Episode 10.Pertemuan

Pagi yang cerah sesuai janji pengacara kakeknya ,hari ini mereka akan datang menjumpai Bertha, maka Bertha sudah bersiap untuk menunggu kehadiran mereka.

Aldo yang tahu akan kecemasan anaknya, duduk disampingnya untuk menenangkannya.

"Kamu tenanglah sayang,"tidak akan terjadi sesuatu yang merugikan kamu, papa percaya mereka tidak akan menyakiti kamu.

"Iya Pa,"tapi aku masih tidak percaya akan semua ini, aku takut akan mengecewakan kakek sama nenek.

"Mereka percaya sama kamu nak,"makanya kakek memberikan tanggung jawab yang besar. kamu akan berhasil papa tahu itu.

"Trimakasih ya pa, papa selalu yang terbaik untuk aku."

"Ia sayang, pastinya papa akan selalu mendukungmu."

Pisah bertahun -tahun dengan putri kesayangannya papa, membuat hidup papa tidak berarti.

"Jadi mulai sekarang papa tidak akan pernah mengulang kejadian itu lagi."

"Aku sangat menyayangi papa," ucap gadis itu penuh ketulusan.

Saat mereka serius bicara suara bel terdengar ,bibi yang bekerja disana cepat -cepat membuka pintu rumahnya.

Didepan nampak berdiri dua orang yang berpakaian rapi.

"Silahkan masuk pak,"ucap bibi memberikan tempat pada sang tamu.

"Iya yang pasti bibi itu sudah kenal sama tamu itu,"karena sejak yang punya rumah masih hidup beliau sudah sering datang keruma ini.

Sang bibi dengan cepat menjumpai Bertha dan Aldo bahwa tamunya sudah datang.

Bertha dengan penuh kesabaran mendorong kursi roda papanya untuk menjumpai tamu tersebut.

Mereka menyapa tamu mereka dengan ramah.

"Om senang jumpa kamu nak," ujar salah satu pria itu.

"Bertha juga senang om,"ucap Bertha lembut.

"Baiklah kedatangan kami kesini untuk menyelesaikan wasiat dari pak Markus, dimana beliau sudah mewasiatkan tentang hak waris dari perusahaan Marli grup kepada nak Bertha."

Pengacara memberikan berkas yang telah lama disimpan itu untuk dibaca oleh Bertha.

Setelah siap membacanya Bertha meletakkan kembali kertasnya.

"Ini yang perlu kamu tanda tangani nak,"ucap pengacara itu.

"Tapi pak aku tidak tahu tentang perusahaan,"ucap Bertha jujur.

"Kamu tenanglah nak,"akan ada yang selalu menemani, sampai kamu benar paham tentang perusahaan.

"Baik om aku akan berjuang untuk cepat memahaminya,"anji Bertha pada orang yang ada di sana dan pada dirinya sendiri.

"Om juga minta maaf atas semua yang telah terjadi selama ini, baik dari kakek papanya om."

"Sudahlah bang tidak perlu di ungkit lagi,"semua membawa makna tersendiri dan dapat kita ambil makna dari setiap kejadian itu.

"Ya itu memang benar, tapi jika tidak mengatakan secara langsung, hati ini tidak akan tenang."

"Baiklah bang,"ujar Aldo yang merasa tidak enak pada abang iparnya itu.

"Terus nanti om tidak akan biarkan Bertha sendiri kan om,"pinta Bertha agar omnya tidak akan pernah meninggalkan sendiri dalam mengolah perusahaan.

"Selagi masih kamu butuhkan om,"maka om akan tetap bersama kamu, ucap omnya dengan semangat.

"Iya lelaki itu telah membuat tekat,untuk terus menemani Bertha sampai gadis itu benar -benar sudah mampu untuk dilepas."

Perasaan bersalah atas apa yang dilakukan oleh orang tuanya, hingga meninggalkan kesan tidak baik.

Terutama pada nasibnya yang sampai saat ini dalam pernikahan yang kedua tetap tidak memiliki keturunan.

Menurut dokter dia dan istrinya tidak ada yang bermasalah,hal itu juga Terjadi pada pernikahannya yang pertama.

Karena tidak memiliki anak akhirnya istri pertama minta pisah dan memang sekarang dia sudah memiliki dua anak.

Makanya mencoba untuk memperbaiki keadaan yang tidak baik itu, diapun sangat ikhlas mengembalikan apa yang menjadi milik Bertha sesuai wasiat dari omnya kakej Bertha.

Tanpa ada keinginan untuk merebut seperti yang selalu disarankan oleh mendiang papanya.

Sebagai seorang pria yang mengalami kegagalan dalam rumah tangga karena

tidak memiliki anak, maka dia paham betul apa yang dirasakan oleh Aldo ketika semua aset mertuanya diambil alih karena tidak memiliki anak.

Hanya rumah yang mereka tempati saat ini yang tersisa karena memang sejak awal sudah atas nama mamanya Bertha.

Aldo yang prustasi dengan penyakit istrinya tidak terlalu peduli akan harta mertuanya hingga mencari tempat aman dan pergi dari kota itu.

Memulai hidup baru dan memulai usaha baru dengan sisa uang tabungan mereka.Disana mereka merawat Bertha dengan penuh kasih sayang.

Aldo yang sama halnya tidak mendapatkan hak yang sama dengan kakaknya yaitu papa kandung Bertha membuatnya tidak terlalu peduli.

Baginya harta mewah tidak menjamin kebahagiaan, yang penting sekarang mereka masih dapat hidup kayak dan yang pasti istrinya tetap dapat berobat.

"Kamu masih punya papa, dulu dia juga yang ikut mengolah perusahaan kakekmu sebelum papanya om merebut perusahaan itu."

"Iya sayang nanti jika papa sudah sembuh, papa akan membantu kamu,"janji papanya tulus.

"Baik pa,Bertha percaya sama papa dan om."

Akhirnya Bertha menandatangani pengalihan nama atas perusahaan.

Untuk secepatnya om akan mengatur perkenalan pemilik perusahaan yang baru, tapi kamu harus persiapkan hati kamu lakukan om tulus.

"Untuk sekarang jangan dulu om biar papa lebih sehat,"sambung Bertha.

"Baiklah nak kapan kamu siap beritahu om,"ucapnya lagi.

Rasanya aku bahagia terlepas dari beban batin yang selama ini aku pendam ucap Beni dalam hati.

"Baik Aldo kami pamit dulu semoga kamu cepat sembuh," supaya bisa membimbing Bertha, aku tahu kamu lebih hebat dibanding aku, buktinya perusahaan jaya saat ada bersama kamu.

Tanpa menunggu lama mereka langsung berangkat pulang.

Aldo menatap putrinya dengan kening berkerut. Sebab mulai tadi nampak murung.

"Sayang apa yang kamu pikirkan?"papa perhatikan mulai tadi kamu murung terus.

"Tidak apa Pa,"Bertha hanya masih bingung atas hidup yang kita jalani, sepertinya kita dipermainkan oleh takdir.

Sebenar melayang dan kemudian terhempas jauh kedasar laut.

"Namanya hidup sayang, tidak ada yang tahu, semua terserah pada sang pencipta."

Tetapi kita tidak boleh lengah, jika kita sampai lengah dan terbuai oleh dunia ini maka sulit untuk bangkit kembali.

"Iya Pa aku tahu dan aku mohon agar papa tidak jenuh untuk membantu Bertha."

"Pastinya sayang,"papa tidak mau kamu mengalami apa yang papa alami.

"Iya Pa pangeran Kecil jam berapa pulang aku mau ikut menjemputnya,"kata Bertha yang memang ia berniat menjemput adeknya itu.

"Lah kamu terlambat sayang,"mungkin sebentar lagi mereka sampai.

'Ya sudah besok aja kamu yang jemput, ujar Aldo menghibur putrinya yang tampak kecewa."

"Oiya nak, apa kamu masih mau bekerja sama Edo?"

"Tidak tahu Pa," nanti aku tanya dulu sama orangnya tidak enak juga langsung berhenti pak, sementara selama ini dia yang membantu Bertha di setiap kebutuhanku.

"Memang lebih baik dibicarakan nak lagian papa rasa tidak ada ruginya juga karena kamu akan banyak belajar dari dia."

$Ia Pa Bertha paham,"papa tidak lelah? Bertha antar kekamar ya biar papa istirahat, sudah lama hanya duduk saja.

"Ya nak papa mau berbaring saja," ucapnya karena memang sudah terasa pegal pangkal pahanya yang terlalu lama duduk.

Bertha mengantar papanya kekamar dan membantu papanya untuk naik ke atas ranjang.

"Pa selamat istirahat ya," ucap Bertha sambil berlalu dari kamar papanya.

Bertha keluar dari kamar papanya dan menuju kamarnya.

Sampai di kamar dia, melihat hand phon miliknya,ternyata sudah ada beberapa kali panggilan dari Edo.

Bertha akhirnya memanggil balik Edo. Tanpa menunggu lama panggilan itu langsung mendapatkan jawaban.

"Halo sayang lagi sibuk banget nampaknya sampai mengabaikan aku mulai tadi."

"Maaf pangeranku sayang," tadi itu aku tinggal hand pohon di kamar ini baru balik makanya langsung hubungi kamu.

"Iya deh sayangnya aku,"oiya kamu masih mau kerja sama aku tidak? kalau ia biar aku jemput.

Aku mau dijemput tapi bukan untuk kerja, tutur Bertha memerintah.

"Baiklah tuan putri,"tunggu di sana aku segara datang.

Selesai bicara sama Edo dia langsung bersiap, saat ini dia sudah berada di ruang keluarga untuk menunggu Edo.

Pada saat bersamaan Kini bersama supir masuk, dengan hangat dia memeluk adiknya karena sudah sejak kemarin dia tidak jumpa adiknya itu.

"Hai pangeran ganteng, gimana sekolahny lancar? dapat nilai berapa tadi?"

"Tenang Kak sekolah aku baik dan tadi aku dapat nilai seratus."

"O.. ya bagus banget sayang."

"Ia dong aku akan jadi adik kakak yang baik dan yang pasti anak pintar, celoteh Joni dengan bangganya."

"Adik pintar," puji Bertha.

"O.. iya dek nanti bilang papa kakak pergi sama Kak Edo ya."

"Ok Kak,"ujar Joni sambil memberi hormat.

Edo sudah sampai ia menyaksikan kedekatan kedua orang tersebut.

"Ia sadar akan ketulusan hati wanita yang ada dihadapannya itu."

"Aku sangat bersyukur bisa dekat dengan kamu Tha hatimu sangat tulus batin Edo jujur."

Setelah Joni meninggalkan Bertha Edo datang mendekati Bertha.

"Hai cantik,"sapanya pada gadis itu.

"Hai juga kita langsung berangkat atau istirahat dulu?"tanya Bertha.

"Ada makanan apa? aku lapar jujur Edo."

"Ada nasi doang," jawab Bertha asal.

Ya kamu ngak asyik," ya sudah kita langsung berangkat saja ya, ajaknya sambil menarik tangan gadisnya.

Saat ini mereka sudah ada di dalam mobil, Edo bertanya tujuan mereka.

"Yang kita mau kemana sih?" katanya tidak mau kerja, Edo akhirnya buka suara karena Bertha tidak memberitahukan tujuan mereka.

"Aku mau kemakam mama dan kakek aku."

"Baik tuan putri hamba bersedia," membawa tuan putri sesuai permintaan tuan putri.

"Ai kamu lebai deh," sambung gadis itu karena merasa aneh ucapan Edo.

"Lebai apa suka nanti bilang lebai padahal suka," goda Edo.

"Ai kamu itu semakin lama semakin tidak jelas ya ucap Bertha."

"Apa yang tidak jelas sih sayang," goda Edo lagi. Semuanya masih jelas ni katanya lagi membuat Bertha semakin malu.

"Atau kamu mau bukti biar aku tunjukkan bahwa masih jelas?"dengan cepat Bertha menjawab tidak -tidak ngaur kamu .

Melihat Bertha kebingungan membuat Ego tertawa terbahak -bahak.

"Kamu lucu jika bingung,"goda Edo sambil menarik tangan gadisnya itu kemudian dan menciumnya lembut.

Bersambung

Mohon dukunganya ya dengan vote dan luka.

Terimakasih.

Episodes
1 Bab 1.Berlalu
2 Bab 2.Bertemu
3 Bab 3.Bahagia
4 Bab 4.Kecewa
5 Episode 5.Jangan menangis
6 Episode 6.Berlalu
7 Bab 7 .Terlelap
8 Episode 8.Berharap
9 Episode 9.Kerinduan
10 Episode 10.Pertemuan
11 Episode 11.Bersabar
12 Episode 12.Hari pertama
13 Episode 13.Mungkin
14 Episode14.Pesta Penyambutan
15 Episode15.Memulai
16 Episide 16.Hinaan
17 Episode 17.Penyesalan
18 Episode 18.Janji
19 Episode 19.Harapan
20 Episode 20.Pino
21 Episide 21.Berlibur
22 Episode 22.Pulang
23 Episode 23.Memulai
24 Episode 24.Bersama
25 Episode 25.Lukisan
26 Episode 26.Liburan
27 Episode 27.Pertemuan
28 Episode 28.Hari bahagia
29 Episode 29.Kemarahan
30 Episode 30.Sadar
31 Episode 31.Terpuruk
32 Episode 32.Sarapan
33 Episode 33.Semangat
34 Episode 34.Berharap
35 Episode 34.Jangan Menangis
36 Episode 35.Jangan Cemberut
37 Episode 36.Iya iyalah
38 Episode 37.Pulang
39 Episode 38.Pertahanan
40 Episode 39.Maafkan
41 Episode 40.Kebersamaan
42 Episode 41.lelah
43 Episode 42.Hari-hariku
44 Episode 43.Ketiduran
45 Episode 44.Bahagia itu sederhana
46 Episode terakhir 45.Menepati Janji
47 Episode 46.persiapan
48 Episode 47.Persiapan 2
49 Episode 48.Pernikahan
50 Episode 49.Hari Bahagia
51 Episode 50.Malam Indah
52 Episode 51.Indahnya
53 Episode 52.Sadar
54 Episode 53.Bersamamu
55 Episode 54.Tersayang
56 Episode 55.Maaf
57 Episode 56.Ngidam
58 Episode 57.Demi baby
59 Episode 58.Bersabar
60 Episode 59.Tersanjung
61 Episode 60.Tertangkap
62 Episode 61.Jujur
63 Episode 62.Ngidam Jengkol
64 Episode 63.Sabar jak
65 Episode 64.Kunjungan
66 Episode 65.Jangan pergi
67 Episode 66.Sadar Sayang
68 Episode 67.Baby
69 Episode 68.Tertatih
70 Episode 69.Berjalan kembali
71 Episode 70.Meleleh
72 Episode 71.Kehancuran Via
73 Episode 72.Bangkit
74 Episode 73.Syahdu
75 Episode 74.Harapan
76 Episode 75.Menanti
77 Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78 Episode 77.Kembali
79 Episode 77.Kembali
80 Episode 78.Rencana
81 Episode 79.Bermain
82 Episode 80.Tawaran
83 Episode 81.Kebersamaan
84 Episode 82.Kejutan
85 Episode 83.Ingat
86 Episode 83.Ingat
87 Episode 84.Bahagia Selalu
88 Episode 85.Bertarung
89 Episode 86.Mamiku kuat
90 Episode 87.Maaf pi
91 Episode 88. Kembalinya Joni
92 Episode 89.Tersentuh
93 Episode 90.Hari Baru
94 Episode 91.Menarik
95 Episode 92.Pendekatan
96 Episode 93.Kejutan pi
97 Episode 93.Kejutan pi
98 Episode 94.Pernikahan Kinan
99 Episode 95.Akhirnya
100 Episode 96.Hidup Baru
101 Episode 97.Trimakasih
102 Episode 98.Menikahlah
103 Episode 99.Bahagia itu sederhana
104 Episode 100.Bahagianya Aku
105 Pernikahan Joni
106 Episode 102.Iya Percaya
107 Episode 103.perjalanan
108 Episode 104.Penasaran
109 Episode 105.Sabar Mami
110 Episode 106.Papa jangan pergi
111 Episode 107.Mengunjungi Kakek
112 Episode 108.Aku punya dedek
113 Episode 109.Ingat Umur
114 Episode 110.Pertemuan Pertama
115 Episode 111.Trimakasih Mas
116 Episode 112.Maafkan Abang
117 Episode 113.Bangga
118 Episode 114.Harapan
119 Episode 115.Perhatian Pertama
120 Episode terakhir 116.Resmi
121 Episode 117.Mengertilah
122 Episode 118.Mobil baru
123 Episode 119.Waow
124 Episode 120.Ceria Kembali
125 Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126 Episode 122.Penyejuk Hati
127 Episode 123.Harga
128 Episode 124.Pelarian
129 Episode 125.Rasa Bahagia
130 Episode 126.Berlibur Bersama
131 Episode 127.Indah pada Waktunya
132 Episode 128.Andai saja
133 Episode 129.Berlalu
134 Episode 130.Bersama Untuk Cinta
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1.Berlalu
2
Bab 2.Bertemu
3
Bab 3.Bahagia
4
Bab 4.Kecewa
5
Episode 5.Jangan menangis
6
Episode 6.Berlalu
7
Bab 7 .Terlelap
8
Episode 8.Berharap
9
Episode 9.Kerinduan
10
Episode 10.Pertemuan
11
Episode 11.Bersabar
12
Episode 12.Hari pertama
13
Episode 13.Mungkin
14
Episode14.Pesta Penyambutan
15
Episode15.Memulai
16
Episide 16.Hinaan
17
Episode 17.Penyesalan
18
Episode 18.Janji
19
Episode 19.Harapan
20
Episode 20.Pino
21
Episide 21.Berlibur
22
Episode 22.Pulang
23
Episode 23.Memulai
24
Episode 24.Bersama
25
Episode 25.Lukisan
26
Episode 26.Liburan
27
Episode 27.Pertemuan
28
Episode 28.Hari bahagia
29
Episode 29.Kemarahan
30
Episode 30.Sadar
31
Episode 31.Terpuruk
32
Episode 32.Sarapan
33
Episode 33.Semangat
34
Episode 34.Berharap
35
Episode 34.Jangan Menangis
36
Episode 35.Jangan Cemberut
37
Episode 36.Iya iyalah
38
Episode 37.Pulang
39
Episode 38.Pertahanan
40
Episode 39.Maafkan
41
Episode 40.Kebersamaan
42
Episode 41.lelah
43
Episode 42.Hari-hariku
44
Episode 43.Ketiduran
45
Episode 44.Bahagia itu sederhana
46
Episode terakhir 45.Menepati Janji
47
Episode 46.persiapan
48
Episode 47.Persiapan 2
49
Episode 48.Pernikahan
50
Episode 49.Hari Bahagia
51
Episode 50.Malam Indah
52
Episode 51.Indahnya
53
Episode 52.Sadar
54
Episode 53.Bersamamu
55
Episode 54.Tersayang
56
Episode 55.Maaf
57
Episode 56.Ngidam
58
Episode 57.Demi baby
59
Episode 58.Bersabar
60
Episode 59.Tersanjung
61
Episode 60.Tertangkap
62
Episode 61.Jujur
63
Episode 62.Ngidam Jengkol
64
Episode 63.Sabar jak
65
Episode 64.Kunjungan
66
Episode 65.Jangan pergi
67
Episode 66.Sadar Sayang
68
Episode 67.Baby
69
Episode 68.Tertatih
70
Episode 69.Berjalan kembali
71
Episode 70.Meleleh
72
Episode 71.Kehancuran Via
73
Episode 72.Bangkit
74
Episode 73.Syahdu
75
Episode 74.Harapan
76
Episode 75.Menanti
77
Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78
Episode 77.Kembali
79
Episode 77.Kembali
80
Episode 78.Rencana
81
Episode 79.Bermain
82
Episode 80.Tawaran
83
Episode 81.Kebersamaan
84
Episode 82.Kejutan
85
Episode 83.Ingat
86
Episode 83.Ingat
87
Episode 84.Bahagia Selalu
88
Episode 85.Bertarung
89
Episode 86.Mamiku kuat
90
Episode 87.Maaf pi
91
Episode 88. Kembalinya Joni
92
Episode 89.Tersentuh
93
Episode 90.Hari Baru
94
Episode 91.Menarik
95
Episode 92.Pendekatan
96
Episode 93.Kejutan pi
97
Episode 93.Kejutan pi
98
Episode 94.Pernikahan Kinan
99
Episode 95.Akhirnya
100
Episode 96.Hidup Baru
101
Episode 97.Trimakasih
102
Episode 98.Menikahlah
103
Episode 99.Bahagia itu sederhana
104
Episode 100.Bahagianya Aku
105
Pernikahan Joni
106
Episode 102.Iya Percaya
107
Episode 103.perjalanan
108
Episode 104.Penasaran
109
Episode 105.Sabar Mami
110
Episode 106.Papa jangan pergi
111
Episode 107.Mengunjungi Kakek
112
Episode 108.Aku punya dedek
113
Episode 109.Ingat Umur
114
Episode 110.Pertemuan Pertama
115
Episode 111.Trimakasih Mas
116
Episode 112.Maafkan Abang
117
Episode 113.Bangga
118
Episode 114.Harapan
119
Episode 115.Perhatian Pertama
120
Episode terakhir 116.Resmi
121
Episode 117.Mengertilah
122
Episode 118.Mobil baru
123
Episode 119.Waow
124
Episode 120.Ceria Kembali
125
Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126
Episode 122.Penyejuk Hati
127
Episode 123.Harga
128
Episode 124.Pelarian
129
Episode 125.Rasa Bahagia
130
Episode 126.Berlibur Bersama
131
Episode 127.Indah pada Waktunya
132
Episode 128.Andai saja
133
Episode 129.Berlalu
134
Episode 130.Bersama Untuk Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!