Dikantin...
Tasya, Intan , Vera dan Anggi menoleh kanan kiri untuk melihat meja yang kosong.
"Kita duduk disana saja." Ucap Vera menunjuk meja yang kosong dipojok kanan kantin.
Tanpa menjawab mereka berjalan menuju meja yang Vera tunjuk kemudian duduk. Vera yang masih berdiri berjalan menuju dapur kantin untuk mengambil menu makanan.
Setelah mendapatkan menu makanan, Vera kembali ke teman - temannya.
"Kalian mau makan apa?" Tanya Vera memberika buku menu. Vera memegang kertas dan bolpoin. Dan siap untuk menulisnya.
"Aku pesan nasi goreng aja. Tidak pedas ya." Ucap Tasya.
"Aku juga nasi goreng deh. Agak pedas." Balas Anggi.
"Aku juga nasi goreng deh kalau gitu. nggak pedas." Balas Intan.
"Semua nasi goreng ya?" Tanya Vera dan menulisnya satu - satu.
"Mau minum apa?" Tanya Vera lagi.
"Aku es jeruk." Jawab Anggi.
"Aku es teh aja." Balas Tasya.
"Aku es jeruk deh." Balas Intan.
Setelah menulis semua pesanan, Vera kembali kedapur untuk memberikan kepada pelayan kantin apa saja yang mereka pesan. Sesangkan yang lain hanya bercanda gurau dengan bahasan yang tidak menentu. Tiba - tiba Tasya dikejutkan oleh suara seorang lelaki yang memanggilnya.
"Tasyaaaaaa!" Seru seorang laki - laki itu dengan suara yang sangat dikenalnya dari pintu masuk kantin.
"Tian?" Batin Tasya. Tasya menutup matanya, dan mencoba menarik nafas dan membuangnya keras untuk menenangkan dirinya.
Tasya menoleh kearah suara tersebut dan melontarkan senyum dibibirnya. Tian membalas senyum Tasya dan berjalan mendekati meja Tasya.
Tian duduk disamping Tasya dan langsung menatap wajah Tasya tanpa henti.
Tian, seorang mahasiswa jurusan olahraga. Berusia 22 tahun. Memiliki tinggi 178, wajah tampan dan dada bidang. Tian adalah salah satu tim basket dikampus dan menjadi kapten tim basketnya. Banyak wanita dikampus yang mendambakannya, tetapi tian tak pernah menggubrisnya.
Tian hanya menyukai Tasya. Sudah lama Tian mengejar Tasya, tetapi Tasay hanya menganggapnya sebagai teman saja. Tian tak pernah mempermasalahkannya asalkan ia bisa selalu dekat dengan Tasya.
"Tasya kenapa kamu baru datang ke kantin? Aku dari tadi menunggumu." Ucap Tian terus menatap wajah cantik Tasya.
"Bukannya kamu baru saja datang ya?" Tanya Tasya tidak percaya.
"Aku tadi sudah datang kekantin dan menunggumu, tetapi kamu tidak datang - datang jadi aku pergi. Tapi setelah tau kamu sekarang dikantin, aku langsung kesini nemuin kamu." Jelas Tian tak ingin Tasya salah paham.
Anggi dan Intan hanya menatap iri kearah mereka.
"Sepertinya kita tidak dianggap ada disini oleh mereka!" Gumam Intan lirih.
"Hehh Tian! Kamu anggao kita disini ini apa? Penonton drama kalian?" Ketus Anggi merasa sangat kesal.
Tian menoleh kearah Anggi dan Intan.
"Ohh! Maaf! Maaf! Tapi sejak kapan kalian ada disini?" Canda Tian dan kembali menatap Tasya.
"Kamu membuatku sangat kesal." Ucap Anggi tetapi tidak digubris oleh Tian.
"Kamu makan dulu, aku akan temani kamu disini." Ucap Tian kepada Tasya.
"Yaaaaaaa!" Teriak Anggi dan membuat Tian dan Tasya terkejut.
Tasya yang daritadi memainkan ponselnya mengalihkan perhatiannya kearah Anggi. Melihat Anggi dan Intan cemberut karena kesal, Tasya menahan tawa dan akhirnya tak mampu menahannya.
"Hahahahahaha...!" Tawa Tasya menatap ekspresi kedua temannya itu.
Mendengar Tasya tertawa, Tian ikut tertawa dan otomatis membuat Anggi dan Intan semakin kesal. Intan dan Anggi mengerutkan dahinya dengan kedua tangannya menyilang kedada. Dan tatapan mereka sangat tajam kearah Tian dan Tasya.
"Ada apa ini? Apa yang sudah terjadi disini? Kenapa Tatapan kalian terlihat sangan horor?" Tanya Vera kepada Anggi dan Intan. Vera berjalan mendekati meja mereka.
Tak ada satupun yang menyahut. Tasya hanya senyum melihat tingkah mereka.
"Sebenarnya ada apa Sya?" Tanya Vera penasaran. Tetapi Tasya hanya tersenyum.
"Ada apa Tian?" Tanya Vera kepada Tian.
"Tidak ada apa - apa." Jawab Tian.
'Ya sudah! Kamu geser kesana." Ucap Vera menyuruh Tian bergeser ke kursi lain.
"Tidak mau! Aku mau menemani kesayanganku ini makan." Tolak Tian.
"Dasar." Guman Vera menyibirkan bibirnya. Vera duduk dikursi yang masih kosong diantara Tiang dan Anggi yang saling berhadapan.
Vera sebenarnya sudah lama menyukai Tian. Sejak awal Tian mengejar Tasya. Awalnya Vera hanya mengagumi Tian karena kebaikan dan ketulusannya. Tapi entah kenapa rasa kagum berubah menjadi rasa suka. Akan tetapi, Vera memilih diam dan memendam perasaannya karena tak ingin Tasya menjadi canggung kepadanya. Dan Vera tak ingin pertemanannya dengan Tasya menjadi rusak hanya karna seorang laki - laki.
Lagian Vera sangat tau sifat Tasya. Dengan sifatnya yang seperti ini kepada Tian, itu berarti Tasya tak ada niatan sedikitpun untuk menyukai Tian.
Beberapa saat kemudian, makanan yang mereka pesan pun datang. Mereka siap menyantapnya.
"Kamu tidak makan lagi?" Tanya Tasya basa basi.
"Tidak! Aku sudah kenyang. Aku cuma mau menemani kamu makan." Jawab Tian yang sedari tadi menatap Tasya.
"Uu-hhuuuuukkk." Anggi tersedak oleh makanannya karena mendengar ucapan Tian kepada Tasya.
Tasya yang khawatir langsungvmenyambar gelas dan memberikannya kepada Anggi. Anggi meminumnya dan sesekali memukul dadanya lirih. Setelah merasa enakan, dia menatao Anggi dan teman - temannya yang sedang menatapnya penuh kekhawatiran.
"Aku tidak apa - apa! Kalian lanjutkan makan kalian." Ucap Anggi tak ingin membuat temannya khawatir.
Tian kembali menatap Tasya.
"Bagaimana aku bisa makan dengan nyaman malau kamu menatapku seperti ini?" Tanya Tasya menatap Tian.
"Ohh! Maaf! Maaf! Ya sudah kamu makanlah dengan nyaman." Ucap Tian mengalihkan pandangannya. Dan sesekali melirik Tasya.
***
Setelah semua makanan telah habis disantap, mereka mengobrol sambil membahas kemana mereka pergi selanjutnya.
"Jadi kita mau kemana setelah ini?" Tanya Anggi.
"Nonton?" Tanya Intan berpendapat.
"Nonton?" Tanya balik Vera mempertimbangkan pendapat Intan.
"Hari ini ada film baru rilis. Kemarin aku lihat trailernya bagus banget." Jelas Intan.
"Gimana Sya?" Tanya Vera Kepada Tasya yang sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan mereka.
"Enggak deh! Aku pulang aja. Aku gak tertarik nonton." Jawab Tasya menggelengkan kepalanya.
"Ahhh Tasya gak asiiikkk! Ayolahh!" Pinta Anggi.
"Iya Tasay. Ayolah! Jangan cuma nonton drama korea aja." Pinta Intan.
Anggi dan Intan menatap Tasya dengan tatapan memohon dan membuatnya luluh.
"Iya! Iya! Genrenya apa filmnya?" Tanya Tasya.
"Romansa! Judulnya Love is true." Jawab Intan tersenyum.
"Apa? Percintaan?" Tanya Tasya kaget dan matanya melotot.
Intan hanya tersenyum tanda mengiyakan pertanyaan Tasya.
"Ya sudah! Ayo!" Ajak Vera yang beranjak dari tempat duduknya.
Semua berdiri kecuali Tian. Dan hendak berangkat.
"Wait!" Cegah Tian yang sesari tadi hanya diam.
"Ada apa lagi?" Tanya Vera.
"Aku ikut!" Ucap Tian.
Ucapan Tian membuat semua terkejut dan saling pandang.
"Kamu gila?" Tanya Vera.
"Hari ini aku yang traktir kalian nonton. Tapi kalian tunggu sebentar." Ucap Tian yang kemudian mengambil ponsel disaku celananya dan menghubungi Dion dan Niko.
Untuk kedua kalinya Tasya dan teman - temannya hanya bisa diam dan saling pandang. Mereka tak bisa menolak Tian yang ingin mengikuti mereka.
Setelah menunggu beberapa menit, Teman Tian datang dengan penasaran.
"Ada apa Bro?" Tanya Niko.
"Kenapa tiba - tiba menyuruh kita datang?" Sahut Dion.
"Kalian ikut saja tidak udah banyak tanya." Jawab Tian.
Dion dan Niko, mereka teman satu tim Tian ditim basket. Dan juga teman terdekat Tian.
"Ayo! Pakai mobilku saja." Ajak Tian dan menawarkan mobilnya.
Semua berjalan keluar kantin menuju parkiran mobil. Banyak wanita di sekeliling merasa iri karena Tasya dan teman - temannya bisa berjalan bareng dengan Tian dan geng.
Sesampainya diparkiran mobil mereka masuk mobil dan Tian mengemudikan mobilnya menuju mall terdekat dari kampusnya. Kebetulan hari ini Tian memakai mobil yang agak besar jadi muat untuk menampung mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Alvinari
lanjut Thor..💪💪
2021-02-23
1
Yuniar
Hadir lagi bawa like lanjut kak
salam dari
TERPAKSA MENIKAH DENGAN TUAN MUDA SOMBONG
2020-11-14
4