Episode 5.Jangan menangis

Setelah mereka saling berkenalan, akhirnya mereka mencari tempat untuk bersantai. Sekarang mereka telah sampai di taman belakang ruko pak Aldo.

Setelah duduk dan mengunci kursi roda papanya, Bertha bertanya pada papanya.

"Pa tolong cerita apa yang telah terjadi, kenapa papa sampai seperti ini?dan dimana tante itu?"

pertanyaan Bertha panjang lebar.

"Sayang pertama papa minta maaf,"karena papa tidak bisa menempati janji untuk mengunjungi kamu, sampai kamu mengalami beratnya hidup, andai saja papa tidak menikah dengan wanita ular itu pasti kamu tidak sesakit itu nak.

"Berkali -kali papa mau jenguk kamu ,tapi selalu dihalangi dengan berbagai macam cara."

Akhirnya Aldo menceritakan semua yang terjadi, tanpa ada yang disembunyikan.

"Papa sekarang tidak boleh menolak,"papa harus berobat karena hanya papa yang aku punya, yang tulus sayang Bertha.

"Iya om, dengan terapi om pasti akan sembuh."

"Baiklah papa akan mulai terapi lagi nak, dan papa akan lebih semangat demi kamu dan adikmu,

papa sadar bahwa semua ini bukankah salahnya dan dia berhak mendapatkan kasih sayang."

"Ya... itu baru papa Bertha yang penuh semangat bukan yang mudah putus asa. Bertha kembali memeluk papanya."

"Pa tahu gak sih hari ini, ada kebahagiaan selain ulang tahunku."

"Apa itu nak?"papa tidak tahu.

"Ya papa tidak seru masak sih langsung nyerah,"ujar Bertha cemberut.

"Ya papa mana tahu sayang, sudah lama papa tidak keluar apa lagi tentang anak muda."

"ya maaf deh Pa, jangan sedih dong Bertha hanya bercanda. Aku itu tadi habis dengar pengumuman hasil kelulusan."

"Jadi bagaimana hasilnya sayang? yang pasti lulus dong pa, Edo juga. Ujarnya semangat."

"Baiklah nak, papa percaya sama kamu, bahwa kamu tidak akan menyerah dalam hidup ini."

"Tapi maafin Bertha ya Pa, karena Bertha sempat kecewa sama papa."

"Sudahlah nak semuanya telah terjadi,"yang penting sekarang kita sudah berkumpul.

"Kamu mau tinggal sama papa kan nak?"

"mau dong pa,"tapi kalau sudah Bertha kuliah papa tinggal sama Bertha ya? kalau dari sini terlalu jauh pa, ucap Bertha pada papanya.

"Baiklah nak,"lagian disana masih ada rumah mama kamu, yang dari nenek nak kita bisa tinggal disana.

"Benaran pa?"terimakasih banyak pa.

"Sama -sama sayang, kita akan memulai hidup baru dengan melupakan yang lama."

"Malam ini kalian nginap ya?" gimana Edo bisa?

bisalah om.

"Tapi besok kami harus pulang pagi, soalnya masih banyak pekerjaan pa, kebetulan asisten Edo lagi cuti, nanti kalau pekerjaan sudah beres aku janji nginap disini lebih lama."

Malam ini sesuai permintaan papanya ,mereka menginap ,sore hari mereka pulang ke rumah papanya.

Melihat keadaan rumah yang masih sama ketika mamanya hidup membuat Bertha menangis sejadi-jadinya.

"Sayang kamu kenapa?"tanya papanya bingung.

Siapa yang terus merawat rumah ini pa? bukannya dulu sudah diacak -acak tante itu?

"ya sayang,"setelah dia pergi papa memanggil bibi Tari.Papa tidak mau kenangan indah bersama mama hilang begitu saja.

"Aku merasa seolah mama adalagi, kata Bertha masih terisak. Sudah sayang jangan menangis biar mama tenang disana."

Edo hanya melihat semua yang terjadi, dia membiarkan Bertha memuaskan kerinduannya setelah sekian lama tidak berjumpa.

"Ya sudah kamu masuk ke kamar kamu dulu, semua masih papa jaga ucapnya dengan semangat."

"Aku antar papa dulu ya,"ucapnya sambil mendorong kursi roda papanya.

"Ya sudah ayo ucap Aldo,"ia tahu tidak ada gunanya membantah permata hatinya.

Kasih sayang tidak diukur dengan hubungan darah melainkan dengan cinta dan kasih sayang yang tulus.

Setelah mengantar papanya kekamar Bertha menuju ruang tamu karena Edo masih menunggu disana.

Ayo kita mandi sudah lengket "seperti lem kotoran dikulit cantikku."

"Apa kita satu kamar?"

Ngarap lo. Ujar Bertha sambil berlalu.

Melihat Bertha berlalu, Edopun segera mengejarnya.

Setelah mereka sejajar Edo menarik tangan Bertha, jangan marah dong sayang, aku hanya bercanda, agar kamu tidak sedih melulu eh malah ngambek lagi.

Siapa yang ngambek coba,""orang mau cepat mandi juga .

"O....begitu ya ok deh,"sekarang kamar aku dimana?

Bertha membuka pintu kamar tamu lalu mengajak Edo masuk, ini kamarnya maafkan tidak sebesar kamar kamu, ucap Bertha

dengan lirih.

"Kamu ngomong apa sih? aku tidak masalah yang penting aku sangat bahagia melihat kamu hari ini, walaupun banyak air mata tapi nampak kamu bahagia."

"Terimakasih ya karena kamu aku bisa jumpa papa."

"Ya sayang, makanya jangan menangis, aku sakit liatnya tahu."

"Iya deh aku akan berjuang untuk tidak menangis lagi."

Aku kekamar dulu ya, mau mandi eh jangan lupa cepat sana mandi bentar lagi mau makan malam.

Sesudah berkata pada Edo, Bertha pergi menuju kamarnya. Dia melihat seluruh isi kamarnya benar masih sama ketika dia masih tinggal di kamar itu.

Terimakasih pa, sudah tetap merawat kamar Bertha aku sayang papa, maaf aku sempat berpikir bahwa papa tidak sayang padaku lagi.

Trimakasih ya Tuhan karena Engkau masih memberikan orang yang sangat menyanyangiku.

Bertha yang merasa sangat bahagia cepat -cepat menuju kamar mandi, dia tidak mau membuat papanya menunggu.

Selesai berpakaian dan menyisir rambutnya, iapun hendak turun tiba-tiba Edo sudah berdiri di depan kamarnya.

Bertha membuka pintu kamarnya dan Edo langsung menyelonong masuk.

"Jadi ini kamarmu dulu, benar masih sangat bersih dan rapi, kamu sangat bersyukur bahwa papamu sangat menyayangimu,

jadi jangan pernah berpikir bahwa kamu tinggal sendiri, masih banyak yang mencintaimu dengan tulus dibalik orang yang tidak mencintaimu.

Edo memeluk Bertha untuk memberikan kekuatan, ia tahu perjuangan Bertha selama ini, diusia yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari keluarganya,

malah harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Kita turun yo nanti kasihan om nunggu lama, ujar Edo sambil melepaskan pelukanya.

Saat mereka turun ternyata papanya sudah menunggu di meja makan.

Sini nak kita makan dulu, bibi sudah masak makanan yang paling kamu suka, ujar papanya menjelaskan.

Melihat makanan memang semua kesukaan Bertha ia menangis sambil berkata, trimakasih pa, aku saja sudah lupa bagaimana rasanya makanan yang dulu membuat aku tambah berkali -kali setiap mama membuatnya.

"Sekali lagi papa minta maaf sayang, karena papa kamu mengalami hidup yang berat."

"Itu juga alasan papa akhirnya tidak berani menjemput kamu setelah hidup papa hancur, perasaan bersalah papa atas hidupmu nak."

"Om sudah tidak usah merasa bersalah terus, Bertha juga kuat, dia hanya teringat saja om, ucap Edo menenangkan papa Bertha."

Kalau om tahu Bertha itu hampir dilecehkan orang mungkin om makin merasa bersalah, batin Edo.

"Kamu benar nak, seharusnya om harusnya bahagia karena bisa melewati semua."

Akhirnya mereka menyelesaikan makan malamnya dengan penuh nikmat.

Selesai makan malam bersama mereka melanjutkan nonton diruang keluarga.

Setelah melewati malam dengan penuh canda akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat.

Pagi hari

Pagi ini sesuai rencana mereka pulang dan pak Aldo juga ikut karena akan mengikuti terapi.

Pak Aldo untuk sementara tinggal di rumah Edo, karena belum tahu apa keputusan dokter.

"Papa tidak apa tinggal sendiri,"nanti pulang kerja kita langsung kerumah sakit.

"Tidak apa sayang,"papa akan tunggu kalian pulang, ujarnya semangat karena dia tidak mau membuat Bertha terbebani dengan keberadaannya.

Setelah bicara pada papanya Bertha mendekati adiknya. Hai cowok ganteng, jangan nakal ya, kamu tinggal sama papa dan nenek Ati.

"Nenek Ati itu sangat baik jadi tidak usah takut ok ganteng, ucapnya sambil memeluk adiknya."

Akhirnya mereka sampai diruangan Edo, banyak kertas yang harus diperiksa, ketika mereka sibuk Bertha bertanya.

"Do ini laporan berapa usaha sih banyak banget, kapan siapnya ucap Bertha karena memang sudah sangat ingin berjumpa papanya."

"Kamu bosan? atau mau bertemu papa?

Bertha mainkan bibirnya, itu kamu tahu, ucapnya datar."

"Sabar dong sayang, no masih jam sebelas loh kita kerumah sakit jam empat, berarti masih lama sayang ucapnya sambil melanjutkan pejerjaannya."

Ini laporan keempat pabrik dan juga perkebunan sayang, jadi pastinya banyak.

"Wah berarti selama ini asisten kamu capek juga ya, belum lagi hanya sendiri."

"Siapa bilang sendiri, aku juga bantu sejak papa pindah, ujarnya menjelaskan."

"kapan kamu bantu, bawaan pulang sekolah langsung jadi pengawalku deh,"ucap Bertha mengejek.

"Ya saat kamu kerjalah, aku periksa laporan tidak harus dengan menyentuh kertas, periksa laporan biasanya dari email."

"Iya juga ya, maaf lupa, soalnya aku sudah lupa cucuku saja sudah punya cucu ucapnya sambil tertawa."

"Berarti aku panggil nenek dong goda Edo sambil mengedipkan sebelah matanya."

"Nggak apa -apa kalau tidak malu punya pacar yang sudah tua."

Sudah ah lanjut lagi, biar cepat "selesai kalau terus ladeni kamu yang ada tidak jadi kerja."

"Benaran nich biar aku praktekkan, ucapnya sambil memeluk Bertha dengan erat, sekarang bilang yang mana yang mau kuganggu."

"Aduh kamu genit banget ya, buat aku merinding ucap Bertha kesal."

Nanti setelah kita menikah lebih dari merinding kamu aku buat ucap Edo menggoda Bertha.

Mendengar ucapan Edo Bertha malah terbawa puas, dasar mesum masih kecil sana cuci kaki dulu baru bobok goda Bertha.

"Benaran nich masih anggap aku anak kecil biar aku praktekkan ucapnya."

Bertha yang merasa ngeri,hanya nyengir.

"Sudah aku nyerah kamu itu pacarku yang paling baik, pengertian,"sabar dan paling hot deh ucap Bertha asal supaya tidak diganggu oleh Edo lagi.

"Ha....itu baru gadis pintar."

"Kamu ya nyebelin ucapnya cemberut."

Selesai bercanda bersama akhirnya mereka melanjutkan pekerjaan mereka.

Pekerjaan yang tadinya banyak,tidak membuat mereka jenuh.

Bertha yang masih belajar terkadang harus bertanya pada Edo.

"Edo ini cara ngitungnya gimana sih? bingung aku."

"Tapi pintar,ini saja tidak bisa,ejek Edo senang."

Huh...sebel...grutunya.

Tepat pukul dua belas mereka akhirnya meninggalkan ruangan untuk makan siang.

Bersambung

Mohon dukungannya ya, terimakasih.

Episodes
1 Bab 1.Berlalu
2 Bab 2.Bertemu
3 Bab 3.Bahagia
4 Bab 4.Kecewa
5 Episode 5.Jangan menangis
6 Episode 6.Berlalu
7 Bab 7 .Terlelap
8 Episode 8.Berharap
9 Episode 9.Kerinduan
10 Episode 10.Pertemuan
11 Episode 11.Bersabar
12 Episode 12.Hari pertama
13 Episode 13.Mungkin
14 Episode14.Pesta Penyambutan
15 Episode15.Memulai
16 Episide 16.Hinaan
17 Episode 17.Penyesalan
18 Episode 18.Janji
19 Episode 19.Harapan
20 Episode 20.Pino
21 Episide 21.Berlibur
22 Episode 22.Pulang
23 Episode 23.Memulai
24 Episode 24.Bersama
25 Episode 25.Lukisan
26 Episode 26.Liburan
27 Episode 27.Pertemuan
28 Episode 28.Hari bahagia
29 Episode 29.Kemarahan
30 Episode 30.Sadar
31 Episode 31.Terpuruk
32 Episode 32.Sarapan
33 Episode 33.Semangat
34 Episode 34.Berharap
35 Episode 34.Jangan Menangis
36 Episode 35.Jangan Cemberut
37 Episode 36.Iya iyalah
38 Episode 37.Pulang
39 Episode 38.Pertahanan
40 Episode 39.Maafkan
41 Episode 40.Kebersamaan
42 Episode 41.lelah
43 Episode 42.Hari-hariku
44 Episode 43.Ketiduran
45 Episode 44.Bahagia itu sederhana
46 Episode terakhir 45.Menepati Janji
47 Episode 46.persiapan
48 Episode 47.Persiapan 2
49 Episode 48.Pernikahan
50 Episode 49.Hari Bahagia
51 Episode 50.Malam Indah
52 Episode 51.Indahnya
53 Episode 52.Sadar
54 Episode 53.Bersamamu
55 Episode 54.Tersayang
56 Episode 55.Maaf
57 Episode 56.Ngidam
58 Episode 57.Demi baby
59 Episode 58.Bersabar
60 Episode 59.Tersanjung
61 Episode 60.Tertangkap
62 Episode 61.Jujur
63 Episode 62.Ngidam Jengkol
64 Episode 63.Sabar jak
65 Episode 64.Kunjungan
66 Episode 65.Jangan pergi
67 Episode 66.Sadar Sayang
68 Episode 67.Baby
69 Episode 68.Tertatih
70 Episode 69.Berjalan kembali
71 Episode 70.Meleleh
72 Episode 71.Kehancuran Via
73 Episode 72.Bangkit
74 Episode 73.Syahdu
75 Episode 74.Harapan
76 Episode 75.Menanti
77 Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78 Episode 77.Kembali
79 Episode 77.Kembali
80 Episode 78.Rencana
81 Episode 79.Bermain
82 Episode 80.Tawaran
83 Episode 81.Kebersamaan
84 Episode 82.Kejutan
85 Episode 83.Ingat
86 Episode 83.Ingat
87 Episode 84.Bahagia Selalu
88 Episode 85.Bertarung
89 Episode 86.Mamiku kuat
90 Episode 87.Maaf pi
91 Episode 88. Kembalinya Joni
92 Episode 89.Tersentuh
93 Episode 90.Hari Baru
94 Episode 91.Menarik
95 Episode 92.Pendekatan
96 Episode 93.Kejutan pi
97 Episode 93.Kejutan pi
98 Episode 94.Pernikahan Kinan
99 Episode 95.Akhirnya
100 Episode 96.Hidup Baru
101 Episode 97.Trimakasih
102 Episode 98.Menikahlah
103 Episode 99.Bahagia itu sederhana
104 Episode 100.Bahagianya Aku
105 Pernikahan Joni
106 Episode 102.Iya Percaya
107 Episode 103.perjalanan
108 Episode 104.Penasaran
109 Episode 105.Sabar Mami
110 Episode 106.Papa jangan pergi
111 Episode 107.Mengunjungi Kakek
112 Episode 108.Aku punya dedek
113 Episode 109.Ingat Umur
114 Episode 110.Pertemuan Pertama
115 Episode 111.Trimakasih Mas
116 Episode 112.Maafkan Abang
117 Episode 113.Bangga
118 Episode 114.Harapan
119 Episode 115.Perhatian Pertama
120 Episode terakhir 116.Resmi
121 Episode 117.Mengertilah
122 Episode 118.Mobil baru
123 Episode 119.Waow
124 Episode 120.Ceria Kembali
125 Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126 Episode 122.Penyejuk Hati
127 Episode 123.Harga
128 Episode 124.Pelarian
129 Episode 125.Rasa Bahagia
130 Episode 126.Berlibur Bersama
131 Episode 127.Indah pada Waktunya
132 Episode 128.Andai saja
133 Episode 129.Berlalu
134 Episode 130.Bersama Untuk Cinta
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1.Berlalu
2
Bab 2.Bertemu
3
Bab 3.Bahagia
4
Bab 4.Kecewa
5
Episode 5.Jangan menangis
6
Episode 6.Berlalu
7
Bab 7 .Terlelap
8
Episode 8.Berharap
9
Episode 9.Kerinduan
10
Episode 10.Pertemuan
11
Episode 11.Bersabar
12
Episode 12.Hari pertama
13
Episode 13.Mungkin
14
Episode14.Pesta Penyambutan
15
Episode15.Memulai
16
Episide 16.Hinaan
17
Episode 17.Penyesalan
18
Episode 18.Janji
19
Episode 19.Harapan
20
Episode 20.Pino
21
Episide 21.Berlibur
22
Episode 22.Pulang
23
Episode 23.Memulai
24
Episode 24.Bersama
25
Episode 25.Lukisan
26
Episode 26.Liburan
27
Episode 27.Pertemuan
28
Episode 28.Hari bahagia
29
Episode 29.Kemarahan
30
Episode 30.Sadar
31
Episode 31.Terpuruk
32
Episode 32.Sarapan
33
Episode 33.Semangat
34
Episode 34.Berharap
35
Episode 34.Jangan Menangis
36
Episode 35.Jangan Cemberut
37
Episode 36.Iya iyalah
38
Episode 37.Pulang
39
Episode 38.Pertahanan
40
Episode 39.Maafkan
41
Episode 40.Kebersamaan
42
Episode 41.lelah
43
Episode 42.Hari-hariku
44
Episode 43.Ketiduran
45
Episode 44.Bahagia itu sederhana
46
Episode terakhir 45.Menepati Janji
47
Episode 46.persiapan
48
Episode 47.Persiapan 2
49
Episode 48.Pernikahan
50
Episode 49.Hari Bahagia
51
Episode 50.Malam Indah
52
Episode 51.Indahnya
53
Episode 52.Sadar
54
Episode 53.Bersamamu
55
Episode 54.Tersayang
56
Episode 55.Maaf
57
Episode 56.Ngidam
58
Episode 57.Demi baby
59
Episode 58.Bersabar
60
Episode 59.Tersanjung
61
Episode 60.Tertangkap
62
Episode 61.Jujur
63
Episode 62.Ngidam Jengkol
64
Episode 63.Sabar jak
65
Episode 64.Kunjungan
66
Episode 65.Jangan pergi
67
Episode 66.Sadar Sayang
68
Episode 67.Baby
69
Episode 68.Tertatih
70
Episode 69.Berjalan kembali
71
Episode 70.Meleleh
72
Episode 71.Kehancuran Via
73
Episode 72.Bangkit
74
Episode 73.Syahdu
75
Episode 74.Harapan
76
Episode 75.Menanti
77
Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78
Episode 77.Kembali
79
Episode 77.Kembali
80
Episode 78.Rencana
81
Episode 79.Bermain
82
Episode 80.Tawaran
83
Episode 81.Kebersamaan
84
Episode 82.Kejutan
85
Episode 83.Ingat
86
Episode 83.Ingat
87
Episode 84.Bahagia Selalu
88
Episode 85.Bertarung
89
Episode 86.Mamiku kuat
90
Episode 87.Maaf pi
91
Episode 88. Kembalinya Joni
92
Episode 89.Tersentuh
93
Episode 90.Hari Baru
94
Episode 91.Menarik
95
Episode 92.Pendekatan
96
Episode 93.Kejutan pi
97
Episode 93.Kejutan pi
98
Episode 94.Pernikahan Kinan
99
Episode 95.Akhirnya
100
Episode 96.Hidup Baru
101
Episode 97.Trimakasih
102
Episode 98.Menikahlah
103
Episode 99.Bahagia itu sederhana
104
Episode 100.Bahagianya Aku
105
Pernikahan Joni
106
Episode 102.Iya Percaya
107
Episode 103.perjalanan
108
Episode 104.Penasaran
109
Episode 105.Sabar Mami
110
Episode 106.Papa jangan pergi
111
Episode 107.Mengunjungi Kakek
112
Episode 108.Aku punya dedek
113
Episode 109.Ingat Umur
114
Episode 110.Pertemuan Pertama
115
Episode 111.Trimakasih Mas
116
Episode 112.Maafkan Abang
117
Episode 113.Bangga
118
Episode 114.Harapan
119
Episode 115.Perhatian Pertama
120
Episode terakhir 116.Resmi
121
Episode 117.Mengertilah
122
Episode 118.Mobil baru
123
Episode 119.Waow
124
Episode 120.Ceria Kembali
125
Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126
Episode 122.Penyejuk Hati
127
Episode 123.Harga
128
Episode 124.Pelarian
129
Episode 125.Rasa Bahagia
130
Episode 126.Berlibur Bersama
131
Episode 127.Indah pada Waktunya
132
Episode 128.Andai saja
133
Episode 129.Berlalu
134
Episode 130.Bersama Untuk Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!