APA SALAHKU MAMA

APA SALAHKU MAMA

Bab 1.Berlalu

Hari ini Bertha dan Edo sedang dalam perjalanan untuk membeli beberapa peralatan musik milik cafe Edo.

Setelah melalui perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka telah sampai di rumah kossan Bertha, ketika Bertha hendak turun tiba-tiba Edo menarik tangan Bertha.

"Tha kamu pindah dari sini ya,"ikut aku saja, lagian hanya ada aku dan beberapa asisten rumah tangga saja, ujarnya penuh harap.

"Maaf Edo, aku lebih suka disini saja."

"lagian,aku gak enak masa kita tinggal satu rumah."

"Disana bukan hanya kita, ada tiga asisten rumah tangga dan juga pengurus kebun serta anaknya dan jangan lupa ada pak wo juga, ya kan pak wo, tanya Edo pada supirnya untuk meyakinkan Bertha.

Aku harap kamu tidak menolaknya Tha. Ujar Edo penuh harap."

"Ya neng disini juga tempatnya Kecil dan kurang nyaman bagi seorang wanita, apalagi hidup sendiri."

Disekitar tempat Bertha tergolong rawan sering terjadi perampokan dan sampai pembunuhan, apalagi daerah itu termasuk areal kossan.

Sejak awal Bertha tinggal disana Edo tidak merasa tenang makanya setiap pergi dan pulang kerja selalu di antar oleh Edo.

"Benaran tidak apa -apa aku tinggal serumah dengan kamu Do?"

"Ya ampun Tha masih nanya lagi, mulai dari tadi aku bicara,"kamu masih ragu.

"Sudah ayo buruan aku bantu beresin barang kamu."

Sambil menarik tangan Bertha untuk masuk ke dalam kamar. Didalam kamar, Edo membereskan buku Bertha, sedang Bertha membereskan pakaiannya.

Saat membereskan buku Bertha, ia tertegun melihat pola pakaian anak-anak, remaja dan dewasa. Ia memperhatikan dengan baik. Cantik dan bagus semua.

Bertha yang melihat Edo bengong datang menghampiri Edo, ada apa? ujarnya sambil menatap yang di pegang oleh Edo.

"Ini kamu yang buat? tanya Edo hati -hati."

"Iya Edo,"jika ada waktu luang, dari pada ngerjain yang tidak jelas ucapnya asal.

"Bagus Tha, ya sudah kamu tidak usah kerja di rumah makan itu saja mending kembangin bakat kamu,"ujar Edo lembut, dia takut menyinggung perasaan Bertha.

"Belum cukup modal Do,"ujarnya karena memang dia berniat untuk membuka Butik sendiri.

"Baiklah aku mau bantu kamu,"dengan meminjamkan modal nanti kalau kamu sudah bisa, baru kamu bayar untuk sekarang kamu tidak perlu pikir itu dulu bagaimana?

"Benar Do?"ucapnya penuh semangat.

"Benaran Tha, masa aku bohong sama cewek cantik seperti kamu."

"Ai gombal kamu."Ujarnya malu.

"Ya sudah masalah itu biar besok kita pikirkan."

Semuanya barang -barang Bertha sudah di masukkan ke dalam mobil mereka segera menuju kediaman Edo yang megah bak istana itu.

Sesampai di rumah Edo, Bertha bertanya pada Edo,"rumah kamu besar amat hanya dihuni kamu ya? lagian kalau memang orang tua kamu tidak niat disini kenapa bangun rumah sebesar ini ucap Bertha panjang lebar."

"Kamu mau jawaban yang mana dulu,"soalnya pertanyaan kamu biasa panjang ucapnya seakan mengejek Bertha yang biasanya bertanya lebih dari satu.

"Ya terserah kamu yang penting semua dijawab ujarnya mengalah."

"Pertama ini warisan dari kakek aku, dan khusus untuk aku, aku lahir dan besar disini jadi aku malas untuk Ikut pindah Sama orang tuaku."

"Makanya seluruh aset kakek aku yang pegang,sedangkan kedua adikku juga sudah ada hanya masih dikelolah kedua orangtua kami, karena memang mereka masih kecil."

"Tapi kamu juga masih termasuk masih Kecil ketika ikut ambil alih usaha kakek kamu?"

"Ya akukan beda."ucapnya agak sombong, bedanya? tanya Bertha.

"Aku tampan dan pandai dan yang pasti aku itu mandiri,"ujarnya lagi.

Bertha yang mendapatkan jawaban Edo hanya tersenyum, malas rasanya untuk berdebat, ya memang kalau yang dibilang sama Edo benar adanya.

"Sudah ayo masuk,"barang kamu biar pak wo yang ngurus, ujar Edo lembut.

Setelah Bertha tinggal satu rumah dengan Edo dia semakin semangat, karena memiliki teman bicara dan teman untuk makan, tidak seperti sebelumnya semuanya hanya sendiri.

Disekolah juga tidak ada yang tau, karena memang sebelumnya mereka selalu datang dan pulang bersama jadi tidak membuat orang ribut.

Hari ini kebetulan hari minggu, Edo mengajak Bertha untuk melihat yang akan menjadi tempat usahanya.

Letak yang sangat strategis, dan memiliki lapangan yang lumayan luas.

"Kamu suka tempat ini?"tanya Edo.

"Suka sepertinya letaknya pas," ucap Bertha apa adanya.

Setelah menunjukkan letak lokasi pada Bertha setera dia menelepon pengacara pribadi mendiang kakeknya untuk segera mengurus surat izin.

Selesai dari lokasi mereka langsung menuju kafe milik keluarga Edo, mereka akan mengisi suara untuk bernyanyi karena yang bertugas izin untuk tidak bekerja, karena ibunya sakit.

Saat mereka sudah bersiap -siap(grup band)

Bertha mengajak Edo nyanyi bersama. Edopun tidak menolaknya.

lagu apa ujar Edo.

Suara, ujar Bertha) .

Ok ujar Edo.

Mulailah mereka bernyanyi.

Disini aku masih sendiri Merenungi hari -hari sepi Aku tanpa mu, masih tanpamu.(Bertha)

Bila esok hari datang lagi

kucoba hadapi semua ini

meski tanpamu oh meski tanpamu(Edo)

Bila aku dapat bintang yang berpijar

Mentari yang tenang

bersama ku disini

kudapat tertawa menangis merenung

Ditempat ini aku bertahan (Bertha)

Suara dengarkanlah aku

Apa kabarnya pujaan hatiku

aku disini menunggumu masih berharap didalam hatinya (bersama Edo dan Bertha)

kalau kumasih tetap disini

kulewati semua yang terjadi (Bertha)

aku menunggumu

oh aku menunggu (Edo) kembali ke reff.

Saat bernyanyi Bertha benar -benar meresapi lagu dari Hijau daun itu. Dengan penuh pengharapan kedua orangtuanya dapat menerima dia dengan kasih sayang.

Sedangkan Edo yang melihatnya tidak tega menyaksikan Bertha yang begitu, cinta yang dia miliki untuk gadis itu tidak mampu menutupi cinta yang hilang dari kedua orangtua Bertha.

Walaupun memang dia memiliki rasa yang lebih, tapi dia tahu kalau Bertha menangis bukan karena cinta antara dua pribadi.

Selesai bernyanyi Edo mengajak Bertha duduk sedangkan untuk mengisi waktu dilanjutkan dengan anggota band lainnya.

"Tha kita pulang saja ayo,"ucap Edo tanpa memberikan waktu tenang untuk pada Bertha.

Supir membawa mereka kesebuah taman seperti yang Edo katakan.

"Katanya pulang,"tapi kok kesini? ucap Bertha pada Edo.

"Ya tidak kenapa lagi pengen ujarnya lembut."

"Tha sudah enakan?"tanyanya sesudah mereka duduk lumayan lama.

"Sudah,"aku tidak apa -apa Do hanya terbawa perasaan saja ujarnya untuk meyakinkan Edo.

"Aku tahu, makanya aku ajak kamu kasini, tapi yakinlah Tha semua akan berlalu tanpa kita menghitung hari dengan jemari kita, demikian juga dengan kebahagiaan, akan menghampiri kita dengan sendirinya."

Bertha tersenyum mendengar ucapan Edo ,terimakasih ya buat kamu yang selalu ada untuk aku ucapnya sambil memeluk Edo dan Edo berada membalas pelukan Bertha.

"Ya tidak perlu berterimakasih terus,"nanti kupingku terbang loh ujarna sambil tersenyum.

Ucapan Edo dapat menyenangkan hati Bertha yang terluka, karena memang hanya dia yang selalu ada didalam kehidupannya.

Sesudah kakaknya pergi untuk belajar diluar negeri dia tidak punya siapapun, yang memberikan kekuatan secara langsung, walaupun kakaknya masih terus menghubunhinya melalui teleponnya.

Setelah beberapa saat mereka saling berbagi, Bertha yang merasa malu, mengalihkan pembicaraan dan pandangannya.

"Kenapa kamu harus malu?aku dudah tahu semua tentang kamu,tapi kenapa kamu mengalihkan pembicaraan dan pandanganmukan? ucap Edo membuat pipi Bertha semakin memerah."

"Tha aku senang jika bisa mengurangi bebanmu walaupun bahuku menjadi kaku akibat kau sandari, ujar Edo sambil terkekeh."

"Tha kalau kamu mau bersedia merubah status kita dari sahabat menjadi kekasih aku malah berterimakasih dan sangat bersyukur,"ucapnya dengan penuh harap.

"Apa tidak merusak hubungan kita nantinya?"tanya Bertha karena memang sejak tinggal bersama Edo perasaan sebatas sahabatnya mulai mengikis sehingga ingin untuk memiliki, bagaimana tidak Edo selalu menawarkan ketenangan dan kedamaian bersamanya.

"Nggak Tha,asalkan kita bisa saling menjaga hati kita, ujarnya sambil menatap Bertha penuh keyakinan."

"Tapi bagaimana,kitakan tinggal satu rumah? apa kata orang?"

"Kamu itu selalu memikirin orang, sedangkan orang lain tidak memikirkan kamu, mulai sekarang belajarlah memikirkan kebahagiaan diri kamu sendiri."

"Iya aku mau,"tapi setelah toko selesai aku akan tinggal di sana.

"Baiklah Tha, kamu tinggal samaku sampai tokomu selesai dan disana akan ada ruangan pribadimu, tapi sampai itu selesai kamu tetap dirumah."

"Atau kamu tinggal di apartemen milik papa? tapi lumayan jauh,makanya aku tidak pernah nawarin itu."

"Tidak suka terus kenapa bilang, ujar Bertha cemberut."

"Ia juga sih ya sudahlah yang pasti kamu disini dulu, tenang saja aku tidak akan merebut yang belum hakku ujar Edo menggoda tapi beda jika kamu setuju ya tidak apa."

"Enak saja, dasar mesum."

Hari ini sekolah belajar untuk mempersiapkan ujian akhir, banyak contoh soal ujian nasional yang diberikan gurunya untuk menguji kemampuan mereka.

Kalau Edo dan Bertha tidak usah ditanya dengan cepat mereka menyelesaikan semuanya.

"Udah siap Tha?"tanya Edo.

"Sudah, ujarnya singkat."

"Ayo kita kumpulkan biar pulang ujar Edo pelan."

"Memang mau ngejar apa cepat," tanya Bertha ingin tahu.

"Calon mertuamu mau singgah sebentar,ujarnya terkekeh."

Anak yang lain melihat mereka dengan tatapan iri, sudah cantik, ganteng, pintar lagi ujar mereka yang menyukai gosip.

Banyak teman mereka yang tidak mengetahui, keadaan Bertha yang sebenarnya, karena pada dasarnya Bertha anak yang periang dan ramah tapi dia sengaja tidak terlalu dekat dengan teman -temanya.

Akhirnya mereka berdua mengumpulkan tugas dan segera berlalu.

Diparkiran sudah ada Pak wo menunggu mereka.

"Ayo masuk ucap Edo sambil membuka pintu mobil untuk mereka berdua."

Bertha langsung masuk karena sudah biasa seperti itu, lalu Edo akan menyusul duduk disamping Bertha.

kita langsung kebandara ya Pak ucap Edo pada pak wo.

"Baiklah den ujar pak wo lembut."

Pak wo memang orang yang sangat tenang, pengertian, dan lembut.

Walaupun seorang laki-laki lembut tetapi tetap berwibawa ,tapi itu bagi orang yang yang patuh,beda dengan mereka yang mencoba mengusik ketenangan orang yang ada disekitarnya, apalagi kalau menyangkut tuan mudanya.

Leher yang tegak dengan cepat dipatahkannya dan yang pasti tanpa ampun, itulah yang membuat tuan mudanya aman sejak masih bayi.

Bersambung.

Episodes
1 Bab 1.Berlalu
2 Bab 2.Bertemu
3 Bab 3.Bahagia
4 Bab 4.Kecewa
5 Episode 5.Jangan menangis
6 Episode 6.Berlalu
7 Bab 7 .Terlelap
8 Episode 8.Berharap
9 Episode 9.Kerinduan
10 Episode 10.Pertemuan
11 Episode 11.Bersabar
12 Episode 12.Hari pertama
13 Episode 13.Mungkin
14 Episode14.Pesta Penyambutan
15 Episode15.Memulai
16 Episide 16.Hinaan
17 Episode 17.Penyesalan
18 Episode 18.Janji
19 Episode 19.Harapan
20 Episode 20.Pino
21 Episide 21.Berlibur
22 Episode 22.Pulang
23 Episode 23.Memulai
24 Episode 24.Bersama
25 Episode 25.Lukisan
26 Episode 26.Liburan
27 Episode 27.Pertemuan
28 Episode 28.Hari bahagia
29 Episode 29.Kemarahan
30 Episode 30.Sadar
31 Episode 31.Terpuruk
32 Episode 32.Sarapan
33 Episode 33.Semangat
34 Episode 34.Berharap
35 Episode 34.Jangan Menangis
36 Episode 35.Jangan Cemberut
37 Episode 36.Iya iyalah
38 Episode 37.Pulang
39 Episode 38.Pertahanan
40 Episode 39.Maafkan
41 Episode 40.Kebersamaan
42 Episode 41.lelah
43 Episode 42.Hari-hariku
44 Episode 43.Ketiduran
45 Episode 44.Bahagia itu sederhana
46 Episode terakhir 45.Menepati Janji
47 Episode 46.persiapan
48 Episode 47.Persiapan 2
49 Episode 48.Pernikahan
50 Episode 49.Hari Bahagia
51 Episode 50.Malam Indah
52 Episode 51.Indahnya
53 Episode 52.Sadar
54 Episode 53.Bersamamu
55 Episode 54.Tersayang
56 Episode 55.Maaf
57 Episode 56.Ngidam
58 Episode 57.Demi baby
59 Episode 58.Bersabar
60 Episode 59.Tersanjung
61 Episode 60.Tertangkap
62 Episode 61.Jujur
63 Episode 62.Ngidam Jengkol
64 Episode 63.Sabar jak
65 Episode 64.Kunjungan
66 Episode 65.Jangan pergi
67 Episode 66.Sadar Sayang
68 Episode 67.Baby
69 Episode 68.Tertatih
70 Episode 69.Berjalan kembali
71 Episode 70.Meleleh
72 Episode 71.Kehancuran Via
73 Episode 72.Bangkit
74 Episode 73.Syahdu
75 Episode 74.Harapan
76 Episode 75.Menanti
77 Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78 Episode 77.Kembali
79 Episode 77.Kembali
80 Episode 78.Rencana
81 Episode 79.Bermain
82 Episode 80.Tawaran
83 Episode 81.Kebersamaan
84 Episode 82.Kejutan
85 Episode 83.Ingat
86 Episode 83.Ingat
87 Episode 84.Bahagia Selalu
88 Episode 85.Bertarung
89 Episode 86.Mamiku kuat
90 Episode 87.Maaf pi
91 Episode 88. Kembalinya Joni
92 Episode 89.Tersentuh
93 Episode 90.Hari Baru
94 Episode 91.Menarik
95 Episode 92.Pendekatan
96 Episode 93.Kejutan pi
97 Episode 93.Kejutan pi
98 Episode 94.Pernikahan Kinan
99 Episode 95.Akhirnya
100 Episode 96.Hidup Baru
101 Episode 97.Trimakasih
102 Episode 98.Menikahlah
103 Episode 99.Bahagia itu sederhana
104 Episode 100.Bahagianya Aku
105 Pernikahan Joni
106 Episode 102.Iya Percaya
107 Episode 103.perjalanan
108 Episode 104.Penasaran
109 Episode 105.Sabar Mami
110 Episode 106.Papa jangan pergi
111 Episode 107.Mengunjungi Kakek
112 Episode 108.Aku punya dedek
113 Episode 109.Ingat Umur
114 Episode 110.Pertemuan Pertama
115 Episode 111.Trimakasih Mas
116 Episode 112.Maafkan Abang
117 Episode 113.Bangga
118 Episode 114.Harapan
119 Episode 115.Perhatian Pertama
120 Episode terakhir 116.Resmi
121 Episode 117.Mengertilah
122 Episode 118.Mobil baru
123 Episode 119.Waow
124 Episode 120.Ceria Kembali
125 Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126 Episode 122.Penyejuk Hati
127 Episode 123.Harga
128 Episode 124.Pelarian
129 Episode 125.Rasa Bahagia
130 Episode 126.Berlibur Bersama
131 Episode 127.Indah pada Waktunya
132 Episode 128.Andai saja
133 Episode 129.Berlalu
134 Episode 130.Bersama Untuk Cinta
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1.Berlalu
2
Bab 2.Bertemu
3
Bab 3.Bahagia
4
Bab 4.Kecewa
5
Episode 5.Jangan menangis
6
Episode 6.Berlalu
7
Bab 7 .Terlelap
8
Episode 8.Berharap
9
Episode 9.Kerinduan
10
Episode 10.Pertemuan
11
Episode 11.Bersabar
12
Episode 12.Hari pertama
13
Episode 13.Mungkin
14
Episode14.Pesta Penyambutan
15
Episode15.Memulai
16
Episide 16.Hinaan
17
Episode 17.Penyesalan
18
Episode 18.Janji
19
Episode 19.Harapan
20
Episode 20.Pino
21
Episide 21.Berlibur
22
Episode 22.Pulang
23
Episode 23.Memulai
24
Episode 24.Bersama
25
Episode 25.Lukisan
26
Episode 26.Liburan
27
Episode 27.Pertemuan
28
Episode 28.Hari bahagia
29
Episode 29.Kemarahan
30
Episode 30.Sadar
31
Episode 31.Terpuruk
32
Episode 32.Sarapan
33
Episode 33.Semangat
34
Episode 34.Berharap
35
Episode 34.Jangan Menangis
36
Episode 35.Jangan Cemberut
37
Episode 36.Iya iyalah
38
Episode 37.Pulang
39
Episode 38.Pertahanan
40
Episode 39.Maafkan
41
Episode 40.Kebersamaan
42
Episode 41.lelah
43
Episode 42.Hari-hariku
44
Episode 43.Ketiduran
45
Episode 44.Bahagia itu sederhana
46
Episode terakhir 45.Menepati Janji
47
Episode 46.persiapan
48
Episode 47.Persiapan 2
49
Episode 48.Pernikahan
50
Episode 49.Hari Bahagia
51
Episode 50.Malam Indah
52
Episode 51.Indahnya
53
Episode 52.Sadar
54
Episode 53.Bersamamu
55
Episode 54.Tersayang
56
Episode 55.Maaf
57
Episode 56.Ngidam
58
Episode 57.Demi baby
59
Episode 58.Bersabar
60
Episode 59.Tersanjung
61
Episode 60.Tertangkap
62
Episode 61.Jujur
63
Episode 62.Ngidam Jengkol
64
Episode 63.Sabar jak
65
Episode 64.Kunjungan
66
Episode 65.Jangan pergi
67
Episode 66.Sadar Sayang
68
Episode 67.Baby
69
Episode 68.Tertatih
70
Episode 69.Berjalan kembali
71
Episode 70.Meleleh
72
Episode 71.Kehancuran Via
73
Episode 72.Bangkit
74
Episode 73.Syahdu
75
Episode 74.Harapan
76
Episode 75.Menanti
77
Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78
Episode 77.Kembali
79
Episode 77.Kembali
80
Episode 78.Rencana
81
Episode 79.Bermain
82
Episode 80.Tawaran
83
Episode 81.Kebersamaan
84
Episode 82.Kejutan
85
Episode 83.Ingat
86
Episode 83.Ingat
87
Episode 84.Bahagia Selalu
88
Episode 85.Bertarung
89
Episode 86.Mamiku kuat
90
Episode 87.Maaf pi
91
Episode 88. Kembalinya Joni
92
Episode 89.Tersentuh
93
Episode 90.Hari Baru
94
Episode 91.Menarik
95
Episode 92.Pendekatan
96
Episode 93.Kejutan pi
97
Episode 93.Kejutan pi
98
Episode 94.Pernikahan Kinan
99
Episode 95.Akhirnya
100
Episode 96.Hidup Baru
101
Episode 97.Trimakasih
102
Episode 98.Menikahlah
103
Episode 99.Bahagia itu sederhana
104
Episode 100.Bahagianya Aku
105
Pernikahan Joni
106
Episode 102.Iya Percaya
107
Episode 103.perjalanan
108
Episode 104.Penasaran
109
Episode 105.Sabar Mami
110
Episode 106.Papa jangan pergi
111
Episode 107.Mengunjungi Kakek
112
Episode 108.Aku punya dedek
113
Episode 109.Ingat Umur
114
Episode 110.Pertemuan Pertama
115
Episode 111.Trimakasih Mas
116
Episode 112.Maafkan Abang
117
Episode 113.Bangga
118
Episode 114.Harapan
119
Episode 115.Perhatian Pertama
120
Episode terakhir 116.Resmi
121
Episode 117.Mengertilah
122
Episode 118.Mobil baru
123
Episode 119.Waow
124
Episode 120.Ceria Kembali
125
Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126
Episode 122.Penyejuk Hati
127
Episode 123.Harga
128
Episode 124.Pelarian
129
Episode 125.Rasa Bahagia
130
Episode 126.Berlibur Bersama
131
Episode 127.Indah pada Waktunya
132
Episode 128.Andai saja
133
Episode 129.Berlalu
134
Episode 130.Bersama Untuk Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!