Bab 2.Bertemu

Setelah menempuh perjalanan sekitar empat puluh menit, akhirnya mereka telah tiba dibandara,tapi ternyata kedua orangtua Edo belum mendarat.

"Edo mereka gak marah aku tinggal dirumah kamu?"tanya Bertha ingin tahu, karena sesungguhnya dia sangat takut.

"Aku sudah bilang sama mereka, bahwa kamu tinggal sama aku, tapi ya tidak tahu kalau mereka berubah."

"Kamu tenanglah ada aku yang akan menolong kamu."

"Bagaimana aku tidak takut Do Sudah terlalu banyak penolakan yang aku terima, termasuk orang tuaku."

Melihat Bertha yang ketakutan membuat Edo ikut gelisah,tapi dia tetap membeti semangat kepada Bertha.

"Percayalah tidak akan ada yang akan menyakitimu."

Saat mereka sibuk dengan pemikirannya ternyata kedua orangtua Edo sudah sampai hanya karena melihat anaknya menghrungkan niat mereka untuk masuk.

"Hem... hem mendengar suara berdehem segera mereka mengalihkan pendapatnya."

"Papa dan mama apa kabar ucap Edo untuk menghilangkan groginya."

"Baik sayang ucap nyonya Jilda, "sambil memeluk putranya yang sudah turun dari mobil.

Tidak berjumpa dalam beberapa bulan membuat mereka sangat rindu.

Setelah melepaskan pelukannya nyonya jilda menghadap Bertha, ini gadis pencuri hatimu? pantaslah kamu tidak bisa meninggalkan walaupun hanya sementara, sangat cantik pujinya sambil memeluk Bertha dengan hangat.

Selesai memeluk mamanya Edo, Bertha mendekati papanya Edo dan mencium punggung tangannya."Apa kabar nak?"ujar pak Prima papa Edo.

"Baik om ucap Bertha lembut."

"Ayo masuk,"apa kita hanya berdiri disini sampai besok ucap nyonya jilda.

Akhirnya mereka masuk ke dalam mobil, dan segera pak Wo melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

Didalam mobil mereka bercerita cukup banyak, dan terkadang Bertha yang menjadi topik, tetapi lebih banyak tentang bisnis.

Bertha yang mendapatkan perlakuan yang cukup baik, sudah tidak canggung lagi.

Perasaan takut yang dimilikinya tadi sudah pergi bersama lembutnya hati suami istri yang tidak mempermasalahkan keberadaan Bettha.

Edo orang yang tidak tertutup dan suka menyembunyikan keberadaan Bertha membuat mereka sudah mengetahui segala sisi kehidupan Bertha.

Tanpa terasa ternyata mereka telah sampai di rumah Edo ,Segera pak Wo membukakan pintu mobil agar majikannya bisa segara turun.

Setelah kedua orangtua Edo keluar, sengaja Edo menahan Bertha, apa kamu masih takut?

ucapnya pada Bertha, percayalah tidak akan ada yang mau menyakitimu di sini.

"Ayo turun kalau tidak mau nanti kita langsung nikah,"godanya pada Bertha.

"Kamu tuh ya, sejak aku terima cintamau, akhirnya kamu jadi mesum, Kemarin -kemarin tidak begitu, salah makan obat ya, ujar Bertha sambil berlalu."

Orang tua Edo yang melihat tingkah anaknya menjadi merasa tidak enak, ada rasa tidak aman akan keadaan mereka yang satu atap tanpa ada orang tua yang menemani.

"Hal seperti itu yang aku takutkan Pa ujarnya pada suaminya.Apa mereka kita nikahkan saja Pa? ucap mamanya Edo."

"Nanti kita bicarakan ma, sekarang kita lebih baik istirahat, agar memiliki tenaga."

Akhirnya pasangan suami istri itu langsung menuju ke kamar mereka tanpa menunggu Edo.

"Kamu tidak usah ke kafe ya,"kita temani calmer saja ucap Edo pada Bertha.

"Baiklah tapi tidak usah genit, jelek tahu kata Bertha sambil mengulurkan lidahnya kepada Edo."

Karena kedua orangtua Edo langsung istirahat akhirnya mereka juga memilih untuk tidur siang.

Saat Edo membaringkan tubuhnya muncul ide untuk menggoda Bertha. Lalu mengambil benda pipihnya lalu mengirim pesan.

"Sayang kangen."

...Edo...

Bertha yang membacanya merasa geli, lalu membalas pesan Edo

"Aku tidak tuh, "bagaimana .dong

...Bertha...?

"Yang benar.. nanti bohong."

....Edo...

"Ya benar lah,kali baru jumpa kangen, nampak boongnya ha....."

....Bertha...?

"Aku akan buktikan bahwa kamu kangen sama Ku."

...Edo...

"Silahkan tuan aku tunggu, sudah ah aku ngantuk."

....Bertha...?

Setelah membalas pesan terakhir, Berthapun sudah pergi jalan bersama mimpi yang sangat indah.

Edo juga mulai memejamkan matanya yang sudah tidak bisa ditahan.

Pagi hari

Setelah membersihkan diri, dan berpakaian rapi, Bertha turun untuk makan malam, dan ternyata disana sudah pada menunggu, Bertha menyapa dengan lembut.

"Selamat pagi om, tante ucapnya sambil menarik kursi disamping Edo."

Selesai sarapan kedua orangtua Edo, mengajak mereka keruang keluarga, karena ada yang mau dibicarakan.

Saat ini mereka sudah duduk diruang keluarga.

"Begini nak, sebagai orang tua, bukan kami menghalangi hubungan kalian, tapi sangat tidak baik, kalian tinggal satu atap.

Jadi menurut papa dan mama, mending kalian langsung menikah."

"Tapi Bertha belum siap om,"ucap Bertha jujur.

"Terus kalau kamu Edo"tanya papanya .

"Sama si papa, jawabnya agar Bertha tidak didesak orang tuanya."

"Berarti nak Bertha biar tinggal terpisah dari kamu Edo karena tidak baik kalian tinggal satu rumah, walaupun di sini banyak orang."

"Tapi beda halnya kalau kalian mau langsung menikah.Tapi sudah papa kasih waktu satu minggu untuk berpikir, satu minggu lagi baru kasih tahu keputusan."

"O iya, nanti papa dan mama mau pulang, jadi baik-baiklah disini,kalian ada kegiatan apa hari ini?"

"Rencana mau melihat pembangunan untuk toko Bertha pa, o iya Pa rencananya memang setelah gedung itu selesai, Bertha tinggal disana, jadi papa tidak usah terlalu resah akan kami, kami bisa jaga diri, sudah bertahun -tahun kami bersama tapi semua baik Pa."

"Papa sama mama percaya sama kalian, hanya sebagai orang tua kami pasti kwatir."

Setelah sarapan mereka menuju pembangunan gedung untuk Bertha, setelah melihat tempat yang strategis, papanya menambahkan beberapa hal,termasuk bentuk rumah untuk Bertha.

Setelah itu nampak papanya menelepon seseorang.

Lalu mendekati Edo dan Bertha, baiklah kalau kalian sudah ada rencana papa tidak akan memaksakan kehendak kami untuk kalian.

"Sekarang kita berangkat segera ke bandara."

Akhirnya mereka berangkat menuju ke Bandara, dan sekarang mereka sudah sampai, tanpa menunggu waktu yang lama kedua anak itu segera pulang atas permintaan kedua orangtuanya.

Diperjalan pulang, Edo minta pada supirnya untuk menuju taman yang ada di kota itu

Ketika sampai di taman, kedua makhluk yang sedang dimabuk cinta itu segera mengambil tempat duduk.

"Tha bagaimana menurutmu atas permintaan papa itu.Ucapan Edo membuat Bertha terkejut."

"Kenapa kok terkejut Tha?"kalau kamu belum siap aku tidak keberatan, tapi ya menurut aku ada baiknya juga ucapan papa.

"Kamu tenanglah, aku tidak akan membatasi kegiatan kamu, asal yang pasti masih wajar."

"Tapi kita masih sangat muda Do, kita belum melihat bagaimana keadaan diluar sana.

Bagaimana setelah kita menikah, baru kita menyadari perasaan kita sebenarnya."

"Kamu ngomong apa sih Tha,"kalau masalah itu yang menikah sesudah pacaran sepuluh tahun juga bisa bercerai, yang menikah muda banyak juga yang awet itu semua tergantung orangnya.

"Memang kalau menurut kamu bagaimana?"tanya Bertha.

"Kalau aku sih lebih setuju ucapnya papa jadi tidak menimbulkan dosa, untuk kita dan orang lain atas kedekatan kita. Kalaupun kamu belum siap untuk melakukan apa yang semestinya dilakukan suami istri aku tidak keberatan."

"Ya sudah terserah kamu lah tapi aku tetap kuliah dan kerjakan?"tanya Bertha .

"Untuk apa aku menunggu lama toh hanya dia yang peduli sama aku, orang tuaku juga tidak peduli. Gumam Bertha dalam hati."

"Kamu serius Tha, tanya Edo tidak percaya. Edo yang sangat mencintai Bertha tentu saja sangat senang mengingat banyak cowok yang mendekatinya, wajah yang cantik dan pandai membuat banyak pria tergila -gila."

Selama SMA Edo tidak pernah membiarkan Bertha sendiri, karena itu membuat pria itu tidak berani mengungkapkan perasaan mereka secara terang -terangan, tapi Edo bukan orang bodoh yang tidak tahu gelagat teman -teman pria yang lain.

"Aku percaya sama kamu Do,"jadi mau sekarang atau besok atau lima tahun lagi, aku rasa sama saja, ucap Bertha menyerah.

"Terimakasih Tha ucap Edo sambil menggenggam tangan Bertha sangat erat."

Setelah selesai menuangkan apa yang menjadi Isi pikiran mereka masing,mereka akhirnya pulang.

Dirumah

Setelah turun dari mobil, mereka langsung menuju kamar masing -masing, Bertha

bukan membersihkan diri malah berdiri dibalkon kamarnya.

Edo yang telah siap membersihkan diri, ingin mengajak Bertha makan siang mengetuk pintu kamar Bertha berkali -kali tetapi tidak mendapatkan jawaban.

Karena tidak mendapatkan jawaban akhirnya Edo masuk dan langsung memutar gagang pintu, melihat kamar kosong, Edo mencari kekamar mandi tapi ternyata kosong.

Kemana dia, tadi jelas dia masuknya kesini gumam Edo pada diri sendiri.

Melihat pintu balkon yang terbuka Edo melangkah kebalkon dan benar saja Edo berdiri tegak sambil memandang daerah perkotaan.

Edo memanggil Bertha dan bertanya,"ada apa sayang? kenapa kamu melamun? apa karena keputusan mu tadi? aku sudah bilang sama kamu, kalau memang belum siap jangan dipaksa,"ucapnya lembut .

Edo memutar tubuh Bertha sehingga mereka berhadapan bahkan dengan jarak yang sangat dekat.

Edo mengangkat dagu Bertha agar mata mereka bertemu. "Sekarang katakan apa yang membuat hati dan pikiran kamu gelisah?"

"Aku tidak memikirkan keputusan tadi, tapi apa orang tuaku mau datang."

"Sudah lah Tha buat apa kamu mikirin mereka yang tidak pernah menganggap kamu, jangan membuat masalah kamu sendiri."

Edo tahu apa yang dia katakan tidak akan mengurangi beban pikirannya, secara siapa yang tidak mau medapat kasih sayang dari orang tua, tapi apa daya semua sudah terjadi dan sangat sulit untuk merubah mereka untuk menerima Bertha,jangankan menerima bertanya kabar saja tidak pernah setelah Bertha keluar dari rumah itu.

"Dari pada kamu sedih kita karaokean yo,"ucapnya sambil menarik tangan Bertha, Edo tidak mengajak makan lagi, pasti Bertha tidak selera jadi mending mendinginkan pikirannya dulu.

Setelah capek karaokean barulah Edo mengajak Bertha untuk makan.

"Tha cacingku sudah bernyanyi mulai dari tadi, apa cacingmu tidak?"

"iya juga sih aku sudah lapar juga, ayo kita turun untuk makan."

Akhirnya mereka turun dan segera menyantap makanam yang memang sudah di hidangkan mulai dari tadi.

"Tha kita ke kafe yo, tapi tidak untuk bernyanyi ya, tapi temani aku ngecek pembukuan."

"Baiklah tuan yang terhormat,"ucapnya sambil tertawa.

Bersambung

Episodes
1 Bab 1.Berlalu
2 Bab 2.Bertemu
3 Bab 3.Bahagia
4 Bab 4.Kecewa
5 Episode 5.Jangan menangis
6 Episode 6.Berlalu
7 Bab 7 .Terlelap
8 Episode 8.Berharap
9 Episode 9.Kerinduan
10 Episode 10.Pertemuan
11 Episode 11.Bersabar
12 Episode 12.Hari pertama
13 Episode 13.Mungkin
14 Episode14.Pesta Penyambutan
15 Episode15.Memulai
16 Episide 16.Hinaan
17 Episode 17.Penyesalan
18 Episode 18.Janji
19 Episode 19.Harapan
20 Episode 20.Pino
21 Episide 21.Berlibur
22 Episode 22.Pulang
23 Episode 23.Memulai
24 Episode 24.Bersama
25 Episode 25.Lukisan
26 Episode 26.Liburan
27 Episode 27.Pertemuan
28 Episode 28.Hari bahagia
29 Episode 29.Kemarahan
30 Episode 30.Sadar
31 Episode 31.Terpuruk
32 Episode 32.Sarapan
33 Episode 33.Semangat
34 Episode 34.Berharap
35 Episode 34.Jangan Menangis
36 Episode 35.Jangan Cemberut
37 Episode 36.Iya iyalah
38 Episode 37.Pulang
39 Episode 38.Pertahanan
40 Episode 39.Maafkan
41 Episode 40.Kebersamaan
42 Episode 41.lelah
43 Episode 42.Hari-hariku
44 Episode 43.Ketiduran
45 Episode 44.Bahagia itu sederhana
46 Episode terakhir 45.Menepati Janji
47 Episode 46.persiapan
48 Episode 47.Persiapan 2
49 Episode 48.Pernikahan
50 Episode 49.Hari Bahagia
51 Episode 50.Malam Indah
52 Episode 51.Indahnya
53 Episode 52.Sadar
54 Episode 53.Bersamamu
55 Episode 54.Tersayang
56 Episode 55.Maaf
57 Episode 56.Ngidam
58 Episode 57.Demi baby
59 Episode 58.Bersabar
60 Episode 59.Tersanjung
61 Episode 60.Tertangkap
62 Episode 61.Jujur
63 Episode 62.Ngidam Jengkol
64 Episode 63.Sabar jak
65 Episode 64.Kunjungan
66 Episode 65.Jangan pergi
67 Episode 66.Sadar Sayang
68 Episode 67.Baby
69 Episode 68.Tertatih
70 Episode 69.Berjalan kembali
71 Episode 70.Meleleh
72 Episode 71.Kehancuran Via
73 Episode 72.Bangkit
74 Episode 73.Syahdu
75 Episode 74.Harapan
76 Episode 75.Menanti
77 Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78 Episode 77.Kembali
79 Episode 77.Kembali
80 Episode 78.Rencana
81 Episode 79.Bermain
82 Episode 80.Tawaran
83 Episode 81.Kebersamaan
84 Episode 82.Kejutan
85 Episode 83.Ingat
86 Episode 83.Ingat
87 Episode 84.Bahagia Selalu
88 Episode 85.Bertarung
89 Episode 86.Mamiku kuat
90 Episode 87.Maaf pi
91 Episode 88. Kembalinya Joni
92 Episode 89.Tersentuh
93 Episode 90.Hari Baru
94 Episode 91.Menarik
95 Episode 92.Pendekatan
96 Episode 93.Kejutan pi
97 Episode 93.Kejutan pi
98 Episode 94.Pernikahan Kinan
99 Episode 95.Akhirnya
100 Episode 96.Hidup Baru
101 Episode 97.Trimakasih
102 Episode 98.Menikahlah
103 Episode 99.Bahagia itu sederhana
104 Episode 100.Bahagianya Aku
105 Pernikahan Joni
106 Episode 102.Iya Percaya
107 Episode 103.perjalanan
108 Episode 104.Penasaran
109 Episode 105.Sabar Mami
110 Episode 106.Papa jangan pergi
111 Episode 107.Mengunjungi Kakek
112 Episode 108.Aku punya dedek
113 Episode 109.Ingat Umur
114 Episode 110.Pertemuan Pertama
115 Episode 111.Trimakasih Mas
116 Episode 112.Maafkan Abang
117 Episode 113.Bangga
118 Episode 114.Harapan
119 Episode 115.Perhatian Pertama
120 Episode terakhir 116.Resmi
121 Episode 117.Mengertilah
122 Episode 118.Mobil baru
123 Episode 119.Waow
124 Episode 120.Ceria Kembali
125 Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126 Episode 122.Penyejuk Hati
127 Episode 123.Harga
128 Episode 124.Pelarian
129 Episode 125.Rasa Bahagia
130 Episode 126.Berlibur Bersama
131 Episode 127.Indah pada Waktunya
132 Episode 128.Andai saja
133 Episode 129.Berlalu
134 Episode 130.Bersama Untuk Cinta
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1.Berlalu
2
Bab 2.Bertemu
3
Bab 3.Bahagia
4
Bab 4.Kecewa
5
Episode 5.Jangan menangis
6
Episode 6.Berlalu
7
Bab 7 .Terlelap
8
Episode 8.Berharap
9
Episode 9.Kerinduan
10
Episode 10.Pertemuan
11
Episode 11.Bersabar
12
Episode 12.Hari pertama
13
Episode 13.Mungkin
14
Episode14.Pesta Penyambutan
15
Episode15.Memulai
16
Episide 16.Hinaan
17
Episode 17.Penyesalan
18
Episode 18.Janji
19
Episode 19.Harapan
20
Episode 20.Pino
21
Episide 21.Berlibur
22
Episode 22.Pulang
23
Episode 23.Memulai
24
Episode 24.Bersama
25
Episode 25.Lukisan
26
Episode 26.Liburan
27
Episode 27.Pertemuan
28
Episode 28.Hari bahagia
29
Episode 29.Kemarahan
30
Episode 30.Sadar
31
Episode 31.Terpuruk
32
Episode 32.Sarapan
33
Episode 33.Semangat
34
Episode 34.Berharap
35
Episode 34.Jangan Menangis
36
Episode 35.Jangan Cemberut
37
Episode 36.Iya iyalah
38
Episode 37.Pulang
39
Episode 38.Pertahanan
40
Episode 39.Maafkan
41
Episode 40.Kebersamaan
42
Episode 41.lelah
43
Episode 42.Hari-hariku
44
Episode 43.Ketiduran
45
Episode 44.Bahagia itu sederhana
46
Episode terakhir 45.Menepati Janji
47
Episode 46.persiapan
48
Episode 47.Persiapan 2
49
Episode 48.Pernikahan
50
Episode 49.Hari Bahagia
51
Episode 50.Malam Indah
52
Episode 51.Indahnya
53
Episode 52.Sadar
54
Episode 53.Bersamamu
55
Episode 54.Tersayang
56
Episode 55.Maaf
57
Episode 56.Ngidam
58
Episode 57.Demi baby
59
Episode 58.Bersabar
60
Episode 59.Tersanjung
61
Episode 60.Tertangkap
62
Episode 61.Jujur
63
Episode 62.Ngidam Jengkol
64
Episode 63.Sabar jak
65
Episode 64.Kunjungan
66
Episode 65.Jangan pergi
67
Episode 66.Sadar Sayang
68
Episode 67.Baby
69
Episode 68.Tertatih
70
Episode 69.Berjalan kembali
71
Episode 70.Meleleh
72
Episode 71.Kehancuran Via
73
Episode 72.Bangkit
74
Episode 73.Syahdu
75
Episode 74.Harapan
76
Episode 75.Menanti
77
Episode 76.Kehadiran Dio dan Dia
78
Episode 77.Kembali
79
Episode 77.Kembali
80
Episode 78.Rencana
81
Episode 79.Bermain
82
Episode 80.Tawaran
83
Episode 81.Kebersamaan
84
Episode 82.Kejutan
85
Episode 83.Ingat
86
Episode 83.Ingat
87
Episode 84.Bahagia Selalu
88
Episode 85.Bertarung
89
Episode 86.Mamiku kuat
90
Episode 87.Maaf pi
91
Episode 88. Kembalinya Joni
92
Episode 89.Tersentuh
93
Episode 90.Hari Baru
94
Episode 91.Menarik
95
Episode 92.Pendekatan
96
Episode 93.Kejutan pi
97
Episode 93.Kejutan pi
98
Episode 94.Pernikahan Kinan
99
Episode 95.Akhirnya
100
Episode 96.Hidup Baru
101
Episode 97.Trimakasih
102
Episode 98.Menikahlah
103
Episode 99.Bahagia itu sederhana
104
Episode 100.Bahagianya Aku
105
Pernikahan Joni
106
Episode 102.Iya Percaya
107
Episode 103.perjalanan
108
Episode 104.Penasaran
109
Episode 105.Sabar Mami
110
Episode 106.Papa jangan pergi
111
Episode 107.Mengunjungi Kakek
112
Episode 108.Aku punya dedek
113
Episode 109.Ingat Umur
114
Episode 110.Pertemuan Pertama
115
Episode 111.Trimakasih Mas
116
Episode 112.Maafkan Abang
117
Episode 113.Bangga
118
Episode 114.Harapan
119
Episode 115.Perhatian Pertama
120
Episode terakhir 116.Resmi
121
Episode 117.Mengertilah
122
Episode 118.Mobil baru
123
Episode 119.Waow
124
Episode 120.Ceria Kembali
125
Episode 121.Cinta Yang Menyakitkan
126
Episode 122.Penyejuk Hati
127
Episode 123.Harga
128
Episode 124.Pelarian
129
Episode 125.Rasa Bahagia
130
Episode 126.Berlibur Bersama
131
Episode 127.Indah pada Waktunya
132
Episode 128.Andai saja
133
Episode 129.Berlalu
134
Episode 130.Bersama Untuk Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!