Bab 4.Kecewa

Emosi Pino membuat mamanya kaget soalnya selama ini tidak ada yang berani ngomong apalagi membentak, jika sudah diancam tidak akan memberikan uang jajan dan akan menyiksa Bertha lebih lagi, maka semua hanya pasrah.

Tapi hari ini hati Pino benar -benar tidak terima akan perkataan mamanya.

Dia tahu betul itu bukan kesalahan Bertha, malah bisa dibilang Bertha yang jadi korban keegoisan kedua orang tua mereka.

Saat Bertha ada dalam kandungan mamanya mereka sudah ada tiga, jadi menurut mamanya tidak mau menambah anak,

berapa banyak cara yang dilakukan oleh mamanya agar kandunganya keguguran tapi Tuhan tidak mengijinkan malah janinnya bertumbuh dengan baik.

Kebencian mamanya bertambah besar karena saat ini usaha mereka terancam bangkrut, utang dimana -mana.

Setelah Bertha lahir dia dirawat oleh bibinya tapi sayangnya pada umur sepuluh tahun bininya meninggal karena sakit, sedang pamannya menikah lagi, dan istrinya tidak mau menerima Bertha karena bukan anak dari suaminya.

Mulai saat itulah penderitaan Bertha, cinta tulus dari paman dan bibi yang dianggap papa ,mama yang tidak pernah membuat dia menangis dan tidak pernah mengecewakannya.

Kenyataan bahwa mereka adalah bukan orang tua kandungnya membuat dia sangat kecewa di tambah istri dari papa yang tidak mau menerimanya.

"Mama cukup kalian menyakiti Bertha dan ini Pino tiba -tiba melempar vas yang ada disebelah vas yang pecah karena Bertha, pecahan vas bertebaran dimana -mana."

"Sekarang katakan mam apa yang mama katakan pada Bertha tadi,

lakukanlah ma seperti apa yang mama lakukan pada Bertha, bukankah aku juga sudah memecahkan vas bunga kesayangan mama?"

"Kamu sudah berani melawan mama karena anak sialan nih?"bentak mamanya pada Pino.

"Anak sialan yang mama bilang itu adalah anak mama, jadi yang sial berarti mama juga."

Huh

dengan kasar mamanya membuang napasnya lalu pergi.

Pino yang melihat mamanya sudah pergi iapun mendekati Bertha, maafkanlah mama dek, jangan bawa kedalam hatimu, biar hatimu tidak semakin terluka.

"Kak tolong bawa aku ke tempat mamaku, aku rindu mama."

Pino yang sudah tahu maksud Bertha segera membawa menuju mobilnya.

Sesampai mereka di pemakaman Bertha langsung berlari dan menangis sejadi -jadinya.

"Mama kenapa tinggalin Bertha, aku rindu mama, bawalah Bertha bersama mama biar Bertha ada teman, mama juga tidak ada temankan ma."

Tangisan Bertha menambah pilu dihati Pino, perasaannya semakin terluka melihat keadaan Bertha yang sudah tidak berdaya.

Tetapi dia sebagai kakak juga tidak bisa berbuat banyak. Kebutuhan yang memang masih dari kedua orangtua mereka.

"Sudah dek kita pulang yo, nanti kamu sakit, lihat matahari sangat terik. Kalau kamu sakit nanti mamamu akan sedih.

Mamamu tidak mengajakmu pergi karena dia tahu bahwa kamu adalah anak yang kuat."

Pino berusaha menghibur Bertha agar mau pulang. Karena menurut pino tidak baik siang hari berada di pemakaman akan membuat Bertha sakit.

"Kak aku tidak mau pulang kerumah kakak, aku mau tinggal sendiri aja, bantulah aku cari tempat Kak."

"Tapi kamu masih sangat kecil untuk tinggal sendiri dek,"lagian kamu mau tinggal dimana?

"Dimana saja Kak asal tidak pulang kesana,atau aku tinggal di rumah mama disini rumahnya kosongkan?"

Terus sekolah kamu "bagaimana, tinggal berapa bulan lagi kamu ujian, tidak mungkin sekolah menerima anak pindahan."

"Kita cari kos dekat sekolah aku saja Kak."

"Ya sudah ayo biar kita cepat dapat."

Merekapun akhirnya meninggalkan pemakaman untuk mencari kesan putri dekat sekolah Bertha.

Setelah lama berputar-putar hanya satu kamar yang kosong dan daerahnya lumayan rawan.

Karena desakan Bertha akhirnya mereka mengambil kamar itu walaupun dengan berat hati Pino melepaskan adiknya.

Setelah mengambil barang -barang Bertha dan menata dikamarnya akhirnya Pino memutuskan meneruskan kuliah untuk mengambil S2 di Jepang.

Selama pendidikannya iya tidak pernah pulang, keinginannya hanya satu, bisa pulang dengan membawa nilai yang bagus dan bisa dapat kerja dan membiayai hidup Bertha.

Sementara itu ditempat lain

"Papa sangat rindu kamu nak, maafkan papa yang egois, sementara papa tahu mereka tidak menyukai dan menerima kehadiran kamu."

"Apa yang terjadi padamu nak hati papa benar tidak tenang, kamu harus kuat sayang papa menyesal, menikah dengan wanita yang tidak mau menerimamu."

Papa pikir dia tulus menerimamu tapi ternyata hanya sandiwara.

Dan tanpa terasa air matanya sudah menetes dipipinya, rasa rindu pada anankya sangat besar tetapi selalu dihalangi oleh istrinya dengan alasan sakit bagian perutnya.

Karena keinginan untuk memiliki anak

sehingga setiap kali mau mengunjungi Bertha selalu ditunda, walau dia tahu istrinya pura -pura.

Saat Edo keluar dari kamar mandi, dia melihat Bertha yang sedang melamun, berapa kali dia memanggil tapi tidak didengar oleh Bertha sehingga mendekati dan memeluk Bertha.

"Ada apa? siapa yang telepon? sampai buat kamu menangis?Edo meraih pipi Bertha dengan kedua tanganya."

Mata mereka bertemu beberapa waktu,Bertha belum mau menjawab pertanyaan Edo.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku sayang, sekarang katakan siapa yang membuat kamu menangisi?"

"Tadi yang telepon Kak Pino dia hanya ngucapin selamat ulang tahun saja."

"Terus kenapa menangis?"

"tidak apa -apa,"senang aja ujar Bertha .

"Do kamu mau nemani aku ketemu papaku?"aku sangat rindu kata Bertha dengan memelas.

Edo yang bingung hanya mengangguk tanda setuju tanpa bertanya.

Untuk hari ini, apapun yang kamu mau aku akan berikan cantikku, ujar Edo sambil mencubit pipi Bertha.

"Oya selamat ulang tahun sayang ucap Edo sambil mencium pipi Bertha."

"Terimakasih," jawab Bertha.

Mendapatkan perlakuan dari Edo, akhirnya Bertha tersenyum.

Edo berjalan menuju lemari dan mengambil sebuah kotak kecil, Edo mengambil isinya dan langsung memasang ke leher cantik Bertha.

"Wah cantik banget terimakasih ujar Bertha semangat."

"Kamu suka?"

"iya, ujar Bertha dengan wajah yang memerah."

"Trimakasih kalau kamu suka,"aku bahagia dengarnnya .

"Ya sudah kita turun untuk sarapan nanti kita terlambat ke sekolah,pengumumannya di ambil orang."

"Mana bisa?"

"bisa dong, makanya ayo cepat."

Setelah sarapan mereka langsung menuju ke sekolah karena jam sepuluh pengumuman kelulusan akan dimulai.

Disekolah teman mereka sudah pada berkumpul.

Kebahagiaan terpancar diwajah mereka karena mereka semua lulus.

Setelah melihat pengumuman Edo dan Bertha segera meninggalkan sekolah karena mau bertemu dengan papanya.

Atas petunjuk Bertha pak Wo melaju menuju tempat papa Bertha.

"Tha aku bingung deh kok kita kesana bukannya papa kamu ada dikota kita?"

"Ya tapi papa yang mau kita jumpai papa yang sangat menyayangi aku dengan tulus."

"Aku diasuh paman dan bibi sampai aku umur sepuluh tahun,aku tidak tahu kalau mereka bukan orang tua kandungku,mereka sangat baik dan benar mencintai aku."

"Tapi karena mamaku meninggal dan papa menikah lagi, istrinya tidak mau merawat aku makanya aku kembali ke orang tua kandungku tapi mereka tidak menyayangi aku."

"Ya sudah tidak usah sedih lagi, aku hanya bingung saja tadi, soalnya kamu tidak pernah cerita."

Satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai ditempat kerja papanya ,melihat Bertha datang karyawan yang sudah sangat kenal dengan Bertha langsung memeluk dengan erat.

"Sayang kamu datang, sudah besar kamu sekarang ya, kenapa baru ini datang, bibi sangat rindu ujarnya sambil meneteskan air matanya."

"Jangan menangis bibi, aku tidak ada waktu selama ini, aku harus bekerja jadi hari ini aku sangat rindu papa, dia tidak pernah datang seperti janjinya akan mengujungi aku."

"Apa papa ada bi?"

"Ada sayang, masuklah ada diruangannya."

Bertha langsung masuk dia melihat papanya yang lagi sibuk langsung memeluk tanpa menyapa terlebih dulu.

"Papa aku rindu papa, tapi kenapa tidak pernah datang seperti janji papa ucapnya dengan suara gemetar."

Aldo yang mendengar suara itu langsung berbalik, "sayang kamu datang? maafkan papa sayang sudah berbohong pada gadis cantik papa."

"Sekarang kamu sudah besar nak ucapnya degan penuh penyesalan."

"Papa kenapa kok pakai kursi roda?"

"Ceritanya panjang sayang makanya papa tidak pernah datang menjenguk kamu."

Saat Bertha asyik cerita tiba -tiba seorang anak kecil muncul sambil memanggil papanya.

"Papa Joni pulang ucapnya dengan suara yang mengemaskan."

Setelah memberi salam pada papanya, Joni mendekati Bertha, Pa kakak ini siapa?cantik ujarnya polos.

"Kenalan sayang namaku kak Bertha, nama kamu siapa? tanya Bertha semangat, sedih yang tadi menyelimuti wajahnya sekarang berganti dengan bagagia."

"Dia kakak kamu nak,selama ini dia sekolah makanya tidak pernah Joni lihat ucap Aldo berbohong karena tidak mungkin menceritakan kebenarannya."

"Aldo mendekati Bertha selamat ulang tahun sayang, ucapnya sambil memeluk putrinya."

Selama ini dia hanya bisa berdoa dari jauh setiap kali merayakan ulang tahun Bertha, dia tidak pernah lupa kebahagiaan yang Bertha bawa pada keluarga kecilnya .

Mereka yang tidak bisa memiliki anak akibat sakit kanker rahim yang diderita istrinya, sebenarnya istrinya pernah hamil tapi tidak bisa dipertahankan demi keselamatan istrinya.

Setelah istrinya meninggal sebenarnya dia tidak punya niat untuk menikah, tapi karena rayuan terutama jebakan mamanya Joni akhirnya harus menikahi wanita itu karena sudah mengandung kakaknya Joni.

Tetapi seiring berjalannya waktu rahasia wanita itu terbongkar, Vega bukankah anak dari Aldo melainkan dari pria lain.

Percekcokan terjadi, antara memilih untuk bertahan dan berpisah, kalau hanya masalah vega Aldo bisa terima tapi ternyata dia selingkuh lagi dibelakang Aldo.

Dengan mengendarai mobil, yang sudah tidak terarah sehingga kecelakaan terjadi, yang mengakibatkan kedua kakinya lumpuh.

Bertahun -tahun Aldo terpuruk dan tidak memiliki semangat hidup, bahkan untuk berobatpun tidak rutin.

Dengan melihat putrinya datang sehingga dia semangat kembali.

"Papa mau aku kenalkan pada seseorang yang selalu menolong Bertha? tanya Bertha pada papanya."

"Pasti mau sayang,"ujarnya lembut.

Bertha mendorong kursi roda papanya untuk berjumpa Edo yang menunggu di luar.

Melihat Bertha keluar Edo langsung mendekati Bertha dan menyalam pria itu.

"Saya Edo om,"ucapnya dengan sopan.

"Saya Aldo papanya Bertha,"ujarnya lagi.

Bersambung

Jangan lupa ya untuk vote dan like.

Episodes
1 Bab 1.Berlalu
2 Bab 2.Bertemu
3 Bab 3.Bahagia
4 Bab 4.Kecewa
5 Episode 5.Jangan menangis
6 Episode 6.Berlalu
7 Bab 7 .Terlelap
8 Episode 8.Berharap
9 Episode 9.Kerinduan
10 Episode 10.Pertemuan
11 Episode 11.Bersabar
12 Episode 12.Hari pertama
13 Episode 13.Mungkin
14 Episode14.Pesta Penyambutan
15 Episode15.Memulai
16 Episide 16.Hinaan
17 Episode 17.Penyesalan
18 Episode 18.Janji
19 Episode 19.Harapan
20 Episode 20.Pino
21 Episide 21.Berlibur
22 Episode 22.Pulang
23 Episode 23.Memulai
24 Episode 24.Bersama
25 Episode 25.Lukisan
26 Episode 26.Liburan
27 Episode 27.Pertemuan
28 Episode 28.Hari bahagia
29 Episode 29.Kemarahan
30 Episode 30.Sadar
31 Episode 31.Terpuruk
32 Episode 32.Sarapan
33 Episode 33.Semangat
34 Episode 34.Berharap
35 Episode 34.Jangan Menangis
36 Episode 35.Jangan Cemberut
37 Episode 36.Iya iyalah
38 Episode 37.Pulang
39 Episode 38.Pertahanan
40 Episode 39.Maafkan
41 Episode 40.Kebersamaan
42 Episode 41.lelah
43 Episode 42.Hari-hariku
44 Episode 43.Ketiduran
45 Episode 44.Bahagia itu sederhana
46 Episode terakhir 45.Menepati Janji
47 Episode 46.persiapan
48 Episode 47.Persiapan 2
49 Episode 48.Pernikahan
50 Episode 49.Hari Bahagia
51 Episode 50.Malam Indah
52 Episode 51.Indahnya
53 Episode 52.Sadar
54 Episode 53.Bersamamu
55 Episode 54.Tersayang
56 Episode 55.Maaf
57 Episode 56.Ngidam
58 Episode 57.Demi baby
59 Episode 58.Bersabar
60 Episode 59.Tersanjung
61 Episode 60.Tertangkap
62 Episode 61.Jujur
63 Episode 62.Ngidam Jengkol
64 Episode 63.Sabar jak
65 Episode 64.Kunjungan
66 Episode 65.Jangan pergi
67 Episode 66.Sadar Sayang
68 Episode 67.Baby
69 Episode 68.Tertatih
70 Episode 69.Berjalan kembali
71 Episode 70.Meleleh
72 Episode 71.Kehancuran Via
73 Episode 72.Bangkit
74 Episode 73.Syahdu
75 Episode 74.Harapan
76 Episode 75.Menanti
77 Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78 Episode 77.Kembali
79 Episode 77.Kembali
80 Episode 78.Rencana
81 Episode 79.Bermain
82 Episode 80.Tawaran
83 Episode 81.Kebersamaan
84 Episode 82.Kejutan
85 Episode 83.Ingat
86 Episode 83.Ingat
87 Episode 84.Bahagia Selalu
88 Episode 85.Bertarung
89 Episode 86.Mamiku kuat
90 Episode 87.Maaf pi
91 Episode 88. Kembalinya Joni
92 Episode 89.Tersentuh
93 Episode 90.Hari Baru
94 Episode 91.Menarik
95 Episode 92.Pendekatan
96 Episode 93.Kejutan pi
97 Episode 93.Kejutan pi
98 Episode 94.Pernikahan Kinan
99 Episode 95.Akhirnya
100 Episode 96.Hidup Baru
101 Episode 97.Trimakasih
102 Episode 98.Menikahlah
103 Episode 99.Bahagia itu sederhana
104 Episode 100.Bahagianya Aku
105 Pernikahan Joni
106 Episode 102.Iya Percaya
107 Episode 103.perjalanan
108 Episode 104.Penasaran
109 Episode 105.Sabar Mami
110 Episode 106.Papa jangan pergi
111 Episode 107.Mengunjungi Kakek
112 Episode 108.Aku punya dedek
113 Episode 109.Ingat Umur
114 Episode 110.Pertemuan Pertama
115 Episode 111.Trimakasih Mas
116 Episode 112.Maafkan Abang
117 Episode 113.Bangga
118 Episode 114.Harapan
119 Episode 115.Perhatian Pertama
120 Episode terakhir 116.Resmi
121 Episode 117.Mengertilah
122 Episode 118.Mobil baru
123 Episode 119.Waow
124 Episode 120.Ceria Kembali
125 Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126 Episode 122.Penyejuk Hati
127 Episode 123.Harga
128 Episode 124.Pelarian
129 Episode 125.Rasa Bahagia
130 Episode 126.Berlibur Bersama
131 Episode 127.Indah pada Waktunya
132 Episode 128.Andai saja
133 Episode 129.Berlalu
134 Episode 130.Bersama Untuk Cinta
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1.Berlalu
2
Bab 2.Bertemu
3
Bab 3.Bahagia
4
Bab 4.Kecewa
5
Episode 5.Jangan menangis
6
Episode 6.Berlalu
7
Bab 7 .Terlelap
8
Episode 8.Berharap
9
Episode 9.Kerinduan
10
Episode 10.Pertemuan
11
Episode 11.Bersabar
12
Episode 12.Hari pertama
13
Episode 13.Mungkin
14
Episode14.Pesta Penyambutan
15
Episode15.Memulai
16
Episide 16.Hinaan
17
Episode 17.Penyesalan
18
Episode 18.Janji
19
Episode 19.Harapan
20
Episode 20.Pino
21
Episide 21.Berlibur
22
Episode 22.Pulang
23
Episode 23.Memulai
24
Episode 24.Bersama
25
Episode 25.Lukisan
26
Episode 26.Liburan
27
Episode 27.Pertemuan
28
Episode 28.Hari bahagia
29
Episode 29.Kemarahan
30
Episode 30.Sadar
31
Episode 31.Terpuruk
32
Episode 32.Sarapan
33
Episode 33.Semangat
34
Episode 34.Berharap
35
Episode 34.Jangan Menangis
36
Episode 35.Jangan Cemberut
37
Episode 36.Iya iyalah
38
Episode 37.Pulang
39
Episode 38.Pertahanan
40
Episode 39.Maafkan
41
Episode 40.Kebersamaan
42
Episode 41.lelah
43
Episode 42.Hari-hariku
44
Episode 43.Ketiduran
45
Episode 44.Bahagia itu sederhana
46
Episode terakhir 45.Menepati Janji
47
Episode 46.persiapan
48
Episode 47.Persiapan 2
49
Episode 48.Pernikahan
50
Episode 49.Hari Bahagia
51
Episode 50.Malam Indah
52
Episode 51.Indahnya
53
Episode 52.Sadar
54
Episode 53.Bersamamu
55
Episode 54.Tersayang
56
Episode 55.Maaf
57
Episode 56.Ngidam
58
Episode 57.Demi baby
59
Episode 58.Bersabar
60
Episode 59.Tersanjung
61
Episode 60.Tertangkap
62
Episode 61.Jujur
63
Episode 62.Ngidam Jengkol
64
Episode 63.Sabar jak
65
Episode 64.Kunjungan
66
Episode 65.Jangan pergi
67
Episode 66.Sadar Sayang
68
Episode 67.Baby
69
Episode 68.Tertatih
70
Episode 69.Berjalan kembali
71
Episode 70.Meleleh
72
Episode 71.Kehancuran Via
73
Episode 72.Bangkit
74
Episode 73.Syahdu
75
Episode 74.Harapan
76
Episode 75.Menanti
77
Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78
Episode 77.Kembali
79
Episode 77.Kembali
80
Episode 78.Rencana
81
Episode 79.Bermain
82
Episode 80.Tawaran
83
Episode 81.Kebersamaan
84
Episode 82.Kejutan
85
Episode 83.Ingat
86
Episode 83.Ingat
87
Episode 84.Bahagia Selalu
88
Episode 85.Bertarung
89
Episode 86.Mamiku kuat
90
Episode 87.Maaf pi
91
Episode 88. Kembalinya Joni
92
Episode 89.Tersentuh
93
Episode 90.Hari Baru
94
Episode 91.Menarik
95
Episode 92.Pendekatan
96
Episode 93.Kejutan pi
97
Episode 93.Kejutan pi
98
Episode 94.Pernikahan Kinan
99
Episode 95.Akhirnya
100
Episode 96.Hidup Baru
101
Episode 97.Trimakasih
102
Episode 98.Menikahlah
103
Episode 99.Bahagia itu sederhana
104
Episode 100.Bahagianya Aku
105
Pernikahan Joni
106
Episode 102.Iya Percaya
107
Episode 103.perjalanan
108
Episode 104.Penasaran
109
Episode 105.Sabar Mami
110
Episode 106.Papa jangan pergi
111
Episode 107.Mengunjungi Kakek
112
Episode 108.Aku punya dedek
113
Episode 109.Ingat Umur
114
Episode 110.Pertemuan Pertama
115
Episode 111.Trimakasih Mas
116
Episode 112.Maafkan Abang
117
Episode 113.Bangga
118
Episode 114.Harapan
119
Episode 115.Perhatian Pertama
120
Episode terakhir 116.Resmi
121
Episode 117.Mengertilah
122
Episode 118.Mobil baru
123
Episode 119.Waow
124
Episode 120.Ceria Kembali
125
Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126
Episode 122.Penyejuk Hati
127
Episode 123.Harga
128
Episode 124.Pelarian
129
Episode 125.Rasa Bahagia
130
Episode 126.Berlibur Bersama
131
Episode 127.Indah pada Waktunya
132
Episode 128.Andai saja
133
Episode 129.Berlalu
134
Episode 130.Bersama Untuk Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!