Sebulan telah berlalu setelah Bertha ikut aktif dalam perusahaan kakeknya.
Papanya yang sudah sembuh dan aktif diperusahaan dan pastinya asisten yang selalu setia kepedanya ,apa lagi dia bekerja saat Aldo masih aktif, dan termasuk sahabatnya sendiri membuat kedekatan mereka kembali terjalin begitu erat.
Bertha sebagai ahli waris tidak terlalu dibebankan oleh Aldo,ia ingin agar Bertha tidak terbebani oleh pekerjaan disaat dia harus menimba ilmu.
Menurut Aldo cukuplah derita yang dialami oleh Bertha saat mereka terpisah.
Saat bersamanya dia tidak mau anaknya merasa tertekan dan kekurangan.
Jika Bertha ingin kekantor boleh datang dan membantu papanya ,tapi itu harus libur dan tidak punya tugas yang banyak.
Berthapun mengikuti aturan papanya,ia sangat bahagia karena kembali merasakan kehangatan yang sempat hilang.
Ia belajar dengan tekun,ia tidak mau mengecewakan Papanyayang memberikan harapan yang sangat besar.
Edo yang sama dengan Bertha memiliki keinginan bahwa belajar harus diutamakan.
Sekalipun mereka pasangan yang sudah tunangan tetapi tidak mengurangi tekat belajar mereka,bahwa ketika belajar tidak boleh saling mengganggu.
Hari ini Bertha dan Edo sengaja berangkat lebih awal karena ingin membaca buku untuk tugas mereka.
Saat Edo memarkirkan mobilnya Bertha berjalan sendiri,tanpa sengaja ia bertemu dengan Orang yang paling dia tidak ingin bertemu .
Kinan dia adalah kakak kandung Bertha.
Kinan yang memiliki hati berjiwa iblis langsung menarik rambut Bertha.
Bertha yang tidak ada persiapan langsung terhuyung kebelakang.
"Kamu itu tidak tahu malu ya,beraninya masih kuliah disini."
"Dapat dari mana kamu uang untuk kuliah?"aku tahu pasti kamu jual diri sama pria brengsek itu iya.
Bertha berusaha bangkit dan ternyata kakinya keseleo.
Rasanya Bertha ingin menangis tapi jika ia mensngis pasti kinan akan menertawakannya.
Edo yang merasa ada yang tidak bebas segera mrnghampiri Bertha,ia melihat Kinan menarik rambut Bertha, maka segera mengambil gambarnya untuk dijadikan bahan laporan pada yang berwajib seperti yang pernah Edo peringatkan.
Edo sengaja tidak menghampiri meteka tapi mwrekam seluruh perlakuan Kinan.
Selesai mengedit vudio itu Edo mengirim kepada pengacara keluarganya agar menyatukan semua bukti.
Edo menyuruh pengacaranya mempersiapkan bukti karena Edo tidak akan membiarkan kinan akan lebih menyakiti Bertha,maka ia memutuskan melapor kepada pihak yang berwajib.
Perlahan Edo mendekati seolah-olah dia tidak melihat apa yang terjadi.
"Ada apa sayang?"tanyanya cemas.
Kinan langsung pergi setelah melihat Edo.
"Sayang kaki kamu kenapa?"
Bertha menceritakan pada Edo dengan jujur.
"Sayang kali ini kamu tidak boleh melarangku untuk melaporkan kinan,sudah terlalu banyak kesalahannya padamu."
"Kamu salah jika menganggap dia dapat berubah,buktinya dia selalu mencari cela untuk menyakitimu."
Bertha hanya diam rasanya sudah sangat lelah menghadapi Kinan mungkin ini saatnya dia memberikan pelajaran bagi kinan.
"Terserah kamulah aku sudah merasa lelah,untuk semua ini."
Mendapat lampu hijau dari Bertha dia segera mengajak Bertha ke kantor polosi untuk membuat laporan dan semua bukti sudah dibawa oleh asisten Edo.
Tak berapa lama Kinan sudah dibawah oleh polisi,melihat Bertha duduk disana segera ia memulai aksinya dengan pura-pura menangis seolah-olah dia yang dianiaya.
Sesudah drama kinan Edo dan Bertha meninggalkan kantor polisi dan pergi kerumah sakit untuk memeriksa kaki Bertha yang sudah bengkak.
Di perjalanan Edo sudah menghubungi Aldo papanya bertha dan berjanji untuk berjumpa di rumah sakit.
Limah belas menit kemudian mereka dudah sampai di rumah sakit.
Edo langsung menggendong Bertha,dan menuju ruang UGD.
Stelah mendapat perawatan dan ternyata kakinya hanya keseleo saja.
Aldo yang tergesa-gesa datang dari kantor,langsung menjumpai Edo.
"Gimana nak keadaan Bertha? tanyanya dengan cemas."
"Masih sedang diperiksa om,mungkin sebentar lagi selesai om,"ucap Edo.
"Apa yang terjadi kok bisa seperti itu nak?"
Edo memberikan vidio yang telah dia buat.
"Kinan?"ucapnya tidak percaya.
"Om maaf jika aku terlalu terburu-buru dan tidak minta uzin om."
"Maksudmu apa nak?"
"Kami sudah melaporkan kinan kepada yang berwajib,aku merasa sudah terlalu banyak kejahatan yang dia perbuat pada Bertha."
"Maksudnya?"
"Iya om sejak Bertha bersama mereka sudah terlalu banyak melukai hati Bertha,
sampai kinan menyuruh orang untuk melecehkan Bertha dan itu bukan hanya sekali saja om,itu terjadi sampai dua kali."
Untung selalu aku datang tepat waktu dan pelakunya selalu dapat.
Tetapi untuk kinan Bertha selalu melarang om,hanya aku sudah tidak percaya lagi dan sepertinya kinan tidak akan berubah,buktinya selama kami kuliah sudah dua kali meluksi Bertha.
"Ya sudah ,"tidak apa-apa mungkin itu kebih baik jika jesalahannya sudah sampai seperti itu.
Baiklah om juga tidak akan terima begitu saja dengan apa yang mereka lakukan.
"Om mengembalikan Bertha pada mereka juga karena mereka meminta Bertha."
"Mereka bilang itu bukan hak om tapi jika ternyata mereka selalu nenyakitinya,om akan memberikan kesaksian untuk mengambil surat adopsi kembali."
"Apa maksud om?"
"Iya nak,saat mereka mengambilalih Bertha surat itu sudah tidak sah lagi."
"Jadi itu juga alasan om tidak menjumpai Bertha?"
"Iya nak itu salah satunya,tapi sekarang om tidak peduli lagi."
"Baik om,"semoga semua apa yang om inginkan dapat berjalan dengan lancar demi kebaikan Bertha.
"Iya trimakasih nak,kamu selalu menjaga Bertha dengan baik."
Saat mereka selesai bicara Bertha sudah keluar dengan seorang suster.
"Sayang kamu sudah lebih baik?"
"Sudah pa,"hanya kaki Bertha yang keseleo.
Edo meninggalkan mereka untuk menebus obat.
"Kita pulang saja atau mau bawa ketukang pijat om?"
"Boleh karena hanya keseleo mungkin lebih baik di bawah ketukang pijat."
Setelah mereka keluar dari rumah sakit segera membawah Bertha ke tukang pijit.
Ketika Bertha dipijit iapun menjerit Karena sangat kesakitan.
Papa Aldo yang melihat merasa tidak tega melihat putri kesayangannya menangis menahan sakit.
"Sabar sayang nanti sesudah pas pada posisinya pasti sudah tidak sakit lagi ucapnya sambil nenghibur putrinya."
"Tapi sakit sekali pa,"ujar Bertha dengan air nata membanjiri pipinya.
Entah kenapa bersama papanya dia semakin sedih dan seolah tidak mampu merasakan sakit itu, padahal selama mereka terpisah lebih sakit dari situ dia tidak pernah mengeluh.
Setelah selesai dipijit segera mereka pulang kerumah.
Pada saat mereka turun dari mobil setelah sampai dirumah ternyata papa kandung Bertha sudah menunggu dengan kilat emosi di wahahnya.
Aldo berusaha menahan emosinya saat melihat abang yang gila harta itu.
Dengan berusaha agak ramah Edo menyuruh masuk.
Tanpa ada basa-basi mereka langsung menyalahkan mereka yang membuat laporan tidak benar.
Aldo yang sudah tidak sabar segera mengeluarkan semua unek- uneknya.
Dan menceritskan semua apa yang dilakukan oleh kina bahkan Edo, yang terlebih dahulu mengirimkan bukti kesalahan kinan.
Robet abangnya Aldo terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Ya Tuhan apa ini?"tanyanya dengan tidak percaya.
"Ya itulah yang dilakukan Kinan di belakang kalian
apa kaluan merasa puas?"
"Robet hanya diam,"walaupun dia tidak menyayangi Bertha tapi tidak ada niat sedikitpun untuk menyakiti Bertha.
"Jadi kalian masih mau menyalahkan Bertha?"
"Ingat sampai kapanpun aku tidak nembiarkan Bertha terus dalam penderitaan yang telah kalian torehkan dihatinya."
"Tapi tolong cabut tuntuntan itu,ucap Robet memohon."
"Maaf untuk kali ini biar hukum yang berbicara,"ucap Aldo.
"Lagian kalian sudah terlalu sebagai orang tua,mereka sama anak dari darahmu tapi sungguh luar biasa kalian memperlakukannya."
Robet akhirnya mengalah dan memilih pergi.
Ia kembali mengingat perkataan Aldo yang sangat menusuk hatinya.
Apa yang dilakukan olehnya memang sudah sangat terlalu, dan mungkin inilah hukuman baginya yang telah melantarkan seorang anak yang tidak berdosa itu.
Ia pulang dengan lesu,karena semua bukti cukup memberatkan kinan.
"Bagaimana pa tanya istrinya ketika dia sampai dirumahnya."
"Mungkin kinan akan mendapat hukuman yang lumayan bersih karena mereka memiliki semua bukti."
"Ini mungkin akibat kelalaian kita yang telah salah membesarkan anak kita."
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments