Setelah mendapatkan baju yang cocok, Tasya menutup kembali almarinya dan memakai baju yang dia ambil.

Baju sudah terpakai rapi, Tasya duduk di meja rias dan memakai cream diwajahnya dan menepuk nepuknya pelan. Tasya mengoleskan lips balm ke bibirnya. Tak lupa dia mengoleskan lotion ke tangan dan kakinya. Dan juga menyemprotkan parfum ke bagian leher dan bajunya.

Setelah semua selesai, Tasya mengambil tas selempang dan keluar dari kamar. Didekat pintu keluar, Tasya mengambil sepatu kets di rak sepatu dan memakainya.

Tasya pergi jalan jalan keluar untuk mencari udara segar dan suasana baru untuk menghilangkan penatnya.

Tasya yang merasa bosan berjalan sendiri, sesekali memanyunkan bibirnya dan berulangkali menarik nafas dalam dalam dan membuangnya kasar.

Tasya terus berjalan menelusuri jalanan yang saat itu sepi, tak banyak orang di sana. Tasya melihat sebuah kaleng minuman tergeletak dijalan. Tasya mendekatinya dan berniat hendak menendangnya sekeras yang ia bisa. Tasya menarik nafas dan kemudian menendang kaleng tersebut sekuat tenaga. Dan Tiba tiba....!!

"Aduuuchhh...!!!" Erang suara seorang laki laki kesakitan. Ternyata laki laki itu adalah Frans, Direktur utama perusahaan internasional Star..

Tasya merasa tak bersalah dan melanjutkan perjalanannya.

"Siapa yang sudah berani melemparkan kaleng ini ke wajah saya?" Teriak Frans dengan lantang hingga beberapa orang memperhatikannya.

Tasya menghentikan langkahnya karena terkejut, kaleng yang ditendangnya mengenai seseorang.

"Hemm??? Kaleng? Haa? Kaleng yang aku tendang tadi mengenai seseorang? Aku harus bagaimana ini? Sebaiknya aku tetap pura pura tidak tau. Tetap kalem dan pergi dengan tenang." Batin Tasya merasa tidak bersalah.

Tasya menutup matanya dan membukanya kembali untuk menenangkan hatinya. Menarik nafas dan pura pura tidak tau apa yang telah terjadi. Tasya membalikkan badannya dan berpura pura tidak melihat orang yang terluka karenanya.

Tasya melihat orang disekelilingnya.

"Kenapa jalan ini begitu sepi?? Semoga saja dia tidak menyadari bahwa aku yang sudah menendang kaleng itu. Dan aku tak harus minta maaf. Tenang Tasya! Cukup pura pura saja tidak tau apa apa." Gumam Tasya dan mengelus dadanya agar lebih tenang.

Tasya melangkahkan kakinya kearah yang berlawan dengan tujuannya, agar dia tidak perlu berdebat dengan orang yang terluka karena kaleng yang di tendangnya.

Terpopuler

Comments

Isti Purnama

Isti Purnama

lanjut

2020-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!